Pada abad mula-mula ketika Kekristenan baru lahir, atau di beberapa negara di mana Injil ditolak, percaya kepada Tuhan Yesus 💓 harus mempertaruhkan segenap hidup.
Di sini harga pengiringan tampak jelas. Artinya hanya orang yang berani kehilangan segala sesuatu yang bisa menjadi Kristen, dan bisa mengalami keselamatan.
Ketika Kekristenan mengalami aniaya, di mana orang yang berani percaya kepada Tuhan Yesus 💓 harus rela kehilangan nyawanya, tentu harta dan keluarganya bisa ikut direnggut.
Di sini hanya orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh yang akan memiliki keselamatan.
Di sini harga pengiringan tampak jelas yaitu segenap hidup tanpa batas.
Tetapi ketika orang Kristen memiliki kebebasan menjalankan ibadahnya maka harga imannya menjadi tidak tampak. Karena tidak tampak maka dianggap gratis.
Ini yang terjadi hari ini.
Jadi kalau zaman aniaya atau Kekristenan di daerah-daerah Injil ditolak, menjadi Kristen itu pertaruhannya segenap hidup.
Jadi pertaruhan imannya luar biasa. Nyawanya, hartanya, seluruh hidupnya, seluruh dunianya.
Jelas harga iman di sini nampak sekali.
Tetapi ketika Kekristenan diberi keleluasaan, orang-orang Kristen bisa berbakti di gereja-gereja, di sini mulai ada masalah.
Di mana masalahnya?
Masalahnya adalah orang Kristen menjadi tidak tertantang.
Jadi gampang jadi orang Kristen, jadi mudah jadi orang Kristen, jadi murahan iman Kristen, tidak ada harga yang harus dibayar untuk mengiring Tuhan Yesus.
Berbeda dengan masa aniaya dulu, ada harga yang harus dibayar untuk menjadi orang Kristen. Harganya itu segenap hidup. Tetapi ketika di sebuah negara di mana Kekristenan tidak dihambat, orang Kristen bebas mau beragama Kristen atau tidak, mau ke gereja atau tidak, tidak ada larangan; di sini malah jadi berat, karena orang-orang Kristen banyak terjebak dalam kehidupan wajar seperti orang-orang di luar gereja menikmati dunia, seperti anak-anak dunia.
Tetapi kalau dalam masa aniaya orang-orang Kristen tidak memiliki kesempatan memiliki dunia 🌍 sama sekali.
Tidak punya kesempatan menikmati dunia. Dunia tertutup, tidak ada fasilitas untuk itu. Itu waktu masa aniaya.
Sekarang dunia kita, di mana hak asasi dihargai, kita bisa berbuat apa saja, kita tidak dihambat, tidak dianiaya, tidak disiksa oleh pihak-pihak tertentu, ini menjadi berat. Di mana beratnya? Beratnya adalah kita tergoda untuk menikmati dunia, tergoda untuk hidup wajar seperti anak-anak dunia lain. Tahukah saudara ada harga mahal yang harus kita bayar untuk mengiring Tuhan Yesus di dunia kita hari ini? Harga mahalnya adalah ketika kita menolak 'TIDAK', untuk semua
keinginan-keinginan dunia, kita berkata dengan tegas TIDAK, ini harga yang mahal. Dulu orang berkata TIDAK, tidak menolak Yesus, untuk itu harus mati.
Hari ini TIDAK untuk menikmati dunia, walaupun dunia terbuka, dia tidak masuk, dia memilih hidup seperti Tuhan Yesus hidup zaman dulu; serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya.
Saya mengatakan ini bukan berarti salah saudara punya rumah, mobil dan berbagai fasilitas, nukan salah; tetapi mari kita melihat apa motivasi hidup kita dalam memiliki segala sesuatu.
Jangan sampai nurani kita menjadi begitu rusak dan sampai tidak menyadari keadaan kita yang sebenarnya sangat minus. Jangan sampai karena tidak ada tuntutan untuk mengisi Kekristenan kita, kita sembarangan sehingga Kekristenan kita menjadi dangkal dan miskin.
Ingat, justru pada masa aniaya itulah dilahirkan mutiara-mutiara dan berlian-berlian indah di mata Allah.
Orang-orang yang rela kehilangan segala sesuatu demi imannya dengan integritas yang sempurna, dengan integritas yang kuat mereka tetap percaya kepada Yesus, apa pun yang harus mereka alami mereka tidak takut, itu integritas.
Memang anugerah adalah cuma-cuma, betul. Tetapi cara menerima anugerah itu tidak cuma-cuma. Ada perjuangan yang menuntut segenap hidup ini. Segenap hidup harus dipertaruhkan. Ingat, anugerah menjadi murahan kalau keselamatan bisa diterima tanpa perjuangan. Ini kalimat yang bagus, memang anugerah adalah cuma-cuma, tetapi cara menerima anugerah itu tidak cuma-cuma, ada perjuangan yang menuntut segenap hidup, jadi harus ada yang dipertaruhkan. Ingat anugerah menjadi murahan kalau diterima tanpa perjuangan.
Tuhan Yesus 💓 tegas berkata : "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tak dapat menjadi murid-Ku". Jadi harus melepaskan segala sesuatu, harus rela kehilangan segala sesuatu, harus rela; baru bisa menjadi orang-orang yang diubah atau dibentuk Tuhan. Jadi kalau sudah tidak rela melepaskan segala sesuatu, sudah selesai, artinya tidak bisa diubah. Tetapi selama orang masih mau melepaskan ikatan dunia maka ia masih bisa diubah oleh Tuhan.
Tuhan Yesus berkata : "Barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya". Nyawa dalam teks aslinya adalah sukhe (jiwa), di mana terdapat pikiran, perasaan dan kehendak. Jadi nyawa di sini menunjuk kepada keinginan-keinginan atau kesenangan dunia.
Orang yang tidak rela melepaskan keinginan atau kesenangan dunia tidak akan memperoleh keselamatan yang utuh atau dengan benar. Ini perjuangan yang tidak mudah. Orang tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, ia harus memilih salah satu, Tuhan atau dunia, surga atau neraka.
Jadi melepaskan diri dari segala keinginannya, berarti melepaskan diri dari segala hasrat-hasrat, niat-niat yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Inilah yang harus dipahami.
Orang yang tidak rela melepaskan keinginan dunia tidak akan memperoleh keselamatan dengan utuh. Orang yang tidak berjuang untuk berubah tidak akan mengalami keselamatan. Inilah sebabnya dikatakan banyak orang yang berintegritas yang dapat masuk ke dalam anggota keluarga Kerajaan, karena dengan berintegritas yang baik seseorang akan berjuang untuk menyenangkan hati Bapa 💓 menjadi serupa dengan Yesus, sehingga hidupnya benar-benar memuaskan dan menyenangkan hati Bapa.
Miliki integritas yang benar ini, selalu teguh untuk menjadi seorang yang berkenan di hadapan Allah Bapa.
Solagracia 🙏🏻
https://overcast.fm/+IqOCIpMVc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar