Kalau dalam agama-agama pada umumnya, yang namanya menyembah itu pasti diekspresikan dalam ritual atau seremonial. Tetapi di dalam Kekristenan menyembah Allah itu harus diekspresikan dalam tindakan mengabdi kepada Allah. Jadi dikatakan menyembah Allah itu menunjukkan sikap hati, sikap batin yang diwujudkan dalam perilaku sepanjang waktu di mana pun berada, bukan dengan nyanyian, bukan dengan mengangkat tangan dengan tubuh yang ditundukkan, sujud, menari-nari dan lain sebagainya. Itu bukanlah ukuran menyembah yang benar. Sebab seorang yang menyembah Allah, berarti orang yang mengabdi kepada Tuhan. Dan pengabdian yang Tuhan kehendaki adalah segenap hidup tanpa batas.
Kalau kita berkata mengabdi kepada Allah, itu berarti segenap hidup kita dipersembahkan secara penuh untuk kepentingan Kerajaan Allah. Dan Tuhan akan memimpin kita, bagaimana kita mengabdi kepada Tuhan dengan segenap hidup tanpa batas ini. Itu berarti kalau kita menyembah Allah, berarti kita tidak terikat oleh ruang dan waktu dalam menunjukkan cinta kasih kita. Biasanya orang mau menunjukkan cinta kasihnya dengan bernyanyi, "Oh Lord I love You", "Oh Lord I worship You". Itu Kristen baru, Kristen kanak-kanak. Begitulah seperti anak kecil berkata : "Mami, Upik sayang", "Upik sayang Mami." Tetapi setelah dia dewasa, mungkin dia tidak pernah berkata : "Mami, aku sayang mami". Tetapi perbuatan-perbuatannya, tindakan-tindakannya untuk mama, untuk papa, untuk orangtua, itulah pengabdian. Demikian pula kita kepada Tuhan.
Kalau dulu kita mengekspresikan cinta kasih kita kepada Tuhan dengan mengatakan, "kami cinta Tuhan", "terpujilah Tuhan", "kami agungkan Tuhan"; tetapi ketika menjadi Kristen yang dewasa, tentu saja masih menyanyikan lagu-lagu yang contentnya atau isinya seperti itu. Tetapi yang lebih utama adalah, bagaimana menyatakan cinta kepada Tuhan dalam bentuk pengabdian yaitu melakukan segala sesuatu untuk atau bagi kepentingan-Nya.
Dalam hal ini jelas, ibadah bukan soal liturgi, bukan upacara, dan ritual, tetapi meliputi segenap perilaku dan cara hidup setiap hari di mana pun orang percaya berada.
Indah sekali kalau kita mengerti hal ini, sebab dengan memenuhi maksud Allah ini, maka kita akan pasti menemukan keindahan hidup. Menyembah bukan dua jam dalam gereja. Menyembah Allah itu sikap kita yang diwujudkan dalam tindakan-tindakan konkrit, yang berguna bagi Kerajaan Allah. Mau tidak mau saudara harus bertanya, "Tuhan apa yang harus kulakukan supaya aku mengambil bagian dalam pekerjaan-Mu".
Harus tanya, dan Tuhan akan memimpin. Betapa menyedihkan, banyak orang ke gereja mengaku menyembah; tetapi hidup tiap harinya dia tidak mengabdi kepada Allah.
Orang yang mengabdi kepada Allah itu memenuhi apa yang dikatakan Firman Tuhan : "Baik engkau makan, atau minum, atau melakukan sesuatu yang lain, lakukan semua untuk kemuliaan Allah." Study untuk kemuliaan Allah, kuliah untuk kemuliaan Allah, berkarir untuk kemuliaan Allah, berpacaran untuk kemuliaan Allah, menikah untuk kemuliaan Allah, memiliki anak untuk kemuliaan Allah, dan seterusnya. Segala sesuatu yang kita lakukan itu semua untuk kepentingan Kerajaan Surga. Itu standar hidup orang percaya. Dan itu barulah dapat disebut melayani Tuhan, melayani Allah.
Dalam Kekristenan ada unsur kuat yaitu, menekankan sikap batiniah. Dewasa ini proses pendewasaan ke arah kesempurnaan, untuk membentuk sikap batin, telah digantikan dengan liturgi dan ajaran yang lebih menekankan kepada peraturan moral yang tidak menyentuh batin. Jadinya mestinya pendewasaan ke arah kesempurnaan untuk membentuk sikap batin, diganti dengan tata cara agama yang lebih menekankan kepada peraturan moral umum, yang bukan kesempurnaan secara batin.
Banyak orang Kristen sudah merasa sebagai orang Kristen karena telah ke gereja dan memiliki kehidupan yang baik secara moral umum. Mereka belum mengenal tindakan kasih, yang seharusnya kita kenakan yaitu segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Sikap sombong seperti ini juga dimiliki oleh orang-orang Yahudi, sehingga mereka menolak Tuhan Yesus. Artinya orang yang tidak mengenal kebenaran, tetapi merasa dirinya sudah benar, ini menyedihkan. Orang-orang seperti ini sebenarnya sulit sekali ditegur. Apalagi kalau dia merasa kuat, kaya, terhormat, sudah tidak bisa diubah. Jadi kalau sekarang saudara masih bisa diubah, berbahagialah. Karena saudara masih berpotensi untuk menjadi anak-anak Allah yang berkenan.
Banyak orang Kristen yang merasa sebagai orang Kristen yang baik karena ke gereja, padahal dia tidak mengalami perubahan sikap batiniahnya. Sebenarnya, banyak orang Kristen yang tidak memiliki integritas sebagai anak-anak Tuhan yang benar, yaitu tidak memperagakan kehidupan Yesus. Ngakunya Kristen, tetapi kompromi dengan dunia, dan kompromisme (menyesuaikan diri). Kompromi dengan kekayaan dunia, dan kompromisme (menyesuaikan) dengan cara hidup orang di sekitarnya. Ini Kekristenan yang telah merosot nilainya, Kekristenan yang kosong, unsur Kekristenan yang sejati tidak ada, itu hanya keberagamaan. Mereka merasa bahwa liturgi adalah sarana penting untuk menjumpai Tuhan. Maka tidak heran mereka mengadakan Kebaktian seheboh-hebohnya, sebagus-bagusnya. Dan kalau mereka sudah menyanyikan lagu-lagu rohani, merasa sudah menyembah Allah. Perhatikan gereja-gereja seperti ini, mereka itu biasanya menekankan berkat jasmani, mukjizat, karunia roh, atau pengajaran yang mirip dengan apa yang diajarkan para motivator sekuler. Inilah kenyataannya, mereka tidak menampilkan kehidupan Yesus Kristus yang agung dan mulia, yang harus dikenakan. Yang rela memikul salib, mengosongkan diri, akhirnya mati dengan cara yang keji di mata manusia. Tetapi dengan cara demikian Dia melakukan kehendak Bapa. Sikap Tuhan Yesus itulah sikap menyembah Allah dengan benar. Sikap menghormati Allah Bapa dengan benar. Itulah sebabnya Firman Tuhan mengatakan : "Dengarkanlah Dia". Tuhan Yesus itulah sikap dari orang percaya yang benar, yang harus kita contoh, harus kita teladani.
Puji Tuhan kita telah belajar satu kebenaran bahwa menyembah Allah itu adalah sikap hati, sikap tubuh, sikap hidup kita, yang oleh karenany a nama Tuhan dimuliakan.
Solagracia 🙏🏻
https://overcast.fm/+IqOCEwV4E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar