Minggu, 11 November 2018

RH Truth Daily Enlightenment Minggu, 11 November 2018 "T E R P I L I H"

Di dalam Injil Matius 22: 1-14; Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan yang digambarkan sebagai seorang Raja, yang mengadakan pesta, mengundang tamu-tamu istimewa untuk menikmati jamuannya. Tetapi tamu-tamu istimewa yang diundangnya tidak datang. Kemudian raja itu memerintahkan mengundang siapa saja yang bisa dijumpai. Maka banyaklah tamu-tamu undangan dalam pestanya. Siapa pun, dia memerintahkan hamba-hambanya untuk mengundang orang-orang di perempatan jalan, di mana-mana, tidak terkecuali untuk datang di pestanya. Tetapi raja itu menjumpai seorang yang tidak mengenakan pakaian pesta. Raja itu mengusir orang tersebut.

Apa arti perumpamaan ini? Tuhan memanggil orang-orang untuk menjadi manusia pilihan-Nya. Tetapi apakah orang-orang yang dipanggil sungguh-sungguh menjadi manusia pilihan? Ini tergantung individu. Pertama tamu istimewa, ini pasti menunjuk orang Yahudi yang menolak, lalu Tuhan mengundang siapa saja. Jadi ketika pesta diadakan ada orang yang tidak berpakaian pesta, ia mengusir orang itu. Orang itu dianggap tidak layak masuk di dalam pesta perjamuan yang diadakan raja tersebut.

Saudara melihat di sini,  bahwa seseorang bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, khususnya ke dalam anggota Keluarga Kerajaan itu, bersyarat. Mendengar kata bersyarat ini, banyak orang Kristen itu jadi curiga. Karena takut bisa merusak prinsip solagracia (hanya oleh karena anugerah). Pokoknya banyak orang Kristen takut, takut dengan prinsip, seakan-akan keselamatan itu diusahakan oleh manusia.

Keselamatan itu tidak akan pernah terwujud tanpa salib. Tidak ada keselamatan di luar Kristus. Saya itu difitnah sana-sini, katanya Erastus itu mengajarkan kselamatan di luar Kristus. Ini fitnah. Saya setuju satu kebenaran sesuai Firman Tuhan, keselamatan hanya dalam Kristus Yesus. Itu harga mati/mutlak. Tetapi bagaimana merealisir keselamatan itu? Ini ada syaratnya. Kalau di dalam perumpamaan Matius 22 :1-14; pakaian pesta (kelayakan). Saudara dan saya mendengar Injil, orang Kristen, tetapi dipersoalkan apakah layak kita masuk anggota Keluarga Kerajaan Allah? Itulah sebabnya kita dipanggil untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Dan konteks mengerjakan keselamatan itu di Filipi 2, memiliki pikiran, perasaan Kristus atau kesucian seperti Tuhan Yesus. Dengan demikian jelas, setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dosa-dosa kita tidak diperhitungkan. Kita diperkenan untuk menjadi anak-anak Allah. Tetapi apakah anak Allah yang sah atau tidak?
Kita yang harus berjuang untuk menjadi anak Allah yang sah, dengan cara menumbuhkan karakter Ilahi di dalam hidup kita. Karakter Ilahi atau kesucian hidup yang digambarkan seperti pakaian pesta itu. Kesucian di sini bukan berdasarkan hukum, seperti agama-agama pada umumnya. Kesucian di sini berdasarkan kehendak Allah. Standardnya adalah kehendak Allah.
Orang yang hidup dalam kesucian Allah itu, bukan saja tidak berbuat dosa, tetapi tidak bisa berbuat dosa. Bukan hanya tidak melanggar hukum, tapi melakukan segala sesuatu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

Jadi mengenakan pakaian pesta, digambarkan dengan mengenakan kesucian hidup seperti Tuhan Yesus. Jadi kalau kita sekarang menjadi Kristen, ini tidak bisa kita hindari, kita harus sungguh-sungguh berusaha untuk memiliki kesucian hidup seperti kesucian-Nya. Itu tidak otomatis. Jadi kalau ajaran yang mengesankan, Tuhan menentukan orang yang selamat dan orang yang tidak selamat. Orang yang selamat pasti nanti tertuntun dengan sendirinya menjadi orang suci; ini salah. Ini membuat orang tidak berusaha hidup benar. Ini membuat seseorang tidak berjuang, guna memiliki kesucian hidup seperti kesucian Tuhan. Ini berarti dia tidak merajut baju pesta, kesucian itu baju pesta. Jadi selama kita hidup di dunia ini, kita seperti merajut baju pesta. Supaya ketika kita menutup mata kita diterima di kemah abadi sebagai orang yang layak untuk masuk dalam anggota keluarga Kerajaan Allah dengan kesucian hidup seperti yang Dia inginkan.

Alkitab mengatakan, banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Maksudnya di sini banyak yang dipanggil, berarti banyak orang yang ditentukan untuk mendengar Injil. Untuk mengenal jalan keselamatan dalam Yesus Kristus. Tetapi sedikit yang dipilih. Dari sekian banyak orang yang diberi kesempatan mendengar Injil ini, berapa banyak orang yang meresponi panggilan sebagai orang percaya? Itu masalahnya. Dan yang meresponi dengan benar sehingga mengalami perubahan secara signifikan dalam perilaku dan perbuatannya; maka orang seperti itulah yang layak, masuk ke dalam Kerajaan Allah menjadi anggota keluarga Kerajaan.
Ini yang harus kita pahami dengan benar.

Penyesatan yang dahsyat hari ini adalah, pemberitaan nama Yesus, pemberitaan kuasa dan kebaikan Tuhan Yesus; tetapi tidak diajarkan kepada jemaat bagaimana mempelajari Injil, bagaimana mempelajari kebenaran, agar menjadi manusia pilihan. Nama Yesus tidak berkuasa merubah jalan hidup seseorang tanpa mengerti apa yang diajarkan. Tidak ada orang yang tidak mengerti ajaran-Nya hidupnya berubah. Perubahan itu justru dari kebenaran yang Tuhan Yesus ajarkan. Oleh sebab itu berusaha mengerti Firman Tuhan dan menjadi pelakunya, itu wujud respon kita terhadap keselamatan yang Tuhan tawarkan.

Injil itu seperti pakaian yang kita kenakan, seperti baju yang kita kenakan. Kita mengenakan kebenaran Injil setiap hari. Kita akan makin memiliki kesucian seperti Dia. Dan akhirnya kita layak masuk ke dalam pesta Anak Domba Allah, masuk ke dalam anggota keluarga Kerajaan. Inilah respon yang harus dilakukan. Harus diingat, undangan atau panggilan tidak otomatis membuat orang masuk pesta perjamuan, tetapi respon dengan menyiapkan pakaian pesta yang membuat seseorang masuk pesta tersebut. Pakaian pesta adalah kesucian hidup seperti yang dikehendaki oleh Bapa. Bukan sekadar kebaikan.
Jadi baju atau pakaian pesta itulah kesucian, seperti kesucian yang dimiliki oleh Tuhan Yesus.

Solagracia 🙏🏻

https://overcast.fm/+IqODo5DCs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar