Kamis, 01 November 2018

RH Truth Daily Enlightenment Kamis, 01 November 2018 1. KEKRISTENAN SEJATI

Kita perlu kembali merenungkan pengertian Kekristenan itu.
Apakah Kekristenan itu sebenarnya? Menjawab pertanyaan ini, kita harus terlebih dahulu memahami pengertian kata Kristen. Kata Kristen pada umumnya berarti seperti Kristus. Kristen itu artinya seperti Kristus.
Saudara tahu kapan orang percaya kepada Tuhan Yesus disebut Kristen?

Kata Kristen ini sebutan bagi orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus pada awal berdirinya gereja.
Pertama kali muncul di kota Anthiokia. Ditujukan kepada murid-murid yang belajar Injil, yang diajarkan oleh Barnabas dan Paulus. Mereka disebut Kristen, yang dalam bahasa Yunaninya Kristianos (χριστιανος )- karena menjadi pengikut Kristus.

Oleh karena perilaku mereka itu seperti Yesus dan mereka memperjuangkan kepentingan Yesus Kristus, maka mereka disebut Kristen.
Sebutan kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus ini, muncul karena fanatisme orang-orang percaya pada waktu itu yang begitu tinggi terhadap Tuhan, fanatisme mereka terhadap Yesus.
Walaupun Yesus Kristus adalah sosok yang disingkirkan dan tidak disukai, ibaratnya sosok yang dipersona non gratakan oleh sebagian besar masyarakat, oleh para pemimpin agama, serta para pemimpin politik pada zaman-Nya. Tetapi mereka tetap menaruh percaya mereka kepada Yesus. Mereka ini orang-orang yang disebut Kristen itu. Di tengah-tengah aniaya yang begitu hebat terhadap mereka, mereka tetap setia mengikut Tuhan Yesus.

Banyak orang merasa hari ini, menjadi Kristen hanya karena mengaku dengan mulutnya, bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Tuhan. Padahal mereka tidak mengerti isi Injil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mereka begitu mudah menggunakan atribut Kristen, seperti nama Kristen, kalung salib, bahkan tidak sedikit yang mengambil bagian dalam kegiatan pelayanan gereja. Padahal mereka tidak mengerti inti dari apa yang diajarkan Tuhan Yesus.
Betapa dangkalnya Kekristenan semacam itu.

Kekristenan itu sebenarnya, menunjuk satu proses dari kehidupan seseorang yang makin seperti Kristus. Kristen itu artinya seperti Kristus. Sedangkan Kekristenan ini menunjuk satu kegiatan atau proses yang berlangsung dalam hidup seseorang untuk menjadi seperti Kristus.
Jadi kalau ada orang Kristen yang tidak ditandai makin menjadi seperti Kristus, itu berarti Kristen palsu. Mereka hanya beragama Kristen, tetapi bukan orang Kristen yang sejati.
Mereka menjadi orang yang beragama Kristen, tetapi bukan Kristen dan tidak mengenal proses yang berlangsung untuk menjadi seperti Kristus artinya mereka tidak mengenal Kekristenan.

Jadi kegiatan keberagamaan di lingkungan gereja itu, belum tentu sebuah Kekristenan. Sebab Kekristenan itu ditandai dengan perubahan yang berlangsung dalam hidup seseorang untuk menjadi seperti Kristus.

Coba saudara periksa hidup saudara, apakah makin seperti Kristus atau tidak.

Saya mengerti bahwa kegiatan agama itu bisa membuat orang semakin bijak, semakin santun, semakin ber-etika, atau bahkan nampak suci atau saleh. Tetapi belum tentu makin seperti Kristus. Artinya semakin mengenakan kodrat Ilahi, semakin melakukan kehendak Bapa, dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Berarti orang Kristen yang benar itu mengerti kehendak Bapa dalam hidupnya secara pribadi, menemukan tugas atau panggilan khusus yang harus ditunaikan dan menunaikannya. Rumusannya seperti yang Tuhan Yesus katakan, "Makanan-Ku melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya".

Oleh sebab itu kita dapat menyimpulkan seorang aktivis gereja seperti majelis gereja, tua-tua sidang, pengurus gereja lainnya, belum tentu seorang Kristen sejati; belum tentu mereka mengerti Kekristenan yang sejati; jika mereka tidak semakin seperti Kristus. Bahkan belum tentu seorang yang disebut rohaniwan atau pendeta, atau memperkenalkan diri sebagai hamba Tuhan; baik yang disahkan sinode maupun yang mengaku diri demikian, mengaku diri hamba Tuhan; belum tentu mengerti Kekristenan secara benar. Karena tidak mengerti Kekristenan secara benar, tentu saja mereka belum mengenakan Kekristenan yang benar. Dan mereka tidak bisa mengajarkan Kekristenan kepada orang lain.
Kalau mereka khotbah, mereka menasihati orang, bagaimana? Tentu yang mereka ajarkan itu Kekristenan palsu, nasihat-nasihatnya tentu tidak lebih dari seorang motivator atau seorang penasihat umum. Inilah Kekristenan yang telah merosot nilainya.

Banyak orang-orang Kristen bahkan hamba-hamba Tuhan, yang mengaku hamba Tuhan maksudnya- memodifikasi Injil yang sejati, Kekristenan yang benar dengan semangat zaman. Sehingga Injil yang orisinil yang diajarkan Tuhan Yesus dan para Rasul-Rasulnya; tidak lagi mendarat di hati jemaat hari ini. Dan kalau sampai jemaat tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai Injil yang sejati, maka mereka tidak mengenali Kekristenan yang sejati dan bodohnya mereka tidak mengenali pemalsuan yang menyesatkan tersebut.
Dan dunia kita hari ini dibanjiri pemalsuan seperti itu. Sampai akhirnya yang sesat tidak menyadari sebagai penyesat. Yang menyampaikan kebenaran malah kadang-kadang disesat-sesatkan.

https://overcast.fm/+IqOAlqA14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar