Jumat, 30 November 2018

Mutiara Suara Kebenaran November 2018

Arsip Mutiara Suara Kebenaran
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5611241857278288068#editor/target=post;postID=5011297796498873200;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=3;src=postname

Mutiara Suara Kebenaran :

Jangan berpikir korban Tuhan Yesus itu meniadakan pengadilan.
Dengan adanya salib maka tidak ada pengadilan, salah!
Justru salib mengadakan pengadilan.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Jangan berpikir korban Tuhan Yesus itu meniadakan pengadilan,
Dengan adanya salib maka tidak ada pengadilan, salah!
Justru salib mengadakan pengadilan.
 
Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Jangan ada hal yang membuat kita gusar/galau/merasa tidak lengkap, kecuali hal memiliki pengakuan dari Bapa : Inilah anak-Ku yang Kukasihi kepadanya Aku berkenan, seperti pengakuan Bapa kepada Putra tunggal-Nya.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Pengenalan akan Tuhan memerdekakan kita dari ikatan mamon. Kemerdekaan dari ikatan mamon ini menyangkut kemerdekaan dari pola pikir duniawi.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Jangan melihat keadaan lemah tidak berdaya itu menunjukkan kekalahan.
Kelemahan, ketidakberdayaan, ditindas, tetapi tidak membalas, itu keagungan.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Injil yang sejati membuat orang sengsara dan menderita, tetapi Tuhan memberi damai sejahtera.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Kenapa kamu takut direndahkan, takut dihina? Karena kamu belum menyalibkan harga dirimu.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Banyak air mata yang tertumpah bukan karena Tuhan dan untuk Tuhan, tetapi untuk dunia. Sekarang saatnya kita menumpahkan air mata bagi Tuhan. Sengsara seperti inilah yang dicatat oleh Tuhan. Air mata seperti inilah yang disimpan di kirbat Tuhan. Inilah air mata yang berharga di hadapan Tuhan.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Hendaknya kita bersama-sama dengan Tuhan- bukan hanya untuk menikmati kuasa dan mukjizat-Nya semata-mata- tetapi juga turut menikmati penderitaan bagi kepentingan Kerajaan Bapa.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Orang yang masih memiliki keinginan yang tidak terarah pada kemuliaan Bapa di Surga, yang keinginannya terarah untuk kesenangan, kepentingan, kemuliaan diri sendiri, itu orang yang belum selesai dengan dirinya.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Orang yang hidup dalam kesucian Allah itu, bukan saja tidak berbuat dosa, tetapi tidak bisa berbuat dosa. Bukan hanya tidak melanggar hukum, tetapi melakukan segala sesuatu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Kita harus mengerti kehendak Allah apa yang harus kita lakukan dan menemukan pekerjaan Allah yang dipercayakan kepada kita masing-masing.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Kalau kamu sudah menghayati dirimu sebagai anak Allah, kamu sudah meninggalkan dunia ini.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran :

Semakin kita sungguh-sungguh hidup tidak bercacat tidak bercela, sungguh-sungguh meneladani hidup Tuhan Yesus, seperti ada sebuah sirkuit yang terbentuk/terbangun, di mana kita memiliki akses untuk bisa berinteraksi secara interaktif dengan Bapa melalui Roh-Nya yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Dr. Erastus Sabdono

Mutiara Suara Kebenaran:

Kalau kita hendak mengalami pertolongan Tuhan, kita harus mau berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Dr. Erastus Sabdono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar