Sadar tidak sadar setiap umat beragama menjadi pertaruhan Allah yang disembahnya.
Apakah Allah yang disembahnya itu benar atau tidak ?
Berkualitas tinggi atau rendah ?
Jadi ketika Tuhan π berkata kamu jadi saksiKu, di situ termuat kita menjadi pertaruhan.
Seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu, di situ
kita menjadi pertaruhan.
Banyak agama mencoba membuktikan bahwa Allahnya Allah yang benar dengan menampilkan kekuatan dan keperkasaanNya.
Dan bila perlu faktanya begitu, dibela, dibantu untuk menunjukkan keperkasaan Allahnya tersebut untuk menunjukkan kemenangannya secara fisik.
Akhirnya lahir teror - teror.
Akhirnya terjadi tindakan sewenang -wenang terhadap umat lain, umat beragama lain.
Jika perlu untuk menindas agama lain dan memunahkan.
Allah π yang disembah oleh orang percaya haruslah Allah yang bermartabat.
Dengan martabat yang sempurna, kita pertaruhan.
Kita jangan mencoba membuktikan Allah yang kita sembah sebagai Allah yang benar dengan kekuatan fisik.
Dan jangan ada unsur seakan - akan Dia perlu dibela.
Kita tidak perlu memberikan kesaksian - kesaksian tentang kehebatan Allah secara fisik demi membuktikan kebenarannya.
Jangan sampai kita terjebak
pada pola agama pada umumnya yang mau menjadikan keperkasaan fisik Allah, keperkasaan fisik suatu sesembahan.
keperkasaan fisik Allah π sebagai bukti kebenarannya.
Di mana - mana ada godaan demikian untuk menunjukkan kebenaran allahnya dengan kesaksian - kesaksian dengan keperkasaan allahnya secara fisik.
Tetapi Tuhan menghendaki kita menjadi saksi dan ini menjadi berat.
Sebab kalau orang menunjukkan keperkasaan allahnya, allahnya yang bertindak.
Kalau untuk menunjukkan Allah π kesaksian hidup kita, kita yang berat.
Meneguhkan apa yang mereka saksikan sebagai kebenaran Allahnya itu juga disertai kebanggaan kalau orang beragama lain masuk ke agamanya.
Di masyarakat yang majemuk, mimbar gereja tidak boleh dipakai untuk mencela agama lain.
Usaha untuk membuktikan suatu agama dan suatu Allah melalui pembuktian / verifikasi orang - orang yang pindah agama ini cara orang yang tidak bermartabat.
Jangan kita jadikan gereja π sebagai iklan di media cetak atau di elektonik.
Customer kita sudah banyak, orang - orang sudah berpindah ke produk kami.
Dan memang kenyataannya orang lebih suka itu.
Siapa yang diminati, apa yang diminati itu yang paling baik.
Padahal Kekristenan tidak demikian.
Justru kekristenan yang benar paling tidak diminati.
Kalau kita mendengar ajaran asli dari Tuhan Yesus,
ketika percaya dan menerima Yesus sebagai juruselamat kita harus meninggalkan dunia dan cara berpikirnya.
Dan harus tidak tertarik apapun selain Tuhan π dan kerajaanNya.
Kalau kita masih tertarik pada sesuatu, kita tidak mungkin kita tidak berkhianat kepadaNya.
Sebab Tuhan π berkata kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Seratus persen Tuhan atau tidak usah sama sekali.
Memang pada gereja πmula - mula khususnya jamannya Tuhan Yesus harus ada mujizat.
Tuhan menghadapi masyarakat Israel yang primitif dalam keberagamaan.
Artinya : mereka sangat fanatik dengan Yudaisemnya.
Bagaimana Tuhan Yesus π bisa mengajar kebenaran Injil kalau tidak memberi tanda.
Maka mukjizat itu tanda heran yang bisa memukau orang yang dari pesona mukjizat itu mereka mendengar yang diajarkan Tuhan.
Tetapi mukjizat itu sendiri bukan tujuan.
Jadi kalau ada orang sekarang ini menjadikan mukjizat sebagai komuditas
Bisa dipastikan dia menyesatkan.
Sebab fokus bukan maksud tujuan keselamatan itu diadakan.
Kalau tanda menjadi tujuan itu pasti salah.
Biasanya orang - orang seperti ini, sadar atau tidak sadar dia sedang menjual Yesus.
- Menjual Tuhan
- Menjual MujizatNya
- Menjual kuasaNya
Tetapi tidak mengajarkan ajaranNya.
Ajarannya paling mukjizat, paling jadi orang baik.
Kalaupun bicara Surga, kalaupun bicara soal singkatnya hidup pasti tidak punya platform yang kuat untuk membawa orang ke arah situ.
Sebab orang Kristen yang dewasa tidak akan mengejar mukjizat.
Dia akan melatih bertanggung jawab atas kesehatannya.
Dia tidak akan mengharapkan mukjizat untuk bisnis usaha apapun guna memenuhi jasmaninya, tapi yang dilakukan tanggung jawab dan kerja keras.
Tapi kalau masih mau mengajar mukjizat, ini menghambat kedewasaan, sampai pada tingkat kegagalan mencapai Corpus Delicti.
Ketika Tuhan πmengadakan mukjizat, ini bukan metode permanen, ini hanya preaching saja.
Tidak harus berlaku di semua tempat, tidak harus berlaku kepada semua orang di sepanjang jaman.
Kita bisa melihat kenyataan, setelah melewati jaman mukjizat Tuhan Yesus, lalu jaman rasul - rasul, makin sedikit rasul - rasul mengadakan mukjizat.
Setelah orang Kristen mengalami aniaya yang hebat.
Jangankan mukjizat, hidup nyamanpun tidak.
Tuhan membangkitkan gereja sampai abad 20.
Memasuki abad 21 mungkin ini abad terakhir.
Melihat dunia seperti ini.
Gereja π sudah harus masuk pada pendewasaan.
Sekarang masuk masa penampian, jadi yang dibutuhkan pendewasaan rohani, bukan masa penuai lagi.
Tidak lagi mukjizat.
Bukan tidak percaya mukjizat.
Adalah bodoh kalau orang tidak percaya mukjizat, karena Allah kita Allah
yang besar.
Tetapi lebih bodoh kalau orang berurusan dengan Allah π hanya karena mukjizat.
Sebab tujuan Tuhan itu mengembalikan kita pada rancangan semula.
Tidak ada artinya mukjizat itu dibanding penyempurnaan rohani, mengenakan kodrat ilahi, mengambil bagian dalam kekudusan Allah.
Misalnya :
- Orang Sakit parah disembuhkan, puji Tuhan.... mati juga.
- Punya persoalan ekonomi yang berat dipulihkan mati juga.
Kalau Orang Kristen baru yang belum mengenal kebenaran Injil sehingga diperlukan tanda.
Tetapi untuk Orang Kristen yang sudah sekian tahun, belasan tahun, bahkan puluhan tahun harusnya masuk ke pendewasaan.
Ketika Kekristenan dapat mengkristenkan seluruh Eropa.
Apa yang terjadi ?
Justru mengalami kemerosotan.
Abad ke 5 kekaisaran Roma runtuh.
Abad ke 6 sebuah expansi hebat agama besar dari Arab melanda seluruh Asia dan sebagian Eropa.
Sampai hari ini yang namanya Turki yang dulu pusat gereja timur gereja termegah di dunia yang namanya Hagiasofa habis.
Ini kemerosotan kekristenan
Sejarah dunia membuktikan
Di mana Allahnya orang Kristen waktu itu ?
Ketika Binsantium runtuh, Constantinopel runtuh, yang berubah menjadi Istambul.
Gereja yang begitu megah, yang sebagian mozaiknya yang ditata dengan emas menjadi huruf - huruf Arab.
Mana Allahnya orang Kristen ? Kalah....
Kekristenan runtuh karena tidak berjalan di jalannya Tuhan π
Pada mana aniaya orang Kristen yang dibunuh semena - mena, bukan 2 - 3 th tetapi 350 th.
Mereka mengalami penganiaya yang hebat, Tuhan seolah - olah tidak ada.
Seakan - akan Tuhan tidak membela umatnya.
Seakan - akan Yesus dikalahkan oleh Hermes dan Zeus.
Apakah Injil itu salah ?
Apakah Allahnya orang Kristen salah ?
Tidak..
Sebab kita harus menjadi saksi dengan cara yang bermartabat.
Hal ini hanya bisa dimengerti orang - orang yang berhikmat yang dewasa.
Kita harus menjadi orang kristen yang berhikmat dan yang dewasa.
Jadi kalau sekarang Tuhan π masih mengadakan mukjizat, metode mukjizat ini dan tanda - tanda heran berbagai kesaksian yang memukau untuk menarik perhatian orang itu bukan metode yang permanen itu pasti berdasarkan rancangan Tuhan yamg sempurna.
Pasti pertimbangan Tuhan yang khusus dan sempurna.
Orang Kristen di abad yang berbeda, di tempat berbeda dengan obyek yang berbeda, belum tentu diperkenan Tuhan selalu mengadakan metode ini.
Tuhan mengadakan mukjizat di suatu tempat di mana perlu suatu verifikasi pembuktian di mana ada Allah yang hidup.
Jadi kita tidak boleh ngotot menggunakan cara atau metode mukjizat.
Jangan sampai kita terjebak area mukjizat.
Terutama para pendeta, karena itu menguntungkan.
1. Akan menjadi orang yang tidak bisa tidak dikultuskan.
Dia tidak minta dikultuskan pasti dikultuskan.
Karena Tuhan tidak membuat mukjizat lewat siapa - siapa, tetapi lewat dia.
2. Keuntungan materi pasti besar.
Karena orang berhutang budi kepada mukjizat yang diadakan.
3. Kebanyakan orang berpikir pendek, tidak ada mukjizat tidak Tuhan.
Padahal orang yang bisa membuat mukjizatpun bisa ditolak Tuhan.
Sebab ciri kehadiran Tuhan itu melakukan kehendak Bapa.
Sebab kalau mukjizat itu bisa dibuat oleh siapapun, kuasa gelappun bisa, atau Tuhan mengijinkan itu untuk maksud - maksudnya.
Tuhan π tidak hadir sepenuhnya mempercayakan diriNya untuk orang - orang yang berurusan dengan Dia hanya karena mukjizat.
Jadi sangat bodoh kalau orang tidak percaya mukjizat.
Tetapi terlebih bodoh orang berurusan dengan Tuhan hanya karena mukjizat.
Bukan anti mukjizat, atau tidak butuh mukjizat.
Kita butuh mukjizat saat - saat tertentu berdasarkan pertimbangan Tuhan.
Kalau berdasarkan pertimbangan Tuhan silahkan Tuhan lakukan mukjizat itu, kalau tidak pun tidak apa - apa.
Tuhan... aku tidak minta Engkau lakukan mukjizat dalam hidupku, tetapi aku minta satulah ubah karakterku.
Ketika kita dapat menemukan Dia lewat kebenaran yang memadai baru kita menemukan tujuan hidup.
Ketika aku menemukan tujuan hidupku, aku tidak membutuhkan yang lain kecuali Tuhan dan kerajaanNya.
Dan aku percaya diri, ini kebenaran karena "Aku berubah ".
Yang jelas di tahta pengadilan Allah nanti, siapa yang diterima dan siapa yang ditolak.
Tuhan yang mengatakan tanda - tanda ini yang akan menyertai kamu.
Apakah selamanya ?
Kita harus melihat waktu Tuhan bicara itu di awal gereja π
Lalu bagaimana kita tahu itu metode permanen ?
- Bacalah seluruh Alkitab.
-:Bacalah manusia jatuh dalam dosa.
- Bacalah mengenai iman, tulisan Paulus yang panjang lebar.
- Kenalilah firman yang mengatakan kamu harus sempurna seperti Bapa di Surga, sehingga kita menemukan skema yang tepat dan utuh lengkap dan jelas.
Itu perlu waktu dan tekun sehingga kita tidak membangun sebuah sirkuit yang lengkap sampai pada satu titik di mana kita mengenal Tuhan π bukan berdasarkan definisi - definisi saja, tetapi mengenal Tuhan dalam pergaulan yang nyata dan kongkrit menemukan tujuan hidup.
Kita tidak akan menemukan Bapa dan tujuan hidupnya kalau tidak membangun pengertian utuh dan lengkap.
Karunia dibutuhkan untuk membangun umat.
Untuk merintis jemaat.
Tapi buah itu tujuan
Karunia dibutuhkan untuk mengusir setan.
Tetapi yang jadi tujuan itu buah.
Makan Tuhan π katakan pada akhirnya kasih.
Kasih itu bukan memberi makan orang lapar.
Bukan memberi baju kepada orang yang tidak punya pakaian.
Kasih itu pribadi Bapa, atau Tuhan Yesus π itu sendiri.
Karena Allah itu adalah kasih.
Sekalipun kau memberi hartamu tanpa kasih sia - sia.
Sekalipun kau dapat mengorbankan tubuhmu dibakar, tanpa kasih sia - sia.
Artinya : semua tindakan kita harus sesuai pikiran dan perasaan Tuhan, itu kasih.
Mengenakan pikiran dan perasaan Tuhan itu buah.
Iman pengharapan itu kasih.
Jadi orang percaya harus berjuang mengenakan Kristus π
Kita juga harus membunuh dan membantai natur dosa kita.
Kita selalu ada kesempatan berbuat dosa.
- Kesempatan mencuri
- Kesempatan berzinah
- Kesempatan dipuji
- Kesempatan dihargai
Itu jalan kita menjadi saksi.
Jangan mengecilkan kuasa Tuhan.
Kuasa Tuhan luar biasa.
Orang mati bisa dibangkitkan.
Tetapi kuasa Firman dapat merubah karakter.
Kita harus menghargai kuasa Tuhan π dan mukjizatNya.
Orang sakit disembuhkan.
Tetapi jangan lupa iblispun dapat memalsukan.
Kebenaran Firman yang mengubah seseorang tidak bisa dipalsukan.
Karunia busa dipalsu, buah tidak bisa dipalsu.
Sebab akhirnya iblis tidak bisa menyembunyikan wajahnya.
Dan pada akhirnya wajah Tuhan π pasti tidak bisa terselubung.
Musa turun dari gunung bercahaya wajahnya sampai orang tidak sanggup memandangnya, dan Musa menutupi wajahnya.
Tapi orang percaya lebih memancar cahaya kemuliaanNya.
Di mana letak cahaya kemuliaanNya ?
Dalam bentuk apa ?
Apakah orang tergeletak itu iman ?
Ketika aku ditindas tidak membalas.
Ketika aku dituntut aku tidak tuntut keadilan.
Ketika aku punya kesempatan memuaskan semua hasrat daging, semua ambisi dan hasratku, aku menolak, dan berkata ini bukan bagianku.
Itu kemuliaan Allah.
Sampai begitu rupa orang mencium keharumanNya.
Jbu π·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar