Senin, 24 Desember 2018

RH Truth Daily Enlightenment Desember 2018 24. KEBAHAGIAAN DI DALAM TUHAN

Satu hal yang tidak mudah diterima oleh orang yang tidak mengenal kebenaran, tetapi akan mudah saudara terima kalau saudara mengenal kebenaran. Bahwa semakin kita tidak mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini, maka kita semakin bahagia. Artinya kita semakin dapat menikmati kebahagiaan yang dari Tuhan. Sebaliknya kalau orang mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini, ia akan semakin gusar ketika keadaan dunia sekitarnya tidak menjawab kebutuhan, kerinduan, keinginan, dan tuntutan-tuntutannya. Sebab orang yang mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini, menuntut dunia membahagiakan. Padahal dunia ini serba tidak pasti, serba tidak menentu, keadaan bisa berubah setiap saat.

Oleh sebab itu jangan kita mengharapkan kebahagiaan dari dunia ini. Kita jalani hidup dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari hari ke hari, tanpa menuntut dunia membahagiakan. Melalui sarana dan cara apa pun. Sebagai gantinya kita harus berpikir bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya itu hanya di dalam Tuhan. Artinya apa? hanya di dalam Tuhan itu. Jangan abstrak, jangan tidak jelas.

Kebahagiaan di dalam Tuhan artinya kita bersukacita tatkala kita mengerti kebenaran, dan kebenaran itu membuat hati kita bergirang, bergemar. Tuhan kebahagiaanku, harus ada alasannya mengapa kita bisa berbahagia di dalam Dia. Sama seperti kalau orang berkata: restaurant kebahagiaanku, dasarnya apa? Dia bisa makan enak, lezat, dan kenyang. Nah, kalau Tuhan kebahagiaanku dasarnya apa? Mekanismenya bagaimana bisa menjadikan Tuhan itu kebahagiaan? Yang pertama, kebenaran firman. Kebenaran firman yang kita pahami itu membahagiakan. Saya merasakan itu, kebahagiaan ketika Tuhan mencelikkan pikiran mengerti kebenaran, kita takjub, kita kagum, luar biasa firman Tuhan itu. Rahasia-rahasia firman Tuhan itu luar biasa. Ketika Tuhan membukakan rahasia-rahasia firman tersebut hati kita benar-benar dibahagiakan, kita digirangkan. Nah, di sini orang baru bisa berkata: Tuhan kebahagiaanku.

Jadi kalau orang tidak memburu kebenaran firman Tuhan, karena memang tidak memiliki niat untuk hidup suci tidak bercacat tidak bercela, dia berkata Tuhan kebahagiaanku, itu omong kosong, itu bohong. Jangan heran orang-orang yang tercandui oleh firman Tuhan, akan datang ke gereja, hadir di dalam Pendalaman Alkitab walaupun hujan deras, macet, bahkan banjir. Kenapa? Karena Tuhan kebahagiaannya.

Di dalam pemberitaan firman di Kebaktian Pendalaman Alkitab itu, dia memperoleh kebenaran, dia bahagia. Atau ia Kebaktian di hari-hari yang lain, nyaris tidak pernah absen. Mengapa? Karena ia mendapatkan kebenaran, dan itu membahagiakan. Yang dinantikan itu hari di mana ada Kebaktian Pendalaman Alkitab, ada Kebaktian Suara Kebenaran. Itu hari-hari yang dinantikan. Seperti seorang pemuda yang menantikan hari Sabtu. malam minggu, itu kebahagiaan.

Nah, kebahagiaan orang-orang di dalam Tuhan adalah jam Kebaktian di mana dia dapat meneguk kebenaran firman. Tuhan menjadi kebahagiaan kalau seseorang merasakan hadirat Tuhan. Nah, hal ini agak bersifat mistik, ini hal yang bertalian dengan area supranatural atau adikodrati. Tuhan itu riil, Tuhan itu nyata, mestinya orang percaya sungguh-sungguh dapat mengalami. Jangan hanya mempercakapkan Tuhan tanpa mengalaminya.
Jangan hanya mempercakapkan, mendiskusikan mengenai hal-hal rohani yang bersangkut paut dengan Tuhan tetapi tidak mengalaminya. Kita harus mengalami.

Pengalaman perjumpaan dengan Tuhan itulah yang dapat sungguh-sungguh membahagiakan. Di sini kita belajar untuk menemukan hadirat Tuhan yang sejati/yang asli. Ada orang-orang yang merasa bahagia/sukacita, katanya ia ada di hadirat Tuhan. Padahal itu hanya suasana Kebaktian bukan hadirat Tuhan yang murni. Itu hanya sebuah permainan emosi dan perasaan, ia merasa di hadirat Tuhan padahal tidak.

Orang yang menjadikan Tuhan kebahagiaan akan merasakan sesuatu yang luar biasa jika ada di hadirat-Nya. Yang terakhir, bagaimana orang yang menjadikan Tuhan kebahagiaan itu? Kalau ia mengharapkan Langit Baru Bumi Baru

Hanya Langit Baru Bumi Baru yang dinantikan. Di sanalah kebahagiaan yang sejati. Sebuah dunia yang sempurna. Di mana tidak ada penderitaan, sakit penyakit, kematian, krisis, bencana alam, dan lain sebagainya.
Di sanalah kita pulang bersama.

Kiranya kebenaran ini memberkati kita sekalian.

Solagracia.

Shalom saudaraku,

Atas nama seluruh crew program Suara Kebenaran, saya Pdt. Erastus Sabdono mengucapkan: Selamat Hari Natal, kiranya Natal tahun ini 2018, menjadi Natal yang menginspirasi kita untuk hidup lebih berkenan di hadapan Tuhan. Juga kami menyampaikan Selamat menyambut Tahun Baru, doa harapan kami, di tahun mendatang kita lebih bersungguh-sungguh menginvestasikan waktu kita untuk mencari Tuhan dan bertumbuh dalam kedewasaan rohani.
Terima kasih untuk semua dukungan yang saudara berikan dalam pelayanan kami.
Kiranya Tuhan memberkati.

Solagracia.

https://overcast.fm/+IqOCgp2-Q

Tidak ada komentar:

Posting Komentar