Senin, 17 Desember 2018

RH Truth Daily Enlightenment Desember 2018 18. HARGA MAHAL YANG DIBAYAR OLEH TUHAN

Harga mahal yang dibayar Tuhan di sini maksudnya; harga mahal yang dibayar oleh Tuhan Yesus. Harga mahal yang dibayar oleh Tuhan Yesus demi supaya Tuhan Yesus bisa membawa kita kepada Bapa di sorga. Dengan menyatakan hal ini, saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan yang begitu besar. Anugerah Tuhan untuk mempertemukan kita dengan Bapa kita di sorga; anugerah Tuhan yang begitu besar untuk bisa membuat kita memiliki hubungan yang eksklusif dengan Dia. Harga mahal yang dibayar Tuhan Yesus agar kita memiliki dialog yang berkesinambungan. Harga mahal yang dibayar Tuhan Yesus agar kita memiliki keagungan anak-anak Allah.

Coba renungkan, kalau ada orangtua yang bekerja keras supaya anak-anaknya bisa sekolah, lalu anaknya tidak sekolah dengan baik. Betapa itu melukai hati orangtua dan menyia-nyiakan pengorbanan orangtua. Ada orangtua yang bangun pagi, jualan pisang goreng, harus bangun jam 3- jam 4 pagi, potong pisang lalu menggorengnya, lalu menjajakannya dari warung ke warung. Dia taruh pisang gorengnya untuk dapat dijual oleh warung itu pada konsumen. Lalu pulang dari situ, dia cuci pakaian tetangga (buruh cuci). Lalu sore harinya dia mulai menagih/mengambil hasil dari penjualan pisang gorengnya. Malam hari dia terima panggilan untuk pijat. Begitulah hidup seorang ibu untuk membela anaknya bisa sekolah, karena suami sakit, tidak bisa bekerja lagi.
Tapi si anak tidak giat belajar. Memakai baju seragam sekolah, tetapi di tengah jalan dia buka seragam sekolahnya, dia lipat, dia masukkan ke dalam tas sekolahnya. Ternyata di dalam tas sekolah tidak ada buku pelajaran. Yang ada benda tajam yang kalau berkelahi dia bisa gunakan. Anak laki-laki itu tidak sekolah. Dia modol, dia bolos. Bayangkan betapa sakit hati orangtua, betapa pedih hati orangtua memiliki anak seperti ini.

Demikian pula kenyataan banyak orang Kristen yang tidak menghargai korban Tuhan Yesus. Tuhan meninggalkan kemuliaan, mengosongkan diri, demi supaya kita ini diselamatkan. Dalam segala hal Dia disamakan dengan manusia. Ia merendahkan diri. Di dalam kehamilannya saja Maria nyaris tertolak oleh Yusuf.  Waktu Dia lahir, nyaris Dia dibunuh oleh Herodes. Di lingkungan-lingkungan orang Yahudi, Dia sering ditolak oleh sebagian masyarakat. Dia dianggap gila, dianggap menghujat Allah, yang akhirnya Dia ditangkap seperti pencuri, Dia dipukuli, diludahi dan mati di kayu salib. Perjuangan yang luar biasa. Hanya supaya dapat mempertemukan kita dengan Bapa di sorga. Agar supaya  kita menjadi anak-anak Allah yang dikembalikan ke rancangan semula, agar segambar dan serupa dengan Allah dan dilayakkan menjadi anggota keluarga Kerajaan. Ini harga mahal. Seperti biaya sekolah, sekolah kehidupan.

Oleh sebab itu, seorang yang dipanggil menjadi orang percaya harus meninggalkan segala sesuatu. Harus berani untuk bisa melepaskan segala kesenangan dunia guna memasuki proses pemuridan, proses pendewasaan. Harus berani meninggalkan segala cara hidup yang tidak sesuai kehendak Allah, belajar kebenaran firman Tuhan, menyediakan waktu setiap hari untuk berjumpa dengan Tuhan dan sungguh-sungguh serius untuk hidup tak  bercacat dan tak bercela. Ini satu keharusan, kemutlakan yang tidak boleh atau tidak bisa kita hindari.
Jika kita menghindarinya berarti kita tidak menghargai korban Yesus Kristus. Oleh sebab itu kita tidak boleh terikat lagi dengan kesenangan dunia. Tidak boleh! Kesenangan kita hanyalah adalah bagaimana kita bisa menyenangkan Bapa di sorga dengan memiliki kehidupan seperti Tuhan Yesus.
Kalau dulu kita tidak mengerti isi Kekristenan. Kita menjadi Kristen hanya supaya kita tidak masuk neraka. Di dunia supaya kita diberkati, dilindungi, dijaga. Sekarang kita harus mulai mengerti kebenaran bahwa kita menjadi orang percaya itu ditebus dengan harga yang sangat mahal oleh Tuhan Yesus Kristus. Dengan harga mahal tersebut kita sesungguhnya diperkenan untuk menjadi anak Allah, bisa memiliki meterai Roh Kudus, kita bisa mengerti firman Tuhan, bahkan Allah menggarap kita melalui segala sesuatu- yang melalui penggarapan tersebut kita menjadi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi kalau fokus hidup kita bukan kepada kesempurnaan seperti Bapa atau serupa dengan Tuhan Yesus, maka semua yang dikerjakan Allah di dalam dan melalui semua  peristiwa hidup yang terjadi, menjadi sia-sia. Orang sibuk dengan banyak hal, terobsesi, bercita-cita dengan banyak perkara tetapi tidak memfokuskan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya. Ini berarti menyia-nyiakan harga mahal yang dibayar oleh Tuhan Yesus. Dia mati di kayu salib supaya kita diperdamaikan dengan Bapa di sorga. Dia  mati di kayu salib agar kita bisa mendapat meterai Roh Kudus. Dia mati di kayu salib agar kita bisa mengalami perjumpaan dengan Dia, bahkan digarap Tuhan melalui segala sesuatu. Oleh sebab itu fokus kita supaya bagaimana menjadi sempurna seperti Bapa dan serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Kalau selama ini diajarkan bahwa korban Yesus secara otomatis membawa kita selamat masuk sorga, korban Yesus telah memberikan kita kesembuhan kita bisa mengalami mukjizat; yang miskin jadi kaya, yang kaya lebih kaya, yang punya persoalan dapat jalan keluar dengan mudah, yang semuanya itu hanya berorientasi kepada perkara-perkara fana dunia. Ini memperbodoh pikiran banyak orang Kristen bahkan menyimpangkan orang Kristen dari kebenaran, bahkan sebenarnya itu seperti menyesatkan.

Saudara-saudara sekalian, jangan sampai kita menjadi sesat dan menyimpang. Dengan kebenaran yang saya kemukakan ini, mari mulai mengerti, bahwa korban Tuhan Yesus di kayu salib itu harga mahal yang dibayar oleh Tuhan supaya kita dapat memiliki keselamatan- yaitu kita dikembalikan ke rancangan Allah yang semula. Jangan sia-siakan korban Yesus yang begitu mahal dan berharga ini.

Kiranya kebenaran ini memberkati kita semua.

Solagracia.

https://overcast.fm/+IqOBle1SM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar