Tuhan itu Pribadi yang hidup, Tuhan itu nyata. Dia bukan fantasi, Dia nyata. Ikatan dengan Tuhan harus sesuatu yang nyata yang dapat dirasakan. Banyak orang beragama termasuk orang Kristen, bergaul dengan fantasi dia dan cukup puas dengan fantasi itu. Fantasi Tuhan namanya, cukup puas.
Orang-orang yang membiasakan diri merasakan apa yang dia yakini- ada Tuhan yang hidup, lalu merasakan kehadiran-Nya- semua di dalam keyakinan, bukan di dalam pengalaman konkrit. Itu sudah menjadi standar bagi banyak orang. Ciri dari orang-orang seperti ini, mereka pasti hidupnya belum benar-benar bersih. Dan yang kedua pasti masih ada ikatan dengan dunia. Sebab kalau seseorang benar-benar mengalami perjumpaan dengan Tuhan, dan memiliki ikatan dengan Tuhan, itu kesuciannya luar biasa, kesuciannya sempurna. Jangankan dosa besar, dosa kecil pun tidak dia sentuh.
Orang-orang yang sungguh-sungguh mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan memiliki ikatan dengan Tuhan, pasti tidak lagi terikat dengan keindahan dunia ini. Masalahnya masih banyak orang Kristen yang masih setengah-setengah, belum seutuhnya terikat dengan Tuhan. Apalagi ternyata ikatan yang dia miliki dengan Tuhan itu masih fantasi. Kalau fantasi, jelas dia hanya merasakan yang dia yakini, bukan merasakan apa yang dia alami. Jelas orang-orang seperti ini tidak akan pernah bisa merasakan kehadiran Tuhan secara konkrit.
Oleh sebab itu kita harus mencari Tuhan. Ada satu istilah yang sering kita dengar, tetapi jujur saja- jarang sekali orang berani berjuang mencari wajah Tuhan- di mana seseorang bisa duduk berjam-jam duduk diam, berjam-jam merasakan kehadiran Tuhan. Sepuluh menit pertama siksaan, dua puluh menit pertama siksaan, tiga puluh menit pertama siksaan, satu jam itu kayak siksaan- tetapi kalau itu sungguh-sungguh dilatih, maka dia akan bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
Oleh sebab itu kita bukan hanya berani yakin Tuhan ada, tetapi berani sabar menunggu Tuhan. Dan Tuhan melihat seberapa nekadnya kita mencari wajah-Nya. Seberapa nekad seseorang sungguh-sungguh mau menemukan Tuhan di dalam hidupnya itu.
Mencari wajah Tuhan itu seperti sebuah seni, di mana seseorang benar-benar merindukan dan menginginkan perjumpaan dengan Tuhan. Tentu saja kalau seseorang berniat atau berhasrat memiliki perjumpaan dengan Tuhan, dia tidak akan membiarkan ada dosa di dalam dirinya. Ia juga tidak akan membiarkan dirinya, hatinya- masih melekat dengan keindahan-keindahan dunia ini. Tidak akan membiarkan dirinya terikat dengan dunia.
Orang yang sungguh-sungguh mencari wajah Tuhan, yang berkata: "aku mau menemui Tuhan", "aku akan mengalami Tuhan", "aku akan menemukan wajah-Nya"- pasti ia akan meninggalkan dosa, pasti ia mau hidup suci, pasti ia tidak mau terikat dengan dunia ini. Begitu seseorang benar-benar nekad menyediakan diri mencari wajah Tuhan, sampai mengalami perjumpaan dengan Tuhan; maka itu akan membuat orang tersebut tercandui. Ia tidak bisa tidak mencari wajah Tuhan setiap hari. Ia tidak bisa membuang waktu dengan sia-sia. Ia akan menyediakan waktu setiap hari untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Dan baginya itu satu-satunya prime time (waktu yang utama) di dalam hidupnya.
Orang-orang yang sungguh-sungguh menemukan wajah Tuhan, adalah orang-orang yang akan pasti mengalami kebahagiaan, sukacita, di dalam Tuhan. Sukacita yang ada di dalam dirinya itu sukacita yang dari Tuhan. Sesuai dengan firman-Nya, janji Tuhan Yesus bahwa: "Dia akan memberikan damai sejahtera kepada orang percaya, dan damai sejahtera yang diberikan itu tidak sama seperti yang diberikan oleh dunia ini" (Yohanes 14:27).
Orang yang menemukan wajah Tuhan akan menikmati damai sejahtera sukacita yang tidak bisa dia jelaskan kepada orang lain. Lalu hal itu akan memicu dirinya, tetap hidup di dalam kesucian. Otomatis, tidak usah memaksa-maksa diri untuk hidup suci. Otomatis dia akan terpacu hidup tidak bercacat tidak bercela. Dan perjumpaan dengan Tuhan karena mencari wajah Tuhan ini akan membuat seseorang merindukan bertemu dengan Tuhan, merindukan perjumpaan dengan Tuhan.
Tidak mungkin orang yang tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui mencari wajah Tuhan, merindukan bertemu dengan Dia. Jadi kita melihat orang-orang yang tidak suka duduk diam di kaki Tuhan, lihat- dia tidak menyukai kematian, dia takut dengan kematian. Tetapi orang yang mencari wajah Tuhan sampai menemukan; kematian bagi dia bukan sesuatu yang menakutkan. Kematian bagi dia sesuatu yang indah yang dia nantikan, bukan dia hindari.
Ini maksudnya bukan lalu seseorang bunuh diri, atau kalau sakit sengaja tidak berobat, tetapi kematian baginya adalah kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan secara langsung, muka dengan muka.
Kiranya kebenaran hari ini memberkati kita sekalian.
Solagracia.
https://overcast.fm/+IqOAuK8ck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar