Kamis, 20 Desember 2018

RH Truth Daily Enlightenment Desember 2018 20. KEAGUNGAN YANG SALAH

Menjadi filosofi manusia pada umumnya bahwa orang berharga di mata manusia lain karena penampilan. Karena pakaian yang dikenakan, perhiasan yang dikenakan, karena kedudukan, karena pangkat dan lain sebagainya. Ini filosofi yang sudah mendarah daging dalam hidup kita. Filosofi ini tidak mudah dicabut dalam diri kita. Itu sudah melekat dan sering menjadi bagian integral dalam hidup yang tidak terpisahkan. Kekristenan itu mau mengubah ini. Itulah sebabnya di dalam pertemuan-pertemuan bersama di gereja, kebenaran yang harus disampaikan adalah untuk mem-brain wash (mencuci pikiran). Gereja harus menjadi brain wash bagi jemaatnya. Itulah sebabnya pertemuan-pertemuan hari Minggu jangan hanya dipakai untuk euforia. Euforia melalui musik, tarian, melalui tarian banner, dancer, tamborin dan lain sebagainya. Tapi harus dijadikan sarana di mana kebenaran disampaikan dan pikiran jemaat dibersihkan. Jika tidak, maka gereja menjadi ajang di mana orang; pamer mobil, pamer jas yang bagus, pamer perhiasan, pamer pakaian yang up to date, pamer tas branded, pamer penampilan dan lain sebagainya. Dan itu memang sudah nyata, sudah terjadi di dalam gereja. Kesaksian-kesaksian di gereja hanya menyangkut atau sering lebih banyak menyangkut mengenai berkat jasmani, naik pangkat, bisa jalan-jalan ke Israel, ke luar negeri, kesaksian sudah punya rumah baru, kesaksian bisa beli mobil. Kalau pendeta kesaksian KKR yang dihadiri ribuan orang, sukses dalam memberikan seminar atau ceramah, sukses  membangun gereja. Semua itu seakan-akan menjadi nilai. Kalau di dunia nilainya itu hal-hal lebih lahiriah; kalau di gereja ada sedikit unsur rohani, tapi pamer juga.

Keagungan kita bukan pada hal itu. Saya sadar sebagai pendeta pun saya tergoda untuk itu dan saya sudah jatuh dalam banyak kesalahan mengenai hal ini. Saya pun sudah banyak jatuh dalam kesalahan di sini sebenarnya. Saya juga menyadari saya sudah  melakukan kesalahan di sini. Saya berterimakasih Tuhan berbelas kasihan kepada saya untuk bisa menyadari kesalahan tersebut. Keagungan yang salah seperti itu sudah merasuk di dalam jiwa kita dan itu membuat kita benar-benar rusak. Tapi bersyukur Tuhan berkenan menyadarkan kita dan sekarang kita mendengar firman ini. Kiranya kita sudah menjadi sadar bahwa kita sudah melakukan kesalahan yang panjang selama ini. Sekarang kita sadar kita mau menjadi anak-anak Allah yang baik.

Keagungan kita adalah ketika manusia batiniah kita dibaharui oleh Tuhan. Di mana manusia batiniah kita ini menjadi seperti manusia batiniah-Nya Tuhan Yesus. Cirinya, kita tidak membanggakan apa pun yang kita miliki. Jadi sebenarnya saya ini juga sadar, seringkali mengucapkan kata-kata yang kelihatannya rohani; padahal dibalik itu saya mau menampilkan diri sebagai orang yang rohani, begitu. Aku rohani lho, aku dekat Tuhan lho, aku banyak berdoa lho, aku ini bijaksana. Seharusnya tidak perlu dan tidak boleh. Keagungan kita adalah ketika kita menjadi seorang yang memiliki batin seperti Tuhan Yesus. Dan pasti itu akan terpancar dan orang akan merasakannya.
Kalau hal rohani saja bisa menjadi kebanggaan dan nilai diri seperti contoh yang saya kemukakan tadi; saya pendeta yang baik lho, yang diurapi lho, yang mengubah orang lho. Tidak salah menyaksikan bagaimana kita mengubah orang atau orang berubah karena kita, tapi dasarnya bukan karena kita mencari nilai diri. Kalau dasarnya mencari nilai diri kan itu konyol. Apalagi kalau kita mencari nilai diri dengan menampilkan barang branded yang kita kenakan, sudah selesai itu. Cincin berlian yang saudara sengaja tunjukkan ke orang, penampilan yang membuat saudara akan merasa bernilai. Cerita ketemu pejabat tinggi yang anda kenal; Gubernur ini, Mentri ini. Itu lebih kampungan kalau dalam lingkungan keluarga Kerajaan sorga. Tidak salah anda punya foto dipajang sedang berfoto dengan pejabat tinggi, tetapi kalau itu seakan-akan memberi nilai diri, lebih baik jangan, Jangan! lebih baik foto dengan monyet. Dan ternyata pejabat tinggi yang dengannya anda berfoto ternyata koruptor, merusak tatanan masyarakat, menghancurkan tatanan hidup negara ini. Apa tidak lebih baik jadi hewan daripada jadi manusia. Tetapi ternyata memangsa sesamanya, semena-mena.

Manusia batiniah kita, tidak akan menuntut kita dihargai manusia lain. Manusia batiniah kita hanya merindukan kehormatan dari Bapa di sorga. Manusia batiniah kita akan mendorong kita mencari kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus. Tidak mengingini kemuliaan dunia ini, tidak mengingini kemuliaan dari manusia. Manusia batiniah kita, akan mendorong kita berjuang untuk menjadi manusia istimewa di mata Allah. Bukan istimewa di mata manusia.

Inilah yang harus kita mengerti. Perjuangan kita adalah perjuangan bagaimana kita bernilai di mata Allah dan istimewa di mata Allah, bukan istimewa di mata manusia. Perjuangan kita adalah perjuangan yang tiada henti untuk memenuhi keagungan yang benar, yaitu keagungan sebagai anak-anak Allah yang bermartabat bangsawan sorgawi, bukan bermartabat seperti pengertian martabat yang dimiliki anak-anak dunia. Memang Kekristenan itu sangat aneh (strange) mungkin juga dipandang weird (aneh). Kita orang-orang asing di dunia ini. Dengan cara berpikir anggota keluarga Kerajaan Sorga kita akan nampak berbeda, tetapi jangan takut berkeadaan berbeda. Be different (berani berbeda), sebab hanya orang yang berbeda dengan dunia yang akan diterima di kemah abadi. Tapi orang yang tidak berbeda dengan dunia tidak akan diterima di kemah abadi.

Periksa diri kita masing-masing, apa kita sama dengan dunia ini atau berbeda. Periksa dengan jujur dan tulus, supaya kita dapat mengenali diri kita. Dan kalau kita salah, kita bisa bertobat dan berubah. Selagi masih ada kesempatan untuk bertobat, kita bertobat.

Kiranya kebenaran hari ini memberkati kita sekalian.

Solagracia.

https://overcast.fm/+IqODwGQGc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar