Minggu, 09 Desember 2018

( Sunday Bible Teaching) SBT, 2 Desember 2018 Pdt. DR. Erastus Sandono

Alkitab ๐Ÿ“š kita terdiri dari 2 bagian yaitu : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Mengapa disebut perjanjian ?

Perjanjian asumsi kita
adanya suatu pengikatan perjanjian antara 2 pihak.
Ikatan dengan Tuhan lebih ekslusif.

Di dunia ๐ŸŒŽ ini hanya ada satu bangsa yaitu Bangsa Israel yang mengikat perjanjian dengan Elohim Yahwe.
Ikatan itu ditandai sepuluh perintah yang diberikan yang harus ditaati.
Dari pihak Allah, Allah akan memenuhi kebutuhan bangsa itu pemeliharaannya sampai kelahiran Mesias.

Dengan perjanjian kita diingatkan adanya suatu ikatan kita dengan pribadi agung yang menciptakan alam semesta.

Entole adalah : suatu perjanjian yang diikat oleh suatu ikatan di mana masing - masing harus memenuhi hak Dan kewajibannya.
Dan bangsa Israel memiliki kewajiban, yaitu melakukan hukum itu.

Wahyu 12 dikatakan bahwa
Perempuan itu memiliki keturunan yang lain maksudnya keturunan itu menunjukkan yang ilahi bisa Roh Kudus, bisa Bapa ๐Ÿ’“ di surga.
Memiliki 2 keturunan yang lain yaitu yang memiliki hukum :
- Hukum Musa
- Kesaksian Yesus

Jadi kalau mau bertanya siapa Allah yang benar ?
Ada dua saksinya :
- yang memiliki hukum entole.
- Orang percaya yang memiliki kesaksian Yesus.

Siapa Allah Yang benar ? 
Bertanyalah kepada bangsa Israel.
Bagaimana Allah yang benar ?
Lihatlah kehidupan orang percaya yang benar tentunya.

Inilah yang membedakan umat Israel dan bangsa lain.
Di dalam ikatan perjanjian mereka harus tunduk kepada peraturan Taurat yang diberikan Musa kepada
Bangsa Israel.
Jadi Bangsa Israel tidak bisa suka - suka sendiri.
Demikian pula orang percaya, ketika mengikat perjanjian dengan Tuhan, maka orang percaya terbelenggu dengan perjanjian ini.

Ironinya orang Kristen tidak merasa punya ikatan apa -  apa.
Maka perlu pengasuhan, supaya mengerti kebenaran.
Ini sama dengan ikatan perkawinan.
Efesus 5 : 22 - 31
Ikatan kita dengan Tuhan Yesus menjadi mempelaiNya.
2 Korintus 11 : 1 - 3
Efesus 5 : 32
Paulus mengarahkan percakapan itu pada
hubungan Kristus dengan jemaatNya.
Kita harus minta maaf kepada Tuhan ๐Ÿ’“ karena kita sudah semena - mena kepadaNya.

Ikatan perjanjian Bangsa Israel dengan Elohim Yahwe, ketika Allah๐Ÿ’“membebaskan mereka dari perbudakan Mesir.
- Akulah Tuhan AllahMu yang
membebaskan kamu dari perbudakan Mesir.
-Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu.
- Jangan menyembah patung pahatan dan lain sebagainya.

Sekarang ikatan perjanjian kita dengan Tuhan Yesus๐Ÿ’“ dimulai dari penumpahan darahNya.
Dia membebaskan kita dari ikatan belenggu dosa.
Bagaimana kita mengisi kemerdekaan itu ?
Bukan untuk berbuat dosa karena merasa Dia telah membebaskan kita
dari hukuman dosa, tetapi kita harus membebaskan diri dari belenggu kodrat dosa di dalam diri kita supaya tidak ada lagi perbuatan salah yang kita lakukan.

Kemungkinan hidup suci tidak bercacat tidak bercela itu bisa.
Sempuna seperti Bapa, Serupa dengan Yesus itu harus.
Berkenan kepada Bapa ๐Ÿ’“ diusahakan.
Kita harus berusaha untuk hidup tidak bercacat tidak bercela.

Efesus 5 : 28 - 31
Jadi ada penderitaan bagi Kristus, juga ada penderitaan bagi tubuhNya.
Jadi sama - sama menderita.
Jadi kalau kita tidak menderita bagi Tuhan, kita bukan anggota tubuh yang benar, kita palsu.
Jadi orang Kristen menderita itu adalah berkat.
Dengan penderitaan berarti dia dilegalkan, disahkan sebagai anggota tubuh Kristus.

Kita dilahirkan di dunia ๐ŸŒŽ ini dengan segala kenikmatan Dan kesenangannya.
Tinggalkan itu, dan bersatulah dengan mempelai abadimu.

Efesus 5 : 32
Tidakkah kita bahagia mendengar ini ?
Kalau betul - betul kita  haus dan lapar kebenaran,  kita yang membujuk, bukan kita yang dibujuk.
Kita berkata :
 - Ijinkanlah saya Bapa untuk mengasihiMu seperti PutraMu.
- Beri aku kesempatan menjadi utusanMu.
- Beri aku penderitaan agar aku menjadi bagian dari Engkau.

Jadi menjadi orang Kristen itu berat.
Lukas 14
Tuhan ๐Ÿ’“ berkata, "Mau ikut Aku, hitung dulu anggarannya."
Jelas maksudnya tidak mudah untuk mengikut Tuhan.

Kita tidak boleh memanfaatkan Tuhan karena asas manfaat.
Kalau kita mengikatkan diri dengan Tuhan bukan asas manfaat, tetapi asas kita mengabdi kepadaNya.

Bangsa Israel tidak akan sampai dan tidak bisa mewarisi Tanah Kanaan kalau tidak didewasakan di Padang gurun.
Mereka akan menyesal sampai sana ketika melihat negri itu ternyata
diduduki oleh orang - orang kuat.
Mereka harus menaklukkan Tanah Kanaan.

Ketika keluar dari Mesir mereka tidak buat apa - apa, Allah sendiri yang bertindak.
Ketika masuk Tanah Kanaan, Allah tidak bertindak, mereka harus berperang melawan Bangsa Kanaan.

Sama dengan kita.
Salib disediakan tanpa perang sama sekali.
Tapi Ketika kita harus ikut Tuhan Yesus ๐Ÿ’“ harus berperang dengan diri kita, dengan kodrat dosa dalam diri kita.
Harus ada perjalanan.

Orang - orang yang berasaskan manfaat dalam berurusan dengan Tuhan, orang - orang yang sebenarnya buta terhadap fakta perjanjian antara Allah dengan umatNya.
Dia mau bikin perjanjian suka - suka sendiri.

Padahal mestinya dengan kematian Tuhan Yesus di kayu salib menebus dosa kita, maka kita harus masuk proses pendewasaan untuk layak masuk kerajaan Surga.

Orang - orang yang sungguh - sungguh mengerti kebenaran, yang dewasa rohani, mereka bukan hanya melihat hak, tapi juga kewajiban sebagai Anak - anak Allah.
Hak tidak akan bisa diperoleh tanpa kewajiban.

Tetapi ketika orang menjelaskan keselamatan hanya oleh anugrah, semua kewajiban dihapus, yang ada adalah hak, itu penipuan.
Doktrin semacam itu paling subur di Eropa.
Lihat jadi apa orang Kristen di Eropa?

Orang Kristen yang dewasa akan berkata :
๐Ÿ’“Tuhan....
- bagian mana dalam hidupku yang belum diubahkan ?
- Bentuklah aku, agar tetap setia dalam perjanjian antara Kau dan aku.
Kalau perjalanan Bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan 40 th.
Perjalanan kita 70 th, yaitu perubahan manusia batiniah dan pendewasaan.
- Bagian mana yang belum kau sentuh untuk diubahkan, agar aku tetap setia melakukan dan menyelesaikan pekerjaanMu.
- Juga bagian mana dalam hidupku yang belum aku serahkan untuk kepentinganMu.

Doa seperti ini nyaris tidak pernah terdengar.
Yang ada tuntutan, berkat, claim janjiNya.
Mengklaim janjinya, gak jelas janji yang mana ?
Mengklaim berkat Abraham, berkat yang mana ?
Sedangkan berkat Abraham itu Yesus.
Hati - hati menerima berkat Abraham karena hidupmu akan direnggut oleh Dia.
Seperti Dia menyerahkan nyawa untukmu, kamu juga harus menyerahkan nyawamu untuk Dia.

Pemberitaan Injil tidak bisa dibuat murahan.
Tuhan๐Ÿ’“yang berbicara kalau kamu tidak mau melepaskan segala milikmu kamu tidak layak bagiKu, kamu tidak bisa jadi muridKu.
Aku melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah kata Paulus.

Harus ada perjalanan.
Tuhan ๐Ÿ’“ berkata :
- Akulah jalan hodos artinya : lorong panjang.
- Akulah kebenaran Alithea.
Kamu harus memahami kebenaran.
- Akulah hidup : Zoe
Baru bisa sampai ke Bapa.

Kamu harus lewat jalan lorong panjang, harus merubah mindset.
Oleh sebab itu harus berubah pembaharuan budimu.
Jangan serupa dengan dunia ini.
Kalau kamu serupa, kamu tidak dikenal.
Wajah batiniah Tuhan Yesus atau wajah lain ?
Jangan sampai Tuhan berkata Aku tidak kenal kamu.

Harus lewat sebuah perjuangan.
Ketika seseorang mengaku percaya Tuhan Yesus ๐Ÿ’“ hidupnya direnggut untuk proses perubahan itu.
Kalau ada hal yang lebih menarik dari hal ini menjadi serupa dengan Yesus, kita tidak layak untuk kerajaan Surga.

Jangan ada hal yang kita pandang berharga dari kesempatan perubahan ini
Ini harta abadi.
Mengikut Yesus tidak mungkin bisa hidup wajar.
Kekristenan ini merenggut seluruh kewajaran hidupmu.

Ketika kita sungguh - sungguh menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, kau ikatkan dirimu dengan suatu
perjanjian di mana engkau akan kehilangan apapun yang engkau miliki.
Sehingga yang engkau hanya miliki satu perjanjian dengan Tuhan semesta alam.
Ini terlalu agung dan mulia.

Tidak mungkin kita bisa punya ikatan perjanjian, kalau kita masih menyenangi dunia ๐ŸŒŽ dengan segala keindahan yang lain.
Tuhan menfasilitasi kita dengan Roh Kudus sebagai meterai.
Orang percaya dimungkinkan dalam perjalanan guna perubahan.
Sebab bangsa Israel proses pendewasaan supaya bisa membangun dan memerintah suatu negara yang kokoh di Tanah Kanaan Yang berlimpah susu dan madu.

Kitapun harus mengalami proses suatu revolusi iman supaya kita menjadi manusia yang layak duduk di samping Tuhan Yesus, dimuliakan bersama - sama Dia.
Harusnya kita minder,
betapa tidak layaknya kita.
Untuk bisa menjembatani di samping Tuhan kita berjuang sungguh - sungguh kita merasa lebih yakin untuk bisa dimuliakan
Tuhan Yesus.


JBU ๐ŸŒท

1 komentar: