Minggu, 09 Desember 2018

RH Truth Daily Enlightenment Desember 2018 10. DITUAI SIAPA?


Gereja-gereja sering bicara mengenai penuaian, tetapi mereka tidak mengajarkan pengertian penuaian yang benar. Mereka mengajarkan bahwa kalau orang sudah banyak ke gereja berarti sudah ada penuaian. Dari jumlah jemaat 300 jadi 500, itu dianggap penuaian. Lalu mereka merasa bahwa kalau sudah makin banyak jemaat yang datang, gereja dibangun besar-besar, kegiatan gereja makin padat, punya sekolah, punya pendidikan umum maksudnya, memiliki radio, televisi, itu sukses dari sebuah penuaian. Pertanyaannya, apakah sukses ini tidak dimiliki oleh agama lain? Apakah hal ini tidak dimiliki oleh agama lain? Ternyata mereka juga memilikinya. Menambah jumlah pengikut atau penganut agama mereka, membangun rumah ibadah yang megah, membangun Sekolah Umum, Sekolah Agama, Televisi, Bank, dan berbagai fasilitas lain. Mereka juga berhasil, apakah itu juga berarti penuaian? Mungkin saudara berkata: itu penuaian yang berbeda pak. Apa bedanya? Mereka agama A, kita agama Kristen?

Pada dasarnya sebenarnya penuaian itu ada 2 jenis: -dituai oleh dunia ini,
-dituai oleh Tuhan.

Hari ini dunia begitu gencar mempengaruhi manusia, melalui berbagai media- media elektronik, media cetak, internet, wah luar biasa.
Dengan kecepatan yang sangat tinggi orang dapat memperoleh informasi-informasi. Dengan demikian input yang diperoleh manusia itu cepat sekali, cepat dan limpah- cepat dan banyak. Kalau keadaan ini berlangsung, siapa yang paling banyak mewarnai pikiran manusia? Ya dunia ini.

Ketika seseorang diwarnai oleh cara berpikir dunia sekitarnya; itulah proses penuaian; dunia menuai! Dengan iklan-iklan, dengan cara berpikir dunia menuai manusia-manusia di sekitar kita. Tanpa sadar kita juga bisa terbawa, jujur saja di dalam diri kita ini ada unsur-unsur asing; artinya yang tidak sesuai Alkitab. Sudah merasuk di dalam diri kita. Kalau volume atau jumlah input itu besar; kita bisa terbawa oleh arus dunia.

Itulah sebabnya gereja harus bekerja keras mengisi pikiran jemaat dengan kebenaran. Sejak Sekolah Minggu, Remaja, Pemuda; mereka harus diisi kebenaran yang murni. Kebenaran yang membawa orang percaya kepada Kelahiran Baru, perubahan kodrat; sehingga mereka benar-benar menjadi orang-orang yang berdiri di pihak Tuhan, dan tidak pernah kembali ke dunia.

Kalau penuaian padi atau gandum; gandum dituai dari ladang, bukan hanya sampai di gudang, tetapi harus menjadi roti yang dinikmati. Sama seperti beras; dipanen, sampai di rice cooker, sampai di meja makan untuk dimakan. Sama seperti ikan; dijala, harus sampai menjadi ikan goreng di meja makan. Jemaat yang dilayani harus dituai sampai bisa menjadi manusia yang dinikmati oleh Tuhan.

Di Injil Matius 7:21-23: tertulis bagaimana Tuhan menolak orang-orang yang memanggil Dia, Tuhan, Tuhan! Tuhan berkata: Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Orang-orang yang melakukan kehendak Bapa yang dikenal oleh Tuhan. Sebab pada hari itu Aku berkata: Aku tidak kenal kamu, kamu yang tidak melakukan kehendak Bapa, kamu yang jahat, Aku tidak kenal! Tidak kenal artinya tidak dinikmati! Dalam  bahasa aslinya ginosko; yang artinya knowing by experiencing (mengenal dari mengalami; tahu karena menikmati). Tidak mungkinlah Tuhan tidak mengenal kita. Masakan Tuhan berkata, Aku tidak mengenal kamu, pasti Tuhan kenallah kita. Tapi bukan oida. Kalau oida itu artinya fullness of knowledge (mengenal dengan mendalam/utuh/seksama/menyeluruh) sedangkan ginosko itu mengenal karena menikmati. Dalam bahasa Ibrani kata mengenal karena menikmati ini, ginosko. Terjemahan dari atau sejajar  dengan kata yada (bersetubuh). Ketika dikatakan Adam bersetubuh dengan Hawa, dalam terjemahan bahasa Inggris versi King James, Adam knew Eve (mengenal/menikmati Hawa). Tuhan mau menikmati kita. Jadi kalau kita benar-benar dituai oleh Tuhan atau seseorang dituai oleh Tuhan; itu harus bisa dinikmati Tuhan. Itulah sebabnya proses penuaian harus berlangsung sejak kanak-kanak, sebab kalau tidak sejak dini dunia terlanjur memenuhi pikiran mereka, maka mereka tidak pernah berubah sampai selama-lamanya. Mereka akan menjadi orang-orang tegar tengkuk dan keras kepala, sehingga dunialah yang menuai mereka. Mereka menjadi milik dunia. Mereka dinikmati oleh kuasa kegelapan karena mereka menyembah Iblis dengan mengingini dunia ini. Tuhan Yesus berkata: Kamu harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.

Orang yang dituai dunia, adalah orang yang menyembah Iblis, karena hidup hanya untuk menikmati dunia. Tapi orang yang dituai oleh Tuhan, hidup hanya karena mau dinikmati Tuhan, dengan keadaan yang serupa dengan Yesus, yang kudus seperti Bapa di Sorga. Sehingga segala sesuatu yang kita pikirkan, kita ucapkan, kita lakukan, selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Seperti inilah yang bisa dinikmati oleh Tuhan.

Solagracia.

Shalom saudaraku, salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus,

Atas nama seluruh crew program Suara Kebenaran, saya Pdt. Erastus Sabdono mengucapkan: Selamat Hari Natal, kiranya Natal tahun ini 2018, menjadi Natal yang menginspirasi kita untuk hidup lebih berkenan di hadapan Tuhan. Juga kami menyampaikan Selamat menyambut Tahun Baru, doa harapan kami, di tahun mendatang kita lebih bersungguh-sungguh menginvestasikan waktu kita untuk mencari Tuhan dan bertumbuh dalam kedewasaan rohani.
Terima kasih untuk semua dukungan yang saudara berikan dalam pelayanan kami.
Kiranya Tuhan memberkati.

Solagracia.

https://overcast.fm/+IqOC9VoHo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar