Senin, 17 Desember 2018

RH Truth Daily Enlightenment 17 Desember 2018 "DIALOG YANG BERKESINAMBUNGAN"

Doa itu bukan hanya sebuah permintaan. Doa itu bukan hanya sebuah permohonan. Doa itu adalah sebuah dialog. Dialog kita dengan Tuhan secara khusus harus kita lakukan pada jam-jam tertentu. Alokasikan waktu. Dan kita harus menganggap itu waktu mutlak yang tidak boleh diganti. Kalau kita sudah membiasakan diri demikian, sehingga kita memiliki irama yang kuat untuk berdialog dengan Bapa di sorga, di mana hal berdoa bukan lagi menjadi kewajiban tetapi menjadi kebutuhan. Tidak usah membuat jadwal alokasi waktu berdoa, saudara pasti sudah berdoa, pasti! Saya bicara begini supaya saudara mengalokasikan waktu untuk duduk diam di kaki Tuhan untuk berdialog dengan Tuhan, itu hanya karena saya menganggap saudara masih belum memiliki irama doa sebagai kebutuhan. Doanya sebagai kewajiban. Tapi lambat laun nanti akan menjadi kebutuhan. Kalau saudara tidak berdoa, saudara akan merasa kurang. Anak-anak yang masih kecil, yang kalau makan seperti di paksa, ayo makan. Jadi kadang-kadang bagi anak tersebut makan itu suatu kewajiban. Tapi lambat laun seiring dengan perjalanan waktu dia mulai tahu bahwa makan itu bukan kewajiban, itu kebutuhan. Kalau saudara sudah menjadikan berdoa itu kebutuhan, maka saudara tidak perlu membuat jadwal alokasi waktu berdoa, karena saudara pasti akan berusaha menyiapkan waktu untuk berdoa.

Dalam doa itu terjadi dialog antara kita dengan Tuhan;  melibatkan pikiran, melibatkan perasaan kita. Ini akan berlangsung. Jadi sebenarnya dialog dengan Tuhan itu bisa dibagi 3:
1. Melalui pikiran- lebih banyak melalui pikiran pada waktu kita belajar Alkitab- belajar kebenaran. Waktu kita mendengar khotbah, kita belajar kebenaran, maka kita berdialog dengan Tuhan lebih banyak dengan pikiran.
2. Pada waktu kita berdoa, meng-alokasikan waktu  untuk duduk diam di kaki Tuhan, kita lebih menggunakan perasaan sebenarnya. Tapi tentu pikiran juga harus aktif di situ tapi perasaan kita akan lebih bermain banyak.
3. Dialog melalui kejadian hidup. Ini tingkat tinggi. Jadi orang yang benar-benar ber-Tuhan itu bukan hanya melakukan seremonial sembahyangan atau ibadah atau doa pada jam-jam tertentu, tetapi melalui segala tindakan dan perbuatan, kita berdialog dengan Dia. Apa yang patut kita lakukan, apa yang tidak patut kita lakukan, apa yang perlu kita pilih, apa yang harus kita buang, semua itu merupakan bagian dari sebuah percakapan yang tiada henti atau dialog yang berkesinambungan dengan Dia. Tetapi dialog melalui atau di dalam kenyataan hidup dalam konteks perbuatan, itu tidak akan terjadi kalau seseorang tidak memiliki dialog dalam pikiran dan perasaan.

Tadi sudah saya katakan; dialog dalam pikiran lebih intensif atau lebih banyak, itu pada waktu kita sedang belajar firman. Pada waktu berdoa perasaan kita lebih dominan walaupun tentu ini bukan hal yang mutlak. Kadang-kadang pikiran juga dominan. Tapi perasaan pasti akan terlibat banyak. Pada waktu kita menghadapi kasus- demi kasus, pikiran perasaan kita itu aktif berdialog dengan Allah; waktu kita harus bertindak, mengambil keputusan pada waktu kita harus memilih, di situlah terjadi suatu proses percakapan dengan Allah yang begitu lengkap dan utuh.

Oleh sebab itu tiga hal ini harus kita lakukan; belajar firman Tuhan yang benar, tentu dari kebenaran yang murni. Yang kedua, doa; berdialog dengan Tuhan selama tiga puluh menit- satu jam dan kemudian kita bisa mengaktifkan pengalaman belajar firman dan doa itu di dalam kehidupan kita setiap hari, di dalam keputusan-keputusan kita, dalam segala tindakan-tindakan dan perbuatan kita. Di sinilah baru orang bisa memasuki satu kehidupan ber-Tuhan secara benar. Orang beragama belum tentu ber-Tuhan. Orang beragama sering kali hanya pada area melakukan ritual/ seremonial, seperti: sembahyang. Kalau orang Kristen seperti ke gereja, berdoa. Tetapi di luar gereja, di luar berdoa, hidup seperti orang lain hidup, tidak memperdulikan pikiran, perasaan Tuhan, tidak memperdulikan apakah tindakan, keputusan-Nya sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Orang-orang seperti ini kan konyol. Konyolnya adalah dia tidak memiliki dialog yang berkesinambungan dengan Allah. Padahal yang dikehendaki Allah justru melalui kehidupan setiap hari; semua tindakan dan perbuatannya sesuai dengan kehendak Allah. Itu tujuannya. Itu baru namanya ber-Tuhan.

Ber-Tuhan artinya berjalan bersama dengan Tuhan. Segala sesuatu yang dia lakukan selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Di situlah kehidupan keberagamaan yang benar. Kehidupan keber-Tuhanan yang benar. Kehidupan berjalan dengan Tuhan secara benar. Tidak sedikit orang Kristen yang berdoa, ke gereja rajin, tapi hidup hari-harinya tidak memancarkan kehidupan Ilahi, tidak memancarkan kehidupan anak Allah. Tidak heran kalau orang tidak menemukan Tuhan di dalam dirinya. Kebenaran yang dipelajari seseorang, yang merasuk dalam jiwa seseorang merubah cara berpikirnya dan kemudian mengalami perjumpaan secara khusus dan nyata dengan Tuhan, itu akan pasti ter-kristal, ter-ekspresi dalam hidupnya setiap hari. Apa yang dilakukan di dalam gelap, artinya di belakang pintu, di balik gorden, yang dilakukan di tempat tersembunyi akan memancar di tempat terang dalam pergaulan dalam kehidupan secara terbuka di mata orang. Jadi kalau orang berkata: banyak berdoa tapi kelakuannya tidak senonoh, diragukan kesaksian itu. Orang berkata: banyak belajar firman, banyak berdoa, tetapi kelakuannya tidak sesuai dengan kebenaran. Kelakuannya menyakiti sesama, melukai sesama, merusak nama baik orang lain, semena-mena menginjak-injak sesamanya karena punya kekuatan dan kekuasaan, dia pasti tidak mengenal Tuhan dengan baik. Banyak orang beragama di negeri ini tetapi belum tentu ber-Tuhan. Ingat, keber-Tuhanan seseorang itu akan terekspresi, termanifestasi, ter-terjemahkan di dalam kehidupan secara konkret dan nyata.

Inilah kehendak Tuhan saudara-saudaraku sekalian. Ketika saudara-saudara, saya mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara berkesinambungan, maka kita baru bisa menjadi saksi Tuhan di tengah-tengah masyarakat secara efektif.

Kiranya kebenaran hari ini memberkati kita sekalian.

Solagracia 🙏🏻

https://overcast.fm/+IqODYOhrA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar