Saudara harus mengerti bahwa diselamatkan itu bukan sekadar masuk surga. Sebab yang masuk surga itu juga orang-orang yang dihakimi menurut perbuatan mereka. Tentu berdasarkan kasih. Orang-orang yang memperlakukan saudaranya atau orang-orang yang membutuhkan pertolongan, itu orang-orang yang dianggap melakukan kebaikan bagi Tuhan Yesus. Ketika Aku lapar engkau memberikan Aku makan- Ketika Aku haus engkau memberikan Aku minum- Ketika Aku telanjang engkau memberikan Aku pakaian- Ketika Aku dalam penjara engkau melawat Aku- lalu orang-orang yang berbuat baik kepada sesamanya inilah yang diperkenan untuk masuk dalam Kerajaan Tuhan.
Ini sebenarnya kesempatan masuk dunia yang akan datang. Mereka yang memperlakukan sesamanya ini dengan benar ini pun diperkenan masuk dunia yang akan datang. Perhatikan di situ tidak didasarkan jadi perkenanan untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga ini sebagai anggota masyarakat- tidak ditentukan oleh iman tetapi perbuatan. Jangan dikaitkan dengan ayat Alkitab, bahwa keselamatan bukan karena perbuatan baik, ini konteksnya beda. Banyak orang yang memix/mencampuradukkan sehingga kacau. Sebab umat Perjanjian Lama itu banyak yang baik-baik, dan mereka tidak masuk neraka- mereka masuk surga- tetapi menjadi anggota masyarakat. Mereka diselamatkan berdasarkan apa saudara? Bukan berdasarkan iman tapi perbuatan. Mungkin saudara berkata, lalu apa artinya donk salib Kristus? Salib Kristus itu memikul dosa manusia- manusia Adam sampai manusia terakhir nanti. Semua dosa mereka dipikul oleh Tuhan Yesus. Kalau Tuhan Yesus tidak mati di kayu salib, tidak ada penghakiman lagi- tidak ada perhitungan apa pun, semua manusia meluncur masuk neraka tanpa perhitungan. Justru karena Tuhan Yesus telah memikul semua dosa-dosa; maka ada perhitungan bagaimana keadaan masing-masing individu itu. Jadi kalau seseorang berbuat baik kepada sesamanya, diperhitungkan, menjadi keselamatan bagi dia. Jadi keselamatan. Tapi keselamatannya bukan seperti keselamatan dalam Yesus Kristus. Keselamatan dalam Yesus Kristus itu keselamatan di mana seseorang dikembalikan ke rancangan Allah semula. Keselamatannya beda, ini orang-orang percaya yang mengalami keselamatan dalam Yesus Kristus bukan hanya masuk surga, tapi masuk anggota keluarga Kerajaan. Orang-orang yang dimuliakan bersama Tuhan Yesus, maka standar kelakuannya bukan hanya baik tetapi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Tuhan Yesus Kristus.
Banyak orang Kristen tidak bisa membedakan dua hal ini, maka mereka sering bertanya: nanti di surga katanya kita nanti akan memerintah bersama Tuhan Yesus? Siapa yang diperintah ya pak? Yang diperintah banyak orang yang akan masuk dalam Kerajaan Sorga itu. Umat Perjanjian Lama yang baik, orang-orang baik yang tidak pernah mendengar Injil, tetapi kelakuan mereka baik, berbuat kasih kepada sesamanya, masuk juga Kerajaan Sorga; tetapi sebagai anggota masyarakat. Ini sejajar/paralel dengan hukum kasih. Yang pertama: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, segenap jiwa, kekuatan, akal budi. Ini untuk yang mengenal Allah dengan benar- ini orang percaya. Dalam konteks Perjanjian Lama pasti mereka tidak mengenal Allah seperti kita mengenal Allah. Tetapi hukum yang sama dengan itu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Kalau orang tidak mengenal Allah, tentu tidak bisa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, akal budi- tetapi mereka bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri; maka juga mereka diperkenankan masuk dunia yang akan datang sebagai anggota masyarakat. Orang Kristen jangan cemburu. Jangan berkata: kalau begitu ada keselamatan di luar Kristus donk pak? Tidak ada!
Tidak ada keselamatan di luar Kristus karena Kristus-lah yang memikul semua dosa manusia termasuk dosa semua orang yang akan menjadi anggota masyarakat Kerajaan Sorga. Itu keselamatan hanya dalam Kristus. Tapi itu masuk surga pak? Masuk surga sebagai anggota masyarakat. Sedangkan orang percaya masuk surga sebagai anggota keluarga Kerajaan. Dan keselamatan yang dimiliki orang percaya itu beda. Kita dikembalikan ke rancangan semula. Di mana kita harus sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus Kristus. Jadi jangan nanti menuduh itu pendeta Erastus mengajarkan ada keselamatan di luar Kristus. Itu fitnah. Kalau begitu ada keselamatan ganda. Ya memang, ganda dalam arti beda kualitas. Bukan pakai ukuran ganda- ukurannya beda. Keselamatannya beda- ukurannya beda. Maka kalau orang mendengar hanya sekilas; mereka bisa menuduh saya sesat atau menyimpang. Buku saya mengenai Keselamatan itu, tebalnya hampir lima ratus halaman. Saudara harus membaca dulu baru bisa menilai. Jangan hanya membaca satu kalimat lalu mengomentari, itu tidak fair. Tapi tidak apa-apalah kalau saudara suka begitu, suka-sukalah.
Sekarang kita harus mengerti bahwa panggilan orang percaya itu menjadi anggota keluarga maka betapa sulitnya jadi orang Kristen. Menjadi orang Kristen yang benar. Orang Kristen itu artinya menjadi orang seperti Kristus. Karena Kristen itu artinya seperti Kristus (to be like Christ). Jadi kalau menjadi Kristen hanya karena beragama, tidak beda-bedalah dengan mereka yang beragama lain. Tetapi menjadi Kristen karena mau menjadi seperti Kristus itupasti beda.
Keselamatan dalam Yesus Kristus itu, mengarahkan kita bukan hanya masuk surga, tetapi menjadi anggota keluarga Kerajaan. Itulah sebabnya kita harus sempurna seperti Bapa, harus serupa dengan Tuhan Yesus, dan menderita bersama-sama dengan Dia. Sebab hanya orang-orang yang menderita bersama-sama dengan Tuhan Yesus-lah, yang dimuliakan bersama Dia. Tidak ada penderitaan- tidak ada kemuliaan (no crown without cross).
Jadi anda tidak bisa hidup wajar lagi setelah menjadi orang percaya. Anda tidak bisa hidup sama seperti mereka, karena programnya beda, sekolahannya beda. Sekolah yang baik, sekolah yang mahal, itu beda dengan sekolah yang tidak mahal. Apalagi dengan mereka yang tidak sekolah, mereka tidak sekolah, saudara sekolah, ya beda. Jangan ikut-ikutan seperti orang yang tidak tahu sekolah, saudara sekolah, sekolah kehidupan untuk menjadi sempurna seperti Bapa, atau serupa dengan Yesus Kristus. Itulah sebabya kita harus menyadari bahwa kita hidup di dunia ini hanya untuk persiapan guna menjadi anak-anak Bapa di surga yang diperkenan masuk anggota keluarga Kerajaan.
Hidup kita ini beda sekali dengan mereka yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berhubung tidak diajarkan keselamatan yang benar seperti ini; maka tidak ada usaha yang serius, tidak ada usaha yang signifikan guna meraih kehidupan kesempurnaan seperti Bapa, atau keserupaan dengan Tuhan Yesus. Inilah yang terjadi, banyak orang Kristen yang tidak berbeda dengan orang yang tidak mengenal Kristus.
Kiranya kebenaran ini memberkati kita sekalian.
Solagracia.
https://overcast.fm/+IqODl07DQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar