Sabtu, 15 Desember 2018

RH Truth Daily Enlightenment 15 Desember 2018 "PERSEKUTUAN YANG EKSKLUSIF"


Menjadi anak-anak Allah Bapa itu berarti memiliki persekutuan yang eksklusif. Oleh sebab itu kalau kita membaca Alkitab di dalam Yohanes 14:6, Tuhan Yesus berkata: Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak seorang pun sampai kepada Bapa kecuali melalui Aku. Itu tidak boleh dipahami sekedar kalau sudah menjadi Kristen berarti sampai kepada Bapa. Sampai kepada Bapa itu kalau seseorang menjadi semakin seperti Yesus, jadi bukan hanya sudah percaya bahwa Yesus Tuhan dan Juruselamat; tetapi makin seperti Tuhan Yesus. Dialah jalannya. Kita harus menjalani hidup seperti yang dijalani Tuhan Yesus, kita harus mengenal kebenaran-Nya sampai memiliki hidup seperti hidup yang dimiliki Tuhan Yesus.

Jadi yang benar-benar sampai kepada Bapa itu, orang-orang yang sampai pada taraf: Hidupku bukan aku lagi, tapi Kristus yang hidup di dalam aku. Memang ini proses dan Bapa akan memberikan kita kesempatan dan waktu. Jadi kalau kita sungguh-sungguh berusaha untuk menjalani hidup seperti yang dijalani oleh Tuhan Yesus dengan mempelajari Injil yang benar, mengenakan kehidupan yang tidak bercacat, tidak bercela, dari apa yang kita pikirkan, kita ucapkan- kita lakukan; maka barulah kita bisa terus bertumbuh untuk bisa mengenakan kehidupan Yesus tersebut. Sampai kita bisa berkata: Hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku. Itu baru sampai kepada Bapa.

Sampai kepada Bapa ini, sebuah persekutuan yang benar-benar eksklusif. Ini tidak main-main, ini luar biasa, ini di luar batas normal kehidupan manusia pada umumnya. Ini sudah menembus batas. Hal ini termuat di dalam Yohanes 17:20-21. Ada pernyataan Tuhan Yesus yang luar biasa di dalam doa-Nya tersebut. Dan kalau kita menghayati pernyataan ini, kita akan terkagum-kagum betapa hebat privilege (hak istimewa) yang kita miliki. Dalam doa-Nya tersebut Tuhan Yesus berkata begini: Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Luar biasa, supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita.

Jadi ada sekelompok orang-orang yang telah akil balig menjadi serupa dengan Tuhan Yesus dalam suatu persekutuan. Nah, ini gereja yang tidak kelihatan itu. Itu ada di dalam persekutuan dengan Bapa dan Tuhan Yesus, ini luar biasa.
Inilah persekutuan yang eksklusif.
Saya menghayati ini, aduh, saya bisa menitikkan air mata, sungguh luar biasa. Siapa kita bisa diperkenan masuk ke dalam persekutuan dengan Bapa di surga dan Tuhan Yesus.

Itulah sebabnya orang-orang yang sungguh-sungguh mengusahakan diri- bagaimana sampai kepada Bapa, selain berjuang untuk mengenali kebenaran, mengubah seluruh perilaku gaya hidupnya, dia juga pasti menyediakan waktu paling tidak tiga puluh menit-satu jam untuk duduk diam di kaki Tuhan. Tidak mungkin dia tidak menyediakan waktu untuk itu. Orang yang menyediakan waktu untuk berdoa tiga puluh menit  bahkan lebih; belum tentu memiliki persekutuan yang eksklusif dengan Tuhan. Tetapi kalau orang sampai tidak menyediakan waktu sama sekali guna perjumpaan dengan Bapa di sorga; bisa
dipastikan dia tidak pernah mengerti apa artinya persekutuan dengan Tuhan yang hidup. Orang-orang seperti ini tidak akan mengalami Tuhan sama sekali. Omong kosong dia mengalami Tuhan. Pengalamannya, kalau pun ia miliki sangat miskin. Tuhan yang dia miliki itu Tuhan dalam fantasi, Tuhan dalam buku, Tuhan dalam percakapan, Tuhan dalam diskusi, Tuhan dalam khotbah, tapi bukan Tuhan dalam realitas nyata yang dialami.

Sebagai pengajar Sekolah Tinggi Teologi saya melihat kenyataan orang-orang yang belajar teologi makin cakap berbicara, berteologi- makin tidak memiliki waktu duduk diam lama di kaki Tuhan. Dan itu juga pernah saya alami. Dan akhirnya kita hidup di dalam teori dan fantasi semata-mata. Jadi bodong Kekristenan kita, pintar bicara, pintar membuat rumusan, pintar membuat definisi. Sungguh-sungguh pintar berkhotbah, bisa memberikan ceramah, seminar dan lain sebagainya; tetapi tidak sungguh-sungguh mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Maka tidak heran teolog-teolog seperti itu kalau berbicara begitu tajam menyakitkan dalam kritik-kritiknya. Dia tidak menjaga perasaan orang lain, juga tidak menjaga perasaan Tuhan. Sudah dipastikan mereka itu tidak menemukan Tuhan dalam arti yang benar. Jangan sampai kita seperti itu. Orang yang memiliki persekutuan yang eksklusif dengan Tuhan akan memiliki perasaan yang lembut, yang halus, yang tulus- baru orang mengerti yang namanya kasih Bapa itu.

Jadi Kekristenan kita itu luar biasa, jika sampai pada maksud isi Kekristenan, yaitu; bagaimana kita dapat memiliki sebuah hubungan yang eksklusif dengan Bapa di sorga. Sekali lagi, tidak mungkin orang yang memiliki hubungan yang eksklusif dengan Bapa tidak menyediakan waktu untuk duduk diam di kaki Tuhan. Baginya duduk diam di kaki Tuhan itu sebuah kemutlakan. Sebuah kebutuhan yang tidak bisa tidak harus dia penuhi, harus dia alami. Itu jauh lebih penting daripada sekadar nonton tv, mendengarkan infotainment, lebih dari sekadar jalan-jalan, pasti dia akan sungguh-sungguh berusaha untuk memiliki pertemuan, perjumpaan dengan Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

Dan ini satu pengalaman yang luar biasa. Jadi perjumpaan kita dengan Tuhan setiap hari, tiga puluh menit-satu jam itu, memuat kekayaan yang tidak bisa di beli dengan uang. Sungguh, bisa bertemu dengan seorang pejabat tinggi seperti Bupati, Wali Kota, Gubernur, Mentri apalagi Presiden, wah pengalaman yang dianggap begitu bernilai. Dan orang membanggakan itu dalam bentuk foto-foto yang di pigura bagus, dipajang di ruang tamu, kalau bisa di besarkan. Mengapa kita tidak membesarkan perjumpaan dengan Tuhan, perjumpaan dengan Bapa di sorga sehingga terjadi sebuah persekutuan yang eksklusif dengan Dia?

Panggilan ini jangan kita abaikan, pengalaman ini pengalaman yang tak ternilai. Yang telah diperjuangkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus di kayu salib, yang memungkinkan kita bisa memiliki perjumpaan dengan Bapa di sorga, memiliki perjumpaan dengan Tuhan Yesus Kristus.

Kiranya kebenaran hari ini memberkati saudara-saudara sekalian.

Solagracia 🙏🏻


https://overcast.fm/+IqOBPUO-I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar