Dalam bagian ini kita secara khusus membahas kata ‘dibenarkan’ dalam Roma 2:13.
Dalam Roma 2:13-16 tertulis: Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah 💗, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka 👥 menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah 💗, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.
Dalam ayat-ayat di atas ini ada kata penting yang menjadi inti persoalan kita, yaitu kata “dibenarkan”. Jelas sekali Paulus dalam Roma 2:13, menulis bahwa “… orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan“.
Kalau seseorang tidak memahami dengan teliti dan cerdas tulisan Paulus, maka bisa menuduh bahwa Paulus tidak konsisten dalam tulisannya, sebab di bagian lain dalam kitab Roma dan Galatia, Paulus mengatakan bahwa orang dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat (Rm. 3:20,24,28; Gal. 2:16; 3:11).
Secara hurufiah, jelas sekali Roma 2:13 mengatakan bahwa mereka dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Hal ini bertentangan dengan ayat-ayat yang menyatakan bahwa seseorang dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat.
Dalam Roma 3:20, Paulus menyatakan: Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah 💗 oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Dalam Roma 3:28 tertulis: Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Dalam Galatia 2:16 tertulis: Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.
Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus 💗, supaya kami dibenarkan oleh karena iman.
Beberapa tulisan yang lain dari Paulus jelas sekali menunjukkan hal ini. Apakah tulisan Paulus dalam Roma 2:13 tidak bertentangan dengan ayat-ayat ini? Bagaimana menjawab masalah ini?
Pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa konteks tulisan Roma 2:12-16, khususnya ayat 13, Paulus sedang menulis mengenai orang-orang di luar umat pilihan yang juga memiliki Taurat yang ditulis di dalam hati (kardia) mereka.
Mereka 👥 juga dihakimi menurut Taurat yang tertulis di dalam hati mereka.
Taurat yang tertulis di hati mereka digambarkan atau ditunjukkan dalam kitab Wahyu sebagai “kitab-kitab” yang memuat hukum yang menjadi dasar penghakiman mereka (Why. 20:12, 20: Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab.
Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka 👥, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu).
Kitab-kitab tersebut sebenarnya figurative, yang menunjuk pemahaman hukum yang ada pada masing-masing suku bangsa yang tidak memiliki Taurat dan tidak mengenal Injil.
Bisa juga bagi orang Yahudi adalah Taurat yang tertulis dan bagi orang percaya adalah “kehendak Allah”.
Kata “dibenarkan” dalam Roma 2:13 adalah dikaioo (δικαιόω), yang artinya dinyatakan benar.
Kalau dinyatakan benar bukan berarti tidak memiliki kesalahan.
Dalam hal ini harus dipahami bahwa dibenarkan bukan berarti tidak pernah salah atau sudah tidak memiliki kesalahan sama sekali. Ini hal yang sangat unik dan sebenarnya sulit dipandang dari logika agama pada umumnya: bagaimana orang yang masih memiliki salah dinyatakan benar? Inilah kebenaran Injil. “Dinyatakan benar” berarti memenuhi syarat untuk hidup kembali di langit baru dan bumi 🌏 yang baru.
Kalau Paulus menggunakan kata “tidak bersalah”, bukan kata “dibenarkan” (dikaioo), maka pola keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus dalam Alkitab 📚tidak ditemukan.
Ini sama dengan rahasia mekanisme penyelamatan manusia di dalam atau melalui Tuhan Yesus akan dipahami salah.
Kata “tidak bersalah” sangatlah berbeda dengan kata “dibenarkan”. Untuk menemukan jawaban yang lebih utuh, lengkap dan benar mengenai hal ini, maka kita harus terlebih dahulu meneliti kata “tidak bersalah” dalam pengertian Alkitab 📚 Perjanjian Baru.
Orang yang diperkenan masuk dunia yang akan datang bukan berarti orang yang tidak pernah bersalah.
Kalau bagi orang-orang di luar orang percaya 👥, mereka yang diperkenan masuk dunia yang akan datang adalah orang-orang yang tidak sempurna, tetapi mengasihi sesama seperti dirinya sendiri.
Mereka adalah orang-orang yang telah berbuat kebaikan.
Tetapi kalau orang percaya, mereka harus menjadi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Tuhan Yesus 💗, sebab mereka akan dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan.
Dalam hal ini standar atau ukuran kebaikan moralnya berbeda.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar