Senin, 02 September 2019

( Sunday Bible Teaching ) SBT, 18 Agustus 2019 "Hidup Yang Memiliki Target " Pdt. Dr. Erastus Sabdono

Kita harus sungguh - sungguh memperkarakan atau mempersoalkan orientasi berpikir kita.

Karena orientasi berpikir kita sangat mempengaruhi
kualitas kesucian hidup.
Kalau yang kita persoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani, yaitu menyangkut hal - hal fana dunia, maka kita tidak akan memiliki target yang seharusnya kita miliki.

Target kita adalah sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus.
Karena tidak ada target, tidak ada dorongan yang kuat, tidak ada usaha perjuangan yang proporsional yang semestinya.

Untuk banyak hal kita bisa memaksimalkan semua potensi.
Artinya untuk hal - hal yang menurut kita itu utama atau penting.
Untuk hal itu orientasinya yang kita tuju.
Tapi jangkauan pandang untuk kemuliaan bersama Kristus di KerajaanNya nanti maka ada usaha yang maksimal, proporsional untuk hidup tidak bercacat tidak bercela, guna mencapai keserupaan Yesus, kesediaan kita menderita bersama - sama dengan Dia.

Roma 8 : 17
Ayat ini menggetarkan kita.
Kita ahli waris dari Bapa yang memiliki langit dan bumi ๐ŸŒ
Jangan anggap sepele.

Kalau kita bisa menghayati hal ini, maka mestinya keindahan dunia menjadi pudar di mata kita.
Seakan - akan kita sejajar maha raja ini.
Tapi kita tidak mungkin sejajar, karena Dia majikan kita, tuan kita, raja kita, Allah kita.

Tetapi faktanya kita akan menerima yang dijanjikan Allah.
Baik yang dijanjikan kepada Tuhan Yesus dan juga kepada kita.

Tidak ada artinya semua kemuliaan yang kita peroleh dari dunia ๐ŸŒŽ ini jika dibandingkan kemuliaan yang kita akan peroleh di kerajaan nanti.

Apa target hidup kita ?
Apa tujuan hidup kita ?
Kita hidup di lingkungan yang fasik, sehingga dapat membuat kita meleset.
Tetapi apapun dan bagaimana kita harus
 melangkah maju dan nengingat apa yang dikatakan Tuhan Yesus" Ingat istri Lot, jangan menoleh ke belakang ".

Kita ahli waris yang mewarisi kekayaan Bapa di Surga dalam kekekalan.

Kita manusia yang mengerti seni dan keindahan, estetika, sosialisasi dengan orang - orang yang kita kasihi dengan kebersamaan yang di dunia ini kita tidak memperolehnya secara ideal.
Kita akan memperolehnya di langit baru bumi baru.

Tuntunan Firman ini tidak ternilai harganya, peta harta karun yang menggiring kita kepada berkat kekal.

Kita harus memindahkan orientasi berpikir kita.
Kita studi, karier, bisnis, dan berkeluarga, semua harus diarahkan untuk menggenapi janji ini.

Kita harus membawa diri kita dengan sengaja dan sadar.
Kita bawa orang tua, sanak family, semua.

Kita harus menghadirkan pemerintahan Allah.
Kita harus memiliki target
berkenan kepada Allah.
Mengenakan kodrat ilahi, Mengambil bagian dalam penderitaan untuk Tuhan.
Supaya dimuliakan beraama Yesus.

Target kita harus jelas.
Pemerintahan Allah itu dihadirkan.
Allah menginginkan kita sepikir dan seperasaan denganNya.

Jangan merasa sudah ke gereja๐Ÿ’’sudah bersekutu dengan Tuhan.
Kekristenan bukan agama, tetapi jalan hidup yaitu :
hidup yang pernah dijalani Tuhan Yesus.
Bukan hidup siapa - siapa.
Tetapi hidupnya Yesus.
Tuhan Yesus yang kita muliakan.

Kalau target kita hanya hal - hal yang bersifat sementara, kita tidak akan serius belajar  kebenaran.
Kecintaan kita kepada Tuhan harus membara :
- Gairah untuk hidup tidak bercacat tiaak bercela.
- Gairah untuk memindahkan hati kita di Kerajaan Surga.
- Kecintaan kita kepada Tuhan dan kerinduan kita melakukan kehendakNya.
- Membawa jiwa - jiwa masuk kerajaan.

Maka target - target kita harus benar.
Kita menjadi saksi artinya :
2000 tahun yang lalu ada Putra Allah yang bernama Yesus yang mati di kayu salib menyelamatkan kita.

Kalau kita diselamatkan bukti keselamatan itu kita dikembalikan ke rancangan
semula.
Kita sempurna seperi Bapa, serupa dengan Yesus.
Itulah target yg kita capai.

Pada umumnya orang dibahagiakan oleh rumah, mobil, barang branded, kehormatan, gelar, pangkat dsbnya.
Itu membelenggu manusia dan menutup mata dari kebenaran.
Seperti yang dikatakan Tuhan, ilah zaman ini, tidak melihat cahaya Injil.
Dan ini akan membelenggu mereka sampai mati.

Hidup ini luar biasa kalau kita isi dengan pertualangan yaitu ketika kita mendahulukan kerajaan Allah.
Menjadi sekutu Tuhan itu hebat.

Yakobus 4 : 4
Orang yang mencintai dunia menjadi musuh Allah  orang orang yang mencintai dunia itu berarti menyembah iblis.
Lukas 4 : 5 - 8

Makanya kita harus melarikan diri dari situasi, atmosfir, dan kondisi ini.
Keterikatan kita dengan Tuhan Yesus harus melampaui siapapun.

Kalau kita tidak berbuat dosa, kita menyenangkan Tuhan.
Tuhan tahu hati kita seberapa pikiran kita berorientasi ke mana.
Kalau orang mencintai dunia ๐ŸŒŽ tidak mungkin dia menghormati Allah.
Sikap tidak menghormati Allah itu pemberontakan.

Tidak gampang menjadi orang yang murni
Sebab kebaikan Tuhan harus diarahkan ke kekalan.
Berkat utama kita Tuhan.

Bapa itu mau kita belajar dari Putra TunggalNya.
Kalau target kita kerajaan Surga, kita makin dinamis.
Kesempatan memiliki target luar biasa.

JBU ๐ŸŒท

Tidak ada komentar:

Posting Komentar