Selasa, 24 September 2019

Sunday Bible Teaching ) SBT, 1 September 2019 " Aku Berasal Dari Atas " Bag 2 Pdt. Dr. Erastus Sabdono

Jangan berharap dunia 🌏 ini membahagiakan kita.
Injil yang murni ditanda
semakin serupa dengan Yesus.

Tetapi faktanya hari ini Injil yang murni hampir lenyap.
Buktinya hampir tidak kita temukan orang seperti Yesus.

Keselamatan bukan sekedar sakit sembuh, miskin menjadi kaya.
Keselamatan Tuhan ketika rancangan Allah digenapi.

Hidup ini hanya 70 th sd 90 th.
Hidup kita sesungguhnya di langit baru bumi 🌏 baru.
Rumah kita bukan di bumi ini.

Hidup kita :
1. Mengejar kesucian seperti Yesus.
2. Kita merindukan langit baru bumi baru, sehingga kita pulang bersama.
3. Kita harus kerja keras.

Hidup hanya untuk Tuhan.
Dia mati untuk kita.
Kita semua sudah mati, kalau kita hidup, kita hidup hanya bagi Tuhan.
Baik kita makan, kita minum, lakukan sesuatu yang lain kita lakukan semua untuk kemuliaan Allah.

Orang yang sudah ditebus Tuhan Yesus tidak memiliki dirinya sendiri.
Kita orang yang tidak punya modal, kita datang telanjang, pulang dengan telanjang.

Kalau Allah memberkati kita, memberikan potensi, sehingga kita bisa berprestasi.
Mestinya kita persembahkan prestasi itu untuk Allah demi kehidupan kita di langit baru bumi baru.

Kita diberi semua kemungkinan untuk mengembangkan diri.
Setelah kita mencapai banyak hal, makan semua itu harus dipersembahkan bagi Tuhan bukan untuk diri kita.

Tuhan berkata : " Kamu bukan berasal dari dunia ini."
Pernyataan itu berarti :
Bicara hidup yang berbeda dengan anak dunia.
Aku berasal dari atas, sama seperti Aku bukan berasal dari dunia 🌎 ini.
Seperti Aku berasal dari atas, kamu berasal dari atas.

Yang pertama kita harus memiliki kualitas hidup seperti manusia yang berasal dari atas.
Jadi kita harus sesuci - sucinya, sekudus - kudusnya.
Setiap kata yang kita ucapkan harus menjadi kesukaan bagi Allah dan menjadi arsip di dalam kerajaan Surga.

Dan tiap hari kita mengumpulkan harta di Surga, dari setiap kata yang menyenangkan hati Bapa.
Setiap nyanyian penyembahan yang tulus, keputusan - keputusan yang benar, perbuatan - perbuatan yang kudus jadi arsip di kerajaan Allah, itu yang dimaksud mengumpulkan harta di Surga.

Lebih lagi ketika menghadapi masalah berat, pada waktu kita menghadapi kebencian, fitnah, dan lain sebagainya.
Bagaimana reaksi kita terhadap fitnah - fitnah itu ?
- Kita tetap diam, kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
- Ketika ditindas, dilukai, kita tidak membalas kejahatan, kita mengampuni.
- Ketika kita mempunyai kesempatan - kesempatan berbuat dosa, memuaskan daging, kita berkata :  "Tidak."
Itu menjadi arsip di kekekalan.
- Waktu kita punya kesempatan untuk dibanggakan orang, untuk dipuji.
- Kesempatan dihornati orang, berebut kedudukan, kita memilih " Tidak."
Seriuslah hidup.

Orang yang menghayati arti kekekalan, orang yang serius hidup.
Orang yang tidak menghayati arti kekekalan, lebih baik tidak pernah jadi manusia, karena manusia makhluk kekal.

Kamu bukan berasal dari dunia ini, sama dengan Aku bukan berasal dari dunia ini.
Artinya : miliki kualitas hidup orang yang berasal dari atas.
Potongan boleh kere, miskin, tetapi mental bangsawan.
Bangsawan surgawi.

Jadi tidak ada strata di gereja.
Nanti di kerajaan Allah baru kelihatan great strata atau level, tingkatan kita.

Kamu bukan berasal dari dunia 🌏 ini, kamu harus berkelakuan orang - orang dari atas.
Dan Akulah contoh manusia yang berasal dari atas.

Oleh sebab itu bisnis gereja hanya satu ini, bagaimana setiap orang mendapat sertifikat dari Allah.
" Inilah anakKu yang kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan. "
Tidak ada yang lain.

Kalau ke gereja ⛪ tetapi tidak mau berkenan kepada Tuhan, mohon jangan ke gereja lagi, percuma, kalau akhirnya masuk neraka.
Harus punya tekad, " Aku harus berkenan kepada Tuhan."

Dan gereja punya kesibukan untuk mensertifikasi jemaat lewat mentoring, briefing
khotbah seperti ini.
Tetapi ini tidak menentukan keberkenanan kita kepada Tuhan.
Tetapi hidup dari hari ke hari,  dan sepanjang hari yang Tuhan berikan kepada kita, kaya dengan kemuliaan yang Allah sediakan ketika mengucapkan kata yang tepat, tindakan yang tepat, perbuatan yang tepat.
Itu kekayaan kita.

Di ujung langit manapun kita punya kesempatan ini.
Tidak harus punya duit, tidak harus berpendidikan tinggi.

Kalau tidak punya niat berkenan, tidak usah jadi orang Kristen.
Setiap hari kita harus melihat peluang - peluang besar yang Allah berikan kepada kita untuk mengumpulkan harta di Surga.

Kesempatan berbuat dosa kesempatan kita punya kum nilai tinggi, jika kita tidak melakukan dosa itu.
Kalau kita punya kesempatan mencuri, tetapi kita tidak melakukannya.

Tidak ada harga murah untuk kesucian.
Tangisan untuk jiwa - jiwa yang terhilang itu menambah kekayaan kita di kerajaan Allah.
Kita memecahkan roti, dan membagi roti kita, mencurahkan anggur hidup kita untuk orang lain itu menjadi kekayaan abadi.
Perkarakan hal ini secara konkrit setiap hari dalam hidup kita.

Pujian kita didaftarkan di hadapan Allah.
Kalau kita mengharapkan dunia 🌎 membahagiakan kita, itu bocor.
Tapi kalau kita berprinsip hanya Tuhan yang menjadi kebahagiaan kita dunia tidak bisa membahagiakan kita lagi, baru kita bisa memberi nilai tinggi Allah.
Memberi nilai tinggi Allah artinya : menyembah Tuhan.

Kalau kita berasal dari atas cari perkara - perkara di atas bukan yang di bumi.
Melayani Tuhan melayani perasaanNya.

JBU 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar