Rabu, 21 Maret 2018

Seminar "Roh Kudus" Sesi 1 - 3 Sabtu, 24 Feb 2018

🌷Sesi ke 1
Membahas mengenai kedudukan dan tempat Roh Kudus dalam Allah Tritunggal, sangatlah pelik.
Setiap kali membahas, atau berbicara mengenai Allah Tritunggal, Roh Kudus πŸ’— selalu mendapat tempat sebagai Pribadi ketiga.

Dipandang dari sudut teologis doktrinal, apakah kita bisa dibenarkan bahwa Roh Kudus πŸ’—adalah Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal ?
Untuk menjawab hal itu kita harus membahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pribadi itu ?

Biasa disebut Pribadi entitas itu memiliki keinginan atau kehendak dari pikiran dan perasaanNya.
Benda tidak bisa disebut pribadi, sebab bukan entitas yang memiliki. pikiran, perasaan dan kehendak.

Disebut pribadi adalah : entitas yang bisa mandiri ( independent ) dan tidak terikat oleh siapapun dan apapun.
Itulah pribadi adalah entitas yang dapat mengambil keputusan tanpa diatur oleh pihak lain.
Jadi disebut pribadi entitas bisa memiliki kedaulatanNya sendiri.

Lusifer itu pribadi, maka ia bisa berkata,
- Aku ingin atau aku hendak mengatasi yang Maha Tinggi.
- Aku hendak melampaui bintang - bintang.
Hal ini menunjukkan bahwa, Lusifer memiliki kehendak bebas.

Salah satu ciri dari entitas yang disebut berpribadi adalah : memiliki kehendak bebas, kehendak memilih, mengambil keputusan, dan bertindak.

Yesus Tuhan kita, Allah anak yang menjadi manusia di bumi 🌏 ini
memiliki pribadi artinya Tuhan Yesus memiliki pikiran, perasaan dan kehendak.

Di dalam kehendakNya itu Ia bebas untuk memilih dan menentukan langkahNya.
Ia tidak dikendalikan dikontrol pihak lain.
Bahkan Bapa πŸ’— di surga pun tidak mengendalikanNya.

Oleh karena itu doa yang dinaikkan dengan ratap tangis dengan keluhan.
Jikalau cawan ini lalu dari padaku, tetapi bukan kehendakKu yang jadi Bapa, tetapi kehendakMu.
Kalau Yesus πŸ’—dikendalikan dikontrol Bapa di Surga, Ia tidak akan mengucapkan kalimat doa itu.

Yesus memilih, Dia memang memilih.
Memilih melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaannya.
Dia memilih tunduk kepada rencana Bapa πŸ’—, oleh karena itu Dia harus menderita.
Walau untuk itu Ia harus minum cawan penderitaan.

Jadi jangan berpikir Yesus tidak bersalah.
Dia bisa bersalah.
Dia bisa memberontak kepada Allah Bapa πŸ’—
Tetapi Dia memilih taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib.

Demikian pula dengan kita.
Kita πŸ‘₯ juga memiliki kedaulatan, artinya : memiliki perasaan, mendorong kita memiliki kehendak.
Dan kehendak ini bebas.
Kita taat atau tidak taat tergantung kita.

Berkat untuk yang taat.
Laknat untuk yang tidak taat.
Ini untuk individu.
Jadi nasib manusia πŸ‘₯tidak ditentukan oleh takdir, tapi ia menentukan nasibnya sendiri.
Pilihannya sendiri karena manusia entitas yang pribadi.

Contoh yang jelas adalah tindakan Adam dan Hawa makan buah yang dilarang untuk dikonsumsi, itu menunjukkan Adam dan Hawa berdaulat atas dirinya, ia menentukan nasibnya sendiri.

Apakah Roh Kudus bisa dikatakan pribadi ?
Tentu saja bisa.
Dalam Alkitab πŸ“š dapat dijumpai banyak informasi dan penjelasan bahwa,
- Roh Kudus memiliki pikiran, perasaan dan kehendak,
serta dapat melakukan berbagai tindakan.
- Roh Kudus bisa berkehendak memberikan karunia.
- Roh Kudus bisa berkehendak memberikan kuasa.
- Roh kudus bisa didukacitakan, ini pribadi.

Alkitab πŸ“š juga mengatakan bahwa Roh Kudus mempunyai pengetahuan dan menyelidiki segala sesuatu, bahkan apa yang ada dalam diri Allah.

1 Korintus 2 : 10
Hal ini bisa dipahami pemikiran yang salah.
Jangan berpikir Roh Kudus dapat terpisah dari Allah Bapa πŸ’—
Sehingga berintervensi campur tangan masuk, atau keluar masuk.

Roh Kudus tidak akan berinventasi dalam diri Allah, sebab Ia keluar dari Allah sendiri.
Itulah sebabnya Ia tahu apa yang ada pada diri Allah.
Sesungguhnya Roh Kudus itu Roh Allah Bapa πŸ’—sendiri, Roh Theos.

Apa bedanya Roh Kudus, dan Roh Allah ?
Sebenarnya Roh Allah dan Roh Kudus itu sama saja
Di Perjanjian Lama disebut Roh Allah.
Di Perjanjian Baru disebut Roh Kudus.
Keduanya memang tidak boleh dibedakan.
Roh Allah dan Roh Kudus πŸ’— itu sama saja
Hanya sebutan saja membedakan.

Tetapi entitasnya sama, pribadinya sama.
Roh Allah Roh Kudus Rohnya Bapa.
Yang keluar dari Bapa πŸ’—
Lebih tepatnya Roh Kudus, Roh Allah Rohnya Bapa sendiri.
Dalam hal ini kita tidak boleh memandang Roh Kudus pribadi lain dari Allah Bapa.

Allah Bapa itu esa adapun Roh Allah atau Roh Kudus adalah Roh-Nya sendiri.
Alkitab πŸ“š tidak pernah menyebut Roh Bapa selain dalam Matius 10 : 19 - 20.
Maksud Roh Bapa dalam ayat ini adalah Roh Allah atau Roh Kudus itu sendiri.

1 korintus 12 : 8
Ada karunia berkata - kata dengan hikmat.
Ada karunia Roh Allah yang membuat seseorang dapat berkata - kata dengan hikmat.
Ayat ini menunjukkan Roh Kudus dapat membuat seseorang dapat berkata - kata dengan hikmat.
Matius 10 : 19 - 20 itu Roh- Nya Bapa.

Mengapa dalam perjanjian baru Roh Allah sering disebut Roh Kudus ? 
Efesus 1 : 13
Sebab Roh itu dimeteraikan oleh Allah πŸ’— dalam hidup orang percaya.
Dimeteraikan, distempelkan atau ditempelkan.

Dalam hal ini tubuh orang percaya menjadi bait Roh Kudus.
Sebab orang percaya πŸ‘₯telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar.
Sejak orang percaya kepada Yesus dan mengakui Dia adalah pencipta langit dan bumi 🌏 bahwa Dia yang memiliki dunia dan manusia.

Kita dimeteraikan dengan Roh Allah.
Kita πŸ‘₯ juga percaya Dia yang mati di kayu salib menebus dosa - dosa manusia.
Kita dimeteraikan dengan Roh Allah.
Harus berwaspada.

Sebab sejak Roh Kudus πŸ’— dimeteraikan dalam kita dan tubuh kita menjadi bait Roh Kudus, maka perasaan Allah akan sangat reaktif terhadap apa yang kita ucapkan, apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita lakukan.
Jadi dengan sebutan Roh Kudus itu,
diperingatakan kepada kita untuk hidup kudus seperti Bapa adalah kudus.

Itulah sebabnya di dalam
1 kor 6 : 19 - 20
Muliakan dengan tubuhmu, artinya : tubuh harus menjadi alat, sarana, tempat, di mana kehendak Allah πŸ’— dilakukan yang sama dengan kekudusan

Untuk memperjelas Roh Kudus atau Roh Allah adalah Roh Bapa sendiri
1 kor 11 : 2
Jadi yang tahu keadaan manusia πŸ‘₯ secara individu, itu rohnya sendiri, juga yang tahu dalam diri Allah.
Siapa ? Roh Allah yang sama yang kudus yaitu Roh Kudus.

Roh manusia tidak mungkin bisa terpisah dari manusia πŸ‘₯ itu sendiri.
Di manapun kita berada roh itu menyatu dengan tubuh kita.
Di mana ada roh manusia, di situ ada pribadinya dengan seluruh keadaan fisiknya.

Tetapi hal ini berbeda dengan Allah.
Ini bedanya.
Roh Allah bisa hadir di mana - mana sebagai representatif / perwakilan Allah.
Sedangkan pribadi Allah sendiri juga bisa ada di surga.

Nah ini bedanya Allah dengan manusia.
Mengapa bisa demikian.
Tentu saja bisa.
Sebab dimensi keilahian Allah πŸ’— yang tidak terbatas memungkinkan hal ini.

Allah di surga RohNya bisa ada di mana - mana.
Bapa ada di tempat yang maha tinggi di terang yang tidak terhampiri.
Tetapi Roh-Nya ada di mana - mana.
Roh-Nya itu adalah Roh Kudus.

Banyak ayat dalam Alkitab πŸ“š sering dimunculkan bahwa Roh Allah didukacitakan.
Ini berarti memiliki perasaan.
Mendukakan Roh Kudus itu sama dengan mendukakan Bapa.
Bapa didukakan, di sebelahnya itu ikut berduka.
Karena memiliki persekutuan yang sempurna.

Siapa yang ada di sebelah kanan Allah Bapa ? Tuhan Yesus πŸ’—
Dalam hal ini Roh kudus dapat dihujat.
Bicara mengenai penghujatan Roh Kudus
sebenarnya memperjelas Allah Tritunggal.
Bahwa reprentasi Allah yang memenuhi jagat raya

Yang bekerja di hati manusia πŸ‘₯ hanyalah Roh Kudus.
Sedangkan Allah Bapa dan Allah Anak di surga.
Itulah sebabnya kalau Roh Kudus dihujat atau sama dengan tidak dihargai, maka tidak ada wakil Allah Bapa dan Anak dalam kehidupan manusia

Kalau Tuhan Yesus menyatakan, Dia menyertai orang percaya πŸ‘₯ sampai pada akhir zaman.
Itu maksudnya Ia menyertai orang percaya di dalam Roh Kudus.

Allah Anak tidak punya kekuatan sendiri di luar Bapa.
Kekuatan Bapa dan Anak kuasa kemuliaan, kedikdayaan kekuatan di dalam Roh Kudus itu.
Jadi kalau Yesus πŸ’— memiliki kuasa itu karena Roh Allah itu yang memberikan tatanan.

Roh Kudus juga melakukan banyak hal sebagaimana pribadi bertindak.
Memimpin orang percaya πŸ‘₯ kepada seluruh kebenaran.
Tidak benturan dengan perkataan Tuhan Yesus, Aku menyertai kamu sampai kepada kesudahan zaman.

Karena Roh Kudus ini mewakili Tuhan Yesus.
Tidak ada kuasa dalam diri Elohim selain Roh Kudus.
Roh Kudus atau Roh Allah, satu - satunya perwakilan baik Bapa πŸ’— dan Anak.
Dan Roh Kudus itu Roh- Nya Bapa.

Jadi Kita bisa mengerti Tuhan Yesus πŸ’— berkata, Anak tidak bisa berbuat apa - apa tanpa Bapa.
Itu bukan ketika Dia hidup di bumi dengan tubuh manusia.
Dari kekekalan Anak itu juga tidak bisa berbuat tanpa Bapa.

Maka  Yohanes 1 berkata pada mulanya adalah  logos.
Logos bersama - sama dengan Theos.

Maka tidak heran pula Tuhan berkata bahwa Kemuliaan yang Ia miliki sebelum dunia 🌏 dijadikan  itu kemuliaan dari Bapa, bukan kemuliaan dari diri sendiri.

Kemuliaan itu diberikan kembali ketika Tuhan Yesus πŸ’— itu bangkit dari kubur.
Roh Kudus menyadarkan seseorang dari dosanya.
Guru menuntun murid.
Yesus menuntun kita melalui Roh BapaNya, Roh Allah atau Roh Kudus.

Jadi tidak heran kalau di dalam mengatakan, Aku
akan tundukkan semua musuhku di bawah kakimu.
Siapa yang menundukkan ? Bapa.
Dengan apa ?  Roh-Nya.

Masih banyak lagi karya Roh Kudus diungkapkan dalam Alkitab πŸ“š
Sehingga sulit dibantah,
bahwa Roh Kudus suatu pribadi.
Dia adalah pribadi jika ditinjau dari keberadaannya memiliki pikiran, perasaan dan kehendak serta kemandirianNya mengambil keputusan.

Tetapi masalahnya kemudian apakah Dia
bisa disebut pribadi ketiga
Semua data yang tertulis di Alkitab πŸ“š membuktikan Roh Kudus dikatakan suatu pribadi, tidak bisa dibantah.

Tetapi masalahnya apakah Roh Kudus dapat dikatakan pribadi ke tiga?
Jawabannya ini tidak mudah, sebab selama ini sudah terpatri dalam orang Kristen πŸ‘₯ bahwa Roh Kudus adalah pribadi ke  tiga dalam Allah Tritunggal.

Pemahaman banyak orang termasuk Teolog seakan - akan Roh Kudus, Roh Allah secara mutlak dapat terpisah dari Allah Bapa sendiri.

Biasanya orang Kristen, Teolog - teolog ini
memandang Roh Kudus πŸ’— bisa independent bisa mandiri sama sekali terpisah dari Bapa.

Untuk memperoleh pencerahan ini yang akurat ini perlu kerendahan hati untuk menerima kebenaran yang terus Tuhan πŸ’—singkapkan di akhir zaman ini.

Di mana pengetahuan bertambah - tambah, pengetahuan umum,  maka rahasia Allah πŸ’— juga disingkapkan.
Dengan jujur, cerdas, dan teliti kita harus melihat kebenaran Injil.
Demi menformulasikan kembali, menformulasikan doktrin - doktrin yang selama ini kurang tepat atau kurang lengkap.

Kita tidak boleh menformulasikan Roh Kudus Roh-Nya berbeda dengan pandangan yang sudah ada atau konservatif yang sudah mengakar.
Pandangan itu seakan - akan sejajar dengan Firman Tuhan.
Pandangan terhadap Roh Kudus sering dianggap sudah mati, dikramatkan atau disakralkan.

Mereka tidak menyadari Allah πŸ’— yang tidak terbatas tidak boleh dimasukkan ke dalam kotak teologi.
Teologi harus berani bergerak seiring dengan kemajuan teknologi dn perubahan  zaman.

Apakah Roh Kudus  adalah pribadi ke tiga Allah Tritunggal ? Tentu saja bisa dijawab "bisa" , dijawab "Ya", sebab Roh Kudus adalah representasi dari Bapa, dan Allah Anak Putra Tunggal yang Mulia.
Ini berarti tidak mutlak.

Teologi selama ini tidak salah, tapi tidak lengkap.
Harus diingat bahwa
Roh Kudus bukan Allah Bapa juga bukan Allah Anak.
Roh Kudus bukan pribadi anak juga bukan pribadi Bapa.
Roh Kudus itu Roh-Nya Allah Bapa sendiri.
Ini bedanya dengan manusia.
Dimensi keilahian Allah Bapa yang tidak terbatas ini yang membedakan Allah πŸ’— dengan kita.

Harus dicatat bahwa Roh Kudus bukan Roh keluar dari Tuhan Yesus.
Roh Kudus keluar dari Bapa.
Ketika Roh Kudus berurusan dengan manusia dan hadir di tengah - tengah kehidupan seakan - akan Roh Kudus terpisah dari Allah Bapa.
Padahal tidak.

Roh Kudus adalah :
Roh dari Bapa sendiri.
Jadi Roh Kudus atau Roh Allah tidak terpisah dari Allah Bapa.

Apakah Roh Kudus adalah pribadi ke tiga Allah Tritunggal ?
Bisa dijawab "tidak"
Bila dikaitkan dengan relasi -Nya yang tidak dapat terpisah dari Allah Bapa.

Dalam hal ini, bisa dikatakan Roh Kudus bukan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal,  mengapa ?
Sebab Roh Kudus mengalir dari Allah Bapa πŸ’— dan tidak pernah ada keterpisahan atau kemandirian mutlak dari Allah Bapa.

Seakan - akan independent.
Seakan - akan memiliki pikiran, perasaan sendiri. Tetapi Dia memiliki Bapa.

Ini keunggulan, excelence dari Allah yang Maha Agung, Bapa πŸ’— yang bertakhta di tempat yang maha tinggi, di terang yang tidak terhampiri, tapi Roh-Nya meliputi jagad Raya.

Tidak mungkin Roh Kudus bisa berdaulat sendiri tanpa ada ikatan dengan Bapa sama sekali.
Seakan - akan, tetapi tidak mungkin.

Sebab Alkitab πŸ“š tidak menunjuk Roh Kudus terpisah dari Allah.
Roh Allah atau Roh Kudus adalah Roh-Nya Allah Bapa sendiri.
Sehingga selalu bersatu atau menyatu.

Ketika di Kitab Kejadian dikatakan Roh Allah melayang - layang lalu berdialog,
"Mari kita menciptakan manusia yang serupa dan segambar dengan kita."
Itu Bapa dengan Tuhan Yesus.
Tetapi Bapa πŸ’— diwakili Roh Allah yang melayang - layang itu.

Inilah melengkapi teologi yang sudah ada.
Kehadiran Bapa kehadiran Allah sendiri.
Penjelasan ini jelas menentang, menelanjangi kesalahan pandangan mengenai unitas.
Seakan - akan
Yesus πŸ’— di surga menjadi Bapa, di bumi jadi Anak, nanti di mana - mana jadi Roh Kudus.

Ada Bapa yang memiliki Roh yang berkuasa memenuhi jagad raya yang menegakkan tatanan.
Tuhan Yesus yang ada di sebelah kanan Allah Bapa.
Tersirat di Alkitab πŸ“šentitas pribadi yang berdaulat kemandirian.
Lusifer, malaikat, Yesus sendiri bisa berdaulat, memiliki entitas yang berdaulat.

Hanya Tuhan Yesus tunduk pada kepada Bapa, kedaulatanNya ditundakkanNya kepada Bapa.
"PrinsipNya makananKu melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya. "
Jadi Tuhanpun bagi kemuliaan Bapa.

Jadi Alkitab πŸ“šmenunjukkan entitas yamg bisa berdaulat dengan kemandirian penuh.
Seperti  Lusifer, dan para malaikat, serta manusia.

Jadi Roh Kudus juga bisa kau dikatakan bukan pribadi ketiga.
Sebab tdak ada kesan, isyarat Roh Kudus bisa mandiri, atau terpisah dari Allah Bapa πŸ’— sama sekali.

Kalau Lucifer dan malaikat - malaikat bisa memberontak, manusia bisa memberontak.
Yesuspun punya peluang tidak taat.

Tetapi Roh kudus tidak pernah berontak kepada
Allah, sebab Roh Kudus Roh Allah Bapa sendiri.
Tidak mungkin Roh Kudus bertindak di luar kehendak Bapa.

Karena di dalam Roh Kudus ada kehendak Bapa πŸ’—
Karena di dalam Roh Kudus itulah kekuasaan dan kekuatan Bapa di Surga.

Mengapa melawan Yesus atau menghujat Yesus bisa diampuni.
Menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni.
Sebab Roh Kudus menyatu dengan Allah Bapa.
Mewakili Bapa, yang tidak akan terpisah mutlak dari Bapa πŸ’—
Roh kudus satu - satunya perwakilan dari Bapa.

Jadi kalau menghujat Roh Kudus berarti tidak menuruti tindakan Bapa.
Menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni.

Roh Kudus satu - satunya perwakilan representasiNya.
Dulu Roh Kudus πŸ’— atau Roh Allah representasinya satu - satunya dari Allah Bapa, Allah Anak Tuhan Yesus.
Maka kalau menolak Roh Kudus, berarti tidak ada oknum, tidak ada pribadi lain mengingatkan atau menggarap orang itu, selesai.
Kalau menolak pekerjaan Roh Kudus, tidak ada kuasa lain merubah hatimu atau berbicara kepadamu.

Bicara Roh Kudus pribadi ketiga, seakan - akan ada kesan Roh Kudus terpisah dari Allah Bapa.
Padahal Roh Kudus Roh Allah Bapa sendiri.

Roh Allah atau Roh Kudus cara Allah hadir
di segala tempat, di segala zaman dan waktu.
Itulah sebabnya dapat dikatakan bahwa Allah πŸ’— adalah di mana - di mana.
Yang di mana - mana Roh-Nya.
Bapa di surga.

Bapa Kami di surga
Rohnya yang ada di mana - mana.
Seakan - akan pribadi yang terpisah, padahal tidak.
Kalau menyebut Roh Kudus pribadi ketiga tidak salah, tapi harus ada pengertian.
Roh Allah atau Roh kudus πŸ’— yang berkuasa menegakkan tatanan Allah, yang menjadi pelaksana semua kehendak Allah.

Itulah sebabnya ketika Tuhan Yesus πŸ’— menjadi manusia, dunia tidak kheos, tidak kacau, sebab pelaksanaan dunia itu Roh Kudus.
Nanti setelah Tuhan Yesus naik ke surga berkuasa, Roh Kudus juga yang berkuasa mengatur tatanan.

Akhirnya Roh kudus atau Roh Allah bisa dikatakan pribadi ketiga secara relatif.

Tulis buku bukan untuk pikiran kita.
Tetapi semua harus ada implikasi hidup guna mencapai tujuan keselamatan yaitu : segambar dan serupa dengan Allah, sempurna seperti Bapa πŸ’—, serupa dengan Yesus.

Kalau Roh Kudus dikatakan mutlak pribadi ketiga, maka penjelasan Allah yang esa menjadi sulit dan kacau.
Penjelasan mengenai Allah Tritunggal menjadi absurd, tidak masuk akal, jadi mustahil dan benar - benar aneh.

Kita πŸ‘₯ tidak boleh menyamakan kata esa dalam agama Kristen
Dengan kata esa yang dipahami agama lain.
Seperti agama Yahudi.
Kalau esa mereka itu satu.
Kalau esa kita itu satu - satunya.

Kalau orang Yahudi memandang Elohim itu sebagai Tuhan.
Padahal di dalam Elohim itu ada Bapa dan Anak.

Yang menjadi Tuhan itu Tuhan Yesus.
Allah Bapa itu tidak pernah jadi Tuhan.
Kalau jadi Tuhan, itu Tuhan besarnya.
Tetapi yang memerintah, yang menerima kuasa itu Tuhan Yesus πŸ’—
Allah Bapa itu Tuhan besar.
Tuhan atau Adonai, majikan, itu artinya pelaksana.

Rumusan Allah itu apa ?
Kita membaca Alkitab, kita menemukan di mana Musa mendengar suara Elohim.
"Kau kujadikan Elohim bagi Firaun ".

Kita harus tahu kisah itu,
Kenapa Musa disebut Elohim ?
Allah itu pribadi - pribadi, bukan satu yang memiliki kehendak.
Yang di dalamnya pelaksanaan kehendaknya itu.
Ada satu yang mewakili Bapa πŸ’— yang punya segala kuasa.
Anak yang menjadi Tuhan.

Allah itu esa, ekad, itu artinya satu - satunya.
Kalau satu itu Yakit bukan ekad.
Tapi orang Yahudi tidak tahu.
Mereka πŸ‘₯ menyebut Allah itu ekad tetapi sebutan Allah itu Elohim jamak.
Tidak mengerti isinya apa.

Sekarang kita tahu ada Bapa, ada Anak.
Dan pribadi - pribadi agung ini diwakili Roh Kudus πŸ’— yang Roh-Nya Allah Bapa sendiri.

Sejatinya yang benar adalah, Allah Bapa πŸ’— ada di surga.
Allah Anak duduk di, sebelah kanan Allah Bapa artinya yang nanti menerima kuasa pemerintahan.

Jadi nanti di surga kita bertemu dengan wajah Tuhan Yesus πŸ’—
Bertemu muka dengan muka.
Allah Bapa tidak kelihatan.
Ia tetap di surga.
Dan Roh-Nya melingkupi jagad raya.
Ini tatanan kehidupan jagad raya.

Kuasa pemerintahan Yesus bersumber pada kuasa Allah Bapa di dalam melalui Roh Allah atau Roh Kudus.

Jadi pernyataan Roh Kudus pribadi ketiga dari Tritunggal bersifat relatif lebih tidak mutlak.
Tergantung dari sudut pandang mana pernyataan itu berangkat.

Walaupun Roh Kudus πŸ’— RohNya Allah sendiri, tetapi bagaimanapun Roh Allah atau Roh Kudus tidak sama dengan pribadi Bapa dan tidak sama dengan pribadi Roh Kudus.

Dimensi kemahakuasaan Allah tidak sama dengan dimensi hidup manusia.
Mengapa ?

Roh Kudus adalah perwakilan lembaga dari Allah.
Roh Kudus bukan pribadi Bapa dan pribadi Anak.
Sebab Roh Kudus  perwakilan lembaga Allah, Elohim, satu - satunya yang benar.

Oleh karena Roh Kudus perwakilan Allah, maka
Roh Kudus πŸ’— sehakekat dengan Allah.

Oleh sebab itu orang percaya harus menanggapi, menerima, dan memperlakukan Roh Kudus sebagai pribadi yang hidup dan menghormatiNya sebagaimana menghormati Allah Bapa dan Tuhan Yesus.

Seseorang yang tidak menghormati  Roh Kudus atau Roh Allah sama dengan tidak menghormati Allah Bapa dan Allah Anak.

Oleh sebab itu orang percaya setiap kali berurusan dengan Roh Kudus harus melandasi diri dengan pemahaman
dirinya sedang berurusan dengan Bapa πŸ’—, dengan Tuhan Yesus.

Sebaliknya setiap kali berurusan dengan Bapa dan Allah Anak atau Tuhan Yesus kita harus menghayati bahwa Allah Bapa Allah πŸ’— Anak hadir di atau di dalam Roh Kudus.
Dalam hal ini jelas sekali bahwa, Roh Kudus adalah representasi lembaga Allah, Elohim.

Dengan penjelasan ini bahwa Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus mudah dipahami oleh kita melalui pikiran manusia.

Jika penjelasan itu bisa dipahami dengan seksama, maka memahami Allah Tritunggal tidak dibutuhkan gambaran atau ilustrasi.

Selama ini kita mendengar gambaran Allah Tritunggal itu
- Seperti matahari 🌞, ada bendanya, ada terangnya, ada panasnya, ada cahayanya.
- Seperti telur, ada kulitnya, ada kuningnya, ada putihnya.
- Seperti segitigaπŸ”Ί, ada tiga sudut, tapi satu
- Seperti es batu, ada benda kerasnya, ada uapnya.
- Seperti bilangan, 1 + 1 berjumlah 1
Itu istilah - istilah ilustrasi yang makin mengacaukan pikiran.
Tidak membangun bangunan pikir dengan benar.

Kegagalan memahami Tritunggal, kegagalan memahami pribadi Roh Kudus.
Yang tunggal bukan pribadiNya, yang tunggal itu kehendakNya dan rencanaNya.

Jangan kita πŸ‘₯ terpasung istilah Tritunggal sampai kita kacau dan bingung.
Kebenaran tidak bisa dikalimatkan satu kalimat, harus dijelaskan dalam satu sesi, dua sesi, tiga sesi, bahkan sepanjang umur kita 70 th 80 th, kita menyerap kebenaran.

Dalam sepanjang Alkitab πŸ“š dapat ditemukan tindakan Bapa dan Anak sebagai pribadi yang terpisah.
Klimaksnya ketika Tuhan Yesus menjadi manusia, Dia betul - betul terpisah dari Bapa.

Di kayu salib Dia sempat berkata, " Eloi, Eloi lamasabaktani, Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ? "
Perpisahan pribadi dengan Bapa ini membuka kemungkinan Yesus πŸ’— memiliki kehendak sendiri yang berbeda dengan kehendak Bapa.

Dan nyaris di Taman Getsemani Tuhan Yesus πŸ’— itu mau punya kehendak sendiri.
Kalau boleh kehendakKu yang jadi.
Tetapi kehendakMulah yang jadi.
Terserah Bapa itu akhirnya.
Kalau boleh cawan ini lalu, itu kehendak Yesus.

Hal mana sangat berbeda dengan Roh Kudus.
Tidak pernah tidak mungkin Roh Allah bergerak tanpa yang Allah inginkan.
Roh Allah berdiri sendiri, karena Dia hanya melakukan kehendak Allah Bapa.
Sebab Roh Allah atau Roh Kudus, Roh-Nya Allah Bapa sendiri.

Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus menjadi utusan Bapa πŸ’—
Dan segala sesuatu yang dilakukan pasti selalu sesuai kehendak Bapa
secara tepat sempurna.

Kalau Roh Kudus bertindak tidak sesuai kehendak Allah Bapa, ini
berarti Allah berpribadi ganda.

Sejatinya Roh Kudus adalah kuasa dari Allah
yang berpribadi yang melingkupi jagad raya.

Oleh karena tidak kelihatan disebut angin, maka disebut Roh (ruakh)
Jadi ketika Tuhan Yesus πŸ’— dibaptis ada merpati, sebagai simbol menunjukkan bahwa yang dibaptis Yohanes adalah Allah Anak.

Roh Allah itu Ruakh melingkupi jagad raya  dan tidak ada tempat di mana Allah tidak hadir.
Namun perlu dicatat, bahwa kehadiran Roh Kudus atau Roh Allah
pribadi Allah Bapa πŸ’— sendiri.
Dia memiliki kemahakuasaan dimensi yang berbeda dengan kita.

Maka Doa Bapa Kami, Bapa kami di Surga, bukan di mana - mana.
KehadiranNya di mana - mana, tetapi Bapa di Surga.
Dalam hal ini Roh Kudus sebagai fasilitas milik Allah Bapa πŸ’— dan Allah Anak.

Sebenarnya dengan keberadaan Pribadi Allah Bapa dan Allah Anak di Surga, sedangkan Roh Kudus melingkupi jagad raya sebagai pelaksana kehendak Allah Bapa dan Anak menunjukkan atau supremasi Allah kita dibanding dewa - dewa yang memiliki tempat - tempat tertentu, dewa dewa yang mengembara dan bergelandangan di mana - mana.

Allah Bapa πŸ’— yang punya takhta di surga, bukan gelandangan.
Di mana - mana itu Roh-Nya melingkupi jagad raya.
Selamanya Roh Allah tidak pernah kelihatan.
Tapi kalau gelandanagn di bumi dia punya berbagai manifestasi.

Salah satu pokok masalah yang diperdebatkan gereja
secara hebat adalah apakah dan siapakah Roh Kudus itu ?

Seperti tenaga aktif yang mengalir berasal dari Allah Bapa.
Seperti misalnya :
Allah πŸ’— itu pusat tenaga listrik, maka Roh Kudus itu arusnya.
Ini pandangan yang kurang tepat.
Sebab Roh Kudus bukan sekedar tenaga aktif, tetapi pandangan itu ada sedikit menyentuh benarnya.
Tidak tepat, tapi menyentuh saja.
Memang Bapa di surga, Roh-Nya yang mengalir terus menerus.

Maka kalau kita belajar Alkitab Yoh 15 : 26
Keluar dari Bapa,
ekporeuomai itu artinya : to go forth, go out, depart ( keluar, berangkat dari, datang dari ) juga berarti proceed ( melanjutkan atau meneruskan ) to flow forth artinya : terus mengalir keluar, to spread abroad.

Ini beda dengan Aku datang dari Bapa.
Yesus berkata Aku datang dari Bapa ( ekserkhomai )
Bisa keluar tapi terputus. Tetapi kalau Roh Kudus keluar ( ekporeuomai ) terus menerus keluar dari Bapa.
Jadi pusat tenaga listriknya mengalir.

Tapi Alkitab πŸ“š tidak setuju Roh Kudus seperti tenaga listrik.
Sebab Roh Kudus itu bisa seakan - akan Pribadi bisa mengambil keputusan dan bertindak.

Ini misteri tidak terpecahkan selamanya mengenai Pribadi Bapa.
Yang kepadaNya Tuhan Yesus berkata
- Dia yang punya kuasa.
- Dia yang punya kemuliaan.
Bukan Yesus, tetapi Bapa memberikannya kepada Yesus.
Maka Yesus jadi Tuhanpun bagi Allah Bapa.

Karena Yesus jadi Tuhan, kita tunduk padaNya.
Kita menghormati Yesus seperti menghormati Bapa.
Siap yang tidak menghormati Bapa πŸ’—, dia tidak menghormati Anak.
Yang menghormati Bapa, menghormati Anak.
Memiliki Anak, juga memiliki Bapa.

Itulah sebabnya dikatakan Roh Kudus seperti aliran listrik yang mengalir keluar dari pusat tenaga listrik mengandung sebagian kebenaran.
Sebab hanya satu aspek bukan kebenaran penuh.

Sebab kebenaran harus dilihat dari semua aspeknya.
Kalau misalnya dikatakan manusia πŸ‘₯ adalah makhluk cerdas, itu sebagian kebenaran.
Sebab manusia memiliki banyak aspek atau dimensi.
Bukan hanya kecerdasan.
Kecerdasan dari bagian aspek dalam eksistensi manusia.

Terkait dengan Roh Kudus pandangan terhadap Roh Kudus tenaga aktif yang keluar dari Allah πŸ’—, ini inspirasi yang baik untuk menjelaskan Allah Tritunggal.

Dengan pandangan ini Pandangan terhadap Allah Tritunggal dapat dilengkapi, sehingga jelas mengalir dari Bapa πŸ’—
Dia adalah pribadi Allah sendiri.
Berbicara fenomena Roh Kudus adalah pribadi Bapa sebagai perbandingan adalah Tuhan Yesus yang juga berkata Aku keluar, datang dari Bapa.

Yoh 15 : 26 Roh kudus keluar dari Bapa ekporeuomai.
Yesus keluar dari Bapa ekserkhomai ( go out, come out, get out, go away )
Dari Bapa terpisah, tapi Roh Kudus ekporeuomai yang keluar dari Bapa yang terus berhubungan seperti air mengalir yang tidak terputus.

Demikianlah faktanya Yesus bisa meninggalkan kemuliaan dari Allah Bapa dan menjadi manusia yang bisa berdaulat.
Filipi 2 : 5 - 7
Dia mengosongkan diri.
Dalam perjalanan Yesus hidup di dunia 🌏 Dia pernah menyatakan bahwa Bapa pernah meninggalkan Dia.

Di sini disingkapkan dalam lembaga Elohim Yesus bisa terpisah dari Bapa πŸ’—
Roh Kudus tidak bisa terpisah, karena Roh-Nya Allah Bapa di surga.

🌷Sesi ke 2
Perjalanan Roh Kudus πŸ’— tidak bisa dipisahkan dari peristiwa Pentakosta.
Khamisyim yom artinya : hari ke lima puluh.
Yang dalam bahasa Yunani kita menemukan kata Pentakosta.

Pentakosta bagi orang Yahudi adalah hari sukaria di mana mereka mensyukuri berkat tuaian gandum sekaligus menunjukkan rasa takut dan hormat kepada Elohim Yahweh.

Pada hari Raya tersebut mereka diperintahkan untuk persembahan kepada Tuhan πŸ’— sebagai ucapan syukur atas apa yang dialami mereka.
Dan saat itu digunakan oleh Tuhan untuk mentahbiskan mendeklarasikan gerejaNya.
Jadi Khamisyim Yom itu bukan hari raya orang Kristen.
Di mana hari itu Roh Kudus di kota Yerusalem.

Dalam peristiwa itu turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk, tampaklah lidah - lidah - lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing - masing.

Tuhan πŸ’— sengaja menunjukkan demonstrasi kekuatan kekuasaan dan tanda - tanda, mengapa ?
Sebab tanda lahiriah itu membuktikan atau menunjukkan bahwa apa yang dinubuatkan Yohanes Pembaptis digenapi Yesus akan membaptis dengan api dan roh.

Pada waktu itulah murid - muridNya dipenuhi Roh Kudus πŸ’— dan mulai berkata - kata dalam bahasa lain. Lalein heterais gloossais yang berarti bahwa murid - murid Yesus berbicara dalam berbagai bahasa lidah asing.
Jadi mengucapkan bahasa, tapi semua orang dari berbagai daerah, orang - orang Yahudi yang datang dari berbagai tempat, daerah bisa mengerti apa yang dikatakan murid - murid itu dari bahasa asal mereka, bahasa di mana asal mereka itu berdomilisi.

Mereka tercerai berai atau diaspora dengan memiliki bahasa - bahasa lokal, namun bisa mengucapkan bahasa lokal itu.
Ini satu hal yang luar biasa.
Yang membuat mata mereka tercelik
Ada apa ini ?
Mengapa murid - murid yang sederhana ini bisa mengucapkan bahasa yang mereka tahu dari wilayah asal mereka.

Dengan tanda - tanda yang begitu spektakuler, mata dunia 🌏 dibuka untuk melihat peristiwa besar, yaitu penuangan Roh Kudus sebagai konfirmasi bahwa karya keselamatan Allah  dalam Yesus Kristus atau jalan keselamatan dalam Yesus Kristus  telah digenapi.

Terkait dengan hal ini ada gereja - gereja πŸ’’ Pentakosta atau kharismatik yang mengadakan doa sepuluh hari dengan harapan menantikan pencurahan Roh Kudus seperti yang terjadi di tahun 30 masehi di Yerusalem.

Doa sepuluh hari ini sebenarnya kurang tepat bagi orang percaya πŸ‘₯
Itu dipahami masih menunggu karena Roh Kudus belum dituangkan pada waktu itu.
Tidak sama dengan hari ini kalau kita menanti kan Roh Kudus dengan doa sepuluh hari ini berarti menyangkali bahwa, Allah Bapa sudah menggenapi janji-Nya.

Alkitab jelas mengatakan bahwa nubutan Yoel 2 : 28 - 30 telah digenapi.
Jadi Doa Sepuluh Hari mengisyaratkan seakan - seakan pada hari menjelang peringatan Pentakosta kalau mereka berdoa Roh Kudus lebih giat dibanding hari - hari yang lain.

Padahal Roh Kudus πŸ’—sudah dicurahkan dan sudah bekerja giat setiap hari.
Tidak ada masa - masa tertentu Roh Kudus  bekerja lebih giat sedangkan masa lain Ia tidak giat.
Tidak ada musim Roh Kudus bekerja dan bukan musim Roh Kudus.
Roh kerja sepanjang waktu dan sepanjang musim, bahkan setiap saat.

Kalau seakan - akan ada lawatan khusus Tuhan pada umat-Nya, hal itu terjadi karena umat sudah tidak berjalan menurut jalan yang Tuhan πŸ’— kehendaki, maka Tuhan menyediakan lawatan khusus tetapi jangan kemudian diformat sebelum hari Pentakosta ada Doa Sepuluh Hari.
Mestinya kita menantikan Tuhan setiap hari kalau mau menantikan.
Selalu menyediakan waktu terhadap lawatan Tuhan setiap hari.

Mereka yang Doa Sepuluh Hari untuk menantikan penuangan Roh Kudus sebelum menjelang Pentakosta, merasa lebih diurapi dengan karunia - karunia Roh dari pada waktu yang lain.
Dan ini tidak tepat.
Semua hari itu sama.
Kita harus memperlakukan Roh Kudus secara Konsisten, dan Roh Kudus πŸ’— itu hadir kapanpun di manapun.

Doa Sepuluh Hari sering terjadi urapan palsu.
Urapan palsu ( pseudo anointing ) yang menghasilkan bahasa roh palsu dan berbagai karunia palsu.
Emosi jadi tidak terkendali, sehingga tidak melatih orng Kristen menguasai diri menjadi dewasa.

Dalam kehidupan orang percaya πŸ‘₯ yang penting bukan fenomena spektakuler pada waktu - tertentu, tetapi konsistensi hidup dalam pimpinan Roh Kudus sehingga menghasilkan buah - buah Roh.
Bukan hanya Sepuluh Hari menjelang Pentakosta banyak berdoa.
Setiap hari harus berdoa.

Terpenting dalam menyambut Pentakosta adalah diingatkan kembali karya Roh Kudus yang harus dominan dalam hidup kita setiap hari.

Sejak Roh Kudus dituangkan itu gereja πŸ’’ mengalami lawatan yang luar biasa, pertumbuhan gereja menjadi luar biasa.
Petrus yang tadinya penakut jadi pemberani. Yang tadinya tidak bisa berbicara menjadi cakap berbicara.
Tapi jangan lupa tidak mendadak, karena sudah selama 3,5 th mereka belajar dari Tuhan Yesus.
Dan ketika Roh Kudus  dituangkan maka semua yang ada itu begitu kuat dan seakan - akan hidup.
Karunia - karunia Roh Kudus dicurahkan.

Sejak peristiwa Pentakosta gereja Tuhan Yesus eksis.
Karunia Roh Kudus memberikan kemampuan orang percaya untuk menjadi saksi dan buktinya injil sampai ke ujung bumi.

Terkait penuangan Roh Kudus, kita harus bicara baptisan Roh Kudus.
Dengan banyaknya pandangan mengenai Roh Kudus πŸ’— maka terjadi perdebatan polemik yang  tidak pernah selesai dengan hingga sekarang. Jadi banyak pandangan simpang siur.

Kita harus memahami apa yang kau maksud baptisan Roh Kudus.
Baptisan itu tradisi orang Yahudi, bukan tradisi orang Kristen.
Di mana orang non Yahudi yang mau masuk agama Yahudi namanya tevilah itu diselam, dari kata taval artinya diselam atau dicelup.
Kata ini pada, waktu Naaman diselam atau dicelup di Sungai Yordan
2 Raja - raja 5 : 14

Kata taval diselam ini sama dengan baptidzo dengan bahasa Yunani.
Pada dasarnya baptisan menunjuk pada kehidupan seseorang yang berkomitmen untuk memasuki hidup yang baru.

Pada zaman Yohanes Pembaptis,
Yohanes Pembaptis menyerukan baptis kepada semua orang πŸ‘₯
Yang disebut dengan baptisan proselit, orang non Yahudi masuk Yahudi itu proselit.
maupun orang Yahudi sendiri.

Ini bikin budaya baru, Yohanes Pembaptis.
Tetapi orang nurut, karena Yohanes Pembaptis memiliki sejarah yang menakjubkan.
- Sejak Bapanya menjadi bisu ketemu malaikat.
- mamanya susah tua bisa hamil.
- lalu ketika dia lahir Zakaria bisa membuka mulut memberi nama Yohanes.

Ini membuat sebuah legitimasi atau sebuah pengesahan bahwa Yohanes Pembaptis ini adalah dari Ketika disuruh semua orang πŸ‘₯ dibaptis ulang, semua baptis.
Yohanes Pembaptis membaptis dengan maksud supaya orang - orang itu memiliki kelakuan yang baik sesuai dengan hukum.

Makanya kepada pemungut cukai ia berkata :
- Jangan menagih lebih banyak dari apa yang telah ditentukan bagimu.
- Tetapi kepada orang Farisi dan orang Saduki, ia berkata :
Hai kami ular beludak,  siapakah kamu melarikan diri dari murka yang menghasilkan buah dari pertobatan.
- Kepada Prajurit - prajurit Roma dinasehati agar tidak memeras, cukupkan diri dengan gaji yang ada.

Jadi baptisan Yohanes ini adalah mengembalikan orang pada moral yang baik sesuai hukum.
Baik orang Yahudi maupun orang non Yahudi, buahkan hasil perbuatan yang baik.
Baptisan seperti inilah yang kemudian diteruskan oleh murid - murid Tuhan Yesus.

Alkitab πŸ“š mengatakan Yesus sendiri tidak membaptis.
Jadi ketika Yohanes menunjuk Yesus, ini Anak Domba Allah yang mengangkut dosa dunia.
Sebagian pengikutnya ikut Yesus.

Bahkan yang ikut Yesus semakin bertambah - tambah.
Yohanes Pembaptis makin habis.
Dan Yohanes berkata, tidak apa - apa, biarlah Dia makin bertambah - tambah, dan aku makin berkurang - kurang.
Murid - murid Tuhan Yesus πŸ’— membaptis orang itu baptisan Yohanes sebenarnya.
Sedangkan Yesus tidak membaptis, kenapa ?
Sebab Dia akan membaptis dengan api dan Roh Kudus.

Baptisan kekristenan yang kita kenal sekarang ini sebenarnya lambang kematian.
Artinya : kalau seseorang mau percaya dan ikut, Tuhan Yesus harus diselam dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yang kalau sudah dibaptis dia harus hidup dengan cara hidup yang baru.
- Cara hidup orang Kristen.
- Cara hidup orang percaya.

Tapi sekarang kita sudah melihat penyimpangan.
- Asal sudah umur 12 th 13 th tolong baptis.
- karena mau pemberkatan nikah dibaptis.
Ini melecehkan.
Baptisan itu lambang kematian.
- Kamu mau serius cara hidup yang salah.
- Kamu mau serius meninggalkan gaya hidupmu seperti anak dunia, mari mati.
Maka yang dikatakan
Roma 6 : 4 baptisan itu lambang kematian.

Bagaimana dengan baptisan Roh Kudus ?
Baptisan Roh kudus itu menunjukkan kehidupan orang percaya yang diubahkan terus menerus oleh pekerjaan Roh KudusπŸ’— guna memenuhi rencana Allah Bapa.

Umat Kristen berpikir, yang penting punya Roh Kudus.
Kalau kalangan Kharismatik berbahasa roh tandanya.

Roh Kudus dalam dicurahkan di Yerusalem di abad pertama di tahun 30, jelas tandanya.
Mereka mengucapkan bahasa atau lidah asing.

Di Efesus, Kaisarea, dan beberapa tempat lain disertai tanda bahasa roh.
Tetapi yang penting di sini bukan bahasa  rohnya itu atau lidah asing.

Yang penting sekarang zaman Roh Kudus.
Di mana sejak Roh Kudus dicurahkan,
maka manusia yang menerima Yesus sebagai juruselamat harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

Hidup baru dalam pimpinan Roh Kudus.
Bukan bahasa barunya, bukan bahasa rohnya.
Tapi hidup dengan gaya baru, hidupnya sesuai dengan pimpinan Roh Kudus.

Fungsi Roh Kudus di sini adalah : menuntun orang percaya ke segala kebenaran, dan sejak seseorang percaya Yesus sebagai juruselamat, hidupnya harus hidup baru.

Secara fisik, secara lahiriah deklarasinya ditujukan dengan selam.
Tuhan πŸ’— memang memerintahkan.
Tetapi secara individu di luar itu, dia bergumul setiap saat untuk sesuai dengan Roh Kudus.

Jadi baptisan Roh Kudus itu jangan ditekankan pada tanda, sudah lewat.
Di Yerusalem sudah lewat.
Di beberapa kota di Palestina juga sudah lewat.

Jelas ini zaman Roh Kudus.
Zaman di mana manusia bisa dibaptis dengan Roh Kudus πŸ’—
Siapa mereka yang mau ? Yang punya komitmen.
Meninggalkan cara hidup dunianya, cara hidup yang salah, lalu hidup dalam hidup yang baru sebagai orang percaya, atau anak - anak Allah.

Makanya Tuhan Yesus πŸ’— berkata dilahirkan baru, kamu harus dilahirkan air dan roh.
Air itu baptisan.
Kalau teknisnya tidak sulit masuk air.
Komitmennya, esensi dari baptisan itu selam.
Setiap hari harus dalam pimpinan Roh Kudus untuk sempurna seperti Bapa di surga.

Jadi baptisan Roh Kudus sebenarnya tidak hanya menunjuk suatu momentum, tetapi lebih menunjuk suatu proses.
Memang dalam Alkitab πŸ“š mengesankan bahwa baptisan Roh Kudus adalah sebuah momentum.

Karena pada waktu itu hendak ditunjukkan kepada orang - orang ini zamannya Roh Kudus, bahwa Dia sudah datang.
Bahwa yang dijanjikan,
Dia akan membaptis dengan api dan roh sudah dipenuhi.
Maka didoakan, mendapat bahasa roh atau lidah asing.

Yohanes Pembaptis berkata buktikan kamu harus hidup benar sesuai hukum.
Lalu semua dibaptis
Dia mempersiapkan jalan bagi Tuhan :
1. Ia menunjuk Yesus, Anak Domba Allah.
Kalau orang yang menunjuk sembarang tidak mau didengar.
2. Lewat khotbahnya, lewat baptisan Yohanes Pembaptis.
Karakter atau watak diperbaiki, sebelum masuk kesempurnaan bagi kristus.
Kalau secara lahiriah belum beres, bagaimana batiniahnya ?

Sekarang tidak perlu, karena baptisan Roh Kudus sudah terjadi.
Pada waktu itu memang perlu tanda.
Sekarang tidak perlu tanda.

Sekarang yang diperlukan percaya, Roh Kudus sudah hadir.
Banyak orang Kharismatik tidak mau tahu, mereka hanya mau  bahasa roh.
Bahasa roh itu karunia.
Bahasa roh itu menandai kedatangan Roh Kudus itu.

Kisah para rasul
 2,8,10,19
Karena Alkitab πŸ“š mau menunjukkan Roh Kudus bekerja.
Semua baptisan Roh Kudus di kisah rasul semua dilakukan rasul - rasul, tidak ada yang bisa melakukan, hanya rasul - rasul.
Hal ini menunjukkan bahwa gereja tidak dibangun atas dasar apapun selain para rasul.

Matius 15 : 16
Tuhan Yesus πŸ’— berkata : Dia membangun jemaat di atas batu karang, yaitu : para muridNya.
Pengakuan Yesus adalah Tuhan.
Batu karang itu yaitu : yang mula - mula murid - muridNya.
Pengakuan Yesus adalah tubuhnya.

Baptisan Yerusalem di kisah Rasul 2, di Yudea, Samaria, di Efesus yang mewakili ujung bumi.
Setelah peristiwa baptisan di beberapa tempat ini di sepanjang perjalanan rasul - rasul dan Paulus sendiri selama puluhan tahun tidak ada lagi kisah yang mengungkapkan mengenai baptisan Roh Kudus.

Selain empat tempat tadi
- Yerusalem - Kisah rasul 2
- Efesus - Kisah rasul 8
- Samaria - Kisah rasul 10
Tidak ada lagi baptisan Roh Kudus.
Tidak setiap Kali Paulus berkhotbah berkata, kamu sudah dibaptis Roh Kudus?

Ketika Dia menginjil di Eropa dia juga tidak bicara mengenai baptisan Roh Kudus.
Roh Kudus sudah datang.

Baptisan Roh Kudus berarti orang percaya ditenggelamkan dalam kehidupan yang bersekutu dengan Allah πŸ’— di dalam pimpinan Roh kudus.
Dan ini dimulai sejak peristiwa Pentakosta.
Orang yang menerima Roh Kudus tubuhnya menjadi bait Roh Kudus, sejak itu harus mulai proses untuk hidup tidak cacat tidak bercela

Paulus berkata di     1Tesalonika 4 : 7 - 8 siapa yang menolak ini menolak Aku.
Jadi kalau disebut kamu percaya Yesus, menerima
Roh Kudus.
Kamu tidak berbuat dosa lagi.
Kamu bukannya hanya menjadi baik menurut hukum.
Tetapi harus tidak bercacat tidak bercela.
Orang yang menerima Roh Kudus, orang yang menerima tanggung jawab untuk belajar dan terus dimuridkan sempurna seperti Bapa πŸ’—

Justru dengan menerima Roh Kudus, beban hidup menjadi berat.
Sebab dia harus menjadi manusia πŸ‘₯ yang  berbeda dari lingkungannya.
Kalau masa agama Yahudi dia harus berbeda dari kehidupan seluruh bangsa kafir.
Harus seperti bangsa Yahudi.

Sekarang setelah Kita sudah jadi Kristen, kita harus sesuai dengan kehidupan warga anggota kerajaan surga.
Kamu πŸ‘₯ harus mempertaruhkam segenap hidupmu tanpa batas untuk perubahan itu.

Karena kamu diselam, Tevila atau baptidzo.
Oleh sebab itu mestinya kita tidak perlu merindukan baptisan Roh Kudus yang  disertai tanda - tanda spektakuler seperti yang ada di Yerusalem, Efesus, Dan beberapa kota lain.

Tetapi yang Kita πŸ‘₯rindukan adalah bagaimana mengerti kehendak Roh Kudus yang menuntun Kita kepada kesempurnaan.

Memang ada masa - masa tertentu di gereja πŸ’’menjadi suam.
Lalu Tuhan melawat gereja -  gereja agar kembali ke rel yang benar seperti yang terjadi di Azuza Street, Los Angeles, California Amerika Serikat pada tgl 6 April 1906, yang berlanjut pada tahun 1915.
Yang sangat terkenal yang orang bilang Pentakosta ke dua.

Itu sebuah lawatan Tuhan untuk mengingatkan
gereja πŸ’’
Kamu itu punya ukuran yang berbeda.
Kamu itu bangsa yang khusus.
Ayo kita balik, itu maksudnya.

Orang fokusnya tanda, bukan pada kehidupan setiap hari yang dipimpin Roh Kudus πŸ’— untuk sempurna seperti Bapa.
Sekarang kita harus mulai menempatkan Roh Kudus secara proposional.

Baptisan Roh Kudus membawa orang ke proses kehidupan berjalan dengan roh dan dipimpin oleh roh.
Hidup dipimpin Roh kudus melahirkan roh.
Hidup bergaul dengan dunia melahirkan roh perbudakan.
Pakai tas branded, puas punya rumah besar, itu roh perbudakan.
Maka harus belajar berjalan seirama ( stoiko )
Ini yang penting.
Kalau yang dipikir tandanya, mukjizatnya, bahasanya meleset.

Jadi dengan baptisan Roh kudus, orang percaya harus menyesuaikan diri dengan Allah πŸ’—, bukan sebaliknya Allah yang menyesuaikan diri dengan kita.

Berarti hidup dalam baptisan Roh Kudus itu perjuangan untuk menjadi sempurna dan memang inilah yang Roh Kudus kehendaki.

Roh Kudus πŸ’— yang menempatkan diriNya  dalam kehidupan kita, menuntun kita untuk berjuang menghasilkan buah - buah roh.
Karunia roh bisa diperoleh setiap saat.
Buah roh dihasilkan lewat perjuangan kita.

Orang percaya πŸ‘₯ yang dewasa artinya percaya bahwa Roh Kudus dicurahkan sebagai baptisan akan menjalani hidup di dalam tuntunan roh akan menghasilkan buah roh.
Tetapi orang - orang yang picik dan dangkal berpikir dengan seribu satu motovasi yang bengkok bicara baptisan roh selalu penekanannya pada karunia roh.
Sebab karunia roh itu bisa dimanipulasi untuk kepentingan diri.
Kesombongan, kebanggaan, uang dll
Tapi kalau buah roh tidak.

Buah roh melahirkan : 
- Orang - orang agung, mulia.
- yang tidak mata duitan 
- yang hidup suci
- yang tidak lagi dapat dibahagiakan oleh dunia ini.
- yang hatinya melekat di surga.
- Dan rindu pulang ke rumah Bapa.

Dan orang percaya harus bekerja keras menggunakan akal budi dipimpin Roh Kudus dan untuk itu tidak bisa tidak
orang percaya yang mau hidup dalam baptisan Roh Kudus harus menuruti kebenaran Alkitab πŸ“š

Dipenuhi Roh Kudus ada yang secara temporar ada yang secara permanen.
- Yang temporar itu bisa berkarunia tapi seketika.
- Tapi yang permanen ini dipenuhi pikiran.
Ini tidak bisa tidak harus belajar logos dan menerima rhema ( Firman )

Alkitab πŸ“š kita itu Roh Kudus yang menulis.
Pikiran Roh Kudus harus menyerap Firman sebanyak - banyaknya.
Seseorang akan penuh dengan pikiran Roh Kudus, gairah Roh Kudus.

Tetapi kalau hanya karunia, Tuhan tidak membuat sulapan orang menjadi baik mendadak.
Kadang - kadang karunianya sudah diangkat, akhirnya yang tinggal adalah Kepalsuan, bahasa roh palsu.
Ini terjadi....
Tidak sedikit bahasa roh palsu.

Kalau orang dipenuhi Roh Kudus πŸ’— secara permanen itu karunia - karunia roh akan dicurahkan.
Orang percaya yang hidup dalam baptisan Roh Kudus akan bertumbuh dalam kesempurnaan Kristus, memindahkan hati ke kerajaan surga dan akan menjadi anggota keluarga kerajaan.

Gereja πŸ’’ Tuhan diadakan agar jemaat memperoleh keselamatan agar dikembalikan ke rancangan semula bagaimana jemaat segambar dengan Allah atau serupa dengan  Kristus.

Seperti jemaat mula - mula yang tidak punya gedung, yang tidak memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,  bahkan tidak punya dana, tetapi prilaku mereka disebut Kristen seperti Kristus.

Tidak memiliki sarana seperti orang beragama tetapi seperti Kristus.
Jadi kalau kita kembali ke gereja mula - mula, mesti kembali ke cara dan gaya jemaat mula - mula.
Karunia itu hanya pernik - pernik yang Alkitab πŸ“škatakan, bukan tujuan.
Membangun iman jemaat ke arah kesempurnaan.

Jadi kalau karunia jadi
tujuan pasti sesat.
Hari ini banyak bahasa roh palsu.
Dan Tuhan seakan - akan diam, ini mengerikan.

Banyak mukjizat yang bisa terjadi karena aspek psykologi atau memang Roh Kudus πŸ’— menjamah orang itu, terkait iman orang tersebut, atau belas kasihan Allah.
Tapi ada orang merasa punya jasa, merasa istimewa bisa mengadakan mukjizat.
Dan Tuhan πŸ’— seakan - akan diam.

Akhirnya fokusnya mukjizat, fokusnya berkat jasmani.
Meleset jauh dari kebenaran injil Tuhan Yesus πŸ’—

Jadi kalau fenomena karya Roh Kudus menggunakan istilah baptisan tentu ini memiliki kesejajaran makna analogi dengan baptisan yang dikenal oleh Bangsa Israel.
Baptisan Roh Kudus ini pertama muncul dari bibirnya Yohanes
Pembaptis.

Pernyataan Yohanes Pembaptis ini menunjuk. peristiwa Pentakosta.
Peristiwa Pentakosta di Yerusalem sungguh suatu peristiwa yang sangat besar, bersejarah dan menentukan nasib.
Sebab sejak Pentakosta cara keberadaan Allah bekerja di dunia 🌏 melalui Roh Kudus sangat berbeda sejak peristiwa itu.

Peristiwa Pentakosta di Yerusalem sangat luar biasa, karena sejak itu manusia khususnya orang percaya memasuki pengalaman baru.
Pengalaman yang belum terjadi sebelumnya.

Pengalaman di mana manusia bisa langsung berhubungan dengan Allah dengan tuntunanNya.
Kalau dulu hanya setahun sekali itupun hanya imam besar.
Sekarang dengan Roh Kudus πŸ’— dijadikan meterai diberikan masing - masing orang maka bisa berhubungan langsung
Untuk apa berhubungan langsung ?
Untuk dibawa kapada seluruh kebenaran.

Jadi kalau ada tanda spektakuler di Yerusalem diberikan dengan lidah api, angin keras dll,
Sehingga orang - orang Persia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, libia dan berbagai daerah bisa menangkap perkataan rasul - rasul, seakan - akan rasul - rasul ini bisa berbahasa dengan bahasa wilayah mereka, itu hanya merupakan tanda untuk mendeklarasikan gerejanya.

Apakah itu perlu diulangi ?
Tidak perlu.
Kecuali gereja - gereja πŸ’’ sudah suam.
Maka Tuhan mengirimkan peristiwa yang dasyat di jalan Azuza itu, California.

Yang penting adalah tanggung jawab orang Kristen yaitu sempurna seperti Yesus.
Kalau gereja πŸ’’ mula - mula disertai tanda supaya orang melihat.
Apakah fenomena karunia roh sebagai nubuat, lidah asing dll dialami diperagakan setiap kali seseorang dibaptis Roh Kudus.

Yang penting mengerti firman, hidup dalam kesucian.
Jangan sampai kita tergoda untuk show, yang menjatuhkan sombong, yang jatuhpun sombong.

Di dunia 🌏 modern hari ini tidak terlalu dibutuhkan lidah atau bahasa asing.
Karena banyak penerjemah untuk pemberitaan Injil-Nya.
Sekarang yang terpenting adalah buah kehidupan seorang yang menerima Roh Kudus.

Efesus 4 : 5
Tentu ini adalah baptisan yang memiliki sifat universal yang dialami setiap orang percaya.
Tidak ada jawaban yang lebih tepat selain baptisan
Roh Kudus.
Orang percaya di dunia ini satu baptisan, itu kata Alkitab.
Itu baptisan Roh Kudus.
Maka orang percaya yang hidup di seluruh dunia 🌏harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus.
Jadi soal selam atau percik jangan diperdebatkan.
Orang percaya harus dipimpin Roh Kudus, bukan Roh perbudakan.

🌷Sesi ke 3
Baptisan Roh Kudus tekanannya bukan pada momentum, tetapi pada proses dipimpin Roh Kudus.
Tandanya dinyatakan di
Kisah para rasul.
Kita tidak perlu mempersoalkan lagi tandanya. 
Tetapi kalau Tuhan πŸ’— menolong memberi tanda pasti Tuhan memiliki kebijaksanaan.

Kepenuhan Roh Kudus secara temporar di mana Roh Allah bekerja, tanda - tanda spektakuler.
Tetapi secara temporar itu ukuran kehidupan Kristen yang Tuhan πŸ’— kehendaki.
Sebab yang Tuhan kehendaki kepenuhan Roh Kudus secara permanen, di mana, seseorang hidup dalam kehendak Tuhan senantiasa.

Bagaimana orang bisa memiliki kepenuhan Roh Kudus secara permanen ?
Tidak bisa tidak dia harus belajar kebenaran.

Bagaimana orang bisa hidup dalam Kasih karunia ?
Kasih karunia ini pasti menunjukkan keselamatan dalam Yesus Kristus πŸ’—keselamatan dalam salib.
Jika tidak demikian tentu bukan kasih karunia.

Tetapi apa isi kasih karunia itu?
Isi Kasih karunia adalah
Kehidupan yang diperdamaikan dengan Allah.
Manusia πŸ‘₯ yang terpisah dari Allah kembali diperdamaikan.

Di dalam hidup diperdamaikan dengan Allah, tentu bukan Allah yang menyesuaikan diri terhadap kita.
Kita yang menyesuaikan diri terhadap Allah.

🌷Bagaimana Kita bisa menyesuaikan diri dengan Allah ?
Kita bisa menyesuaikan diri dengan Allah kalau kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus.

🌷Bagaimana bisa memiliki pikiran dan perasaan Kristus ?
Kita harus memiliki kecerdasan yang dibangun dari kebenaran firman.
Jadi hidup dalam kasih karunia, hidup dalam perdamaian dengan Allah.

Hidup dalam perdamaian dengan Allah adalah hidup secara harmoni dengan Allah.

🌷Bagaimana hidup secara harmoni ?
Kalau kita bisa mengimbangi Tuhan.

🌷Bagaimana  kita bisa mengimbangi moral Tuhan ?
Kalau cara berpikir kita diubah.

🌷Bagaimana  cara berpikir kita diubah ?
Kalau kita belajar kebenaran.

🌷Bagaimana bisa mengerti kebenaran ?
Roh Kudus yang menuntun kita kepada segala kebenaran.
Di situlah maksud baptisan Roh Kudus supaya kita bisa hidup dalam Kasih karunia, hidup dalam perdamaian dengan Allah,
memiliki persekutuan yang ideal dengan Tuhan.

Jadi bukan hanya bergetar - getar badannya lalu berbahasa roh.
Itu tidak membuat orang dewasa rohani.
Bukan hanya berkarunia roh tetapi harusnya berbuah roh.

Karunia roh bisa diperoleh kapan saja.
Tetapi Buah roh diperoleh dari pergumulan panjang sehingga ia memiliki karakter dari Tuhan πŸ’—, baru keluar buahnya.

Jadi orang sabar bukan karena mau sabar, karena menjadi sabar.
Kalau hanya kelihatan sabar itu belum menjadi buah.
Kalau sudah menjadi buah, itu menjadi sabar.
Nah orang yang sabar inilah yang bisa berjalan seiring dengan Tuhan.

Jadi Allah itu belum membenarkan kita dalam arti dianggap benar, kita belum benar, kita terus proses menjadi benar lalu kita bisa berjalan seiring dengan Dia.
Kita πŸ‘₯ dianggap benar walaupun belum benar.

Dipenuhi Roh Kudus artinya : kita memiliki pikiran dan perasaan Tuhan, sehingga kita menjadi berkarakter Tuhan.
Di sini hanya Roh Kudus  yang bisa menolong kita.
seiring berjalannya waktu maka seseorang bisa memiliki pikiran dan perasaan Tuhan.
Itu terjadi ketika Roh Kudus πŸ’— menuntun orang percaya.
Jadi ini Kasih karunia yang luar biasa dari Bapa di surga.
Dengan Roh Kudus itulah manusia dikembalikan ke rancangan Allah semula.

Dengan zaman Roh Kudus ini cara kehadiran Allah πŸ’— dalam hidup manusia berbeda seperti cara kehadiran Allah di Perjanjian Lama, beda.

Dengan zaman penggenapan di mana Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, cara Roh Kudus bekerja beda.
Roh Kudus dapat memimpin hidup orang percaya, sehingga disebut Anak Allah.
Dari pimpinan Roh Allah πŸ’— ini secara berkesinambungan akan menjadikan orang tersebut seorang yang mengenakan karakter Allah.

Yohanes 1 : 11 - 13
Dilahirkan kembali oleh AIlah.
Bagaimana bisa dilahirkan Allah ? 
Lewat proses baptisan Roh Kudus ini.
Bukan berarti orang yang menerima baptisan Roh Kudus tidak bisa murtad.

Baptisan Roh Kudus itu bukan bicara soal momentum tapi proses kehidupan orang yang diberi kesempatan untuk dikembalikan ke rancangan semula.

Yang memang di zaman Perjanjian Baru, abad pertama, tanda - tandanya lidah asing, bahasa roh, penglihatan dll, itu tanda.

Tapi sejak peristiwa itu, Allah berkenan tinggal dalam kehidupan orang percaya, memimpin orang percaya sampai di mana titik orang berkarakter Kristus πŸ’— dan dilahirkan baru.

Ada orang Kristen memandang begitu berharganya pengalaman kepenuhan roh itu secara temporar dengan berbagai manifestasinya.
Tetapi di kemudian hari di antara mereka tidak memberkati orang lain karena perbuatannya tidak sesuai dengan kesucian.

Melalui pengalaman kita
melihat pendeta, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, yang berbahasa roh menunjukkan manisfestasi karunia - karunia roh tapi moralnya tidak baik.

Kepenuhan roh secara temporar tidak otomatis mengenakan kodrat ilahi.
Jadi kalau ada orang berkata bukankah kami sudah bernubuat, mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mukjizat ?
Tuhan πŸ’— berkata, Aku tidak kenal kamu, karena karunia tidak mendewasakan.

Bagaimanapun dipenuhi Roh Kudus secara temporar itu punya kesan yang kuat dalam diri seseorang.
Namun demikian hendaknya kita jangan merasa puas dengan kepenuhan Roh Kudus secara temporar dengan berbagai karunia yang bisa didemonstrasikan, tetapi kita harus sungguh - sungguh bertumbuh di dalam kebenaran untuk memiliki pengalaman dipenuhi roh secara permanen.

Sayang sekali banyak orang Kristen πŸ‘₯ yang tidak mengenal kebenaran.
Sehingga mereka lebih suka pengalaman - pengalaman supranatural. tersebut.

Pengalaman - pengalaman supranatural tidak menjamin dewasa.
Pengalaman - pengalaman supranatural bisa dipalsukan.

Harusnya Fanatisme seseoramg pada 3 hal :
1. kesucian hidup
2. Hati yang dipindahkan ke dalam surga.
Dunia 🌏 tidak menjadi menarik lagi.
3. Kerja keras untuk mengabdi kepada Tuhan segenap hidup.

JBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar