Efesus 2
Hubungan orang percaya atau umat Perjanjian Baru dan kedudukannya di hadapan Tuhan dengan Bangsa Israel.
Kesalahan orang - orang Kristen π₯ khususnya para pendeta ketika mencampur adukan ayat - ayat untuk Perjanjian Lama, yang ayat - ayat mestinya hanya untuk orang Kristen.
Kita harus sangat ketat dalam konteks memandang setiap ayat - ayat Alkitab π
Banyak kasus seperti persepuluhan, doa Yabes, yang mestinya tidak dipahami secara salah oleh Perjanjian Baru.
Lalu mengaburkan standar norma yang dikenakan umat Perjanjian Baru.
Seakan - akan umat Perjanjian Baru memilki kesejajaran dengan umat Perjanjian Lama.
Umat Perjanjian Lama hidup di bawah pengaturan hukum.
Tetapi orang Kristen π₯ hidup di bawah pengaturan Tuhan sendiri.
Dengan mencampurkan ayat - ayat tersebut dan menempatkan orang Kristen π secara tidak tepat dalam kedudukan dan hubungannya dengan Bangsa Israel, maka ini bisa merusak pola berpikir umat Perjanjian Baru, sehingga mengacaukan hidup umat Perjanjian Baru.
Tujuan hidup umat Perjanjian Baru :
- Bagaimana sempurna seperti Bapa serupa dengan Tuhan Yesus π
- Menjadi Corpus Delicti.
- Proyeksinya adalah langit baru bumi baru.
Ini hal yang sama sekali tidak dikenal umat Perjanjian Lama.
Kita sering melihat bagaimana pembicara di mimbar - mimbar gereja π mengutip ayat - ayat Perjanjian Lama lalu mengenakan secara mentah bagi umat Perjanjian Baru.
Tanpa melihat makna orisinilnya, makna aslinya untuk siapa, dalam rangka apa, bagaimana konteksnya, itu dilupakan.
Susah sekali menjelaskan orang - orang bagaimana mengerti menafsirkan Alkitab π, orang - orang yang tidak belajar dengan benar helmeneutik / ilmu tafsir sesuai dengan konteks ayat, konteks pasal, konteks kitab, latar belakang dan sebagainya.
Jadi ayat - ayat dalam Alkitab πsemua dianggap ayat suci dikenakan sembarangan kepada semua orang.
Dalam hal ini semua orang Kristen di sepanjang zaman dan di segala tempat.
Harus diakui bahwa orang percaya adalah kelanjutan Bangsa Israel.
Kita ini kelanjutannya.
Bangsa Israel kakak tua, abang kita.
Kita tidak akan memahami Perjanjian Baru tanpa memahami Perjanjian Lama.
Kita tidak akan mengerti kebenaran tanpa memahami sejarah kerajaan Allah di Perjanjian Lama.
Tujuan keselamatan Allah tidak berhenti di sini.
Tapi centralnya di perjanjian Baru yang nantinya digenapi di langit baru bumi baru LB 3
Sejarah bangsa Israel memuat banyak pelajaran bagi kita.
Pusat kebenaran atau epicentrum kebenaran itu di Perjanjian Baru.
Sejarah kerajaan Alalh dimulai dari pemanggilan Abraham.
Kejadian 12 : 3
Berkat di situ adalah : keselamatan dalam Yesus Kristus.
Di mana manusia dikembalikan ke rancangan Allah semula.
Karena semua orang telah berdosa, Kehilangan kemuliaan Allah artinya kekurangan.
Manusia belum mencapai rupa Allah.
Di sini menggenapi orang - orang yang dipilih.
Oleh sebab itu fokus kita bagaimana sempurna seperti Bapa π serupa dengan Tuhan Yesus.
Menjadi Corpus Delicti Yang nanti akan menjadi anggota kerajaan surga di langit baru bumi baru.
Kalau semua kaum di bumi mendapat berkat.
Itu berkat yang sifatnya sama dan merata.
Itulah keselamatan dalam Yesus Kristus π
Supaya manusia berpengharapan tinggal di kerajaan Tuhan.
Ini senada dengan apa yang digumuli Abraham di sepanjang hidupnya.
Bagaimana Abraham dengan jiwa kemusafirannya meninggalkan Urkasdim demi untuk menemukan satu kota yang memiliki dasar yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri.
Sebelum kejadian 12 Alkitab π mencatat sejarah manusia secara umum.
Tetapi sejak pasal 12 Tuhan mengkhususkan perhatiannya kepada umat pilihan.
Umat pilihan terdiri dari keturunan Abraham secara daging.
Keturunan Abraham yang disebut Ibrani.
Ini Kemungkinan diambil dari kata ibri.
Kata ini muncul sebagai sebutan terhadap nama suku Abraham dan keturunannya ibri.
Alkitab π mencatat bahwa pada waktu itu orang - orang Kanana memanggil Abraham dan keturunannya sebagai ibri.
Jadi kata ini muncul kata Ibrani.
Kejadian 14 : 13
Hendak membuktikan Abraham keturunan Sem itu anak - anak Eber yang disebut Ibrani tadi
Jadi ibri sebutan antara persekutuan Yahwe dengan keturunan Sem.
Terpujilah Allah Sem, bukan Allah Israel.
Kejadian 9 : 27
Kata Yahudi ini kemungkinan dari kata Yehuda, Yehudim, maka disebut Yahudi.
Sedangkan kata Israel ini memiliki latar belakang.
Yakub bergumul dengan malaikat yang sebenarnya adalah Allah π sendiri, Anak Allah di seberang sungai Yabok yang kemudian di situ bertemulah nama "Israel" ketika Yakub minta diberkati, lalu pria itu berkata siapa namamu ?
Yakub menjawab Yakub, tidak bisa diberkati, harus diganti nama Israel.
Ini menjadi misteri sampai hari ini siapa pria itu
Itulah Anak Allah, itulah Yesus.
Yakub namanya diganti Israel artinya : pejuang Allah, putra atau pangeran Allah.
Umat Perjanjian Baru juga disebut Israel.
Efesus 2 : 11 - 14
Yang disebut umat pilihan itu harus menjadi orang Israel.
Tidak ada keselamatan, tidak ada orang disebut umat Allah kecuali menjadi Bangsa Israel.
Tetapi ini bukan Israel secara politik, bukan Israel secara darah daging, tetapi Israel secara rohani.
Jadi Abraham Bapa orang percaya ini mempunyai 2 keturunan :
- Israel keturunan darah daging, Israel jasmani.
Tidak bisa tidak mereka disebut keturunan Abraham karena keturunan Yahudi.
Sampai kapanpun Allah πmenjagai bangsa ini.
Dan bangsa ini tetap istimewa.
Tidak ada satu bangsa meninggalkan negrinya ribuan tahun bisa kembali dan darahnya masih murni, masih darah Yahudi.
Ditinjau dari keturunan Abraham, mereka kekasih Allah.
Dan Allah π sudah mengucapkan janji atau sumpah, bahwa Tuhan akan memberkati keturunan-Nya.
- Dan siapa memberkati bangsa ini akan diberkati.
- Dan siapa yang mengutuk bangsa ini akan dikutuk.
Ditinjau dari keturunan darah daging mereka kekasih Tuhan π
Tetapi ditinjau dari salib mereka musuh Tuhan.
Jadi sebenarnya bagaimanapun dibuktikan
siapa Allah yang benar,
Bagaimanapun akan dibuktikan ke depan akan membuka mata manusia
siapa Allah yang benar, siapa Allah yang tidak benar ? Pasti ada yang palsu.
Tentu setiap agama mengaku Allahnya paling benar, yang lain itu copy paste.
2. Keturunan Abraham yang ke dua itu orangg percaya.
Kalau tidak memiliki iman Abraham jangan mengaku anak Abraham.
Kedua bangsa ini, Israel secara jasmani, dan Israel secara rohani ( orang percaya ) dipanggil untuk menggenapi rencana Allah.
Kalau Bangsa Israel ini menggenapi rencana Allah π untuk menjaga :
1. Warisan pengenalan akan Allah.
Jadi kalau mau tanya Allah yang benar, tanya bangsa Israel.
Kitab Perjanjian Lama itu kitab orang Israel.
Dan herannya orang Israel tidak marah.
Kita ambil kitab sucinya π orang Israel.
2. Melahirkan Mesias
Mereka penuhi.
Orang Kristen π₯ juga harus menggenapi rencana Allah.
Rencananya :
- Menjadi saksi
- Tanggung jawab membuktikan bagaimana Allah yang benar itu.
Ini membuktikan siapa yang benar Elohim Yahwe.
Di dalam Elohim ada Bapa dan Anak.
Mana Allah yang benar ?
Kita saksinya.
Maka pola imannya harus pola Abraham, hidup dalam penurutan terhadap kehendak Allah π
Kalau hanya pungut ayat - ayat Perjanjian Lama yang memuat berkat - berkat jasmani :
- Kamu jadi kepala bukan ekor
- Allah memberkati melimpah dan seterusnya.
Kita gagal membuktikan Allah itu.
Kita masih berkutat siapa Allah itu.
Tugas kita bagaimana Allah yang benar itu ?
Maka banyak gereja seakan - akan benar.
Banyak pendeta khotbah seakan - akan benar.
Padahal dia masih berada di wilayah perjanjian Lama.
Orang Kristen π₯ tidak diberkati secara jasmani juga tidak masalah.
Di zaman aniaya orang Kristen miskin, lemah dan teraniaya.
Tetapi dalam keadaan seperti itu mereka membuktikan bagaimana Allah π yang benar itu.
Kalau kita tidak belajar kebenaran kita akan ditipu.
Matius 5 : 47 - 48
Kita harus sempurna seperti Bapa di surga.
Kita harus memahami Allah Tritunggal, ada Bapa, anak, dan Roh Kudus.
Kita boleh mengenal Bapa dan mengenal Anak.
Hidup sebagaimana mestinya seperti
Anak - anak Allah.
Kita harus mengerti panggilan kita :
- Kita harus sempurna seperti Bapa.
- Kita dipanggil untuk hidup luar biasa.
Kita bukan hanya baik dari agama - agama lain.
Kamu harus lebih baik dari ulama - ulamanya.
Untuk membuktikan siapa Allah yang benar itu.
Jangan pakai otot.
Orang kristen membela Allahnya, melalui kelakuan tiap harinya menunjukkan karakter BapaNya.
Tuhan kita tidak perlu disubsidi.
Kita membela Tuhan πdengan kelakuan kita yang lemah lembut.
Tampar pipi kanan, beri pipi kiri.
Kelakuan orang Kristen.
- Perkawinan monogami
- Pikiran bersih
- Punya istri jangan pacaran lagi, itu yang benar.
Kita π₯ semua belum sempurna.
Jangan kita tergoda tindakan kekerasan alasan agama membela Yesus.
Tunjukan dengan kelakuan
sebagai Anak - anak Allah.
Kalau Bangsa Israel menggenap rencana Allah π sebelum Mesias datang.
Tetapi umat Perjanjian Baru :
- Menjadi bejana yang menyimpan warisan pengenalan Tuhan.
- Menjadi sarana Mesias ini dihadirkan di dalam hidup kita.
Jadi apa yang disimpan di Perjanjian Lama diekspresikan dalam hidup.
Umat Yahudi dipersiapkan mewarisi langit baru bumi baru sebagai anggota masyarakat kalau mereka taat kepada Taurat.
Kalau gagal mereka bisa mendapatkan pengampunan lewat darah domba lambang dari darah Yesus.
Orang di luar Yahudi memiliki hukum di dalam nuraninya, dan dihakimi menurut nurani itu.
Tetapi umat Perjanjian Baru dipersiapkan memerintah di langit baru bumi π baru sebagai anggota keluarga kerajaan.
Ini beda sekali, levelnya sangat berbeda.
- Umat Perjanjian Lama menjadi umat Tuhan yang tinggal dalam pemerintahan Tuhan.
- Tetapi umat Perjanjian Baru menjadi kekasih Tuhan dan tinggal di kerajaan di mana setiap individu orang percaya memiliki Roh Kudus yang membawanya kepada kesempurnaan.
Dalam hal ini pengertian sampai kepada Bapa.
Yohanes 14 : 6
Sampai kepada Bapa
Sampai kepada persekutuam dengan Bapa
yang dibahasakan di Yohanes 17 : 20 - 21
Umat berbeda dengan anak.
Bangsa Israel pada umumnya disebut umat.
Orang percaya disebut Anak.
- Hubungan antara Elohim Yahwe itu adalah hubungan Allah ( Elohim) dengan umat.
- Tetapi kita orang percaya
sudah mengenal Bapa dan Anak, dan Roh Kudus.
Anak ini menjadi yang sulung.
Kalau kita berjalan dengan Yesus, hubungan dengan Bapa terjalin.
Seiring pertumbuhan kesempurnaan kita.
Makin serupa dengan Tuhan Yesus.
Ini ada hubungan eksklusif.
Anak menjadi juru syafaat yang duduk di sebelah kanan Bapa.
Tetapi umat kepada Elohim, umat ini tidak bisa menembus Elohim.
Hanya Imam besar yang menghadap Allah π, itupun setahun sekali.
Kita harus ngotot serupa dengan Tuhan Yesus dan memiliki hubungan eksklusif dengan Bapa.
Kalau kita membaca kitab Perjanjian Baru, kita berdoa kepada Theos, bukan kepada logos, bukan kepada Yesus.
Theos itu Bapa.
Kita harus melanjutkan tugas yang sudah dirintis Yesus di Bukit Kalvari, harus sampai ke ujung bumi π
Makanya kita sudah tidak usah mempersoalkan lagi makan minum, kesembuhan, kesehatan.
Bertanggung jawablah, tubuh kita bait Roh Kudus.
Yang kita persoalkan bagaimana serupa Tuhan Yesus.
- Menjadi kekasih Tuhan Yesus
- Menjadi mempelai-Nya.
Bapa di surga senang kalau suatu hari kita dipertemukan Yesus.
Ini bukan perkawinan dalam sex.
Tetapi perjumpaan yang sulung dengan kita.
Yang menjadi saudara Yesus tidak banyak, orang - orang yang mempertaruhkan hidupnya tanpa batas.
Kita harus paham apa maksud panggilan kita sebagai orang percaya.
Perjanjian Baru membuka mata kita untuk mengenal Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang ditaruh di dalam kita, ini hebat.
Kenapa kita masih mau berkutat di Perjanjian Lama dengan ayat - ayat berkat, doa Yabes, dan
hal - hal yang sifat lahiriah.
Kristen itu unggul sekali, tapi berat menjalaninya.
Kita hanya punya kesempatan hidup hanya sekali ini.
Kita bisa mendengar injil, tubuh kita sehat, pikiran kita waras, sehingga kita ada potensi berada sini.
Semua itu fasilitas posibility supaya kita bisa mendengar kebenaran dan mengambil keputusan.
Penyakit kita adalah : kita kehilangan kemuliaan Allah π artinya : kita tidak memiliki moral seperti Tuhan, kita dikembalikan ke rancangan semula, itu masalahnya.
Kalau hanya jadi orang baik, kita tidak perlu beragama Kristen.
Banyak orang beragama lain juga baik.
Kita harus memandang Alkitab π urutan - urutan sejarah kerajaan Allah yang harus dikenali sistimatis dan beruntun.
Kalau cara kita memandang Alkitab salah, kita juga gagal memandang dengan benar perbedaan umat Perjanjian Lama dengan umat Perjanjian Baru.
Umat Perjanjian Lama fokusnya susu dan madu.
Tetapi umat Perjanjian Baru perkara - perkara yang di atas.
Kelimpahan dalam Kristen adalah : kelimpahan kualitas.
Bangsa Israel bangsa budak yang keras kepala.
Kehebatan Musa yaong lemah lembut mengurusi bangsa Israel.
Bangsa Israel tidak berpikir tentang langit baru bumi π baru.
Kalau kita berkemas - kemas untuk layak menjadi anggota keluarga kerajaan.
Jadi beda sekali.
Umat Perjanjian Lama keagamaan.
Tetapi Umat Perjanjian Baru kebenaran, menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.
Kalau orang menyembah itu Proskuneo : memberi nilai tinggi.
Bukan hanya menyembah Tuhan di gereja π saja,
tetapi sepanjang hari - hari hidupnya.
Kalau Bangsa Israel hidupnya tidak berjalan dengan Tuhan, memuji hanya secara temporar.
Tetapi orang percaya, Roh Kudus dimeteraikan.
Amin...π·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar