Roma 5:6-8 mengatakan: Karena waktu kita masih lemah, Kristus š telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati .
Akan tetapi Allah š menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Ayat ini mengandung kebenaran yang luar biasa yang sangat bertalian dengan keselamatan manusia pada umumnya.
Kalimat “waktu kita masih lemah” artinya pada waktu Paulus dan jemaat Roma dalam ketidakberdayaan. Kata lemah dalam teks aslinya adalah asthenes (į¼ĻθενήĻ), yang juga berarti tanpa kekuatan sama sekali.
Tentu maksud kekuatan di sini tidak bertalian dengan masalah fisik atau lahiriah, tetapi bertalian dengan keselamatan atau dalam hubungannya dengan kehidupan rohani secara umum.
Keadaan lemah ini bisa menunjuk keadaan di mana manusia š„ yang hidup tanpa pengorbanan Kristus adalah manusia yang hidup tanpa pengharapan.
Kematian Kristus adalah kasih karunia atau anugerah bagi semua manusia.
Manusia tahu atau tidak tahu, sadar atau tidak, dosanya dipikul oleh Tuhan Yesus š
Keadaan manusia tanpa pengharapan ini ditulis oleh Paulus dalam beberapa bagian di Alkitab.
Seperti yang terdapat dalam Efesus 2:11-12, Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu — sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka š„yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, — bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
Petrus juga mengemukakan hal yang senada: Terpujilah Allah dan Bapa š Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (1Ptr. 1:3). Dari hal ini kita peroleh kebenaran yang pasti bahwa kehidupan yang berpengharapan ada setelah Allah Anak Tuhan Yesus datang ke dunia.
Tidak ada pengharapan di dalam dan melalui siapa pun, selain di dalam dan melalui Yesus š
Tulisan Paulus bahwa Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah, menunjukkan bahwa Yesus mati bagi semua orang.
Tidak disyaratkan apakah orang tersebut mendengar Injil atau tidak.
Kata durhaka dalam teks aslinya adalah asebes (į¼ĻεβήĻ), dalam terjemahan Inggris diterjemahkan ungodly, yang bukan saja berarti tidak rohani tetapi juga orang yang tidak bertuhan. Kata asebes juga berarti orang yang tidak menghormati Tuhan šatau mengucapkan kata-kata yang tidak menghormati Tuhan.
Tidak mudah mati untuk orang lain, walau mungkin seseorang bisa mati untuk orang baik.
Tapi Yesus pun mati untuk orang durhaka, yaitu orang yang melawan Dia. Ini satu hal yang sangat luar biasa.
Ditegaskan pula di ayat 8, Akan tetapi Allah š menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Kristus mati untuk Paulus dan jemaat Roma ketika masih berdosa.
Kata berdosa dalam teks aslinya adalah hamartolos (į¼Ī¼Ī±ĻĻĻλόĻ).
Kata ini selain berarti durhaka, juga bisa juga diterjemahkan sebagai “orang yang berbakti kepada dosa”.
Jadi di luar sepengetahuan Paulus, ketika ia masih belum menjadi orang percaya, walaupun ia seorang yang tidak bercacat secara hukum tetapi hidup dalam ketidaktepatan, Tuhan Yesus š telah mati bagi diri Paulus dan jemaat. Ini juga berarti ketika Paulus sedang menganiaya orang Kristen, sesungguhnya Tuhan Yesus sudah mati bagi dirinya.
Hal di atas ini menunjukkan dan membuktikan bahwa Yesus mati untuk semua manusia di muka bumi ini, entah mereka tahu atau tidak.
Bahkan sesungguhnya Tuhan Yesus š mati untuk semua manusia yang sudah, sedang, dan akan hidup di atas muka bumi ini.
Itulah sebabnya Yohanes mengatakan bahwa Dia adalah Anak Domba Allah yang mengangkut atau mengangkat dosa dunia. Bukan sebagian dosa dunia, tetapi dunia š ini; berarti semua manusia yang pernah hidup di dunia ini.
Jadi sangatlah keliru kalau orang berpandangan bahwa Tuhan Yesus š mati untuk sebagian orang manusia di bumi ini. Menurut mereka Yesus mati hanya untuk orang yang terpilih berdasarkan pemilihan Allah.
Jadi, sangatlah keliru dan menuduh Allah tidak adil kalau dikatakan bahwa Tuhan Yesus mati hanya untuk orang-orang tertentu yang dipilih untuk diselamatkan.
Meneguhkan kebenaran ini dalam Roma 5:15 tertulis: Tetapi karunia Allah š tidaklah sama dengan pelanggaran Adam.
Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Semua orang jatuh di dalam kuasa maut karena Adam, maka sebagai imbangannya oleh satu orang kasih karunia dilimpahkan.
Kematian Kristus š adalah kasih karunia atau anugerah bagi semua manusia.
Harus dipahami bahwa di dalam kasih karunia tersebut terdapat paket-paket yang berbeda.
Kasih karunia yang kita terima sebagai umat pilihan, berbeda dengan kasih karunia dengan mereka yang bukan umat pilihan.
Untuk itu kita harus mempelajari ayat berikutnya.
Sebagai umat pilihan kita memiliki hak istimewa untuk menikmati berkat rohani yang luar biasa, tetapi kalau seseorang tidak mau menerima, maka ia kehilangan kesempatan.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar