Dalam Roma 5:12 tertulis: Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh 🌏 satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Kata dosa dalam teks ini adalah hamartia (ἁμαρτία), yang menunjuk ketidaktepatan atau kemelesetan.
Adapun kata maut dalam teks aslinya adalah thanatos (θάνατος), yang bukan saja menunjuk kematian daging atau tubuh fisik, tetapi juga bisa berarti kematian kekal. Kata ini juga digunakan dalam Wahyu 20:14 Kemudian Maut dan Alam Maut dilemparkan ke dalam lautan api.
Lautan api ini adalah kematian tahap kedua. Kata kematian dalam teks ini juga thanatos, yang menunjuk kematian kekal, yaitu terpisahnya manusia dari Allah 💗 selama-lamanya.
Pelanggaran Adam mengakibatkan manusia harus mati secara daging atau fisik dan berpotensi pula untuk binasa atau terpisah dari hadirat Allah💗 selamanya.
Dari tulisan Paulus ini dikemukakan fakta bahwa dosa masuk dalam kehidupan manusia, sehingga manusia mengalami maut oleh karena satu orang, yaitu Adam.
Oleh karya keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus 💗 yaitu oleh satu orang maka kehidupan diberikan oleh Allah.
Fakta ini dapat menggiring pada pemikiran mengenai keadilan Allah, bahwa manusia juga membutuhkan satu orang yang dapat membawa manusia kepada kehidupan.
Dengan demikian, bagaimanapun manusia 👥 membutuhkan satu orang yang tidak bersalah untuk menggantikan Adam.
Dan yang menggantikan Adam yang gagal adalah Yesus.
Dalam hal di atas ini, konsep keselamatan dalam Yesus mestinya tidak terbantahkan oleh agama samawi seperti agama Yahudi yang tidak merasa membutuhkan seorang Juruselamat.
Pada umumnya agama samawi seperti agama Yahudi tidak membutuhkan seorang Juruselamat yang menggantikan tempat Adam.
Mereka berusaha mencapai keselamatan dan perkenanan Allah 💗 dengan perbuatan baik. Padahal perbuatan baik bagaimanapun tidak ada artinya tanpa ada sosok yang menebus kesalahan manusia atau menggantikan manusia untuk memikul akibat dosa dan kesalahannya.
Allah memiliki tatanan, bahwa setiap pelanggaran harus dihukum.
Jika tidak demikian berarti bertentangan dengan tatanan Allah.
Tatanan Allah 💗 adalah bahwa setiap kesalahan harus dihukum dan si pelaku harus menanggung akibatnya.
Dalam hal ini Tuhan Yesus 💗 telah memikul dosa manusia.
Binatang yang dikorbankan tidak dapat menggantikan tempat manusia.
Maut (thanatos) telah berkuasa atau memerintah atas semua manusia sejak zaman Adam kepada zaman Musa, walaupun mereka tidak melakukan kesalahan seperti yang dilakukan oleh Adam (Rm. 5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam…).
Jadi, semua manusia yang terlahir di muka bumi 🌏 ini sebagai keturunan Adam, tanpa berbuat suatu kesalahan terlebih dahulu sudah ada di dalam kekuasaan maut.
Dalam hal tersebut dikemukakan bahwa walaupun tanpa hukum (belum ada Taurat) yang membuat manusia terverifikasi sebagai pendosa, manusia tetap sudah ada di bawah kekuasaan maut.
Betapa malangnya kehidupan manusia seperti ini.
Perbuatan baik dan ajaran moral sehebat apa pun tidak dapat menghindarkan manusia 👥 dari maut.
Tidak ada cara penyelamatan apa pun selain perlunya pengganti Adam.
Dalam hal ini manusia. membutuhkan kasih karunia atau anugerah dari Allah.
Yesus Kristuslah satu-satu jalan keselamatan yang menjadi anugerah bagi manusia.
Dengan ini harus ditegaskan bahwa tidak ada keselamatan di luar Kristus.
Tidak ada utusan Allah 💗dari mana pun yang dapat menanggung kesalahan umat-Nya.
Dalam Roma 5:14 terdapat kalimat: yang adalah gambaran Dia yang akan datang
Kalimat ini bisa membingungkan, sebab terkesan tidak nyambung dengan kalimat sebelumnya: Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Apa maksudnya? Sebenarnya maksud kalimat itu berarti “sebagaimana oleh karena satu orang Adam, orang-orang yang tidak bersalah menjadi atau diperhitungkan sebagai bersalah, maka oleh karena satu orang yang benar, maka semua orang 👥 menjadi atau diperhitungkan sebagai orang benar”.
Adam adalah gambaran dari sosok manusia yang akan datang dari sisi yang berbeda.
Adam dari sisi yang membinasakan, tetapi Yesus 💗 dari sisi yang menghidupkan.
Hal ini dikatakan Paulus dalam Roma 5:17-19 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang 👥 beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Apa yang dikemukakan di atas ini menunjukkan bahwa keadilan Allah 💗 bukan hanya berlaku bagi orang Kristen saja, tetapi juga bagi semua manusia yang pernah hidup di bumi ini. Karena korban Tuhan Yesus, dosa semua manusia diselesaikan. Dalam tulisannya Paulus menyatakan: … Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Dalam ayat ini jelas tertulis untuk “semua orang”, bukan hanya untuk orang Kristen. Dalam teks aslinya Roma 5:12 terdapat kata pantes (πάντες; Ing. all), artinya bahwa korban Tuhan Yesus 💗 untuk semua orang.
Adalah sebuah kekejaman jika memahami bahwa Yesus mati hanya untuk sebagian orang saja, yaitu yang diyakini telah ditentukan untuk selamat. Ini adalah teologi tanpa hati nurani yang berbelas kasihan.
Dalam hal ini berteologi harus disertai dengan nurani yang dipimpin Roh yang lemah lembut agar bisa merasakan perasaan Tuhan.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar