Selama ini pengertian orang mengenai perpuluhan adalah perhitungan sepuluh persen dari penghasilan yang umat terima, atau penghasilannya yang harus dipersembahkan kepada Tuhan 💗 melalui gereja.
Tetapi banyak orang Kristen bahkan pendeta- yang tidak memahami secara teliti dan lengkap hal perpuluhan dalam Perjanjian Lama. Perpuluhanmenurut ketentuan Taurat disampaikan kepada Musa terdiri dari tiga jenis, yaitu perpuluhan untuk Pondok Daun, perpuluhansebagai persembahan khusus dan perpuluhan untuk biaya pemerintahan.
Persembahan perpuluhan untuk pesta nasional Pondok Daun adalah perpuluhan yang digunakan untuk merayakan pesta Pondok Daun.
Tuhan 💗 memerintahkan bangsa Israel untuk menyisihkan sepuluh persen dari penghasilannya untuk perayaan Pondok Daun. Pada pesta Pondok Daun yang berlangsung selama tujuh hari pada bulan ketujuh dari tanggal 15 sampai dengan 21- persembahan perpuluhan digunakan (Ul.14:22-27; 16:13-15; Im23:34-43).
Perayaan itu diselenggarakan dengan maksud untuk selalu mengingat bahwa bangsa Israel pernah ada dalam perjalanan di padang gurun.
Dalampengembaraan selama perjalanan tersebut, mereka tinggal dalam pondok-pondok daun.
Untuk memudahkan, persembahan perpuluhan itu boleh diuangkan, akan tetapi uang tersebut harus dibelanjakan untuk makanan minuman guna keperluan pesta Pondok Daun (Ul.14:24-26).
Persembahan perpuluhan sebagai persembahan khusus ditujukan untuk tunjangan atau semacam gaji para Lewi dan imam karena tugasnya di Bait Allahatau Rumah Tuhan (Ul. 26:12-15; Bil. 18:21-28).
Selain itu perpuluhan juga untuk tujuan sosial, yaitu untuk orang asing, anak yatim dan janda yang ada di tengah mereka (Ul.14:28-29; 26:12-15, dan lain-lain).
Persembahan ini biasanya diambil oleh suku Lewi sendiri. Perpuluhan juga digunakan untuk pemeliharaan Bait Allah (Mal. 3:10-11).
Persembahan perpuluhan (baik untuk pesta nasional Pondok Daun maupun persembahan khusus) diambil dari sektor agraris, yaitu peternakan dan pertanian.
Materi perpuluhan dari hasil pertanian antara lain gandum, anggur, minyak zaitun.
Pada zaman Perjanjian Baru, Tuhan Yesus 💗 menyebut selasih, jintan, adas manis termasuk yang harus dipersembahkan (Mat.23:23).
Perpuluhan juga dari hasil ternak, antara lain anak sulung kambing, domba, lembu, sapi dan lain sebagainya (Ul.14:23b; Ul.12:17b).
Mengapa perpuluhan diambil dari tanah dan peternakan? Sebab tanah yang mereka 👥 garap adalah tanah warisan yang seharusnya dibagi 12, tetapi suku Lewi tidak mendapatkannya.
Jadi, mereka harus membagi sepersepuluh hasil bumi mereka kepada suku Lewi.
Bagi mereka yang bergerak di sektor perdagangan, buruh, sektor jasa, dan lain sebagainya tidak ada penjelasan untuk memberikan perpuluhan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa dari ayat-ayat Alkitab 📚 yang berbicara mengenai perpuluhan, pada dasarnya perpuluhan ditujukan untuk obyek-obyek sebagai berikut:
Pertama, para imam-imam dan suku lewi yang tidak memiliki warisan tanah untuk dikelola(Bil. 18:26-28).
Kedua, para yatim piatu, janda-janda dan orang miskin serta orang asing (Ul. 14:29).
Ketiga, kebutuhan ritual di Bait Allah atau upacara agama.
Selain perpuluhan, bangsa Israel juga diharuskan untuk memberi persembahan yang lain, seperti korban bakaran, buah sulung, persembahan sukarela dan yang mirip dengan perpuluhan regular, serta ada perpuluhan setiap tiga tahun sekali, dan lain sebaginya.
Keempat, perpuluhan perlu sebagai pajak pada negara, yang digunakan untuk gaji pegawai dan membiayai penyelenggaraan pemerintahan (1Sam. 8:14-15).
Kelima, perpuluhan untuk pemeliharaan Bait Allah 💗 dan pelayanan di Bait Suci (Mal. 3:10-11).
Adapun persembahan perpuluhan, jika diberikan dalam bentuk uang, harus ditebus dengan ditambah dengan dua puluh persen dari nilai perpuluhan tersebut.
Jadi, persembahan perpuluhan dalam bentuk uang menjadi dua belas persen; tetapi untuk ternak, tidak boleh mereka tebus (Im. 27:30-33).
Jadi, salahlah kalau selama ini orang berpikir bahwa persembahan perpuluhan dalam bentuk uang adalah sepersepuluh dari hasil bulanannya.
Kalau mengikuti tradisi Yahudi, seharusnya 12 persen.
Perpuluhan ini dipersembahkan tiap tiga tahun sekali, dan disebut sebagai “Tahun persembahan perpuluhan” (Ul.14:28; 26:12).
Setiap tiga tahun sekali, umat harus memenuhi kewajiban dua jenis perpuluhan, yaitu Pondok Daun dan persembahan khusus.
Perpuluhan persembahan khusus dipungut tidak lama sebelum hari perayaan Pondok Daun tiba.
Banyak orang 👥 seringkali tidak bisa membedakan antara perpuluhan dengan persembahan buah sulung (Kel. 22:29, 30). Persembahan buah sulung diambil dari hasil pertanian pertama, sedangkan perpuluhan dikenakan setiap tahun kepada suku-suku Israel (Ul. 14:22).
Tidak bisa dipungkiri, secara umum pengaturan persembahan perpuluhan tidaklah tetap atau tidak stabil.
Terdapat bermacam-macam pengaturan.
Suatu ketika diberikan kepada orang-orang Lewi. Tetapi bagian lain ada yang diberikan kepada orang-orang Lewi dan janda, anak yatim dan orang asing.
Perpuluhan juga digunakan untuk pesta nasional dan juga ditujukan kepada kepentingan politik upeti pemerintahan.
Bahkan ada yang tidak jelas ditujukan kepada siapa perpuluhan tersebut.
Jadi, terdapat semacam perubahan atau pergeseran tempat persembahan perpuluhan; dari tempat-tempat ibadah, di tempat di mana umat berdomisili, kadang harus ke Yerusalem.
Terdapat juga catatan bahwa persembahan perpuluhan dimakan secara bersama-sama sebagai tanda persekutuan umat pilihan Allah.
Tetapi jika digali dari Alkitab 📚, perpuluhan bisa diberikan kepada obyek-obyek ini :
1. Untuk biaya pesta Pondok Daun.
2. Untuk kehidupan suku Lewi dan imam.
3. Untuk kegiatan sosial, yaitu orang asing, anak yatim dan janda yang ada di tengah mereka
4. Untuk gaji pegawai dan membiayai penyelenggaraan pemerintahan 5.
Untuk pemeliharaan Bait Allah.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar