Tidak ada cara mudah dan cepat, paket kilat untuk bisa menjadi orang Kristen yang benar, untuk menjadi Anak Allah.
Oleh sebab itu kita harus membedakan transformasi dan konversi agama.
Konversi agama adalah : berpindahnya sekelompok seseorang masuk agama Kristen.
Konversi : Perpindahan keyakinan.
Sekalipun perpindahan agama itu oleh suatu kesaksian yang spektakuler seperti bertemu Tuhan, melihat malaikat, kesembuhan ilahi atau melalui sarana yang spektakuler itu tidak menjamin seseorang menjadi orang Kristen yang sejati.
Untuk menjadi orang Kristen π₯ yang sejati dibutuhkan transformasi.
Transformasi adalah : perubahan pola pikir atau mindset yang dikerjakan oleh Roh Kudus dengan sarana Firman Tuhan.
Roma 12 : 2
Kita tidak boleh hanya berharap terjadinya
transformasi perubahan keadaan manusia sehingga terjadi perubahan moral, mental, ekonomi, keamanan, politik, dan berbagai aspek bidang lain.
Transformasi harus dijalani dan tidak pernah berhenti.
Proses ini harus membangun manusia batiniah.
2 Korintus 4 : 16
Ini bentuk paralel yang bertolak belakang.
Kemerosotan manusia bertahap.
Demikian pula dengan pembaharuan. terbentuknya manusia batiniah juga lewat proses.
Jadi perubahan kita sebuah perubahan yang bertahap
Jadi tidak ada jalan mudah.
Paket instant atau paket, kilat tidak ada.
Di sini waktu sangat berharga.
Banyak orang Kristen telah tertipu oleh suara hatinya yang sesat oleh pengaruh dunia sekitarnya.
Di mana ia selalu menunda apa yang seharusnya membangun kehidupan imannya.
Sementara dia menunda dia melakukan yang lain.
Dia menukarkan hak kesulungan dengan semangkok makanan.
Jadi proses penukaran itu juga bukan dalam satu hari, tetapi lewat sebuah proses.
Dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan sampai utuh.
Dia tidak memiliki kesempatan ( topon ) untuk meraih berkat rohani.
Tidak memiliki kesempatan itu bukan kehabisan waktu tapi tidak memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang harus ia capai.
Jangan sampai logika kita itu tidak bisa berubah.
Jadi perubahan logika kita, dari logika duniawi ke logika rohani ini melalui proses.
Sampai titik tertentu tidak bisa terjadi perubahan lagi, mengapa?
Karena manusianya π₯dalam suatu keadaan tidak bisa berubah.
Logika itu pola atau landasan berpikir.
Logika rohani berarti landasan berpikir
yang tidak berlandaskan fana.
Tetapi pola pikir yang berbasis atau berlandaskan dunia πyang akan datang.
Orang yang memiliki logika rohani itu orang yang tidak memperhatikan hal - hal yang kelihatan, seperti dikatakan dalam
2 korintus 4 : 16 - 18
Kalau kita masih memiliki suatu Kelenturan setiap kita berbuat sesuatu yang nurani kita berkata salah, kita berkata : "Bapa....ampunilah aku"
Yang di dalam pikiran kita, yang berkecamuk, yang bergolak dalam jiwa kita bukan hanya keinginan untuk diampuni, tetapi keinginan tidak berbuat salah lagi.
Keinginan yang kuat untuk benar - benar untuk berubah.
Fokus kita π₯ bagaimana dosa kita dibereskan.
Jiwa kita bergolak untuk
tidak melakukan dosa itu lagi.
- Kenapa kita masih melakukan hal itu ?
- Kenapa kita masih sombong ?
Kita harus miliki
logika yang berbasis pafs dunia yang akan datang.
Logika yang berbasis pada kekudusan Allah.
2 Korintus 4 : 17
Skopeo : memikirkan dengan sangat serius.
Seberapa kita serius memikirkan hal yang tidak kelihatan ?
Ini berkaitan dengan akar segala kejahatan adalah cinta uang.
- Itu kalau kita masih terikat yang kelihatan,
- Masih mempertahankan hal yang bersifat duniawi dan materi.
Itu akar dari segala kejahatan.
Bangsa Israel orientasinya dunia, berkat jasmani.
Tetapi masuk zaman Perjanjian Baru kita harus memilih :
- Masuk Kerajaan terang atau Kerajaan kegelapan.
- Kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Kalau kita masih mengingini dunia π ini kita tidak layak jadi Anak Allah.
Banyak pendeta mengutip ayat - ayat Perjanjian Lama seakan - akan itu menjadi standar hidup orang percaya.
Ini logika duniawi, walaupun di sini menggunakan Tuhan.
Ada pujian, ada penyembahan, ada menggunakan logika duniawi.
Ketika masuk zaman Perjanjian Baru itu logika yang berbasis pada dunia yang akan datang, berbasis pada kekudusan Allah.
Itu luar biasa.
Jadi kalau kita melihat gereja π yang erabolet, erabolasi bagaimana pujian dan penyembahan yang bagus, ada band dan tarian.
Bukan tidak boleh.
Jangan sampai kita mendirikan kembali pola agama Yudaisem.
Kita tidak boleh melupakan agama Yudaisem.
Kita tidak akan bisa mengerti rahasia - rahasia Alkitab tanpa agama Yudaisem, tetapi pola - pola lahiriahnya tidak boleh kita adopsi.
Misalnya :
- Mendirikan tabut perjanjian.
- Doa Yabes, itu Perjanjian Lama.
Kita harus berjuang
harus logikanya logika Tuhan π
Tuhan Yesus berkata :
"Kumpulkan harta di Surga, bukan di bumi."
Kalau Paulus mengatakan,
Pikirkan dan carilah perkara di atas bukan di bumi.
Kalau Kristus menyatakan diri kelak, kita juga menyatakan diri bersama - sama Dia dalam penderitaan.
Jadi logika kita final goalnya dimuliakan bersama Kristus.
Standar Kristen yang kita kenakan sukar.
Kalau kita berani, nekad itu step by step itu bisa.
Kita harus rajin - rajin mendengar firman supaya bisa digeser.
Kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, Karena yang kelihatan adalah sementara.
Kalau kita sudah lama hidup secara duniawi, maka sulit diubah.
Pengharapan apa yang menggerakkan kita ?
Dari suatu kesenangan ke kesenangan berikutnya.
Berarti Kita bukan umat pilihan yang benar.
Tetapi orang percaya punya Kelegaan, perhentian : "Anapauso "
Baik kita makan maupun minum semua yang kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan π
Itulah jalan Kekristenan.
Orang yang melakukan kehendak Bapa itu kekal.
Kekristenan sedang mengalami kemerosotan / dekadensi.
Berkat Perjanjian Lama itu kemakmuran.
Berkat Perjanjian Baru itu penderitaan.
Roma 8 : 17 - 18
Penderitaan itu pasti dialami, karena fleksibel dan dinamis.
Kalau kita menyampaikan kebenaran, hidup kita jadi kebenaran, Karena itu bicara batin.
Roma 8 : 18 - 19
Ibrani 11 : 39 - 40
Kerajaan Tuhan Yesus sudah ada, masyarakatnya ada, pejabatnya kurang.
Kalau kita menantikan
Kita tidak menjadi umat yang benar.
Kita ahli waris kerajaan Bapa di Surga.
2 Korintus 4 : 18
Semua yang fana tidak realistis.
JBU π·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar