Kamis, 11 Oktober 2018

RH Truth Daily Enlightenment Naskah Asli Perjanjian Baru Jumat, 12 Oktober 2018

Semua yang dikisahkan dalam Injil, pada mulanya hanya sebuah tradisi lisan yang diajarkan murid-murid Yesus yang pertama kepada jemaat. Belum menjadi dokumen tertulis. Seiring perjalanan waktu, oleh para pengikut Tuhan Yesus, dipandang sangat perlu dan penting untuk menulis semua yang dilihat dan didengar oleh murid-murid pertama Yesus tersebut. Itulah sebabnya, mulailah Injil ditulis oleh murid-murid Yesus pertama, juga menggunakan jasa orang lain untuk menulisnya; seperti Petrus menggunakan jasa Markus untuk menulis Injil Tuhan Yesus. Bisa dimengerti kalau Injil Markus juga bisa disebut sebagai Injil Petrus.

Pada mulanya Perjanjian Baru ditulis dalam media papirus. Injil menjadi sebuah dokumen tertulis sudah ada sekitar tahun 140. Pada waktu itu keempat Injil sudah disatukan dan dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh. Pada zamannya, banyak tokoh-tokoh Kristen di dalam gereja -yang juga adalah para rasul- berusaha menyusun surat-surat menjadi bagian utuh Alkitab. Ahli arkeolog Kristen dan para pelayan jemaat berhasil merekontruksi naskah-naskah kuno Perjanjian Baru. Mereka dapat membuktikan kesamaan antara naskah-naskah kuno dengan Alkitab yang orang Kristen miliki hari ini. Sebagai buktinya, kemudian hari ditemukan naskah-naskah Perjanjian Baru yang lebih tua, seperti beberapa naskah surat Paulus dalam bentuk papirus yang berasal dari abad 1-2. Ternyata isinya sama dengan isi kitab Perjanjian Baru yang ada sekarang.

Menurut penelitian, Perjanjian Baru pada mulanya sudah mulai ditulis dan dihimpun secara lengkap pada abad ke-2. Pada abad itu juga sudah diterjemahkan ke bahasa Latin yang disebut Vetera Antiqua. Ini adalah bahasa Koptik yang biasa ditemukan dalam masyarakat di wilayah Mesir, Etiopia, dan Siria. Kemudian hari Alkitab bahasa Latin ini direvisi oleh Hironimus pada abad ke-4. Naskah tersebut disebut Vulgate, yang kemudian menjadi terjemahan Alkitab resmi pada zamannya. Sebab pada waktu itu masyarakat Kristen lebih menggunakan bahasa Latin. Kemudian hari dapat dilihat, banyak gereja-gereja di Eropa yang menggunakan liturgi dalam bahasa Latin.

Adapun naskah Perjanjian Baru yang tertua dan lengkap berasal dari pertengahan abad ke-4. Yang dikenal sebagai Codex Vaticanus dan Codex Sinaiticus, dan lain sebagainya. Kalau kita memperhatikan, maka manuskrip Perjanjian Baru terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertamaadalah manuskrip yang berasal dari waktu paling mula-mula atau lebih awal. Manuskrip ini tentu paling dekat dengan tahun penulisannya. Pada waktu itu Perjanjian Baru ditulis dengan huruf besar disebut dengan kelompok uncials. Adapun kelompok kedua adalah manuskrip yang ditulis dengan huruf kecil dan lebih kursif penampilannya, yang disebut dengan cursivesatau minuscule. Minuscule ini baru ada dan tampil di abad ke-9.

Sekarang ini, jumlah seluruh manuskrip Perjanjian Baru yang sudah ditemukan, sudah lebih dari 5.800 manuskrip. Tentu saja tidak semuanya berisi Perjanjian Baru secara utuh seperti yang kita miliki sekarang. Dengan demikian,

Manuskrip Perjanjian Baru tersebut merupakan dokumen historis kuno yang
lebih bisa menjadi saksi kebenaran Alkitab.

Dari seluruh 5.800 manuskrip tersebut di atas, sebagian besar adalah minuscule yang berasal dari abad ke-9 M sampai abad ke-16 M. Seluruh manuskrip uncial berasal dari sekitar tahun 650.

Pada mulanya para penyalin kitab kuno menulis dalam bahasa Yunani tanpa spasi antar kata, maupun antar kalimat. Terus terang hal ini menyulitkan bagi orang hari ini dalam memahaminya. Penulisan seperti ini dalam istilah teologis adalah scriptio continua. Praktik penulisan tersebut berlangsung sampai sekitar abad ke-8. Sejak saat itu kitab Perjanjian Baru menggunakan tanda baca di beberapa bagian. Sangat besar kemungkinan, manuskrip Perjanjian Baru ditulis dalam bentuk uncial maupun cursives, dan beberapa surat didiktekan untuk ditulis. Membaca beberapa ayat mengenai hal ini dapat meneguhkan kebenaran di atas (Rm. 16:22; 1Ptr. 5:12; Gal. 6:11).

Sola Gracia 🙏🏻

https://overcast.fm/+IqOB4m_Ng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar