Selasa, 16 Oktober 2018

RH Truth Daily Enlightenment “APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KEBENARAN ITU?” Pdt. DR. Erastus Sabdono 17 Oktober 2018

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kebenaran itu? Bila ditinjau dari pengertian umum, kebenaran adalah keadaan yang sesuai dengan nilai esensialnya atau keadaan yang dianggap sebagai sebenarnya atau yang orisinal.
Kebenaran bisa berarti keadaan tidak bersalah, suatu ketepatan bertalian dengan pandangan, sikap dan filosofi serta perilaku.

Berbicara mengenai kebenaran, hal ini benar-benar bersifat sangat subyektif, artinya tergantung dari sudut pandang masing-masing individu. Setiap orang bisa menyatakan sesuatu itu sebagai kebenaran, sementara yang lain mengatakan bukan.
Jadi apakah kebenaran itu? Tentu tergantung masing-masing individu berfilosofi, dan hal itu sangat ditentukan oleh bangunan berpikir yang dimiliki setiap orang.

Salah satu pernyataan penting Tuhan Yesus dalam Alkitab 📚 yang tertulis di dalam Yohanes 14:6 adalah: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
 Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kata kebenaran dalam ayat ini, teks aslinya adalah alitheia (ἀλήθεια), yang berarti pengertian mengenai apa yang sepatutnya atau sebenarnya dipahami manusia untuk dikenakan dalam kehidupan.

Jadi kalau Tuhan Yesus ♥ mengatakan bahwa Diri-Nya adalah kebenaran
artinya bahwa segala sesuatu yang dikatakan atau diajarkan dan cara berpikir
serta seluruh gaya hidup-Nya adalah standar yang harus dikenakan manusia.
Dengan memahami segala sesuatu yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dan mengenakannya dalam kehidupan konkret, maka berarti seseorang hidup di dalam kebenaran.

Kebenaran hidup dalam kehidupan orang percaya bukanlah perilaku hidup berdasarkan hukum, tetapi berdasarkan cara berpikir Tuhan ♥ yang oleh karenanya harus memiliki pikiran dan perasaan Kristus, sehingga memiliki hidup seperti hidup yang dijalani oleh Yesus dua ribu tahun yang lalu.

Dengan demikian orang percaya dapat berkata: … namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku (Gal. 2:20).
 Inilah standar hidup yang harus dikenakan oleh setiap orang percaya.

Orang yang memahami kebenaran dan memiliki integritas untuk mengenakannya, pasti hidupnya dibentuk oleh kebenaran isi Alkitab, sehingga hidupnya menjadi kebenaran Alkitab 📚 yang diperagakan.
Kalau dikatakan bahwa Alkitab mengandung kebenaran, artinya bahwa apa yang tertulis di dalam Alkitab jika dipelajari secara mendalam dengan kaidah-kaidah eksegesis dan hermeneutik yang sehat, maka akan diperoleh kebenaran yang murni.

Kebenaran inilah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ♥ dapat memerdekakan (Yoh. 8:31-32 – “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”). Masalahnya kemudian adalah bagaimana dapat menemukan kebenaran dari Alkitab? Harus dipahami bahwa untuk menemukan kebenaran dari Alkitab tidak mudah.

Alkitab 📚 seperti belantara dimana jalan setapaknya kadang-kadang sulit ditemukan.
Oleh sebab itu perlu belajar bagaimana menyusuri belantara Alkitab tersebut sehingga dapat menemukan tujuannya.
Tujuannya tentu adalah kebenaran itu sendiri.

Alkitab 📚 adalah buku tebal yang memiliki berpotensi yang sangat besar terjadinya multitafsir, artinya orang dapat menafsirkan sesuka sendiri tanpa batas.
 Setiap orang yang membedah Alkitab mengaku bahwa yang mereka pahami mengenai Alkitab adalah pemahaman yang paling benar

 Tidak heran kalau dari hal ini maka banyak pengajaran yang timbul.
Di antara pengajaran-pengajaran tersebut, banyak yang sebenarnya tidak Alkitabiah.
Memang pengajaran-pengajaran tersebut sekilas benar karena diambil dari ayat-ayat Alkitab, tetapi sebenarnya tidak dilakukan sesuai dengan kaidah eksegesis dan hermeneutik yang benar. Banyak orang Kristen yang tidak mengerti secara mendalam isi Alkitab, menjadi korban; mereka disesatkan oleh pengajaran yang tidak tepat tersebut.

 Dengan keadaan ini betapa sulitnya menemukan kebenaran yang murni atau asli dari Alkitab 📚 yang dapat memberi pencerahan dan dapat memerdekakan orang percaya.
Oleh sebab itu kita harus belajar menggunakan logika yang semaksimal mungkin, hidup suci dan tidak mencintai dunia untuk menerima kebenaran Tuhan yang tertulis dalam Alkitab.

JBU

https://overcast.fm/+IqOAAuTm0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar