Selasa, 09 Oktober 2018

RH Truth Daily Enlightenment “ALKITAB JUJUR” Pdt. DR. Erastus Sabdono  8 Oktober 2018

Alkitab pernah mendapat tuduhan sebagai buku porno, karena mencantumkan kata yang dianggap porno, yaitu kata-kata yang mencantumkan bagian tubuh manusia yang dianggap sebagai tidak elok disebut dalam sebuah Kitab Suci.

 Kalau Alkitab πŸ“š menulis kata yang memuat bagian tubuh manusia yang tertutup seperti buah dada, puting dan lain sebagainya, hal itu bukan sesuatu yang bisa dianggap porno. Apakah sesuatu itu porno atau tidak, sangat tergantung dari penilaian dan pikiran si pembaca.

Sama dengan kalau seseorang melihat lawan jenisnya.
Walaupun lawan jenisnya mengenakan pakaian yang tertutup rapat semua bagiannya, kalau memang pikiran orang tersebut kotor, maka si pelihat membangun hal-hal porno dalam pikirannya sendiri, sebab pikiran dapat menciptakan hal-hal porno tanpa batas.

Hal ini tergantung pada kualitas moral masing-masing individu.
Betapa naifnya kalau seseorang memandang Alkitab itu porno, padahal Alkitab πŸ“š sendiri memandang hal itu sebuah realita umum.
Jadi, suci tidaknya sebuah kitab bukan berdasarkan sudut pandang kesantunan
hidup manusia yang sering sangat munafik dan picik.

Kesucian Kitab Suci ditentukan oleh kejujurannya menulis
apa yang seharusnya ditulis.
Alkitab juga menulis secara terbuka kisah-kisah yang memuat perbuatan-perbuatan yang sebenarnya memalukan atau salah yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang sebenarnya dianggap sangat terhormat.

Seperti dosa yang dilakukan oleh tokoh besar yang sangat terhormat, yaitu Daud yang meniduri istri orang dan membunuh suaminya.
Walaupun Daud dianggap sebagai seorang tokoh hebat, bahkan bendera negara Israel hari ini menggunakan simbol bendera Daud, tetapi Alkitab πŸ“š menelanjangi perbuatan Daud yang memalukan dan menjijikkan tersebut.

Juga tindakan bodoh Petrus dalam menyangkal Yesus πŸ’— sebanyak tiga kali, yang juga merupakan kisah yang ditulis secara terbuka, walaupun Petrus tokoh terhormat dalam Perjanjian Baru.
Juga kemunafikan Petrus ketika berhadapan dengan Paulus yang ditulis oleh Paulus dalam Galatia 2.

Alkitab memang dengan jujur menulis apa yang pernah terjadi dalam kehidupan orang-orang πŸ‘₯ yang dikisahkan.
 Seperti misalnya kejatuhan manusia ke dalam dosa.
Abraham yang mengambil Hagar, budak dari Mesir menjadi salah satu gundik untuk melahirkan anak bagi Sara.

Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Hagar menjadi istri sah bagi Abraham, sebab Abraham tidak pernah mengakui bahwa keturunan yang akan menjadi umat perjanjian berasal dari wanita lain, selain keturunan dari Sara yang memang sejak semula berangkat keluar dari Urkasdim.

Alkitab juga jelas sekali mencatat perintah Tuhan yang sukar dimengerti, yaitu Abraham harus menyembelih anaknya Ishak di bukit Moria sebagai korban bakaran.
Kisah mengenai Abraham menyembelih Ishak tertulis di dalam Kejadian 22:2 – Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Pada waktu itu Abraham ada di sekitar daerah tersebut, tidak berada di tempat lain.
Kitab Kejadian menulis secara terperinci alur perjalanan Abraham, sehingga apa yang ditulis Alkitab πŸ“š tersebut sangat bisa dipercaya kebenaran dan akurasi datanya. Tidak mungkin Kitab Suci menulis bahwa Abraham mempersembahkan orang lain di India, padahal Abraham mempersembahkan Ishak di bukit Moria; tempat di sekitar dimana Abraham mengadakan perjalanan sesuai dengan jalur perjalanan Abraham yang sangat terperinci.

Jalur terperinci Abraham dalam kitab kejadian membuktikan kebenaran bahwa Ishak yang dikorbankan di bukit Moria, bukan orang lain di tempat yang berbeda.
Kemudian hari bukit tersebut menjadi tempat dimana Daud dan Salomo membangun istananya, seperti yang tertulis di dalam 2 Tawarikh 3:1 – Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

Hal ini sangat logis, sebab kemudian hari ketika tempat itu menjadi istana raja-raja Yehuda, di tempat yang sama Yesus  ditangkap dan diadili, Yesus yang adalah Anak Domba Allah tersembelih sebagai korban bagi keselamatan umat manusia.
Kepada Abraham Allah berkata bahwa dari keturunannya, semua bangsa di bumi 🌏 akan diberkati.
Yesus memiliki garis keturunan Abraham yang sangat jelas.
Dia, Isa Almasih adalah orang Yahudi.

JBU

https://overcast.fm/+IqOB4UE1g

Tidak ada komentar:

Posting Komentar