Orang percaya tidak perlu merasa kecil hati kalau Kitab Sucinya (Alkitab) dihadirkan dalam kehidupan umat tidak secara mistis dan spektakuler. Seperti misalnya dibawa oleh malaikat secara ajaib dan luar biasa, sudah dalam bentuk buku yang lengkap tanpa koreksi lagi.
Alkitab 📚 tidak terbentuk atau terjadi secara demikian.
Jika Alkitab turun dari langit secara spektakuler, ajaib dan mistis, maka tidak akan ada proses kanonisasi Alkitab, yaitu usaha untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang diakui sebagai kebenaran Firman Tuhan.
Kalau orang Kristen beranggapan bahwa Kitab Sucinya turun dari langit secara mistis dan spektakuler, tetapi kemudian mengadakan proses kanonisasi, berarti mereka tidak konsisten.
Di satu pihak mereka meyakini Alkitab turun dari surga, tapi di pihak lain mengadakan seleksi atas dokumen-dokumen tersebut.
Tetapi orang percaya dalam sejarah gereja 💒 tidak melakukan hal tersebut.
Orang percaya mengakui Alkitab ditulis oleh manusia dalam tuntunan Roh Kudus.
Atas dokumen-dokumen yang tidak diakui sebagai Firman Tuhan, orang percaya tidak melakukan pembinasaan atau pemusnahan seperti pembakaran naskah-naskah yang dianggap tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Orang percaya membiarkan naskah-naskah yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, seperti misalnya Injil Tomas, Injil Barnabas dan lain sebagainya masih beredar dan eksis.
Orang percaya tidak melakukan usaha pemusnahan.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap orang percaya dari dulu sangat berintegritas, tidak otoriter, memiliki toleransi dan percaya bahwa kebenaran tetap akan tampil sebagai kebenaran.
Memang kemudian menjadi masalah bagi orang percaya, ketika naskah-naskah yang tidak dikanonkan atau diakui sebagai Firman Tuhan tersebut dijadikan senjata menyerang orang Kristen oleh pihak luar. Herannya, mereka mencoba menyerang Kekristenan dengan menggunakan naskah yang tidak diakui oleh orang percaya sebagai Firman Tuhan ♥
Melalui perjalanan waktu dapat dibuktikan bahwa naskah-naskah yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan tidak akan dapat secara signifikan mengganggu perjalanan hidup orang percaya.
Naskah-naskah tersebut akhirnya nyaris lenyap ditelan waktu, sementara Alkitab 📚yang dikanonkan tetap eksis, diterjemahkan ke hampir semua bahasa manusia dan menjadi buku yang paling banyak digandakan. Hal ini membuktikan bahwa Allah yang disembah oleh orang percaya yaitu Bapa, dan Tuhan kita Yesus Kristus adalah Allah yang benar.
Tanpa kekuatan manusia Alkitab yang memuat kebenaran Tuhan tetap eksis, sebab Allah melindungi kebenaran-Nya sendiri.
Ketika orang percaya membiarkan Allah membela kebenaran-Nya sendiri yang termuat dalam Alkitab, justru dapat membuktikan kebenaran-Nya.
Dari hal ini kita dapat belajar, bahwa kita tidak perlu membela Alkitab 📚 dengan cara kasar atau dengan kekerasan. Misalnya kalau suatu hari ada orang yang membakar Alkitab atau mengucapkan kata-kata yang menista Alkitab, kita tidak perlu menjadi marah dan melakukan tindakan pembalasan.
Allah yang benar tentu juga Allah yang kuat.
Allah ♥ yang benar dan kuat tersebut tidak perlu dibela. Allah sanggup membela Diri-Nya sendiri. Kalau kita berusaha untuk membela Alkitab, maka kita akan terjebak dalam kebodohan, tindakan konyol, tidak beradap dan tidak terhormat. Justru pembelaan seperti itu merendahkan martabat Allah yang besar.
Kalau kita berkata “Allah Mahabesar”, berarti kita harus memberi ruangan kepada-Nya untuk membela Diri-Nya sendiri.
Firman Tuhan mengatakan bahwa pembalasan adalah hak Tuhan, bukan hak kita (Ibr. 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya”).
Membela Alkitab secara bermartabat adalah mewujudkan kebenaran Alkitab dalam kehidupan secara nyata.
Jika kebenaran Alkitab dikenakan dalam kehidupan secara nyata, yang pasti sebuah kehidupan yang menjadi berkat, keteduhan, ketenangan, kedamaian terhadap sesama.
Tidak melukai siapa pun.
Orang percaya dapat dikatakan membela Alkitab 📚 secara bermartabat
jika orang percaya menjadi sempurna seperti Bapa,
serupa dengan Yesus atau mengenakan kodrat Ilahi.
Kehidupan yang agung akan membuktikan bahwa Kitab Sucinya benar.
JBU
https://overcast.fm/+IqODaUFtI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar