Kita harus menghayati Kenyataan hidup ketika seseorang di ujung akhir hidupnya.
Mereka biasanya berada di pasrahan, tetapi ada yang dalam kepasrahan dengan ketidak pastian, kepasrahan dalam ketakutan, kepasrahan dalam ketidak berdayaan.
Pada saat seperti itu baru orang π€ menyadari betapa dibutuhkan kekasih abadi.
Pada waktu mana
tidak ada seorangpun yang mendampingi atau menemani kita.
Kita harus membayang hal itu terjadi dalam hidup kita.
Dan benar - benar pasti terjadi.
Betapa berbahagianya orang memiliki, menemukan kekasih abadi.
Sebelum keadaan itu terjadi atau berlangsung.
Betapa pentingnya kita mempersiapkan diri.
Satu - satunya kekasih abadi kita yaitu : Tuhan kita Yesus Kristus π
Tahu dan percaya di pikiran nalar sebenarnya
belum menjamin Dia sebagai kekasih abadi.
Belum berarti sudah menjadikan Dia sebagai kekasih abadi.
Membangun hubungan dengan Tuhan Yesus π sebagai kekasih abadi
Itu membutuhkan proses waktu, tidak bisa dalam sekejap, tidak bisa dalam waktu singkat.
Ini membutuhkan perjalanan waktu tahapan - tahapan.
Jadi Kalau tidak dimulai sedini mungkin, maka kita akan gagal menemukan Dia.
Jadi ada orang Kristen yang yakin dia akan masuk surga, nanti kalau mati dijemput Tuhan π
Tetapi ketika di ujung maut, hati kecilnya bisa berbicara sebenarnya dia belum mengenal Tuhan.
Rasa - rasanya tidak ada penjemputan baginya.
Keadaan yang begitu dasyat di ujung akhir hidup seseorang itu tidak bisa dijawab, tidak bisa di atasi dengan sekedar keyakinan.
Ibm
Keadaan yang begitu dasyat ketika di akhir hidup seseorang, ketika meregang nyawa, meninggalkan kefanaan masuk ke kekekalan, itu dasyat.
Tidak bisa dijawab dihadapi sekedar keyakinan, tetapi pengalaman yang riil berjalan dengan Tuhan, sehingga seseorang berada di ujung maut itu tidak membutuhkan lagi keyakinan.
Tidak perlu memaksakan diri menyakini akan selamat dan dijemput Tuhan, diterima di rumah abadiNya, tidak dibutuhkan.
Karena sudah berjalan dengan Tuhan π dari hari ke hari.
Secara otomatis dia menghayati kebersamaan Tuhan.
Dan Tuhan pasti akan menunjukkan kehadiranNya ketika seseorang ada di ujung maut tersebut.
Hari ini kita bergumul merasakan kehadiranNya begitu sulit.
Tetapi Kita π₯ harus berjuang, sehingga kita bisa menemukan kehadiranNya.
Kehadiran Tuhan yang kita hayati dan benar - benar kita rasakan itu sebuah fenomena riil yang kita alami.
Dan makin hari itu makin kokoh.
Kalau kita meyakini Tuhan itu, Allah π itu hidup, kita harus mengalami dan harus menemukan Dia
Apapun dan bagaimana caranya.
Apapun dan berapapun yang harus kita pertaruhkan untuk Dia.
Untuk itu tidak bisa tidak
ada harga yang harus kita bayar.
Harganya ini tidak murah.
Harganya itu segenap hidup kita yang harus dipertaruhkan untuk menemukan Tuhan π
Di maha murah tetapi Dia tidak murahan.
Di dalam hidup ini kita harus menyatakan, tidak ada yang penting selain Tuhan.
Dia ini tentu kita tahu Tuhan Yesus.
Dan bagaimana kita memahami kata "Penting" tersebut ?
Ini juga tidak mudah
Firman Tuhan mengatakan laki - laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya.
Tuhan Yesus π
meninggalkan Bapa di surga.
Betapa dramatisnya ketika Bapa harus membunuh Putra tunggalNya.
Mengosongkan dirinya, semua ingatannya dihilangkan sama sekali,
dibunuh.
Rohnya ditranplantasikan ditaruh dalam rahim Maria.
Jadi Allah Anak dimulai dari nol.
Dia bisa mengenal diriNya Anak Allah juga lewat proses.
Ibu Maria memberitahu bahwa dikandung Roh Kudus dan seterusnya, juga lewat proses.
Ia meninggalkan BapaNya, kekasihnya untuk menemukan kita π₯
Firman Tuhan mengatakan bahwa Kita juga meninggalkan ayah dan ibu untuk bersatu dengan pasangan hidup kita.
Kalau kita mau bersatu dengan kekasih hidup kita Tuhan Yesus π harus meninggalkan dunia ini.
Ini yang sulit.
Tetapi tidak ada perjuangan yang tidak menghasilkan sesuatu kalau kita sungguh - sungguh.
Kita harus sungguh - sungguh memperjuangkan ini.
Jangan sampai titik tertentu kita π₯ sudah tidak bisa lagi meninggalkan dunia dan segala kesenangannya.
Bayangkan kita akan meninggal dunia.
Bayangkan,
Tidak ada satupun yang bisa kita bawa.
Tidak ada satupun yang bisa menyertai kita.
Jadi jauh - jauh hari sebelum kita meninggal, tidak ada yang kita anggap penting selain Tuhan.
Jadi tidak ada kesukaan terhadap sesuatu.
Kalau kita memakai barang untuk kebutuhan bukan keinginan dan kesenangan.
Coba dimulai dari hal itu,
sebab yang penting adalah Tuhan π
Jika sudah demikian maka kita harus mulai menjumpai Tuhan.
Tuhan itu luar biasa sabarnya.
Banyak orang merasa ke gereja π sudah dituai Tuhan.
Tubuhnya dituai oleh gereja sebagai anggota gereja sebagai membership keanggotaan.
Tapi jiwanya dituai oleh di dunia.
Dan gereja seringkali bungkam, tidak terus terang.
Sebenarnya di sini banyak orang hatinya dituai oleh dunia π
Kalau hati kita dituai oleh dunia, maka hati kita tercuri oleh dunia.
Seperti orang yang jatuh cinta, ia memberi dirinya dicuri, karena dia memberi respon.
Dunia ini mencuri hati kita.
Kita yang harus sengaja melabuhkan hati kita dipeluk hati Tuhan π
Ini tidak mudah, karena
sudah terlanjur hati banyak orang manusia dicuri oleh dunia.
Tanpa sadar dilabuhkan di dunia ini.
Rata - rata manusia begitu,
Bisa hampir semua manusia artinya masih disisakan sedikit.
Sebagian besar hati kita sudah tercuri dunia π
Merasa kurang lengkap, kurang bahagia, kalau tidak memiliki fasilitas, mengingini barang ini dan itu, belum mengakhiri hidup.
Orang yang mengakhiri hidup itu adalah orang yang tidak lagi terikat dengan satu keinginan.
Dan kita harus menyakhiri hidup ini di dalam Tuhan.
Kalau kita mencintai seseorang atau bermaksud membina hubungan itu menjadi sebuah perkawinan, maka Kita mengakhiri hubungan kita dengan siapapun.
Demikian pula kita dengan Tuhan π, kita mengakhiri hubungan kita dengan apapun.
Menghadapi kedasyatan ketika kita di ujung akhir hidup kita tidak cukup keyakinan.
Harus memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan sebagai kekasih jiwa kita yang riil yang kita alami dari hari ke hari, sehingga ketika kita ada di ujung akhir hidup kita tidak perlu memaksa diri untuk yakin karena kita sudah benar - benar mengalami kehadiranNya, pendampinganNya setiap hari.
Itu bisa terjadi kalau kita
memberi diri kita, hati kita
berlabuh kepada Tuhan.
Kita harus minta pimpinan Tuhan π untuk mengenal diri kita dengan baik.
Sebab ada orang - orang yang gagal dalam ekonomi mau tidak mau, sudah tidak ada harapan untuk meraih dunia.
Tapi kalau kita memiliki kesempatan belum tentu.
Lalu bagaimana kita bisa mengukur kalau belum tentu ?
Ukurannya ini, ketika jiwa kita mudah dipermainkan oleh keadaan.
Kalau orang kaya tidak punya persoalan - persoalan besar.
Dia mencari persoalan, bagaimana mengingini berbagai barang - barang.
Tapi orang yang tidak memiliki potensi membeli memiliki barang karena miskin, ekonominya lemah.
Belum tentu meninggalkan dunia, kalau punya kesempatan masih terikat lalu bagaimana kita bisa mengerti itu ?
Jika perasaan kita bisa dipermainkan oleh keadaan, atau mudah dipengaruh oleh keadaan atau sensitif terhadap keadaan.
Kalau kita gampang tersinggung, gampang kecewa, gampang luka hati
Sebenarnya cinta kita kepada Tuhan π itu diragukan.
Sebab kalau seseorang melabuhkan hatinya kepada Tuhan, benar - benar dia tidak akan perduli.
1. Harta dunia, barang - barang dunia bukan keinginan tapi kebutuhan.
Bukan karena keinginan
Apalagi karena prestige,
itu jelas anak setan.
Bisa membedakan keinginan atau kebutuhan dulu.
Kalau kebutuhan ya, dan Roh Kudus akan pimpin.
Kalau keinginan kita menjadikan diri kita majikan atau tuan,
apalagi berkembang lagi sebab berpotensi nilai diri, rusak itu.
Tidak mungkin dia menjadikan Tuhan πsebagai kekasih.
Betapa luar biasanya hidup ini jika kita mengenal Allah yang benar Bapa di surga
yang memiliki putra yang diperkenan menjadi sulung di antara banyak saudara yang bisa menjadi mempelai pria kita, dan kita mempelai wanita.
Jadi jangan perasaan kita mudah dipermainkan.
Ini bagi wanita bukan hal. yang mudah, karena biasa
memanjakan perasaan.
Sebab seseorang menjadikan Tuhan πkekasih abadinya, jelas dia harus meninggalkan kesenangan - kesenangan dunia.
Ini tidak mudah.
Tapi kalau bisa kita bisa mengerti perasaan itu.
Lalu hati perasaan itu jangan dipengaruhi oleh situasi dunia, tersinggung, marah, kecewa.
Dengan sikap - sikap seperti itu kita tidak menghormati Tuhan secara patut.
Kita tidak menghargai T
uhan secara pantas.
Kalau kita berjalan dengan seorang pejabat tinggi katakanlah gubernur, itu belum lagi berjalan dengan Bapa presiden.
Kita digoda apapun kita tidak perduli, karena orang kebesaran di samping kita.
Kalau hati terikat
oleh Tuhan π begitu rupa, hati kita tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan.
Ini juga perlu pengalaman,
tidak culkup satu dua hari, satu dua bulan.
Tapi ikuti terus nasehat Gembala, dan alami, nanti
Roh Kudus akan tuntun kita.
Jadi harus berani meninggalkan kesenangan dunia.
Jangan mudah terpengaruhi keadaan sekitar kita, itu tidak gampang.
Ketika kita menjaga hubungan Tuhan π dan berusaha meneduhkan jiwa kita melabuhkannya di hadapan Tuhan, kita menghormati dan menghargai Dia secara patut.
Dan di situlah Kita membuktikan kita menjadi Dia kekasih jiwa.
Kita harus belajar mengenal siapa Dia ?
1. Pengetahuan tentang Anak Allah ini melalui Alkitab, khotbah - khotbah, ikut PA, SBT.
2. Perjumpaan melalui doa
Kita bisa menikmati Tuhan secara riil
Kalau Tuhan hidup kita harus alami Dia.
Jadi mutlak menjadikan waktu 30 menit, 1 jam atau lebih tapi disertai pengetahuan Alkitab.
Tapi jangan mistik, nge - roh, jadi sesat.
Pengetahuan harus ada logika harus diasah.
3. Penghayatan melalui pengalaman, kejadian - kejadian hidup.
Tuhan Yesus π itu guru kita.
Dalam segala hal Allah turut bekerja.
Kita harus menghayati kehadirannya melalui kejadian - kejadian.
Itulah sebabnya kalau kita masih
1. Tertarik dunia
2. Dipengaruhi situasi
Kita gagal menghayati ini.
Hayati sampai kita bisa
membaui, mengendus, dan mencium kehadiranNya.
Jadi ada semacam frekwensi di dalam jiwa kita menghayati kehadiran Tuhan.
Kadang - kadang kita masih on - off, on - off.
Kalau mau tertarik kesenangan dunia sudah pasti off.
Kalau kita memberhalakan
rasa dendam, kebencian kemarahan, kesombongan.
Kesombongan itu juga bisa karena kita mau bernilai, itu merusak penciuman kita terhadap kehadiran Tuhan π
Dalam kehidupan sehari - hari kalau kita ceroboh dengan apa yang kita pikirkan, perkataan - perkataan waktu kita ngobrol, kita sering menikmati itu, belum kata - kata kesombongan.
Kita tidak perduli apakah Tuhan nyaman dengan perkataan kita dan kita tidak menjaga perasaan Tuhan.
Itu bisa merusak kehadiran Tuhan π
Kalau kita makin hari mencium kehadiran Tuhan mencium keharuman Tuhan.
Kita bukan tidak mau takut, tapi tidak bisa takut.
- Tidak takut menghadapi kematian.
- Tidak bisa takut menghadapi aniaya.
- Tidak bisa takut karena
Keharuman Tuhan makin hari makin kuat.
Keharuman itu luar biasa, harus permanen.
Dia harus nyata dalam hidup kita.
Kita harus mencari Tuhan dalam doa, itu perlu ketekunan.
Tuhan menguji seberapa kita tekun menantikan Tuhan.
Kita belajar menghayati kehadirat Tuhan lewat peristiwa hidup.
Peristiwa - peristiwa yang hidup terjadi seringkali tidak ditangkap oleh kita.
Alkitab π berkata di dalam segala hal Allah turut bekerja, tapi kita
tidak menangkap kehadiranNya.
Mestinya kita serius.
Makin belajar kita dapat mencium kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Dia riil Dia nyata.
Maka seorang pembicara, pendeta, WL, singer itu mestinya Kapasitas bersentuhan dengan Tuhan π itu harus benar - benar nyata.
Ketika dia menyanyi itu jas alamatnya menyentuh.
Dia menemukan hubungan itu.
Nanti Kita akan terjadi percakapan yang tiada henti dengan.
Sampai kita ada Keterikatan dengan Tuhan,
Kita tidak bisa lagi hidup tanpa Dia.
Lewat proses yang bertahap.
Itu harus menyita seluruh hidup kita.
Menemukan kekasih abadi, menjadi kekasih abadi.
Kita masih punya kesempatan.
Tuhan itu hidup bagi orang yang memperlakukan Dia hidup dan berjuang dengan segenap hati tanpa batas.
Tapi Tuhan itu mati bagi orang yang tidak memperlakukan Dia secara tidak patut.
Jadi ada orang - orang mπ₯ yang sampai tidak bisa percaya lagi Tuhan itu ada.
Kalaupun mulutnya percaya, hatinya tidak.
Buktinya coba waktu ada, dalam bahaya, takut dia.
Tapi Kalau merasakan kehadiran Tuhan mencium kehadiranNya bukan tidak ingin takut, tetapi tidak bisa takut.
Ini hebat sekali.
Cuma kita sering tidak stabil.
Betapa indahnya merasakan kehadiran Tuhan.
Otomatis dunia π menjadi tidak berarti lagi.
Menjadi kekasih Tuhan kita menjadi satu harus memiliki visi yang sama
Tuhan Yesus berkata seperti Bapa π mengutus Aku, Aku mengutus kamu.
Tidak mungkin kita bisa berjalan dengan Tuhan tanpa visi yang sama.
Inilah yang dikatakan hidup kita disita.
Visi yang sama, Kita tidak memiliki kepentingan apapun.
Hanya satu kepentingan yaitu meneruskan apa yang yang dikerjakan
Tuhan Yesus π 2000 th yang lalu yang dikerjakan bagi kita.
Semua kita memiliki hak dan kesempatan yang sama.
Jangan berpikir ini untuk orang tertentu apalagi untuk pendeta, tidak bisa.
Tuhan tidak mungkin berjalan seiring dengan orang yang tidak mengerti visiNya.
Tuhan Yesus tidak bisa menjadi kekasih jiwa kita kalau kita tidak berjalan dengan Dia dalam satu visi.
Seringkali kita mendengar orang berkata, Tuhan beserta kita, apa betul ?
Pada waktu orang Kristen baru tidak mengerti visi Tuhan.
Jadi urusan dengan Tuhan hanya :
- Minta berkat
- Minta kesembuhan
- Minta rejeki banyak.
Tuhan bisa kasih, dianggap kanak - kanak.
Seperti anak kita umur 2 th, 3th, 4 th, 7 th 8 th...masih ok.
Tetapi tidak bisa anak kita 40 th seperti 7 th.
Dia harus mengerti keinginan orang tua, bagaimana bisa berjalan seiring orang tua.
Demikian pula kita, tidak bisa memperlakukan Tuhan π seperti anak kecil memperlakukan orang tuanya.
Sudah saatnya kita mengerti kehendak Tuhan apa yang Dia maui.
Dan kita hidup dalam kehendak Tuhan dalam visi Tuhan ini.
Jadi tidak mudah seseorang menjadikan Tuhan sebagai kekasih.
Dia harus sungguh - sungguh satu visi dengan Dia.
Untuk visi ini
Seseorang harus memiliki kedewasaan rohani.
Sebab dalam memenuhi visi tersebut Tuhan π akan mengajarkan kita penderitaan atau salib.
Jadi kalau hari ini kita tidak merasa ada sesuatu yang menyakitkan bagi kepentingan pekerjaan Tuhan, kita belum pikul salib.
Kalau kita berjalan dengan Tuhan π, lalu kita dipandang dewasa, lalu kita diberi kepercayaan Tuhan satu pekerjaan itu betul - betul membawa kita pada salib.
Salib itu penderitaan yang dipikul demi kepentingan orang lain.
Nah ini baru menjadi kekasih Tuhan π
Ketika kita di ujung mau, kita sudah menunaikan tugas itu, baru kita berani ketemu Tuhan dan berkata Tuhan... aku telah menyelesaikan tugas yang Kau berikan padaku.
Kita ini bukan makhluk gratis.
Tuhan π menciptakan kita untuk melakukan kehendaknya.
Tuhan menebus kita membeli kita dengan harga yang lunas dibayar.
Kita bukan milik Kita sendiri, supaya kita bisa melakukan kehendak Allah.
Bayangkan ketika kita menutup mata kita tidak tahu lalu kita menghadap Tuhan π
Kita tidak tahu apa bagian yang harus kita penuhi di dunia ? Bagaimana kita tidak gentar ?
Banyak gereja π tidak mengajarkan itu.
Yang penting perpuluhan diberikan, kasih persembahan.
Itu tidak ada artinya sama sekali.
Yang berarti ketika kita menemukan Tuhan, bagian mana dalam hidup kita yang harus kita penuhi ?
Tapi itu bukan untuk kesenangan.
Bagaimana kualitas sepadang suami istri atau sepasang kekasih, itu tergantung isi percakapannya.
Kalau percakapan kita dengan Tuhan π hanya masalah - masalah pribadi, itu miskin...
Kalau mempercakapan pekerjaan Bapa, itu baru berkualitas.
Banyak gereja tidak dimiliki Tuhan, tetapi dimiliki organisasi.
Gereja π harus Theokrasi, bukan demokrasi.
Pemimpin gereja harus dipilih Tuhan, bukan pendeta.
Dia harus menemukan apa yang dikehendaki Tuhan untuk dilakukan.
Maka seluruh jajaran stafnya, seluruh orang di sekitarnya semua mengarah ke maksud Tuhan π yang diterima oleh pendeta itu.
Kalau organisas, nanti mencari kedudukan, kehormatan, duit.
Tidak mungkin menjadi kekasih Tuhan tanpa memiliki beban yang ada di hati Tuhan tidak mengambil bagian dalam penderitaanNya.
Roma 8 : 17
Hanya orang yang menderita bersama Dia dimuliakan.
Kita sudah terlalu wajar hidup sebagai manusia.
Kita tidak mengerti yang Tuhan lakukan .
Maka Kita tidak boleh ceroboh.
Kalau kita hidup ceroboh
Kita menyusahkan diri sendiri, orang lain, dan tidak berguna bagi pekerjaan Tuhan.
- Ceroboh makan
- Ceroboh mengambil keputusan.
Itu merusak diri kita, merusak teman.
Mengerikan kalau sampai kita menutup mata, dan kita tidak tahu apa yang Tuhan π kehendaki untuk kita lakukan.
Kita ditebus dengan harga yang lunas dibayar.
Dan hal ini disampaikan tidak menjadi beban.
Ikut memikul tanggung jawab pekerjaan Bapa di surga, itu kehormatan.
Tidak mungkin kita menjadi kekasih tidak memikul beban yang Dia pukul.
Kalau kita terikat dengan kesenangan dunia π dengan daging dan ketidak dewasaan, kita tidak bisa berjalan dengan Tuhan.
Tuhan tidak mau berjalan dengan orang - orang yang cara berpikirnya.
Kita bersyukur bisa mendengar ini.
Banyak orang Kristen π₯ yang terhilang.
Bukan orang non kristen.
- Pendeta - pendeta dan istri pendeta yang terhilang
- Majelis - majelis dan istri majelis yang terhilang.
- Jemaat - jemaat yang terhilang.
Tidak menemukan Tuhan.
Jauh dari menghayati Tuhan dalam hidupnya.
Hanya mendengar firman itu tidak menyelamatkan, tetapi harus ambil keputusan.
Harus bertindak dan melangkah.
" Tuhan aku mau menemukan Engkau "
Caranya :
- Melalui firman yang kita pelajari, lewat jam doa tiap hari 30 menit sampai 1 jam
Itu pengalaman yang tidak bisa kita ceritakan kepada orang lain.
- Dikembangkan lagi lewat pengalaman hidup.
Kita bisa mencium keharuman Tuhan.
- Harus satu visi dengan Dia.
- Makin dewasa rohani.
- Meninggalkan segala kesenangan dunia.
- Perasaan yang tidak diatur orang - orang.
Tidak gampang diatur oleh kejadian - kejadian di sekitar kita.
- Tidak memberhalakan masalah.
Berhala itu bukan dewa - dewa, masalah juga jadi berhala.
Dan proses ini akan berlangsung sehingga kita menjadi kekasih - kekasih Tuhan.
Ketika kita di ujung maut tidak perlu memaksa diri lagi, karena kita sudah memiliki keyakinan dengan sendiri untuk bisa merasakan keharuman kehadiranNya di samping kita.
Jadi langkah yang harus kita ambil hari ini adalah komitmen dan tekad,
"Aku mau."
Kalau kita menunda sampai mati kita tidak akan menemukan.
Siapapun kita, jangan sampai kita jadi jemaat π₯ yang terhilang.
Jangan sombong.
Bawa hidup kita seakan. -akan ada di ujung hidup kita.
Mau sombong apa ?
Dalam kepasrahan dalam ketidakpastian, memberikan sekali.
Tapi kalau dalam kepasrahan dengan keyakinan Tuhan πbersama kita, itu indah sekali.
Kita pasti ada di ujung maut tersebut, tidak bisa tidak.
Tidak ada Allah yang benar selain Allah Bapa di surga yang mempunyai langit dan bumi π
Yang memiliki segala kuasa kemuliaan kerajaan.
Tidak ada Tuhan yang benar selain Yesus yang menjadi kekasih jiwa kita.
Betapa miskinnya kita.
Bukan miskin harta.
Miskin pengenalan akan dan miskin pengalaman dengan Tuhan.
Karena waktu ⌚ kita telah kita habiskan untuk perkara yang sia - sia.
Untuk jalan - jalan, untuk macam - macam.
Begitu banyak waktu yang kita sia - siakan.
Tetapi untuk Tuhan begitu sedikit.
Kita harus punya satu komitmen dan tekad,
komitmen yang setiap hari diupdate.
Kalau komitmen tidak dimulai kita tidak mengerti mengupdate.
"Aku memilih Engkau Tuhan.
Aku mau hidup tidak bercacat tidak bercela.
Aku mau menjadi kekasihMu."
Setiap hari diupdate dan di perbaharui.
Kalau tidak diupdate bisa habis.
Sampai suatu hari kita tidak bisa komitmen karena percintaan dunia π telah mengikat kita.
Tiap hari diupdate diperbaharui setiap hari.
Diupdate terus sampai menyatu dengan hidup kita.
Nanti akibat terakhir yang hebat banget baru kita mengerti menyenangkan hati Bapa.
Jadi bangun pagi, menit pertama, kedua jangan ada sesuatu yang melukai Bapa π
Kita hidup hanya menyenangkan hati Bapa itu spiritnya Tuhan Yesus baru kita bisa merasakan spiritnya.
Dan Bapa itu nyata dalam hidup kita.
Aku mau menyenangkan hati Bapa di surga.
Dari menit ke menit, dari jam ke jam.
Spiritnya Tuhan Yesus πjuga, bagaimana orang ini diselamatkan.
Spiritnya mengalir.
Kita tidak usah diajak oleh orang.
Kita akan sendirinya.
Kalau sudah demikiann
Baru kita mengerti ucapan Tuhan, seperti Aku menyerahkan nyawa untuk kamu, kamu menyerahkan nyawa untuk saudaramu.
Tuhan π mengajarkan nyawa
Tapi spirit itu akan kita miliki.
Menyenangkan hati Bapa.
lalu kita ingin orang - orang diselamatkan.
Baru kita bersama menjadi kekasih Tuhan.
JBU π·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar