Kalau dalam hal rohani
spirit kualitas seseorang masih dalam lingkungan keberagamaan, maka manusia yang tanpa Roh Kudus masih bisa menjalaninya.
Kalau orang - orang Yahudi tidak dapat berhubungan langsung dengan Allah Bapa π, Allah semesta alam harus melalui imam, jadi tidak bisa langsung, itu keagamaan.
Tetapi sesudah masuk dalam kawasan Kekristenan di mana manusia yang menerima Yesus juruselamat
mendapat meterai Roh Kudus.
Dan setiap individu bisa berhubungan langsung dengan Allah π
Ini tidak bisa tidak, Roh Kudus akan memimpin orang - orang itu.
Dan orang - orang seperti ini idealnya, mestinya
dibawa kepada kawasan jyang sangat berbeda dengan orang beragama.
Kawasan orang beragama masih bisa memberi hati untuk menikmati dunia.
Tetapi kawasan hidup sebagai umat tebusan yang dikehendaki Tuhan untuk menjadi mempelai Tuhan, ia harus sudah menikmati Tuhan π
Ini kawasan yang sangat berbeda yang tidak ditemukan titik temunya dengan kawasan orang beragama.
Banyak orang Kristen merasa ada di kawasan rohani.
Yang ideal kawasan mempelai Kristus, kawasan sebagai anak Allah, kawasan berurusan dengan Bapa π dan Anak.
Padahal belum, tidak, palsu.
Jadi tidak heran orang - orang seperti ini sebenarnya belum meninggalkan dunia.
KeKristenan itu merenggut kita dari hidup kewajaran.
Kalau kita lihat kehidupan Abraham saja di Perjanjian Lama.
Bagaimana hidupnya direnggut oleh kepercayaannya kepada Elohim Yahweh.
Bagaimana Abraham
Kehilangan semua cita - cita anggota masyarakat Urkasdim.
Ini gambaran iman yang harus dimiliki orang Kristen.
Jadi tidak sulit dimengerti kalau kita memahami hal ini.
Tuhan Yesus berkata, "Jika kamu tidak melepaskan segala sesuatu, kamu tidak dapat menjadi muridKu, kamu tidak dapat diubah.
Roh Kudus tidak bisa menuntun kamu."
Tapi banyak orang Kristen merasa, ku kan terbang tinggi dalam kemuliaanNya.
Dia merasa sudah terbang tinggi menuju kemuliaanNya, padahal hatinya masuh di bumi.
Orang - orang yang dipilih Tuhan untuk menjadi kekasih Tuhan itu orang - orang istimewa, orang - orang π₯ khusus.
Tidak semua orang Kristen itu umat pilihan.
Kalau kita orang Kristen di Eropa, atau pedalaman irian, kalau mendengar khotbah hanya setahun sekali, sebulan sekali dengan pendidikan yang rendah dengan situasi yang terbatas sulit dia akan mencapai kesempurnaan.
Mereka tidak dituntut banyak seperti orang yang hidup di kota besar Jakarta dengan intelektual yang baik, dengan kecakapan
menyerap firman sebanyak - banyaknya.
Dengan ekonomi, kesehatan, dan
sistimatika pola berpikir.
Itu sebenarnya semua perangkap untuk mengubah kita menjadi orang yang besar di hadapan Tuhan π
Orang yang akan dimuliakan Tuhan, Dihargai, jadi orang besar di hadapan Tuhan.
Kalau seseorang wanita menjadi istri gubernur, dia
menjadi orang besar, biar sebelumnya dia anak kampung, wanita kampung yang tidak jelas siapa orang tuanya.
Begitu menjadi istri gubernur, tidak bisa tidak menjadi terhormat.
Kita menjadi Anak Tuhan, kekasih Tuhan, tidak bisa tidak menjadi orang terhormat, dan harus berkeadaan agung.
Untuk itu pertaruhannya meninggalkan dunia π dan segala
kesenangannya.
Kalau tidak mau tidak bisa.
Kalau kita lahir di Eropa, ngaku Krisrendengan situasi dunia sekuler ini, tidak ada pemberitaan Firman seperti yang kita dengar di sini.
Dan situasi dunia π yang begitu matrealistis.
Ibarat mangga tidak
bisa matang.
Atau orang di pedalaman Irian dengan cara berpikir, yang rendah, pendidikan yang rendah bahkan tidak bisa baca tulis, Kristen juga.
Beda dengan kita π₯, Tuhan memberi fasilitas yang begitu lengkap, yang cukup.
Kalau kita dengan segala fasilitas yang Tuhan berikan.
Kita tidak fokus kepada panggilan menjadi kekasih Tuhan.
Kita tidak pernah menjadi orang besar di mata Tuhan.
Kita menjadi Anak Allah, Allah semesta alam yang tidak pernah dilahirkan, Allah π semesta yang tidak pernah punya penyebab, Dia sudah ada sebelum ada dari kekal sampai kekal.
Kalau dipikirkan kita jadi gentar.
Untung Allah baik.
Kalau tidak baik, betapa celakanya hidup ini.
Tetapi kebaikannya juga bahaya kalau kita tidak merespon dengan baik.
Selama ini banyak orang Kristen π₯ sesat merasa sudah mengakui Yesus Tuhan dan Juruselamat lalu jadi anak Allah.
Kalau kita ketemu Bapa di surga, belum tentu diakui.
Karena kita masih anak dunia, masih mencintai dunia π
Apalagi yang kelakuannya tidak senonoh, anak setan.
Kita boleh mengaku Anak Allah, kalau kelakuan kita tidak sesuai dengan Tuhan Yesus, itu bukan anak Allah.
Adalah naif, bodoh kalau secara nalar jadi Anak Allah.
Orang di Kristen juga bingung melihat orang Kristen yang begitu mudah masuk surga, asal percaya Yesus juruselamat, tidak usah lihat perbuatan baik masuk surga, ngaku anak Allah π.
Kelakuannya lebih buruk dari orang - orang yang tidak mengaku Anak Allah.
Kalau hari ini kita meninggal dunia, kita tidak menghormati Allah, kita akan masuk surga.
Tuhan tidak butuh percayamu.
Dengan pikiran itu Allah membutuhkan sikap hormatmu, sikap patutmu
kepada Dia.
Jadi kita jangan merasa anak Allah lagi.
Lalu kita anak siapa ?
Kita harus tanya kita diwarnai siapa ?
Diwarnai dunia Anak dunia
Diwarnai Roh Kudus Anak Allah.
Lebih baik kita ragu - ragu masuk surga.
Tapi kita berubah, dari pada yakin kita tidak masuk dalam kerajaan surga.
Tidak murahan.
Kalau kita menghayati Allah yang kudus yang besar.
Sampai kita berkata :
" Belas kasihanilah aku ya Bapa, beri aku kesempatan
Jadi kita juga tidak layak menerima anugrah yang begitu besar dari Bapa di surga ".
Siap sih kita ini ?
Ingatlah bumi kita ini kecil.
Ada planet yang besarnya 13 kali skuadron dari bumi yang 0 nya 34 kali, jadi bumi ini tidak ada apa - apanya.
Ada planet yang sekarang sudah mengkristral menjadi semacam berlian, lebih besar dari bumi π
Itu menurut para astronomi, para astronot.
Jadi cuma punya berlian sebesar kelereng, apa artinya ?
Dibanding dengan Allah yang maha misteri, maha agung, dan dasyat.
Makanya kita mesti ketemu yang mulia Tuhan Yesus dan Bapa π di surga, baru tahu gentarnya hati menghadap Dia.
Karena tidak pernah, maka tidak tahu.
Orang - orang Kristen abad, mula - mula
- Tidak punya perpustakaan
- Tidak punya Teolog - teolog.
- Tidak punya gereja.
- Tidak punya sinode.
Tapi hidupnya seperti Yesus.
Kenal betul Bapa di Surga.
Tetapi sekarng koq jadi begini?
Kristen macam apa hari ini ?
Ada yang salah.
Yang kita persoalkan adalah apakah kita hidup dalam kebenaran yang murni ?
Mengalami proses seperti Tuhan Yesus π guna layak menjadi anak - anak Allah.
Ibrani 12
Perlombaan yang diwajibkan itu tidak untuk semua orang.
Dan Kalau kita terpilih menjadi orang yang ikut perlombaan itu, kita harus memandang Yesus yang membawa iman kepada kesempurnaan.
Jadi kalimat itu mau mengarahkan kita punya kesempurnaan iman seperti Yesus π
Tekun memikul salib, mengabaikan kehinaan itu.
Dalam kamu menggumuli dosa belum sampai mencucurkan darah.
Jangan putus asa kalau kamu dihajar oleh Bapa, karena Bapa π menghajar orang yang dikasihiNya.
Kalau tidak dihajar anak yang tidak sah ( nothos)
Kalau dihajar jadi huios ( anak sah ).
Kalau Bapa kita di dunia menghajar kita dalam waktu yang pendek, apa yang mereka pandang baik.
Bapa π di Surga menghajar kita, agar hidup dan mengambil bagian dalam kekudusanNya.
Kalau tidak mengambil bagian dalam kekudusanNya, bukan anak.
Apakah kita sudah Kudus?
Kalau belum Kita bukan anak.
Untung masih ada kesempatan.
Ketika keKristenan menjadi agama, kita masuk ke wilayah orang - orang pada umumnya.
Tidak ada kawasan yang istimewa.
Ketika masuk ke kristenan itu kawasan yang lain.
Kawasan beragama masih berpotensi membuka peluang orang menikmati dunia.
Tapi kalau kita masuk kawasan Kekristenan,
dunia π tidak ada artinya di mata kita mestinya.
Jadi kalau dunia masih berarti, harta masih berarti, kita belum jadi anak Allah.
Jauh, belum, engkau masih miskin, melarat, engkau gembel asli kere.
Kalau jadi Anak Allah yang punya jagat raya ini tidak ada artinya dunia ini.
Kalau kita sudah terpaku dengan pola Kekristenan yang agamani, susah...
Apalagi kita sudah tertawan oleh dunia π, susah.
Tapi kita bisa keluar dari . keadaan ini.
Sebab paling tidak kita masih mendengar suara ini.
Kalau sudah tidak mendengar suara ini, kita tidak diberi kesempatan.
Jangan sombong, kalau kita tidak berubah nanti kita akan meratap dengan ratap tangis dan gertak gigi.
Kita akan menyesal sekali hanya tunggu waktunya
Orang - orang di ujung maut dalam kepasrahan
Ada orang yang dalam kepasrahan, tetapi
beryakinan dan berpengharapan, dengan keberanian berpengharapan, tapi itu sedikit.
Lebih banyak orang π₯ berpasrahan di ujung maut Ketidak pastian, kebingungan, itu mengerikan sekali.
Sehebat apapun orang itu tidak dapat menyembunyikan kegentarannya.
Firman kebenaran ini menghindarkan kita dari keadaan ini.
Supaya kita jauh - jauh bersahabat dengan Tuhan.
Sebab hidup ini tidak ada kemapanan.
Mapan apa?
Karena kita sudah dirusak filosofi dunia π
- Makin tinggi
pendidikannya
- Makin kaya
- Makin banyak uang
- Makin kuat relasinya dengan pejabat.
- Makin sehat, makin mapan.
Kita sehat, tetapi kita ketimpa balok di luar sana juga selesai.
Seberapa sehat ?
Ada orang sehat mati karena kecelakaan dll.
Ada orang sakit, rasanya mau mati, tapi tidak mati - mati, bisa...
Tidak mungkin mapan hidup ini, sebab :
1. Kita pasti mati
2. Tidak tahu kapan kita mati
3. Dunia bisa berubah setiap saat.
Kita mau harapkan apa ?
Ini tidak membuat kita pesimis, penakut, tidak...
Kemapanan adalah : ketika kita menjadi anak Allah.
Dia akan mencari kita ketika dunia π kacau nanti, menderu.
Maka Dia akan mempersiapkan penjemputannya waktu kita mau pulang.
Tgl sekian bulan sekian tahun sekian dia akan meninggal.
Pasti dipersiapkan penyambutan dan penjemputan.
Karena kita anak.
Tapi ini untuk orang - orang yang benar - benar tidak terikat dunia, dan hidupnya benar, Kudus.
Kita semua belum sempurna, tapi janganlah kita merencanakan sesuatu yang salah.
Harus tinggalkan semua.
Kalau dulu Tuhan π pakai kekaisaran Roma untuk menyembelih orang Kristen.
Dunia ditutup, orang Kristen tidak bisa menikmati dunia, tidak bisa menikmati kenyamanan sama sekali.
Disembelih orang Roma.
Dengan penderitaan orang Kristen tidak berbuat dosa.
Sekarang dunia terbuka mau hidup wajar seperti anak dunia bisa masuk.
Gereja hari ini sudah harus dewasa.
Gereja π dulu kan gereja baby.
Tuhan musti protek mereka, Tuhan protek gereja mula - mula ini, maka 3,5 masa dipindahkan ke padang gurun untuk dipelihara.
Wahyu 12 : 6
Dipelihara itu di padang gurun.
Penganiayaan itu membuat iman Kristen menjadi murni.
Sekarang ini tidak ada penganiaya, kita sendiri yang harus pegang golok menyembelih kita sendiri.
Tinggalkan dunia.
Dunia yang Indah ini, selamat jalan.
Kalau kita masi
mengingini dunia,
Seberapa kayam sih ?
Kalau sudah kaya kita mau punya apa sih hari ini ?
Coba apa sih yang kita banggakan hari ini ? F
Seberapa senangnya sih ?
Pasti kalau kita sudah punya A, mau B, mau C, terus...
Kita akan terikat denvgan percintaan dunia.
Perawan suci hati yang tidak terpikat, terikat, tertarik apapun.
Jadi kalau kita punya keluarga dan semua fasilitas bisa kita nikmati.
Tapi kita lepas setiap saatpun kita tidak kehilangan.
Dari satu aspek kita tahu semua yang kita miliki itu milik Tuhan π
Kita lepaskan, tidak ada yang kita genggam.
Jadi ternyata dibutuhkan perjuangan yang berat menemukan, mengalami, hubungan yang permanen dengan Bapa di Surga.
Dengan Bapa sebagai anak.
Dengan Tuhan Yesus sebagai mempelai.
Kalau jadi anak Bapa di surga, itu luar biasa.
Kalau kita menghargai mengerti status anak yang sah bagi Allah Bapa π
yang memiliki segala kuasa kemuliaan kerajaan maka kita berani bayar berapapun untuk khursus ini, untuk belajar, untuk tutunan ini, untuk dimentor ini.
Kalau punya uang ratusan miliyar bisa membayar
Tolong bimbing saya untuk jadi Anak Allah.
Tapi kita tidak usah bayar, tapi jangan terus jadi murahan.
Maka dikaitkan maksud keselamatan, maksud tujuan keselamatan kita tidak diharapkan datang kemari, jika tidak sungguh - sungguh mau belajar.
Uang kita π₯ juga tidak diharapkan jika tidak sungguh - sungguh mau belajar.
Aktivis juga tidak diharapkan membantu pelayanan.
Apa sih artinya pelayanan Secara tekhnis ?
Yang gembala harapkan kehendaki jemaat belajar kebenaran firman Tuhan dan mengalami perubahan menjadi anak Alalh.
Kalau tidak, percuma.
Ini benar....
- Ikuti jalan ini.
- Tinggalkan dunia
- Tinggalkan dosa
- Rubah hidupmu
Dosa dalam pikiran, dosa dalam daging, dengan habit yang salah, hati - hati.
Kita harus betul - betul ekstrim.
Tuhan Yesus meninggalkan surga jadi manusia itu ekstrim.
Tinggalkan teman - teman yang hanya ngomong jorok - jorok, membawa ke tempat yang tidak patut.
Atau ikut organisasi - organisasi yang membuat kita tidak menjadi lebih baik, tinggalkan semua.
Jadi ada perjuangan berat itu.
Jadi perjuangan melepaskan kecintaan kita terhadap siapapun dan
meletakkan Tuhan Yesusπ sebagai pribadi yang berharga dan paling tercinta Tuhan Yesus dan tentu Bapa di Surga.
Meninggalkan ayah dan ibu dan bersatu dengan istrinya.
Tuhan Yesus π meninggalkan Allah Bapa, kita meninggalkan dunia jadi mempelai.
Banyak pikiran orang Kristen, Tuhan mencukupi kita sukses, berhasil.
Itu bukan Yesus itu.
Tuhan Yesus merenggut kita keluar dari dunia π
Tapi selama ini orang memuji Yesus yang baik, pujia - pujian nanti kita pulang tidak seperti waktu kita datang, mendapat pertolongan.
Itu jin yang namanya Yesus.
Bukan Yesus yang benar.
Itu kuasa gelap yang namanya Yesus.
Itu buka Yesus yang benar.
Yesus yang benar berkata
Tinggalkan semua bersamaku, seperti Aku mengosongkan diri, kamu juga harus kosongkan diri.
Itu Yesus yang benar.
Sekarang Yesus yang palsu ditawarkan, dia baik, dia mencukupi.
Kalau perlu membuat kita teraniaya seperti yang terjadi di abad mula - mual.
Kalau Tuhan π memakai tangan kekaisaran Roma.
Sekarang Tuhan berkata, sembelih dirimu seperti Aku menyembelih diriku.
Aku memberiku mati, mengosongkan diri jadi manusia, sudah jadi manusia direndahkan mati lagi di kayu salib.
Yesus mati dua Kali.
Dari anak Allah di surga, dibunuh, dikosongkan.
Semua kenangan, ingatan dihilangkan, jadi mati.
Lalu mati lagi di kayu salib.
Kita cuma mati sekali.
Tidak bisa hidup.
Kita juga harus mati dua kali, sama.
Mati sekarang, mati dagingnya baru bangkit.
Jadi usaha menempatkan diri sebagai mempelai wanita agar dipertemukan di pesta perkawinan Anak Domba, itu tidak gampang.
Harus bersih, hanya Tuhan
kebahagiaan dan kesukaan kita.
Kalau kita sudah siap, kita akan dipimpin Tuhan menjadi kekasih abadiNya.
Selama ini pandangan kita sudah salah.
Apa lagi kita didudukan bersama Tuhan π di dalam kemuliaanNya.
Suatu kali pesta perkawinan Anak Domba berlangsung, semua orang yang setia sampai akhir dengan Tuhan, menjadi mempelainya itu kebahagiaan.
Bagaimana itu jadi kebahagiaan ?
Harus percaya dulu.
Dia Tidak kelihatan, seakan - akan tidak ada.
Apalagi Kristen abad mula - mula yang teraniaya luar biasa, seakan - akan Tuhan tidak bela.
Kalau kita mendengar firmanmu menjamin, itu benar.
Tapi Firman yang mana ?
Engkau mencukupi kebutuhanku.
Ikut Tuhan Yesus π kadang - kadang malah tidak dicukupi, malah kekurangan.
Itu menjamin aku,
sebenarnya jaminan itu kepercayaan saja.
Jaminan itu hanya kepercayaan kepada apa yang difirmankan dalam Alkitab π
"Aku percaya firmanMu, firmanMu itu jaminan. "
Itu maksudnya.
Tapi tidak ada sesuatu di atas kertas saja Alkitab itu.
Kita percaya kepadaNya, percaya pribadiNya, maka
kita walaupun kita tidak melihat Dia, kita mencintai Dia, dan kita rela menderita.
Dalam kitab Petrus berkata Walaupun kita tidak melihat, kita percaya, kita rela menderita untuk Dia.
Jaminannya apa?
percaya saja.
Sekarang Abraham dipanggil dari Urkasdim untuk menemukan negri yang dijanjikan Tuhan.
Apakah itu ada fotonya negri itu, ada petanya ?
Tidak ada...
Tapi Kita percaya ada surga di langit baru bumi baru.
Dan hari ini kita mempertaruhkan segenap hidup.
Kalau kita tidak berani mempertaruhkan segenap hidup, berarti tidak percaya.
Tinggalkan dunia π dan segala kesenangannya itu tidak gampang.
Kita berjuang setiap hari bahkan setiap saat.
Kalau kita tidak percaya sepenuhnya kepadaNya, kita tidak mau.
Kalau di gereja π masih tercekam Firman, begitu keluar gereja keadaan berubah.
Kita harus menjaga hadirat Allah.
Karena kita sembarangan ngomong, sembarangan bertindak.
Kita ini masih di hadirat Tuhan setiap saat.
Coba jagai setiap perkataan, setiap sikap.
Segala hal kita menjaga hadirat Tuhan terus.
Jurubicara Tuhan mulut tidak boleh bicara sembarangan, bahkan bencandapun tidak boleh,
Jadi harus baik, bersih luar dalam.
Bagaimana kita bergerak
Bagaimana kita berkata Haleluyah
Yang kita ajak memuji itu malaikat.
Kalau kita hidup bersih, tidak mencintai dunia.
Malaikat bisa kita gerakan untuk menyembahkan Allah π
Begitu kita menyembah,
malaikat - malaikat di sekitar kita tunduk karena mereka lebih mengenal Allah dari pada kita.
Terus malaikat yang lain juga di kawasan - kawasan tinggi ikut menyembah.
Apalagi yang menyembah ini Anak Allah, kekasih Tuhan Yesus.
Malaikat itu menyembah.
Kalau kita masih di kawasaan cinta dunia, kita tidak dapat menggerakkan malaikat untuk memuji.
Kalau kita tidak nekad, kita tidak berkualitas.
Tuhanlah harta kita.
Semua milik kita juga akan kita tinggalkan.
Baru menyembahnya luar biasa.
Seperti malaikat - malaikat itu tidak punya kepentingan apa - apa.
Malaikat itu kepentingannya hanya melayani Bapa π dan Tuhan Yesus.
Kita juga harus seperti itu.
Kalau kita masih berharap mendapat sesuatu, dan merasa hidup kita, tidak lengkap karena belum punya sesuatu, kita bukan mempelai yang setia, perawan suci di hadapan Tuhan Yesus.
Kalau kita masih kagum pada orang kaya, pejabat, mobil, rumah, berarti Kita kere, itu bukan anak Allah.
Walaupun kita kere di mata manusia, tetapi bangsawan di mata Allah.
Cepat atau lambat pasti sampai waktunya, kere atau bangsawan di mata Allah.
Kalau kita bisa menanggalkan semua keinginan dan kebanggaan,
baru kita bisa menyembah Tuhan.
Maka mutlak kita harus menyediakan waktu untuk bertemu Tuhan π
Nanti kita belajar terbang, menjangkau, berusaha mencapai hadirat Bapa.
Ini tidak bisa diajarkan sama sekali, karena ini subyektif sekali.
Tidak bisa dijelaskan, kita, harus dialami.
Tidak boleh ada ikatan - ikatan dengan dunia.
Kalau masih menilai dunia ini berharga, tidak bisa terbang.
Kita miskin, melarat, telanjang, tidak pakai baju kemuliaan.
Jadi kalau kita masih bangga akan pangkat, gelar, kecantikan, kita miskin dan melarat.
Yang memiliki jagat raya ini mengerikan.
Untung baik.
Kita menghadapi kuasa kegelapan yang terus berusaha menarik kita untuk masuk ke persekutuan dengan dirinya.
Bukan jadi persetanan, ke dukun atau terlibat olkustisme, dia menarik orang percaya masuk persekutuan dengan dia ketika orang - orang Kristen tertarik dengan dunia.
Ini duit, ini kedudukan, ini kecantikan, ini sex, ini kepuasan, ini pangkat.
Keluar dari persekutuan dengan Tuhan.
Banyak orang π₯ disesatkan.
Tetapi merasa tidak sesat.
Sebab masih percaya Yesus, sebab masih beragama.
Itu di wilayah keberagamaan.
Kekristenan itu bukan agama tetapi jalan hidup.
Ini ajaran yang terhilang.
Tuhan Yesus berkata :
" Tinggalkan segala sesuatu."
Paulus kalau berkata ekstrem banget.
- Asal ada makan dan pakaian cukup.
- Bagiku Kristus, dan mati adalah keuntungan.
- Aku lepaskan semuanya dan kuanggap sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Pasti orang - orang melihat Perjanjian Lama, Allah berperang ganti kita, itu bangsa Israel yang masih beragama.
Mereka tidak bisa menjumpai Allah kecuali melalui Imam, itupun setahun sekali.
Kita ini memiliki meterai Roh Kudus yang setiap saat bisa bergaul dengan Tuhan.
Inilah yang disebut hak kesulungan.
Ibrani 12 : 16 - 17
Ini hak kesulungan, diberi kesempatan untuk memiliki Tuhan Yesus.
Jangan di antara kita memiliki cabul atau
Jangan kita memiliki nafsu seperti Esau, yang menukar hak kesulungan dengan semangkok makanan.
Bukan kasus cabul, kasus Esau bukan unsur sexnya.
Kasus Esau itu merendahkan nilai - nilai rohani, merendahkan hak kesulungan.
Sepiring makanan.
Waktu kita lapar makan kita lewat saja.
Akibat makan yang salah kita harus pikul panjang.
Ini sama dengan kehidupan.
Ingin ini, ingin itu.
Sudah bosan dengan yang, ini, pengen yang itu.
Sudah punya itu, kurang banyak dan terus...
Lalu mati tidak bawa apa - apa, tetapi api hal - hal ini itu mencederai kita.
Kita tidak menjadi perawan suci di hadapan Tuhan π
Orang yang minta ampun karena, itu orang yang mau diperbaiki.
Setan tidak diampuni karena tidak bisa diperbaiki.
Kalau tidak mau diperbaiki, jangan minta ampun.
Apalagi yang model borongan, semua dosa, harus jelas.
Kita menikmati dunia
melecehkan Tuhan.
Setiap hari Kita menukar jam doa, jam membaca Alkitab π dengan nonton ke mal jalan - jalan.
Dan akhirnya kita tidak ada kesempatan lagi.
JBU π·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar