Minggu, 29 Juli 2018

RH Truth Daily Enlightenment “KESEMPATAN MENERIMA BERKAT” Pdt. Dr. Erastus Sabdono  29 Juli 2018

Dalam pelajaran di bab ini, secara khusus kita belajar mengenai ketegasan Allah terkait dengan sikap orang percaya terhadap anugerah Tuhan 💗
Hal ini dikemukakan Paulus di dalam Roma 11:17-20 yang tertulis demikian: Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.

Mungkin kamu akan berkata : ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas.
Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman.
Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

Dalam tulisan Paulus di perikop ini, bangsa Israel digambarkan sebagai carang asli yang memperoleh bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah.
Sedangkan orang percaya. 👥 adalah tunas liar yang dicangkokkan pada batang pohon zaitun.
Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang percaya bahwa mereka pada mulanya bukanlah umat pilihan.

Terkait dengan hal ini, Paulus dalam Efesus 4:11-13 menulis: Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu — sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, — bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah 💗 di dalam dunia.

Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.
Selama ini, karena sudah terbiasa menjadi orang Kristen, apalagi sudah menjadi Kristen sejak kecil, maka banyak orang Kristen tidak merasa istimewa menjadi orang Kristen.

Padahal kalau ditinjau dari pemilihan Allah, sebenarnya mereka dulunya termasuk bangsa kafir yang tidak memiliki hak-hak istimewa sebagai umat pilihan.
Dalam hal ini, kita 💗 harus selalu mengingat, betapa besar anugerah yang orang percaya terima untuk diperkenankan menjadi umat pilihan.

Kalau seandainya mereka tidak menjadi umat pilihan, betapa malang keadaannya.
Suatu kemalangan yang tidak dapat dibayangkan, orang-orang yang tidak memperkarakan hal ini dengan sungguh-sungguh. Mereka pasti menjadi orang-orang yang sangat berpotensi memandang rendah kasih karunia atau anugerah yang Tuhan 💗 berikan.

Mereka juga pada umumnya tidak menghargai pengorbanan Tuhan Yesus 💗 yang sangat mahal.
 Dan hal ini memicu mereka menyia-nyiakan anugerah yang begitu besar, sehingga mereka tidak mengalami dan tidak memiliki anugerah keselamatan.

Sebagai umat pilihan, kita mendapat “bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah”. Maksud kalimat ini, adalah bahwa umat pilihan mendapat kesempatan untuk menerima berkat-berkat dari Allah (Elohim) Yahwe. Berkat-berkat yang dimiliki Tuhan 💗 adalah berkat-berkat yang dibutuhkan manusia.

Tentu berkat di sini bukan hanya berupa berkat jasmani, tetapi juga berkat rohani atau berkat kekal, yaitu keselamatan dalam Yesus Kristus 💗
Kalau bangsa Israel, umat pilihan secara darah daging telah memperoleh berkat jasmani pada zaman Perjanjian Lama, sekarang Tuhan menyediakan berkat rohani atau berkat kekal.

Berkat rohani tersebut adalah keselamatan dalam Yesus Kristus. Keselamatan dalam Yesus Kristus menyediakan atau memuat berkat yang dapat membuat manusia mengalami perubahan di dalam batinnya.
Inilah inti berkat keselamatan yang diberikan oleh Tuhan.

Sayangnya, bangsa Israel tidak mengingini berkat tersebut.
Mereka lebih mengingini berkat fana, yaitu kemerdekaan dari kekuasaan bangsa Romawi dan segala berkat jasmani untuk kemakmuran lahiriah.
Kalau berkat jasmani hanya diperoleh bagi kebutuhan fisik, tetapi berkat rohani untuk pemenuhan kehidupan rohani.

Pada dasarnya, berkat rohani yaitu keselamatan, bisa mengubah manusia untuk menjadi manusia sesuai dengan rancangan Allah semula.
Hal ini sejajar dengan yang dikatakan oleh Tuhan Yesus 💗 di dalam Yohanes 6:31-35, bahwa Musa memberikan manna untuk makanan jasmani tetapi Roti yang sesungguhnya adalah diri Yesus sendiri.
Tuhan Yesus 💗 mengatakan bahwa daging-Nya benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman.

JBU

https://overcast.fm/+IqOBOmjno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar