π·Sesi ke 1
Sangat penting kita memahami Allah Tritunggal.
Sebab kebenaran hal ini memiliki implikasi yang sangat kuat di dalam hidup kita, karena merubah konspirasi berpikir.
Banyak hal yang tertuang dalam Alkitab π dan membentuk hubungan dengan Tuhan.
Hal ini tidak bisa dijelaskan secara lengkap.
Hal ini harus kita alami.
Kalau pengajaran Tritunggal hanya menjadi hasana ilmu di dalam pikiran, menjadi kajian, dan bahan perdebatan maka itu tidak memiliki implikasi.
Tidak memiliki pengaruh dan dampak di dalam hidup keseharian dalam hubungan dengan Tuhan, dalam inspirasi pribadi sesembahan yang benar dengan sesama.
π·Sesembahan maksudnya : sosok pribadi yang menjadi obyek untuk dihormati, dipuja, disanjung, dan disembah melampaui siapapun.
Sesembahan memang bisa berupa sesuatu, tetapi juga menunjuk pribadi yang kita harapkan memperoleh perlindungan.
Perlindungan bukan berarti kita bisa melewati hari tanpa problem, semuanya smooth, running well ok.
Tetapi apapun terjadi mendatangkan kebaikan untuk hidup kekal nanti, itu perlindungan.
Kalau kuasa kegelapan bisa melindungi kita di bumi π dengan kenyamanan, keamanan dan kenikmatan hidup yang berakhir kepada kebinasaan.
Di dalam kenyamanan itu manusia bisa tidak memperdulikan siapa yang menciptakan langit dan bumi, kehendak serta rencana.
Tetapi proses yang luar biasa dari sesembahan yang benar merubah karakter dan watak kita melalui segala hal.
Bahkan melalui hal - hal yang tidak menyenangkan.
Di situ merupakan bentuk perlindungan Tuhan.
Sesembahan itu pribadi daripadaNya kita π₯memperoleh perlindungan.
Iblis tidak bisa menjadi perlindungan.
Tuhan Yesus mengatakan memang dari dulu dia pembunuh.
Tetapi kepada sesembahan yang benar kita memperoleh perlindungan, pertolongan.
✳Pertolongan bukan berarti :
- Kita sakit disembuhkan.
- Dalam problem ekonomi kita diberi jalan keluar.
Bukan itu masalahnya
Pertolongan di sini adalah : - Bagaimana Dia mengubah manusia berdosa ini menjadi manusia Allah.
- Bagaimana Dia merubah karakter kita dengan karakter manusia ( human nature) kita menjadi seorang berkodrat ilahi ( divine nature)
Jika demikian bukan pertolongan.
Jadi kalau ada pertolongan yang ditawarkan yang bertendensi tidak merubah karakter kodrat dosaku,
Itu bukan dari Tuhan π
Itu penyusupan kuasa gelap di dalam gereja - gereja.
Kepada sesembahan kita mengabdi dan memberikan ini.
Kepada sesembahan inilah manusia melakukan ibadah kebaktian dalam seremonial atau ritual. Tetapi kita π₯ menyembah dalam Roh dan kebenaran.
Pujian kita tadi belumlah sebuah ibadah itu buah bibir yang memuliakan namaNya.
Ibadah yang sejati Ketika kita menghayati dalam pemerintahan satu pribadi agung yang berperasaan dan mempunyai kehendak, memiliki rencana supaya setiap hal yang kita pikirkan, kita ucapkan, dan kita lakukan selalu sesuai dengan kehendakNya.
Misalnya :
- Waktu kita mengalah waktu masuk lift karena lift terlalu penuh, itu ibadah.
- Waktu kita disakiti, dilukai kita tidak membalas kejahatan orang, itu ibadah.
- Waktu kita menolak perbuatan hal - hal yang menyakiti Tuhan, bukan hanya melanggar moral.
Sesuatu yang mungkin baik di mata manusia
tapi tidak sesuai kehendak Allah, itu ibadah.
Jangan memperkerdil pikiran kita menaifkan ibadah hanya datang ke gereja π memuji dan menyembah Allah.
Itu dangkal, itu sempit, itu miskin.
Itu hanya kulit, itu kemasan.
Ibarat handphone, itu dami.
Ibadah yang sesungguhnya adalah : sebuah tindakan.
Kekristenan yang sejati mengerjakan ibadah, bukan sikap tubuh kita ke satu arah
Tidak perlu kita memiliki gerak, tata cara - tata cara tertentu untuk melakukan yang disebut penyembahan.
Sebab penyembahan itu sikap batin yang terpancar terekspresi dalam tindakan - tindakan.
Kalau di gereja π sikap nyanyi sudah tidak benar bagaimana dia bisa mengisi hari - hari hidupnya dengan benar.
Ke gereja saja tidak.
Menyanyi saja tidak sungguh - sungguh
Baru menyampaikan buah bibir yang memuliakan namaNya tidak dilakukan, apalagi dalam prilaku.
- Sesembahan dipandang sebagai " Yang Ilahi " tidak dapat disamakan atau dipadankan dengan siapapun.
- Sesembahan dipandang sebagai yang memberikan hukum untuk ditaati, dan menjadi hakim yang akan mengadili setiap manusia π₯ suatu hari nanti.
- Percaya adanya akhirat, percaya adanya surga dan neraka.
Sesembahan adalah Pribadi yang diyakini memberi wahyu oleh penganut agama Samawi sebagai kebenaran dan tuntunan moral.
Bagi agama Samawi seperti agama Yahudi agama Samawi pertama, agama Kristen agama Samawi kedua, agama Islam agama Samawi ke 3
Sesembahan adalah : Pribadi yang berhak mengampuni dosa, memperkenan manusia masuk Surga atau membuangnya ke neraka.
Bagi orang Yahudi sesembahannya adalah Elohim, yang namanya Yahwe.
Elohim itu generik name,( nama umum )
Sebutan sesembahan itu Elohim, El itu the Mighty.
Elohim itu jamak, namanya Yahwe.
Banyak orang Kristen yang menganggap bahwa pengajaran ini tidak jelas.
Dan menjadi titik kelemahan dari pengajaran Kristen, itu salah.
Justru pengajaran mengenai Tritunggal adalah kekuatan
Keunggulan Kekristenan
Sebab dari pengajaran ini tersingkap bagaimana dan siapa Allah π yang benar ini ?
Tidak ada yang dapat menyingkapkan obyek sesembahan selain Dia yang turun dari Surga yang kita yakini Anak Allah.
Yesus anak Bapa yang menyingkapkan siapa Allah yang benar ?
Dibalik fakta - fakta fenonema Tritunggal dapat diperoleh pengertian pribadi - pribadi dalam obyek sesembahan itu.
Tidak ada Allah dalam Alkitab π yang ada Elohim.
Di dalam Elohim ada Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Theos itu sama dengan The Mighty juga generik name, nama umum untuk sesembahan dalam lingkungan budaya Yunani.
Alkitab perjanjian lama diterjemahkan dalam bahasa Yunani.
Kata Elohim diterjemahkan Theos.
Sebenarnya tidak pas, karena Theos itu tunggal.
Elohim itu jamak.
Tetapi ajaib, ketika Theos ditaruh di Perjanjian baru
menjadi tunggal, itu Yesus Logos.
Mereka memilih kata Theos, sebab sebuah kata yang sepadan dengan kata itu dalam bahasa Yunani.
Padahal itu tidak tepat, sebab Theos menunjuk tunggal, sedangkan Elohim menunjuk jamak.
Ketika Tuhan Yesus π datang Alkitab diterjemahkan bahasa Yunani kata Elohim diterjemahkan Theos, tunggal lalu menunjuk Bapa, sedang Yesus logos atau kurios.
Tanpa disadari Allah mengukir sejarah untuk memperkenalkan siapa Allah yang benar ?
Orang Yahudi menyebut Allahnya Elohim, kita ikut Elohim.
Tetapi puji Tuhan injil Matius 11 Yesus Kristus berkata :
- Tidak seorang mengenal Bapa selain Anak.
- Dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa.
- Dan kepada siapa Anak itu memberitahu, siapa Bapa, siapa Anak ?
Jadi kita mulai tahu, Bapa dan Anak.
Jadi kalau Tuhan berkata : "Akulah Jalan Kebenaran Dan Hidup."
Dia jalan Dia, bukan tujuan.
Bapalah yang dituju.
Tapi jalan ini bukan tidak terhormat.
Kita bukan merendahkan Yesus.
Kita meletakkan proporsi yang tepat dan benar ketika kita percaya dan yakin Tuhan Yesuslah jalan.
Jadi Bapa dan Yesus tidak sejajar.
Ada yang empunya kekuasaan, kemuliaan, tidak kelihatan selama - lamanya misteri segala misteri.
Dia memberikan Putra Tunggal yang mewakili Dia.
Maka Dia berkata ,"Lihat Aku lihat Bapa ."
Ini jelas kita menyembah Bapa π tidak mengurangi kita menghormati Tuhan Yesus.
Kita menyembah Tuhan Yesus bukan mengabaikan Bapa di Surga.
Tritunggal digambarkan :
- Bentuk segitiga ▲( Allah Bapa, Anak, dan Roh kudus )
- Es batu ( ada batu esnya yang keras, uapnya dan airnya kalau mencair )
- Matahari π yang memiliki cahaya, panas, dan terang.
- Telur ( ada kulit, putih telur, dan kuningnya)
Tritunggal tidak ada di Alkitab.
Tritunggal adalah sebuah istilah.
Kalau kita menggunakan Istilah Tritunggal di dalam Alkitab π itu ada pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus di kitab Perjanjian Baru.
Di Perjanjian Lama namanya Yahwe.
Tapi jangan kita berpikir Bapa namanya Yahwe, kalau Yesus Yoshua Hamasiah.
Ini juga salah.
Elohim itu nama umum, generik name, nama umum untuk Allah.
Elohim itu sebutan sesembahan.
Yahwe itu namanya.
Yahwe itu nama dari Elohim.
Di dalam Elohim ada Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Berarti Yahwe nama corporate, nama bersama.
Di Perjanjian Baru ternyata kita menemukan nama Theos, itu menunjukkan Bapa.
Jadi kalau Hoteos itu pasti Bapa, biasanya ada kata sesembahan.
Tapi Kalau Theos tok itu bisa artinya ilahi.
Yesus adalah Theos, artinya : Yesus adalah ilahi.
Tapi Yesus bukan Hoteos pribadi Bapa.
Tapi Yesus Theos, Yesus itu yang ilahi.
Itu hebat bahasa Yunani untuk menolong kita.
Ada kata sandang biasanya menunjuk pribadi.
Hoteos, tonteon ada artikel kata sandangnya.
Hoteos itu berarti Bapa.
Pada mulanya adalah Firman, Firman dengan Allah, Firman adalah Allah.
Kalau Firman itu Allah π itu logos itu adalah Theos.
Logos itu ilahi.
Logos itu bagian dari Elohim tepatnya begitu, tetapi Bapa adalah Theos itu.
π·Sesi ke 2
Dengan belajar Tritunggal kita mendapat pengertian yang berdampak dalam hidup kekristenan kita.
Sebelum para menyusun Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang maha Esa Pancasila dasar negara Indonesia, Kata "Esa" sudah ada di dalam Alkitab ribuan tahun sebelum ada agama Kristen dan agama Islam, yaitu : sekitar th 1400 sebelum masehi ( sm )
Sebelum agama Kristen
2100 tahun sebelum ada agama Islam.
Agama kristen mulai ada pada th 100 sm.
Agama Kristen tidak pernah mengarang cerita sendiri mengenai :
- Penciptaan
- Kejatuhan manusia ke dalam dosa
- Banjir Besar dunia zaman Nuh
- Zaman Abraham
- Perjalanan Bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan
- Mengenai nabi - nabi.
- Kisah Musa itu faktor empiris sejarah, jelas sekali.
Kita mengadopsi dari Alkitab agama Yahudi.
Jadi jelas akar Kekristenan yaitu : agama Yahudi.
Tuhan Yesus π tidak mendapat pengajaran itu dari siapa - siapa, mengenai kejadian mengenai Musa dll, juga kitab orang Yahudi.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama, yaitu milik bangsa Yahudi dapat dijumpai pernyataan yang luar biasa
mengenai Sesembahan yang benar yaitu : Elohim yang bernama Yahwe.
Mereka memiliki semacam credo itu atau pengakuan atau syahadat yang berbunyi, "Dengarlah hai orang Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa !"
Mereka menyebutkan Yahwe di sini Adonai.
Ini semacam pengakuan iman.
Bahkan kalimat terakhir sebelum meninggal mengucapkan, Allah itu esa.
Kata esa di sini Ekhad
Di sini terjadi semacam kekacauan.
Kata esa di dalam sila bisa dipahami bermacam - macam
Bisa satu kesatuan
Di Indonesia orang Kristen sudah terbiasa mendengar kata esa yang artinya : berjumlah satu, yang
sama dengan tunggal maka asumsi banyak orang Kristen terbawa pengertian esa dari konteks bahasa Indonesia.
Dan ini berpotensi mengacaukan pengertian orang Kristen terhadap pemahaman yang benar mengenai keesaan obyek Sesembahan yang benar dari sudut pandang iman Kristen.
Sila kita sudah benar, tetapi pengertian kita sebagai orang Kristen π₯ harus tepat.
Jadi Kata esa menurut pandangan Alkitab, dari kebenaran Alkitab.
Kita harus kembali kepada Alkitab π, jadi Allah itu ekhad, esa.
Itu berarti satu dalam kesatuan, artinya benar, tepat atau sepantasnya.
Bersatu satu - satunya.
Dengan demikian ekhad bukan satu dalam arti tunggal, atau dalam arti jumlah bilangan.
Tetapi ekhad dipahami satu dalam kesatuan.
Ini menunjuk keberadaan Elohim.
Untuk mendalami pengerartian ekhad ini ulangan 6 : 4 - 6 terdapat kaya itu harus lihat konteksnya dengan teliti.
Persatuan obyek sesembahan yang benar bagi umat pilihan adalah Elohim yang nama propernya adalah Yahwe.
Ini terkait juga dengan
Elohim juga yang digunakan bangsa Kanaan.
sebagai sebutan untuk allah sesembahan mereka.
Asyera, Asyitoret, Dagon, Baal, Milkom, Molokh dll.
Jadi kalau orang Yahudi berkata Allah itu esa, artinya : Allah itu satu.
Ini misteri sebenarnya.
Walaupun di dalam catatan dalam buku - buku terdapat pernyataan orang Yahudipun sebenarnya Allah mereka itu bukan satu dalam arti tunggal, jamak.
Tetapi di Alkitab π tidak muncul namanya.
Di dalam tradisi dikatakan begitu.
Dan Kita bisa mengerti mereka tidak mengerti dengan jelas, karena belum disingkapkan oleh Tuhan Yesus.
Tetapi kalau agama - agama Kanaan menyebut Elohim itu berarti satu kesatuan dari banyak allah - allah mereka :
- allah mereka untuk perang
- allah mereka untuk kesuburan tanah
- allah mereka untuk kemakmuran dsbnya.
Ada banyak dewa - dewa.
Dengan pernyataan bahwa Elohim itu esa, hendak ditegaskan bahwa hanya ada satu obyek Sesembahan.
Jadi obyeknya satu.
Tapi di dalam obyek
Itu ada pribadi - pribadi itu masalah.
Bagi Bangsa Israel mereka hanya mengenal Yahwe.
Di luar Yahwe kebohongan bukan Sesembahan yang patut.
Jadi obyeknya hanya satu, Elohim yang bernama Yahweh itu nama corporate.
Elohim itu juga corporate.
Mereka punya Elohim, dari dewa - dewa itu.
Kalau Israel Elohimnya satu yaitu Yahweh.
Jangan Allah lain artinya : obyek Sesembahannya Elohim yang
proper namenya Yahweh.
Sesungguhnya keberadaan Elohim yang disembah dan diakui oleh Bangsa Israel serta orang percaya, bisa dikatakan sebagai suatu lembaga yang didalamnya ada Pribadi - Pribadi.
Bila diamati dengan teliti, sangat jelas masing - masing Pribadi ditampilkan di banyak bagian dalam Alkitab π
Hal ini harus dipahami dengan tepat.
Kata Elohim yang memgisyaratkan adanya kejamakan Pribadi dalam diri Elohim tersebut menunjuk suatu lembaga.
Kata Ekhad tidak sama dengan konsep agama.
Esa = gabungan unggulan
Kej 1 : 24 Suami istri jadi satu daging itu ekhad
Kata Yakhid menunjuk satu - satunya Ishak yang yang dipersembahkan.
Allah π yang benar tidak pakai kata yakhid, tetapi pakai kata ekhad,
Sebenarnya penolakan kejamakan Allah hanya satu antikris, karena menolak Kristus.
Entah bagaimana pokoknya jalannya ABY ( Asal Bukan Yesus ) itu intinya.
Padahal Alkitab berkata : " Tidak memiliki Yesus tidak memiliki Bapa "
Tidak mengenal Bapa, tidak tahu jalan hidupnya.
Makanya orang Kristen harus memiliki moralnya Tuhan Yesus π
Bukan moralnya tokoh manapun.
Elohim itu lembaga, institusi.
Kita tidak perlu takut untuk menjelaskan hal ini.
Jadi Ketika Tuhan Yesus membangkitkan orang mati, lalu murid - muridNya menceritakan ke orang - orang, ini bisa membuat bahaya bagi Yesus, karena mereka akan mengenal Mesias itu.
Karena Mesias yang mereka pahami itu yang Ilahi, yang ini lain.
Jadi bisa digambarkan turun dari Surga dipersiapkan yang ilahi.
Bahkan misi yang dibawa Tuhan Yesus dengan Mesias yang mereka harapkan beda.
Jadi tidak heran memang orang Yahudi punya bayangan bahwa Allah itu jamak dan di antara Elohim itu bisa jadi Mesias suatu hari nanti.
Bukan tidak mungkin, yang perkasanya seperti Daud.
Karena yang mereka hadapi Roma yang begitu hebat.
Karena orang Yahudi Yesus datang dari Nazaret.
Apa itu Nazaret ?
Makanya sebutan Nasrani itu bukan sebutan penghormatan itu perendahan terhadap kampung, deso.
Nasrani itu Nazaret deso.
Apa yang diberikan Nazaret.
Di situlah kampungnya Tuhan Yesus.
Mereka π₯ tidak bisa mengerti Yesus mati disalib, ini murid - muridNya, apalagi Orang Yahudi.
Yang namanya Mesias itu agung ilahi seperti punya unsur Ilahi, yang punya unsur keilahian.
Orang - orang Yahudi yang tidak memahami pejamakan pribadi dalam Elohim, karena bagi mereka menganggap ajaran ini menghujat Elohim.
Mereka tidak mau mengakui bahwa Yesus anak Maria.
Kalau mengaku Elohim yang turun dari Surga spektakuler.
Tapi sebenarnya Tuhan Yesus π sendiri tidak pernah menyamakan diri dengan Bapa, sama sekali tidak bermaksud demikian.
Yesus adalah Anak bukan Bapa.
Dia adalah utusan.
Dan Yesus menjadi utusan bukan hanya pada waktu mengosongkan diri jadi manusia dari dulunya memang jadi suruhan Bapa.
Di Alkitab itu Malakh Yahweh - Malakh Yahweh yang disembah, itu utusan.
Memang kesayangan Bapa
dari dulu.
Dulu Gembala tidak berani mengakui terus terang bahwa :
- Melkisedek itu adalah Anak Allah.
- Yahwe yang berhadapan dengan Abraham itu Allah Anak ( Tuhan Yesus)
- Yang berhadapan dengan Yosua didatangi bala tentara itu Allah Anak.
- Yang menjumpai Hagar itu adalah Allah Anak juga.
- Yang berhadapan dengan Yakub itu adalah Allah Anak.
Inilah cirinya orang Teologia yang punya sistimatika berpikir terpaku begitu rupa artinya terpaku oleh premis - premis atau asumsi sebelumnya.
Jadi Allah Anak ini Tuhan Yesus π sudah menjadi representasi Bapa, utusan Bapa sejak zaman Perjanjian Lama.
Dia kesayangan Bapa sejak kekekalan.
Karena Bapa membiarkan Allah itu disembah, karena Allah Bapa memang tidak kelihatan.
Mereka belum tahu bagaimana menyembah Allah itu.
Akhirnya mereka melakukan ritual, seremonial seperti agama Yahudi dengan tuntunan ibadah mereka.
Dengan darah domba, mereka membuat ibadah di kemah suci dan bait Allah.
Itulah yang dilakukan.
Allah yang cerdas itu akan menunjukkan kecerdasanNya dalam tutunannya bagaimana umat menyembah ada tatacara.
Tetapi Tuhan Yesus π mengatakan tidak ada tata cara.
Yang penting sikap secara batiniah human lahiriah.
Kalau Allah senang disembah dengan cara tertentu, lalu Allah senang, itu Allah yang tidak cerdas.
Allah tidak perlu musik, Dia sudah punya jutaan malaikat dengan alat musik yang sempurna.
Kalau tubuhmu nunduk, jiwamu tidak nuduk itu percuma.
Bagaimana kita π₯ membedakan Allah yang benar dan Allah yang tidak benar ?
Batin itu tidak bisa kebaca.
Tapi Allah yang cerdas akan mengajarkan kita cari menyembah yang benar.
Berarti yang mendeklarasikan bahwa tidak ada Allah Elohim selain Sesembahan yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub yaitu Elohim Israel.
Di dalam Elohim sebagai terdapat Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Yang punya kerajaan itu adalah Bapa.
Menjadi Tuhan artinya : memperoleh Kemuliaan dari Bapa.
Bapa menyerahkan KerajaanNya bagi Tuhan Yesus.
Jadi tidak ada Tuhan selain Yesus, karena Yesuslah yang diberi kekuasaan oleh Bapa π
Bapa tidak pernah kelihatan.
Kita di bumi sementara ini bukan selamanya, kita warganegara Indonesia hanya 70 th - 80 th.
Adapun Roh Kudus yang diartikan Roh Theos.
Ini luar biasa.
Jadi pemilihan kata Theos untuk menterjemahkan Elohim, ini luar biasa.
Sebenarnya tidak pas.
Sebenarnya tidak terlalu perlu.
Soalnya di Perjanjian Lama belum ada Tuhan Yesus.
Kalau Yesus membuat mukjizat itu untuk kepentingan kemesiasan bukan untuk diriNya.
Maka Bapa tidak ragu - ragu mempercayakan jagat raya ini dan pemerintahannya diserahkan kepada Tuhan Yesus.
Dan Dia selalu menjadi kemuliaan Bapa di surga.
Bapa dan anak itu pribadi yang berbeda.
Kata hakekat itu bermacam - macam rumusan.
Hakekat itu inti atau dasar atau bagian, jadi Yesus itu bagian dari Elohim.
Satu hakekat dengan Bapa artinya satu bagian, tapi bukan satu sejajar.
Kata yang lain menunjuk Bapa dalam teks Ibrani digunakan kata allos berbeda atau lain, tetapi masih satu hakekat.
Jadi kita harus memahami kata allos dengan heteros.
Heteros itu berbeda jenis.
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan, karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan yang mengasihi yang lain.
Atau dia akan setia pada seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tak dapat mengabdi pada Allah dan mamon.
Kata lain di sini tidak menggunakan kata allos, tapi heteros.
Bapa ini pribadi yang lain dari Yesus yang lain, lain tapi allos, lain tapi satu hakekat, bukan heteros.
Pribadi yang lain itu bukan berbeda hakekat.
Lain allos, lain tapi satu jenis, satu hakekat, satu lembaga, satu bagian Elohim, bukan heteros.
Jadi Bapa π dan Anak ini beda, tapi dalam satu jenis, satu hakekat Allah Elohim.
Allah Bapa Allah Anak satu hakekat artinya satu inti dasar satu dalam bagian Elohim tersebut, tapi bukan berarti sejajar.
Orang takut membedakan dua pribadi ini.
Benar - benar lain dalam satu hakekat.
π·Sesi ke 3
Allah itu tunggal.
Elohim itu jamak.
Sesembahan yang benar harus mengerti bahwa bila kita tertunduk dengan kata Elohim, yang diterjemahkan Allah itu berarti lembaga ilahi.
Masalahnya adalah : sebab kata Elohim dan Theos diterjemahkan sama Allah.
Jadi masalah.
Sedangkan Yahwe diterjemahkan Tuhan.
Ini tidak melihat dari sudut penamaan, sebutan nama, tapi sedang mempersoalkan mengenai ketribualan.
Ini artinya : El.
Sesembahan yang tunggal El.
Allah anak berarti Anak tunggal Allah.
Allah Bapa juga digunakan, tidak salah.
Setelah kita mengenal Tritunggal, kita dapat berkata yang menciptakan langit dan bumi π adalah : Elohim, karena memang ramai - ramai yang menciptakannya, bukan sendiri.
Kecuali di dalam pikiran kita waktu menyebut Allah berarti sama dengan Elohim.
Allah yang menciptakan langit dan bumi, boleh juga.
Allah dalam bentuk jamak Bapa, Anak, Roh Kudus yang melingkupi semuanya.
Kata Theos diterjemahkan Allah bisa lebih dekat, karena Theos ini tunggal dan Allah dari El ini tunggal juga.
Jadi tidak terlalu bermasalah.
Tapi kalau El ini diterjemahkan Allah bermasalah, karena El itu jamak, ini lebih ke tunggal.
Elohim Yahweh, Elohimnya orang Israel.
Tidak bisa dikatakan Allah Elohim karena itu nama corporate dari Elohim.
Memang semua bisa dipaksakan.
Tapi kalau kita kan pengertian yang benar Elohim yang menciptakan langit dan bumi, itu lebih benar.
Kalau Allah yang menciptakan langit dan bumi, ada kurang tepatnya, karena Allah itu lebih menunjuk ke tunggal.
Padahal pribadi ini bukan tunggal, tapi jamak.
Jadi Elohim itu generik name, bukan personal name.
Personal name itu Yahweh.
Jadi kalau kita menyebut Yahwe, ingat di dalam Yahwe itu ada Bapa dan Anak.
Yahweh itu nama corporate, Bapa bisa menggunakan, anak bisa menggunakan.
Jadi Anak Bapa Tuhan Yesus π sebelum bereinkarnasi menjadi manusia itu mewakili Elohim.
Dalam beragama, Orang - orang Yahudi berprinsip bahwa tidak ada Elohim selain Yahwe.
Bagi orang percaya pernyataan itu diakui benar.
Tapi kita tahu Elohim itu ada Bapa dan Anak.
Tapi orang Kanaan yang memilih banyak agama Elohim kami adalah Baal, Dagon, Asyer, Asyetoret, Molokh dll.
Tapi Orang Israel tidak ada Elohim selain Yahweh.
Kemudian setelah kita jadi orang percaya π₯, ternyata di dalam Yahweh ini ada pribadi.
Yahweh ini ada Bapa ada Anak.
Ternyata ini memiliki segala kekuasaan dan kerajaan.
Ini yang menerima kekuasaan dan kerajaan.
Ini jadi Tuhan, ini Bapa.
Jadi tidak ada Elohim selain Yahweh, setuju.
Lalu tidak ada Bapa sumber segala berkat selain BapaNya Tuhan Yesus.
Dan tidak ada Tuhan selain Yesus.
Ketia Tuhan Yesus membuka rahasia ada Bapa ada Anak.
Ini ada kepala.
Kepala Kristus itu Bapa π
Bapa yang memberi kepercayaan kepada Anak untuk mengolah jagat raya, Dia jadi Tuhan, artinya : penguasa, majikan.
Maka tidak ada majikan selain Yesus.
Bapa di surga Dia bapanya Tuhan, kalau boleh sebut Tuhan besar.
Ini Bapa yang dari Bapa keluar Yesus, keluar dari Anak.
Dia Bapa segala roh.
Dari Bapa juga keluar roh yang lain, jadi lusifer, tapi memberontak.
Lalu malaikat - malaikat juga roh, juga anak - anak Allah, karena rohnya dari Bapa.
Dan manusia juga anak Allah, rohnya dari Bapa.
Tetapi yang satu ini, Dia bersama Bapa menciptakan langit dan bumi π dan manusia.
Dia bukan bagian dari ciptaan.
Sebelum ada siapa - siapa, bersama dengan Bapa.
Ada hal yang tidak perlu kita tanyakan, Karena itu terlalu terhormat, terlalu agung.
Dan kita tidak patut berkata begitu.
Bapa ini roh yang melahirkan Anak atau Anak lahir dari Bapa.
Anak yang menciptakan, Bapa yang memberikan kekuasaan.
Pada waktu Dia di Eden,
Ada sosok yang mesti melayani Anak, dia ditaruh di kerub di tamannya Tuhan.
Dia bisa memerintah sendiri, dia memberontak.
Roh Kudus adalah RohNya Bapa π yang melingkupi jagat raya.
Roh Kudus juga di luar dari Bapa.
Tapi kata Anak keluar dari Bapa, tapi kata keluarnya ini beda.
Kata keluar bisa terpisah dari pribadi lain, tapi lainnya allos, lain tapi sehakekat, bukan lain secara jenis ( heteros )
Lain tapi satu jenis, satu hakekat yaitu dalam lembaga Elohim.
Roh Kudus keluar dari Bapa, keluar dalam arti memancar terus - menerus, mengalir, karena itu rohNya Bapa π
Bapa, Anak ada di surga, Roh Kudus memenuhi bumi ada di jagat raya.
Ada pribadi Anak, ada pribadi Bapa.
Apakah Roh Kudus juga berpribadi ?
Ya, tergantung bagaimana tergantung kita memahami kata pribadi.
Biasanya kata Pribadi artinya : satu entitas yang memiliki pikiran dan perasaan kehendak yang bisa mengambil keputusan atau pikiran.
Tetapi pengertian Roh Kudus pribadi ke tiga.
Itu jadi relatif.
Jika dikaitkan karya - karyaNya Dia pribadi ke tiga karena Bapa ada di surga.
Tapi kalau dikaitkan di dalam kesatuan Elohim Dia pribadi ke tiga, karena Dia rohNya Bapa π
Dalam Konteks Roh Kudus mewakili Bapa dan Anak, Dia menyelenggarakan pemerintah jagat raya ini.
Konteks kesatuan Elohim. Dia bukan pribadi ke tiga karena Dia menyatu dengan RohNya Bapa.
Jadi kalau kita memahami Roh Kudus itu Roh yang berbeda, Roh yang lain jadi kacau, Ketritunggalan jadi kacau, karena memandang Tritunggal juga salah.
Mau tidak mau dipisahkan, salah itu.
Roh Kudus itu Roh Allah.
Maka di Perjanjian Baru disebut Roh Theos.
Sebenarnya kejadian apa dalam proses Roh Elohim.
Roh Elohim itu Rohnya Bapa atau Anak tidak jelas.
Karena memang tidak tahu.
Di Perjanjian Baru baru tahu.
Roh Theos bukan Roh Logos.
Yang lebih biasa adalah ada beberapa ayat yang menunjuk roh Yesus datang, itu pribadi Yesus.
Yang harus kita mengerti hal ini Yesus Tuhan π kita itu tidak memiliki kuasa dalam dirinya sendiri.
Kalau dikatakan Allah itu esa, kan memang sumbernya satu dari Bapa ini.
Kalau bicara lisensi, siapa yang punya lisensi ? itu Bapa π
Tetap Dia memiliki putra tunggal, Dia menjadikan ini lembaga atau institusi yang namanya Yahwe.
Ini jadi Allah karena dalam satu hakekat lembaga ini.
Terbukti banyak perkataan Tuhan
Anak itu mendapat kemuliaan sebelum duniaπ dijadikan.
Anak tidak bisa berbuat apa - apa dari dirinya sendiri.
Dia bisa dikosongkan dengan kata lain dibunuh.
Lalu rohnya ditaruh dalam diri Yesus.
Yesus ini seratus persen seperti kita cuma rohnya Tuhan yang berinkarnasi masuk di sini.
Jadi pada waktu putraNya dikosongkan, diambil semua kemuliaan itu.
Dan dikembalikan lagi setelah Dia menang segala kuasa di surga di bumi π kemuliaan diberikan kembali, itu dari Bapa.
Kalau Roh Kudus dianggapnya rohnya yang lain betapa kacaunya Tritunggal.
Supaya tidak kacau dibuat ilustrasi telur, jadi kacau.
Allah yang benar ini, yang punya lisensi.
Segala kuasa, kemuliaan di tangan Bapa π
Ini bukan merendahkan Yesus sama sekali.
Menghormati Putra seperti menghormati Bapa, tetapi
Segala kuasa dari Bapa, bukan dari Tuhan.
Ketika kita mengerti kebenaran kita mau sempurna.
Kita π₯ mau ikut jejakNya Tuhan Yesus.
Jadi kita bisa menarik Yesus ini terbatas, supaya kita menelandani seluruh hidup Yesus dengan jelas.
Dia dikosongkan.
Ketika Dia dikosongkan dunia masih bisa berjalan dengan baik dalam perputaran yang sempurna dengan siklusnya yang sangat - sangat sempurna,
karena semua dikerjakan Roh.
Roh Allah itu membuat tatanan, yang menegakkan semua tatanan.
Hukum Archimedes tidak bisa dibatalkan.
Itu semua ada tatanan. Itu semua hukum - hukum kehidupan ini karena ada Allah yang memenuhi jagat raya ini.
Jadi kalau Roh Kudus dianggap Roh yang lain, jadi betapa konsep Tritunggal itu.
Bapa π tidak berhubungan langsung dengan ciptaanNya ketika Sang Anak yang memerintah dan fasilitas Roh Kudus yang membuat tatanan.
Nanti kalau kita di surga semua sudah sempurna, tidak ada dosa, semua siklus alam berjalan dengan baik, tidak ada kejahatan.
Tentu semua harus dikaryakan, sebagai manusia harus bekerja mengolah bumi yang baru, tetapi semua ada tatanan.
Dan manusianya hidup dalam tatanan itu.
Kalau sampai kita berkata Yesus π adalah pencipta langit dan bumi kita tidak perlu ragu lagi.
Yesus Sang logos itu.
Pada waktu penciptaan anak Bapa belum dinyatakan, maka tentu saja belum ada nama Yesus.
Dalam injil Yohanes dikatakan Theos bersama Logos.
Theos itu Bapa.
Logos itu Firman, Anak.
Sekarang jelas.
Yesus berkata, Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.
Itu semua pekerjaan karya Bapa π di Surga.
Dan Anak tidak bisa mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya, sebab apa yang dikerjakan Bapa itu dikerjakan Anak.
Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan segala sesuatu yang dikerjakan.
Itu pasti bukan menyangkut hanya hal - hal yang menyangkut di bumi π saja, tidak istimewa - tidak istimewa sekali, tapi ketika penciptaan alam semesta di luar waktu sebelum dunia diciptakan Yesus Allah Anak sudah melihat apa yang Bapa kerjakan.
Jadi pernyataan Tuhan Yesus π tersebut memberi kesan yang kuat bahwa Anak Bapa Tuhan Yesus selalu bersama - sama Bapa dalam karyaNya sejak Anak Bapa bersama Bapa dalam pemerintahan nanti bersama kita di langit baru bumi baru.
Jadi kalau dikatakan pemerintahan sejak zaman purbakala artinya : Dia sudah ada.
Tetapi harus mengakui kepala segala sesuatu itu Bapa.
Di atas Yesus ada Bapa.
Bahkan Yesus menundukkan diri kepada Bapa.
Semua ditundukkan di bawah kakiNya.
Anak tundukkan diriNya kepada Bapa.
Misteri segala misteri adalah Bapa.
Kita harus memghayati misteri Bapa.
Tidak ada seorangpun sampai kepada Bapa, kecuali melalui Aku.
Aku jalannya, bukan tujuan.
Ini bukan merendahkan Yesus, tetapi menempatkan.
Dia bukan tujuan, tujuannya Bapa.
Kalimat ini membahayakan doktrin Kristologi.
Hanya bahaya saja, bukan mencelakan, asal bisa memanfaatkan, bahaya jadi tidak bahaya.
Yesus jalan sampai kepada Bapa π
Ini bukan dipahami sekedar selamat.
Memang tidak ada keselamatan di luar Yesus.
Jadi salib ini menebus dosa dunia, semua orang yang dihakimi menurut perbuatan.
Tapi yang sampai kepada Bapa, ini yang ditunjuk jalan kebenaran yang memiliki hidup yang berkualitas, itu manunggal Bapa, ikut Yesus.
Yang ini bukan umat pilihan, tapi jadi anggota masyarakat yang dihakimi menurut perbuatan dan yang berkenan tinggal di kerajaanNya.
Kalau kita anak yang memanggil yang maha agung Bapa.
Alkitab π berkata, "Jaga perkataanmu, jangan banyak bicara, karena Allah, Elohim Yahwe di Surga, kita di bumi."
Dulu kita ngomong sembarangan.
Makin hari makin kita berdoa kepada Bapa tidak berani macam - macam, sekarang takut, tidak berani sembarangan ngomong, hati - hati.
Jadi kita bisa mengerti hubungan kita dengan Yesus π
Ini tidak bisa dipecahkan dengan kajian tulisan Theologi, ini harus dialami.
Yang benar harus ditegaskan Yesus itu Elohim sendiri.
Ego Eimi, Akulah Dia.
Jadi orang - orang Yahudi pada waktu itu tidak mau mengakui Yesus itu Elohim sendiri.
Tapi Tuhan berkata : "Akulah Dia "
Sering berkata, Aku berkata kepadamu itu pernyataan - pernyataan sering muncul di Perjanjian Lama, Aku adalah Aku.
Dimunculkan Tuhan Yesus.
Sebenarnya dari hal itu tersirat Dialah Elohim Yahwe ini.
Dengan penjelasan ini tidak perlu dipersoalkan lagi keesaan.
Tapi esa ekhad bukan esa yakhid.
Sesembahan yang benar bagi umat pilihan adalah Elohim, yaitu ditinjau dari keberadaannya...jelas.
Sebab yang terpenting adalah bagaimana Elohim, Bapa, Anak, Roh Kudus menggelar pemerintahanNya, melaksanakan rencanaNya dan kita pahami dan terlibat di dalamnya.
Relasi kita dengan Yesus π jelas, relasi kita dengan Bapa jelas.
Bapa mengutus putraNya, putraNya sukses lalu PutraNya berkata, seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu, pergilah...
Aku jalan, kamu bisa menghubungi Bapa, minta dalam namaKu, dalam nama Tuhan Yesus, itu jelas kamu minta kepada Bapa pakai namaKu.
Sumber berkatnya Bapa π tapi bukan berarti kita tidak bisa minta kepada Tuhan Yesus, karena Dia Tuhan, Dia bisa buat, itu hebat sekali.
Segala sesuatu yang dikehendaki oleh Bapa π untuk dilakukan pasti dilakukan dengan sempurna.
Jadi waktu kita minta kepada Tuhan Yesus, Tuhan Yesus tidak mungkin memberi sesustu yang Bapa tidak kehendaki, pasti....
Minta kepada Bapa perantaranya Yesus, bukan Santo Petrus.
Harus pakai nama Yesus.
Tuhan Yesus tidak akan memberi apa yang Bapa π tidak kehendaki.
Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Dia akan menjawab sesuai kehendak Bapa.
Relasi Bapa dan Anak relasi yang sempurna dalam menciptakan langit dan bumi dalam melaksanakan karyaNya.
Kalau Anak disejajarkan Bapa bagaimana dikosongkan ?
Dari dulu juga jadi utusan, bahkan di Perjanjian Lama Dia tidak pernah menggunakan kekuasaanNya tanpa ijin Bapa.
Maka tidak heran Dia rela melepaskan kesetaraanNya.
Rencananya Elohim sempurna atas bumi, penciptaan manusia π₯, penyelamatan.
Yang kita persoalkan, pahami adalah apa rencana dan kehendakNya dalam hidup kita.
Kita melihat Yesus dari moralNya, bukan dari mukjizat - mujizatNya, setan juga bisa buat.
Dari moralNya setan tidak bisa buat.
Tuhan Yesus π bisa dikosongkan jadi manusia.
KeilahianNya dikosongkan.
Dia pribadi dari Bapa.
Dia 100 % bagian dari Elohim.
KeilahianNya nampak dari moralNya, itu moral Bapa.
Dia yang sulung, kita saudaraNya.
Tuhan Yesus π disebut yang sulung artinya : mendahului menang atau sempurna.
Allah bekerja dalam segala hal, supaya kita serupa dengan Yesus supaya kita
dimuliakan bersama Dia.
Tuhan Yesus 100 % Allah artinya : RohNya itu dari Bapa.
Tuhan Yesus 100 % manusia persis seperti kita berdaging, makan, cape.
KeilahianNya dikosongkan,
tapi Dia bisa pakai kalau mau, bisa menurunkan malaikat, tapi tidak.
KeilahianNya nampak dari moralNya.
Tapi ternyata bukan Yesus yang bisa bermoral, kita juga bisa, namanya kita juga manusia Allah / Man of God, kita π₯ menjadi keluarga kerajaan.
Yang menerimaNya diberikan kuasa supaya menjadi Teknon, anak dalam arti keturunan.
Kenapa disebut kudus ?
Ketika di dalam Perjanjian Baru Roh Allah hinggap di dalam diri manusia π₯
Kata kudus mengingatkan, bahwa manusia yang dihinggapi Roh itu tidak boleh hidup sembarangan.
Roh Allah ketika hinggap disebut Roh Kudus supaya
orang yang dimeteraikan Roh Kudus tidak boleh hidup sembarangan.
Roh Yesus artinya : pribadi Yesus yang langsung turun.
Roh Kristus ini spiritnya, gairahNya dari Yesus.
Roh Allah sama dengsn Roh Kudus, ini RohNya Allah Bapa.
Di Perjanjian Baru Roh Allah disebut Roh Theos, Rohnya Bapa, jadi bukannya Roh orang lain.
JBU π·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar