Terkait dengan penghakiman atau pengadilan, perlu dikemukakan mengenai mereka yang diperkenan masuk dunia yang akan datang melalui penghakiman untuk menjadi anggota masyarakat. Perlu ada penjelasan agar tidak terjadi salah pengertian. Satu hal yang paling mutlak harus ditegaskan adalah bahwa sejatinya tidak ada keselamatan di luar Tuhan Yesus Kristus. Alkitab menyatakan: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis. 4:12). Yesus yang memikul semua dosa manusia, dari manusia pertama, Adam, sampai manusia terakhir (Yoh. 1:29,36).
Kalau Anak Tunggal Bapa tidak datang ke dunia, yang berarti tidak ada sarana pengampunan, maka semua manusia tanpa penghakiman atau pengadilan, dengan sendirinya terbuang ke dalam lautan. Tetapi dengan pengorbanan-Nya maka bisa diadakan penghakiman, yaitu siapa manusia yang dilayakkan masuk ke kehidupan yang akan datang. Dengan demikian, kematian Yesus di kayu salib bukan hanya untuk orang Kristen atau orang Yahudi, tetapi untuk semua orang, baik mereka yang mendengar Injil maupun yang tidak mendengar Injil dan yang menolak Injil.
Walaupun Yesus mati untuk semua orang, tetapi hal ini tidak secara otomatis membuat mereka yang ada di luar Kristen dapat masuk surga. Mereka masih harus memiliki tanggung jawab, yaitu memiliki keadaan batin yang baik, yang terekspresi dalam perilaku atau perbuatan. Keadaan batin yang terekspresi dalam perbuatan menjadi ukuran apakah mereka diperkenankan masuk dunia yang akan datang atau tidak. Dalam Alkitab dapat dijumpai penjelasan Yesus mengenai orang-orang yang diperkenankan masuk ke dalam dunia yang akan datang berdasarkan perbuatan baik (Mat. 25:14-46). Juga dikemukakan pula oleh Yesus, orang yang dimasukkan ke tempat siksaan karena tidak memiliki kasih (Luk. 16:19-31). Dalam hal ini, banyak orang, bukan saja orang-orang di kalangan di luar gereja, tetapi juga orang-orang Kristen yang tidak memiliki kasih atau tidak memperlakukan sesamanya dengan baik akan ditolak oleh Tuhan.
Dalam Matius 25:14-46 dikemukakan sangat jelas sekali bahwa kesempatan untuk ikut menikmati kemuliaan dunia yang akan datang berdasarkan perbuatan baik. Harus dibedakan antara keselamatan yang dialami orang percaya dan keselamatan mereka di luar orang percaya. Keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya. Oleh sebab itu, keselamatan orang-orang di luar orang percaya sebenarnya tidak dapat disebut sebagai keselamatan, tetapi kesempatan untuk memasuki dunia yang akan datang. Mereka bisa menjadi warga masyarakat langit baru dan bumi yang baru. Orang-orang inilah yang dimaksud oleh Roma 8:20 sebagai “seluruh makhluk”. Mereka menantikan anak-anak Allah Bapa dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Mereka adalah anggota masyarakat Kerajaan Surga.
Berkenaan dengan hal tersebut, perlu dijelaskan apakah surga itu. Surga adalah dunia lain, di mana terdapat kehidupan seperti yang pernah dirancang oleh Tuhan pada penciptaan semula direalisasi di langit baru dan bumi yang baru (Kej.1). Alkitab menyatakan bahwa apa yang diciptakan Tuhan semula adalah format yang terbaik (Kej. 1:31), maka berarti tidak ada format yang lebih baik dari itu. Surga bukanlah alam roh, tetapi alam fisik seperti yang kita kenal sekarang ini. Fasilitas yang digunakan juga adalah alam semesta yang sama ini. Jadi, dunia yang akan datang adalah pengulangan dunia yang pernah dirancang Tuhan. Pengulangan dunia baru ini bukan hanya milik orang-orang Kristen, tetapi juga milik orang-orang yang memiliki kasih; dihakimi menurut perbuatan dan yang diperkenan masuk ke dalamnya. Tetapi mereka hanya menjadi anggota masyarakat, bukan memerintah bersama dengan Kristus yang adalah Rajanya.
Penghakiman terhadap mereka yang tidak mendengar Injil dan yang tidak menerima Kristus itu tidak berdasarkan standar iman orang percaya -yaitu kesempurnaan Bapa- tetapi berdasarkan perbuatan sesuai dengan hukum atau tindakan mengasihi sesama. Itulah sebabnya di luar agama Kristen ada kesempatan masuk dunia yang akan datang, tetapi bukan seperti keselamatan yang dimiliki orang percaya. Adapun mereka yang menolak Kristus sudah ada di bawah hukuman, artinya pasti binasa, sebaik apapun orang tersebut (Yoh. 3:16-18).
Dalam Alkitab ditulis bahwa semua orang akan dihakimi menurut perbuatannya, bukan menurut imannya. Orang beriman yang benar -yaitu yang sungguh-sungguh semakin seperti Yesus- bukan saja pasti masuk dunia yang akan datang, tetapi juga menerima upah dari Bapa di surga. Mereka tidak mengalami penghakiman untuk menentukan masuk surga atau neraka, tetapi perhitungan upah atau tingkatan kepercayaan (kedudukan) dalam Kerajaan Tuhan Yesus. Seperti yang Yesus katakan bahwa Ia menetapkan wilayah untuk pengikut-Nya yang menderita bersama-sama dengan diri-Nya (Luk. 22:28-30).
https://overcast.fm/+IqOCZd0Kc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar