Wahyu 14 : 13
Ini berbicara mengenai penghakiman.
Dari cawan murka Allah dituangkan.
Orang - orang yang hidup tidak takut Allah ada dalam penghukuman.
Mari kita menyadari bahwa setiap hari, kita mengukir sejarah hidup kita masing - masing, tidak bisa tidak.
Dan sejarah hidup kita kekal.
Setiap kita mengukir sejarah.
Masalahnya adalah sejarah apakah yang kita ukir ?
Apakah kita mengukir sejarah yang indah ?
Di mana Tuhan dan Allah Bapa terlibat di dalamnya.
Dan itu terjadi kisah abadi yang mengagungkan Allah karena tindakan - tindakan kita yang mengagungkan Dia.
Seperti kata firman Tuhan Pekerjaan mereka mengikuti mereka.
Jadi tidak sia - sia orang - orang yang mati dalam Tuhan.
Mati dalam Tuhan artinya : mati dalam kesetiaan kepada Tuhan.
Wahyu 14 : 12
Yang penting ini, ketekunan orang kudus mengikuti perintah Allah.
Tentu bagi kita perintah Allah bukan seperti hukum dalam hukum Taurat, tetapi apapun yang diperintahkan oleh Allah.
Iman kepada Yesus adalah penurutan apa yang diperintah Tuhan berarti kita hidup seperti Yesus hidup.
Berarti kita menjalani hidup yang dijalani Yesus.
Ini bernilai kekal.
Adalah suatu kehormatan kita bisa hidup sebagai Anak - anak Allah yang dimeteraikan Roh Kudus.
Di mana Roh Kudus menuntun kita kepada seluruh kebenaran.
Sehingga kita bisa menuruti segala sesuatu yang Allah perintahkan yang kita lakukan.
Dan kita bisa hidup menjalani hidup seperti hidupNya Tuhan Yesus.
Indahnya kita dipercayai menderita seperti Tuhan Yesus.
Semakin penderitaan yang kita pikul semakin keren, makin indah kisahnya.
Kita bukan hanya mencurahkan dua tiga tetes darah kita tetapi seluruh hidup kita.
Ini kesempatan bagi kita.
Kalau Tuhan berkenan kita mengukir sejarah yang akan menjadi kenangan abadi Anak Allah di kerajaan ini suatu kehormatan.
Hanya umat pilihan yang menerima anugrah yang dituntun pada kesucian Allah.
Yang diberi kemampuan melakukan apa yang Allah kehendaki.
Yang selanjutnya kita dipercayai untuk memikul salib.
Menjadi anggur yang tercurah roti yang terpecah.
Hanya orang yang tidak menyayangkan nyawanya yang bisa menyelenggarakan hidup seperti ini.
Orang - orang ini menjadi goresan sejarah hidup
yang akan menjadi kenangan abadi.
Kita akan menyesal nanti kalau goresan kita bernilai rendah.
Goresan antroposentris di mana manusia menjadi pusat dengan segala egoismenya.
Betapa bernilainya hidup ini.
Sehingga hidup kita menjadi perualangan yang hebat, karena melibatkan Bapa di surga pencipta alam semesta dan
Tuhan Yesus Raja di atas segala Raja.
Kalau kita menoleh ke belakang melihat kanvas hidup sejarah hidup kita, kira - kira patut tidak dimuliakan ? Patut tidak diarsipkan di kerajaan Allah ?
Kita harus hidup dalam pemerintahan Allah.
Seringkali kita lupa Dia melingkupi hidup kita.
Kita hanya mau untung sendiri, senang sendiri.
Kita tidak memikirkan perasaan Tuhan.
Padahal Dia adalah tuan rumah jagat raya ini.
Umat perjanjian lama taat berkat, kalau mereka tidak taat, Tuhan mengirim bangsa lain untuk menindas mereka, panen gagal, mereka terkena epidemi penyakit.
Ketika mereka taat Allah memulihkan ekonomi mereka, menghalau sakit penyakit, dan epidemi penyakit, mereka menang terhadap musuh, mereka jaya.
Nyata sekali pemerintahan Allah, perlakukan Allah kepada umat Israel, orientasinya hal - hal duniawi, kebutuhan jasmani, Fokus mereka berlimpah susu dan madu di bumi.
Umat pilihan secara daging dari Abraham.
Allah memperlakukan mereka seperti anak - anak.
Beda dengan kita umat pilihan di perjanjian baru yang dianggap dewasa yang fokusnya itu langit baru bumi baru.
Orientasinya bukan makan minum, tetapi
kebenaran, damai sejahtera, sukacita oleh Roh Kudus.
Karakter yang diubah.
Jangan anggap sepele, ada pengadilan, ada penghakiman.
Setiap kata yang kita ucapkan, gerak pikiran itu goresan abadi.
Kalau kita sungguh - sungguh mau menyenangkan Tuhan, kita mau berubah.
Ini perlu ketekunan
Ternyata ini perlombaan yang diwajibkan.
Kita harus ingat bahwa kita sedang dalam perlombaan, yaitu mengukir sejarah kehidupan yang baik.
Tetapi Perasaan kita sering tidak menangkap kehadiran Tuhan jadi berpotensi sembarangan.
Kita yang harus menghidupkan Tuhan dalam hidup kita, dan kita yang menghadirkan Tuhan dalam pikiran kita.
Kalau kita tidak menghidupkan Tuhan dalam hidup kita, maka seakan - akan Tuhan tidak ada.
Dan ini yang membuat hidup sembrono, lukisan hidup kita rusak.
Ibrani 12
Kita harus selalu mempertimbangkan perasaan Tuhan.
Kita harus berkomitmen mengukir sejarah.
Tujuan kita harus seperti tujuan hidup Tuhan Yesus.
Tidak ada yang bernilai di mata Bapa selain hidupnya Tuhan Yesus.
Menjadi seperti Yesus itu mutlak.
Yang bernilai adalah perjalanan hidup seorang anak manusia dari kodrat dosa menjadi kodrat Ilahi.
Sehingga seperti Yesus, memikul salib bersama Dia.
Kematian kita berharga di mata Alalh.
Kematian seorang berjalan dengan Tuhan yang mengukir sejarah hidup
di mana di dalamnya Allah dimuliakan.
Yoh 4 : 34
Maka tujuan hidup kita harus seperti tujuan hidup Tuhan Yesus.
Artinya kalau Aku tidak makan ini mati.
Jadi hidupku hanya melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.
Kehendak Bapa kepada kita masing - masing itu beda.
Jadi tidak ada sejarah hidup yang sama.
Dan ini menjadi kekayaan kerajaan Allah dengan personaliti dengan kekhasan masing - masing individu Allah menggarap orang itu menjadi bejana yang khusus dan khas.
Tidak ada bejana yang sama persis.
Di dalam kerajaan Allah, Alalh memiliki orang - orang yang indah
kararistik khusus yang digarap selama 70 / 80 th di dunia ini.
Kehendak Allah terhadap masing - masung kita beda dengan siapapun sesuai dengan keadaan kita masing - masing yang khas, tidak sama dengan siapapun sesuai dengan kararistik khusus.
Allah memiliki hulu balang - hulu balang, pelayan - pelayan yang berbeda.
Tetapi semua bermuara pada Tuhan.
Itu menjadi bejana yang indah di mata Tuhan.
2. Setiap kita ini memiliki tempat yang istimewa dan khusus.
Setiap kita seperti puzzel bingkai yang utuh dari Bapa.
Seperti satu tubuh banyak anggota.
Setiap kita khas, yang kita miliki tidak sama dengan orang lain.
Maka kita harus fungsional / berguna di tempat ini.
Di mana tempat yang tidak ada orang yang bisa menggantikan kita.
Karena tempat itu benar - benatmr khas.
Kalau kita belum melakukan kehendak Bapa, kita belum menjadi bejana yang dikehendaki.
Ini sebuah perjuangan.
Itu tidak bisa terjadi secara otomatis.
Pertaruhannya segenap hidup.
Kita tidak boleh memiliki diri sendiri.
Agenda satu - satunya adalah melakukan apa yang Allah kehendaki dan menemukan tugas yang Bapa berikan untuk kita selesaikan.
Jika demikian kita menulis sebuah sejarah yang berharga di mata Allah dan diarsipkan.
Jadilah orang yang mati dalam Tuhan.
Kalau hidup kita kotor, sejarah kehidupannya tidak diarsipkan di kerajaan Allah, tetapi diarsipkan di kerajaan kegelapan.
Semua kita berpotensi bermartabat agung jejak hidupnya dicatat di kekekalan dan berharga di mata Allah.
Jangan kita tidak bertobat,
miliki kegentaran akan Allah.
Sehingga setiap kata yang kita ucapkan, setiap gerak pikiran, setiap tindakan dan perbuatanmu itu bernilai dan dicatat di dalam catatan yang agung yang akan diarsipkan di kerajaan Allah.
Orang yang cerdas tidak hanya merugikan orang lain, tetapi memperkaya orang lain, artinya tahu apa yang harus kita buat untuk orang ini atau orang lain.
Aku harus berbuat apa untuk orang ini ?
Orang yang berjalan dengan Tuhan, bergaul dengan Bapa
Itu baru menemukan Tuhan.
Memiliki kecedasan rohani kecakapan yang tidak melukai orang lain.
Tidak menyakiti sesama.
Tidak sia - sia apa yang kita lakukan untuk Tuhan
Matius 6 : 19
Kita harus serius belajar firman, harus ada ketekunan.
Kita harus berkata " Tidak " untuk dosa, " Ya " untuk kehendak Allah.
Agenda kita hanya satu yaitu Tuhan.
Jbu 🌷
Tidak ada komentar:
Posting Komentar