Kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan bumi terhukum atau terkutuk. Bumi menjadi tempat yang tidak nyaman untuk dihuni. Bumi seperti ini tidak lagi menjadi tempat hunian yang ideal. Tuhan Yesus menyatakan bahwa dunia ini bukan rumah orang percaya. Rasul-rasul menyatakan bahwa orang percaya adalah pendatang atau musafir di bumi ini, yang sama dengan orang yang menumpang. Dengan sangat jelas Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang percaya bukan berasal dari dunia ini, sama seperti Dia pun bukan berasal dari dunia ini (Yoh. 17:16). Bumi ini telah rusak dan harus ditinggalkan. Tuhan menyediakan langit dan bumi yang baru, tempat ideal yang menjadi tujuan orang percaya. Banyak orang Kristen yang sebenarnya belum tahu maksud Tuhan Yesus bahwa orang percaya berasal dari atas, bukan dari dunia ini.
Pernyataan bahwa orang percaya berasal dari atas, sama seperti Yesus, memiliki konsekuensi untuk orang percaya, bahwa sebagai “yang berasal dari atas” harus memiliki kualitas hidup seperti Yesus yang juga berasal dari atas. Sementara orang percaya masih tinggal di dunia ini, Tuhan Yesus memohon kepada Bapa agar Bapa melindungi orang percaya dari yang jahat (Yoh. 17:9-15). Melindungi dari yang jahat maksudnya agar orang percaya terhindar dari cara hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Bapa; dan sebaliknya, bergaya hidup sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah. Hal ini sama dengan mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah. Tentu saja permohonan tersebut dikabulkan oleh Bapa. Ini berarti orang percaya dimungkinkan untuk memiliki keadaan diri yang berbeda dengan orang yang bukan warga Kerajaan Surga. Orang percaya bisa menjadi “manusia lain.” Perlindungan dari Bapa akan membuat orang percaya mampu hidup dalam penurutan terhadap kehendak Allah secara mutlak dan dalam kedaulatan-Nya secara absolut, asalkan mau belajar atau dimuridkan.
Oleh sebab itu, orang percaya harus memberi diri untuk hidup dalam perlindungan Bapa. Memberi diri untuk hidup dalam perlindungan Bapa artinya memanfaatkan fasilitas atau kuasa (Yun. Exousia) yang Allah berikan supaya berkeberadaan sebagai anak-anak Allah yang “berkelas” seperti Yesus (Yoh. 1:12-13). Kalau tidak memanfaatkan perlindungan Bapa, maka perlindungan itu tidak akan dialami. Jadi, orang percaya tidak otomatis terlindungi, kecuali memanfaatkan kuasa atau fasilitas, yaitu menyambut dan sungguh-sungguh percaya penebusan-Nya di kayu salib, mempelajari Firman Tuhan atau Injil yang diajarkan Tuhan Yesus dan mohon Roh Kudus untuk menerangi hati untuk mengertinya. Selanjutnya, menerima setiap kejadian sebagai cara Tuhan menggarap manusia untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus atau bergaya hidup warga Kerajaan Surga; karena Allah bekerja dalam segala hal mendatangkan kebaikan bagi orang percaya yang mengasihi Dia (Rm. 8:28).
Semua proses tersebut, kalau diselenggarakan akan membuat seseorang menjadi “manusia lain,” yaitu manusia yang taat dan menghormati Bapa secara benar. Dengan gaya hidup sebagai warga Kerajaan Surga tersebut, akan menunjukkan bahwa Allah Bapa di surga adalah satu-satunya Pribadi yang layak menerima segala hormat. Inilah gaya hidup yang harus dimiliki oleh setiap anak Allah. Mereka adalah orang-orang yang memperoleh persekutuan dengan Bapa dan Anak, sehingga dapat menjadi saksi bagi Tuhan Yesus atau menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah utusan Bapa (Yoh. 17:21). Orang percaya seperti di atas ini akan dilayakkan berada di tempat di mana Tuhan Yesus berada dan tidak turut dibinasakan bersama dengan dunia ini (Yoh. 14:1-3). Inilah kemenangan iman Kristen yang sejati, yaitu menang seperti Tuhan Yesus yang hidup dalam ketaatan secara mutlak kepada Bapa, sampai mati di kayu salib (Ibr. 12:1-5). Hanya orang-orang yang menang yang didudukkan bersama dengan Tuhan Yesus dalam kemuliaan-Nya (Why. 3:21).
Sebagai orang-orang yang dinyatakan bukan berasal dari dunia ini, mutlak untuk hidup dalam pemerintahan dari atas pula, yaitu pemerintahan Allah. Itulah sebabnya setiap orang percaya yang benar terus berjuang untuk mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah di dalam kehidupannya. Pertama, berusaha untuk hidup tidak bercacat dan tidak bercela dimana dalam segala hal yang dilakukan selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Kedua, menderita bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Pernyataan Yesus bahwa orang percaya berasal dari atas menunjukkan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan sepenanggungan dengan Dia adalah orang-orang yang terhisab sebagai warga Kerajaan Surga. Mereka hidup di bumi ini hanya sebagai persiapan untuk menetap di sana. Ini berarti orang percaya bukan milik dunia dan kuasa kegelapan lagi, tetapi milik Tuhan dipersiapkan mewarisi kemuliaan bersama-sama dengan Tuhan Yesus.
https://overcast.fm/+IqOAS3T2o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar