Senin, 28 Oktober 2019

( Sunday Bible Teaching ) SBT, 13 Oktober 2019 " Mengukir Sejarah Hidup " Pdt.Dr. Erastus Sabdono

Wahyu 13 : 14
Setiap kita diberi lembar kanvas hidup.
Lembar kanvas tahun yang nanti akan terangkai satu bingkai.
Tentu diharapkan pada saat kita menutup mata terlukis wajah yang indah di mata Allah.

Kita harus sungguh  mengakui bahwa keberadaan kita ini ada bukan dengan sendirinya, tetapi dirancang Allah yang memiliki kehidupan.

Allah menaruh roh dalam diri manusia, dalam diri kita.
Itulah sebabnya firman Tuhan mengatakan, bukan tanpa alasan kitab suci mengatakan, Roh yang ditempatkan dalam diri kita diingininya dengan cemburu.
Artinya diingininya sangat.

Allah mengingin roh manusia ini kembali pada Allah sudah membawa wujud bentuk wajah kehidupan.
Allah memberikan roh terbungkus daging yang membentuk jiwa.

Jiwa ini media input dari apa yang dilihat dan didengar.
Kalau yang dilihat dan didengar baik, maka roh neshamah akan membentuk wajah batiniah.

Roh bahasa yunaninya :
- Ruakh menunjuk unsur kehidupan.
- Neshamah unsur kesadaran.

Bagaimana neshamah kita menjadi pelita Tuhan ?
Artinya : mampu mengerti apa yang Allah kehendaki.
Apa yang baik, berkenan, dan sempurna.

Kejatuhan manusia dalam dosa membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah.
Manusia tidak mampu mencapai keindahan wajah batiniah yang dikehendaki Allah.

Kehilangan kemuliaan Allah bukan berarti manusia pasti, harus jadi biadab.
Manusia bisa berkelakuan baik.
Agama bisa menata jiwa, nembangun nurani yang baik.

Tetapi Kekristenan menata, membangun manusia batin yang segambar dengan Dia.
Itulah sebabnya firman Tuhan mengatakan agar kita memiliki pikiran perasaan Kristus yang dalam bahasa aslinya phroneo : cara berpikir, mindset yang juga sama dengan nurani.
Ini pembentukannya lama, tidak dalam satu bulan, 1 tahun atau 2 tahun.

Maka siapapun kita harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil, anak umur 7 sd 14 th, usia yang efektif dididik.
Jadi betapa berharganya waktu yang diberikan Tuhan.

Inilah kanvas kehidupan yang suatu hari akan menjadi suatu bingkai.
Kita berharga karena kita bisa menjadi indah.

Kita sebongkah tanah, tanah yang berharga, lempung yang tidak bernilai di tangan penjunan menjadi benjana
yang indah, asal lempung mau dibentuk.

Jangan hanya menyembah Tuhan dengan kata - kata tapi tindakan yang nyata.
Hubungan kita dengan Allah bukan yang disembah dengan umat, tapi Bapa dan anak.
Maka harus bertumbuh dewasa.

Setiap kita berharga di mata Allah, karena kita berpotensi menjadi gambar bejana yang indah di mata Allah.
Dan tentu masing - masing kita berkeadaan berbeda, jadi tidak sama persis.

Kita memiliki personaliti berkepribadian yang berbeda - beda.
Allah membentuk kita menjadi indah.
Bagaimana kita menjalani hidup keseharian dalam proses pembentukan Tuhan dalam sekolah kehidupan, menjadi bejana yang indah menurutNya.

Setiap orang harus menemukan dirinya sendiri di hadapan Tuhan sesuai rancanganNya.
Dan ini menjadi goresan abadi, baru benar - benar berharga.

Untuk menjadi indah di mata Allah Bapa artinya :  menjadi orang yang hidup tak  bercacat tak bercela, berkodrat ilahi, mengenakan mengambil bagian dalam kekudusan Allah itu bukan karunia khusus.
Itu karunia umum untuk setiap orang percaya.

Kalau dalam keluarga kerajaan Allah ini, Tuhan memberikan semua kita kemampuan atau potensi ini.
Jadi jangan sekali - kali mencurigai Allah dengan pikiran : 
- Kalau dia bisa indah di mata Allah, Kalau saya tidak bisa, itu pikiran yang jahat.
- Dia bisa hidup tidak bercacat tidak bercela, kalau  saya tidak mungkin.
- Dia bisa hidup suci, kalau saya tidak.

Kalau Suatu hari dalam pengadilan Kristus ada orang tampil dan muncul karena memiliki kepribadian yang agung, neshamah dalam proses perjalanan waktu.
Kita berkata koq bisa ya ?
Baru kita mengerti bahwa kita juga bisa, baru memahami pengetahuan lengkap pada waktu itu, baru kita sadar.
Aku mustinya juga bisa, betapa menyesalnya kita.

Manusia hari ini berusaha menjadi orang lain dalam arti yang salah secara duniawi.
Manusia dijadikan indah menurut dunia.
Dan tatanan dan gaya hidup dunia sudah terbiasa dalam pikiran merasuk dalam jiwa kita.

Kalau fokusnya hanya pemenuhan kebutuhan jasmani sudah pasti tidak fokus indah di mata Allah.

Kita harus mengerti begitu kita terlahir sebagai umat pilihan, kita sudah diorientasikan, diproyeksikan, dirancang, segambar serupa dengan Allah.
Sudah dirancang segambar dengan Bapa serupa dengan Yesus.

Ini hak istimewa, dan Tuhan menyediakan sarananya.
1 Petrus 1 : 17
Setiap orang diberi potensi untuk menjadi indah di mata Allah.
Kita harus mencari hal ini.
Ini kesukaan Allah.
Paling berharga dalam hidup, paling mulia, paling agung.

Mencapai level ini, kita menjadi anak kesukaan Bapa, ini lebih dari memiliki gunung emas.
Lebih dari kekayaan jadi anak pejabat, bangsawan di dunia.
Lebih dari segala sesuatu.

Gagal karier, tidak memiliki jodoh, tidak punya keturunan itu bukan hal yang besar, kita tidak menyesali sama sekali.
Berwajah tidak baik tidak cantik tidak di mata manusia tidak menjadi penyesalan.

Tetapi kalau kita tidak menjadi anak kesukaan Allah akan menjadi penyesalan abadi.

Karena selera jiwa, pola rasa kita sudah salah, maka sulit memandang bahwa jadi anak kesukaan itu sesuatu yang paling berharga.

Setiap kita harus menjadi bejana yang indah.
Kita harus melihat kasih Allah yang begitu besar.
Itu tidak ditandai, sakit sembuh.
Yang bisa diberikan Tuhan Yesus tidak dapat diberikan yang lain.

Makanya jangan merubah ayat - ayat dalam Alkitab
Misalnya :
 Yang menabur di dalam roh akan menuai hidup kekal, yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan.
Diganti yang menabur duit, menuai 30, 60, 100.
Padahal kalau bicara soal menabur, itu benih kebenaran.

Kalau di Galatia itu bicara menabur roh itu menuai kemuliaan.
Menabur roh artinya : hidup seturut kehendak Roh Kudus, membuat kita menjadi bejana yang indah untuk kemuliaan Allah.
Kalau kemudian diartikan atau diisi, diberi pengertian menabur duit kan jadi rusak.
Tapi standar banyak gereja  begitu.

Kelihatannya itu tidak menyalahi, itu sangat ganggu dan merusak rohani yang mestinya dimiliki orang percaya.

Kalau ada masalah sudah berdoa tetapi tidak berubah, berarti watakmu yang harus diubah, kita yang harus berubah.

Kita harus menjadi bejana yang indah guna menjadi perhiasan di rumah Bapa.
Di sini tidak perlu memiliki karunia khusus.
Karena setiap kita diberi anugrah untuk dibentuk.

Sekarang bagaimana kita menggunakan anugrah yang diberikan ?
Kita :
- Punya 24 jam yang sama  - Punya Alkitab yang sama 
- Punya kesempatan bertumbuh yang sama 
- Punya kesempatan ke gereja ikut seminar yang sama.

Lalu bagaimana kita menggunakan kesempatan yang tidak perlu terulang itu ?

Jbu 💐

Tidak ada komentar:

Posting Komentar