Banyak orang Kristen tidak berminat mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah, sebab tidak mengerti betapa dahsyatnya neraka. Seandainya mereka melihat kedahsyatan kengerian neraka, maka mereka pasti akan rela berusaha mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah sekarang, sementara masih hidup di bumi ini dan hidup dalam pemerintahan-Nya. Kengerian neraka adalah terpisahnya manusia dari Allah yang benar. Itu adalah keadaan yang sangat mengerikan, yang tidak dapat digambarkan dan dijelaskan sekarang ini kepada semua orang dengan cara bagaimanapun. Sekarang ini, banyak orang belum melihat dan tidak tahu kedahsyatan kengerian neraka, sehingga mereka menganggap remeh realitas neraka tersebut.
Cara hidup banyak orang menunjukkan bahwa mereka tidak sungguh-sungguh menjauhi api kekal. Sebaliknya, banyak orang tanpa sadar malah semakin mendekat. Keadaan ini bukan saja dialami oleh orang-orang di luar gereja, tetapi juga dialami atau dilakukan oleh banyak orang Kristen yang mengaku sebagai umat Tuhan. Kuasa jahat berusaha keras agar realitas mengenai neraka lenyap dari pikiran, bahkan dianggap tidak pernah ada, supaya orang-orang Kristen menjadi sekutunya dan terseret ke tempat celaka tersebut. Harus disadari, sebenarnya banyak orang telah terpengaruhi oleh cara hidup anak dunia yang tidak mengenal kebenaran, sehingga tidak menyadari sepenuhnya kedahsyatan kengerian neraka. Itulah sebabnya banyak orang tidak sungguh-sungguh menghindarinya. Sekarang ini, tidak banyak pembicara mengkhotbahkan mengenai neraka. Mereka menganggap pengajaran mengenai neraka tidak perlu diajarkan. Padahal, firman Tuhan tegas dan jelas mengatakan, bahwa cawan murka Allah akan dicurahkan pada waktunya. Memang sekarang Tuhan seakan-akan diam, tetapi sebenarnya berkali-kali Tuhan telah memperingatkan fakta dahsyat keterpisahan manusia dari Allah.
Banyak pembicara mengesankan dalam pengajarannya bahwa masuk Kerajaan Allah itu mudah. Padahal Yesus sendiri mengatakan sulit, karena jalannya sempit, sehingga banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih. Mereka mengajarkan konsep percaya yang salah kepada umat Tuhan. Sehingga banyak orang Kristen sudah merasa percaya kepada Yesus, padahal belum. Percaya itu bukan sekadar di nalar, tetapi dalam tindakan. Ironisnya, mereka merasa sudah percaya walau hanya di dalam nalar dan memastikan diri akan masuk surga. Mereka menganggap dan menilai Kerajaan Surga secara murahan. Dengan demikian, banyak orang meremehkan hal kekekalan yang mengerikan dan dahsyat tersebut. Hati banyak orang Kristen tertutup karena percintaan dunia, sehingga mereka hidup dalam kewajaran seperti anak-anak dunia yang tidak mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah, tetapi merasa sudah menjadi umat Allah yang baik dan juga merasa sudah memiliki keselamatan.
Di pihak lain, seandainya orang percaya dapat melihat keindahan kehidupan di dunia yang akan datang di Kerajaan-Nya, maka besar kemungkinan berpotensi cara hidupnya akan berubah. Keindahan Kerajaan-Nya sangat jauh berbeda dengan bumi di mana manusia tinggal untuk sementara hari ini. Tuhan Yesus rindu untuk membawa orang percaya ke tempat itu, supaya di mana Dia ada, orang percaya pun berada (Yoh. 14:1-3). Tetapi sekarang belum tiba saatnya. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Bapa, Tuhan Yesus akan mengakhiri kehidupan di bumi dengan kedatangan-Nya. Tuhan Yesus akan datang bersama para malaikat-Nya dan orang-orang suci untuk menjemput orang percaya dan membawa ke tempat yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yesus. Mestinya orang percaya tidak perlu harus melihat tempat itu baru percaya, tetapi cukup percaya saja apa yang telah berulang-ulang dikatakan oleh Yesus di dalam Injil-Nya.
Orang percaya harus mengikuti jejak hidup Yesus. Mengikuti jejak Yesus sama artinya mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah dalam hidup ini. Dengan mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah dalam hidup ini, seseorang dilayakkan masuk ke dalam rumah Bapa sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah. Mengikuti jejak Yesus berarti orang percaya bukan hanya sekadar meniru-niru gaya hidup Yesus secara lahiriah, tetapi sungguh-sungguh mengenakan karakter Yesus. Mengenakan karakter Yesus adalah pergumulan yang tersulit dalam hidup ini. Tanpa anugerah Tuhan Yesus melalui karya salib-Nya, tidak ada orang yang bisa berhasil menjadi manusia sesuai dengan rancangan Allah semula.
Tidak sedikit orang Kristen yang sibuk dengan begitu banyak urusan sehingga tidak memikirkan bagaimana mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah. Kesibukan-kesibukan tersebut sangat mengganggu pertumbuhan kedewasaan rohaninya. Banyak hal yang mereka anggap selalu penting dan mendesak, sehingga mereka hanyut dengan berbagai urusan. Padahal, yang mestinya dipandang sebagai selalu penting dan selalu mendesak adalah bagaimana mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan Allah. Semua urusan harusnya difokuskan untuk memenuhi rencana Allah, yaitu bagaimana orang percaya menjadi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus yang setia memikul salib. Dengan demikian, mereka dapat menyelenggarakan hidup dalam pemerintahan Allah dengan mendatangkan atau menghadirkan Kerajaan-Nya sebagai persiapan masuk kehidupan yang indah di dunia yang akan datang.
https://overcast.fm/+IqOC-VpB0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar