Minggu, 02 Juni 2019

Truth Daily Enlightenment 02 Juni 2019 HARUS MENGERJAKAN KESELAMATAN

     Salah satu yang paling dominan merusak bangunan berpikir iman -sehingga orang Kristen tidak menjadi manusia yang sesuai dengan rancangan Allah-adalah pemahaman yang salah terhadap prinsip “bahwa keselamatan terjadi bukan karena perbuatan baik dan usaha manusia.”Kalimat ini sebenarnya benar, tetapi kalau pengertian terhadap kalimat tersebut salah, maka membangun kehidupan Kristiani yang salah juga. Dari kalimat “bahwa keselamatan terjadi bukan karena perbuatan baik dan usaha manusia” dibangun slogan sola gratia yang artinya only by grace (hanya oleh anugerah). Istilah atau slogan ini sangat efektif pada abad-abad reformasi untuk mengembalikan gereja dari penyimpanganagar menjadi gereja yang berjalan di rel yang Tuhan kehendaki.

     Kalimat “keselamatan hanya oleh anugerah”itu sendiri sebenarnya tidak salah, sebab didasarkan pada pernyataan Rasul Paulus dalam Efesus 2:8-9.Tetapi kalau salah memahami tulisan Paulus ini, maka akan terjadi penyimpangan darikebenaran Injil yang murni. Memang keselamatan dimulai dari karya salib Kristus yang mengangkat semua dosa manusia. Tanpa salib, perbuatan baik bagaimanapun tidak ada artinya sama sekali. Inilah yang disebut sebagai kasih karunia atau anugerah. Tetapi bukan berarti perbuatan baik tidak ada artinya, sehingga seseorang boleh hidup sembarangan. Kalau seseorang sudah merasa menerima anugerah karena memiliki kepercayaan di pikiran terhadap Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat berarti sudah memiliki kepastian masuk surga. Dari pandangan yang salah tersebut kemudian muncul pemikiran bahwa keselamatan terjadi oleh karena anugerah, maka tidak akan ada penghakiman lagi atas orang Kristen.

     Dalam Efesus 2:8-9 Paulus mengatakan agar orang percaya tidak boleh memegahkan diri. Hal ini dikemukakan terkait adanya orang-orang Efesus yang sebagian adalah orang-orang Yahudi,yang begitu kuat berpandangan bahwa melakukan Taurat itu adalah landasan atau dasar keberkenanan dihadapan Tuhan.Seakan-akan dengan berbuat baik, seseorang bisa menjadi umat Allah yang dibenarkan atau diperkenan, sehingga bisamasuk surga tanpa penghakiman.Pengertian mereka “dibenarkan” artinya apa pun keadaan seseorang, asal percaya kepada Yesus sudah dibenarkan dan pasti masuk surga. Padahal mereka belum memahami bagaimana percaya itu sebenarnya dan apa sebenarnya yang dimaksud dengan dibenarkan. Dalam hal ini banyak orang Kristen yang sebenarnya masih berjalan di dalam gelap, karena ketidaktahuan mereka mengenai kebenaran ini, tetapi mereka tidak tahu keberadaan mereka tersebut.

     Orang-orang Kristen seperti di atas ini berpikir bahwa dengan penebusan oleh salib Kristus maka semua akibat perbuatan dosa dan keberadaan keberdosaan manusia sudah dianggap selesai. Tidak heran kalau mereka tidak merasa bahwa mereka harus menghadap takhta pengadilan Kristus. Kalaupun menghadap takhta pengadilan Kristus mereka menganggap bukan masalah, mereka berpikir pasti lolosatau pasti masuk surga. Padahal mereka tidak memenuhi panggilan untuk mengikut Yesus, artinya tidak meneladani kehidupan Yesus secara konsekuen dan konsisten. Dengan keadaan ini mereka terancam akan tertolak oleh Tuhan karena tidak dikenal oleh Tuhansuatu hari nanti (Mat. 7:21-23). Ironisnya, hari ini mereka merasa aman-aman saja karena prinsip yang salah terhadap pernyataan atau konsep bahwa keselamatan bukan karena perbuatan. Mereka berpendapat, apa pun keadaan mereka, asal percaya kepada Yesus pasti selamat.

     Memang pengorbanan Yesus di kayu salib mengangkat semua akibat dosa yang dilakukan manusia, tetapi keberadaan keberdosaan manusia atau keadaan karakter manusia akan diperhadapkan kepada penghakiman. Pengorbanan Yesus menyelesaikan akibat dosa manusia, tetapi tidak menyelesaikan secara otomatis keberadaan keberdosaan manusia. Keberadaan karakter atau watak atau keadaan batin manusia inilah yang akan diperhadapkan kepada pengadilan. Jadi, hendaknya kita tidak berpikir bahwa orang Kristen tidak akan menghadapi pengadilan dengan dasar oleh karena Yesus sudah memikul semua dosa di kayu salib. Yesus memikul dosa tetapi keberadaan kodrat dosa di dalam diri manusia harus diselesaikan bersama dengan Roh Kudus.

     Karena keberadaan dosa atau kodrat dosa kita tidak otomatis dilenyapkan oleh penebusan darah Yesus, maka ada proses untuk mengalami perubahan, dari mengenakan kodrat dosa menjadi mengenakan kodrat Ilahi. Inilah yang dimaksud oleh Firman Tuhan sebagai “mengerjakan keselamatan” (Flp. 2:12). Mengerjakan keselamatan pada dasarnya adalah mengenakan pikiran dan perasaan Kristus yang adalah model atau prototipe manusia yang dikehendaki oleh Allah. Sebagai hasilnya, seseorang akan menjadi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus. Karena tidak memahami kebenaran ini, banyak orang Kristen tidak mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar. Di penghakiman atau pengadilan, Tuhan menuntut bahwa mereka harus sempurna seperti Bapa dan serupa dengan Yesus.

https://overcast.fm/+IqOBdUBzY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar