Minggu, 21 April 2019

Truth 21 April 2019 HARGANYA SEGENAP HIDUP

     Pada suatu ketika ada seorang bertanya kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” (Luk. 13:23). Tuhan Yesus menjawab: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus ini juga sejajar dengan apa yang dikatakan-Nya dalam Matius 7:13-14: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya, karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Pintu sesak berbicara mengenai kenyataan bahwa untuk menerima keselamatan bukanlah hal yang mudah. Pernyataan Tuhan ini tidaklah sulit untuk dipahami. Kesimpulannya adalah bahwa ada perjuangan dalam proses menerima dan memiliki keselamatan.

     Dari pihak Tuhan, menyediakan fasilitas keselamatan yang memuat penebusan, Roh Kudus, Injil, dan penggarapan Allah melalui segala kejadian, agar manusia dikembalikan ke rancangan semula. Dari pihak manusia, perjuangan untuk menerima penggarapan Allah guna mencapai keberadaan sebagai anak Allah, yang sempurna seperti Bapa atau yang serupa seperti Yesus. Dengan keadaan ini seseorang barulah dapat dikatakan sebagai mengenakan kodrat Ilahi. Perjuangan ini ditulis dalam Ibrani 12:1-4 sebagai perjuangan melawan dosa. Perjuangan ini adalah perjuangan yang berat, yang harus mengerahkan segenap hidup. Dikalimatkan dalam Ibrani 12:4, bahwa dalam perjuangan tersebut harus sampai mencucurkan darah.

     Perjuangan ini dianalogikan dengan perjuangan Tuhan Yesus dalam menyelesaikan tugas Kemesiasan-Nya (Ibr. 12:2-3). Hal ini sejajar dengan apa yang dikemukakan Paulus dalam Filipi 2:12, bahwa orang percaya harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Kalau tidak ada perjuangan dalam proses keselamatan, tentu Firman Tuhan tidak akan mengajarkan agar orang percaya memandang Tuhan Yesus dalam perlombaan yang diwajibkan seperti yang tertulis dalam Ibrani 12:1-4. Kata “perlombaan” dalam teks aslinya adalah agon yang berarti conflict, contention, fight, race (suatu konflik, perdebatan, pertarungan, dan perlombaan). Dengan demikian Kekristenan bukanlah jalan mudah untuk memiliki keselamatan.

     Perjuangan yang dikemukakan Tuhan Yesus tersebut juga dijelaskan dalam Lukas 14. Dalam Lukas 14:25-33 Tuhan mengatakan bahwa untuk mengikut Dia harus menghitung dulu anggarannya. Tuhan Yesus mengilustrasikan seperti seorang yang membangun menara. Membangun menara membutuhkan biaya yang besar. Pembangunnya harus menghitung dulu anggarannya agar pembangunan menara tersebut tidak berhenti di tengah jalan. Perjuangan itu juga digambarkan seperti raja yang maju berperang. Prajuritnya hanya berjumlah sepuluh ribu, sementara pihak musuh dua puluh ribu. Ia harus mengadakan perundingan perdamaian kalau dirasa tidak sanggup menghadapinya. Dari dua perumpamaan tersebut Tuhan Yesus menunjukkan bahwa perjuangan mengikut Tuhan Yesus itu sungguh sangat berat.

     Dalam Matius 19:16-26, dikisahkan mengenai Tuhanyang menghadapi orang kaya yang ingin memiliki hidup yang kekal. Maksud orang kaya mengingini hidup yang kekal adalah hidup yang berkualitas tinggi, lebih dari hidup dalam keberagamaan seperti yang telah dijalaninya. Hidup yang berkualitas tinggi adalah hidup dalam keselamatan melalui Yesus Kristus, yaitu dikembalikannya manusia ke rancangan semula yang mengubah kodrat dari kodrat manusia ke kodrat Ilahi. Untuk memperoleh hidup yang berkualitas ini Tuhan menetapkan harga, dan Tuhan tidak pernah mengurangi harganya atau mengubah tarifnya (Mat. 19:21). Ketika orang kaya tersebut tidak bersedia mengikut Tuhan Yesus karena tidak bersedia membayar harganya, Tuhan Yesus tidak menahan orang kaya tersebut. Tuhan Yesus membiarkan dia pergi. Menjadi orang baik saja sulit apalagi menjadi sempurna. Bagaimana mungkin tanpa perjuangan seseorang bisa mencapai hal ini?

     Umat pilihan yang mau benar-benar terpilih harus melalui perjuangan berat, harganya adalah seluruh kehidupan kita. Orang yang berniat mau menjadi umat pilihan harus berani mempertaruhkan segenap hidupnya. Tuhan sendiri berkata, kalau mau selamat harus berjuang masuk pintu yang sesak (Luk. 13:24). Pernyataan ini diucapkan Tuhan Yesus menanggapi pertanyaan apakah sedikit orang yang diselamatkan? Persoalan ini juga diperbincangkan murid-murid ketika seorang pemuda kaya tersebut tidak berani membayar harga pengiringannya (Mat. 19:16-26). Ia pergi dengan sedih sebab banyak hartanya. Orang kaya tersebut tidak mau kehilangan hartanya sehingga tidak bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan demikian tidak bisa disangkali bahwa untuk menerima dan memiliki keselamatan seseorang harus berani barter; melepaskan segala sesuatu untuk bisa menerima Yesus dalam hidupnya. Orang Kristen yang masih duniawi berarti tidak memiliki keselamatan.


https://overcast.fm/+IqOAEbsYQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar