Jumat, 27 April 2018

WbI Gabungan Rabu, 25 April 2018 "Kesukaan Dalam Afmosfir Kehadiran Tuhan" Pdt. Dr. Erastus Sabdono

Pernakahkah kita berpikir apa untungnya menjadi manusia ?
Puji Tuhan kita πŸ‘₯ tidak menjadi ikan, kita tidak menjadi hewan seperti kodok, kucing, anjing.
Kita menjadi manusia.
Apa istimewanya manusia ?

Ada satu keistimewaan yang kita terima sehingga harus kita hargai.
Manusia πŸ‘₯ diberi kemampuan untuk mengenal Allah dalam porsi yang Allah sediakan
untuk manusia boleh mengenal Dia.

Dan manusiapun dikenal oleh Allah.
Dikenal bukan sekedar diketahui, tetapi Allah merasakan apa yang kita pikirkan, apa yang kita ucapkan dan apa yang kita lakukan dengan kalimat lain Allah πŸ’— menikmati kita.

Mungkin ada ibu - ibu yang menyukai kucing atau anjing.
Bagaimana menikmati kebersamaan anjing πŸ• dan kucing🐈
Bagaimana anjing dan kucing itu bisa memberi kesukacitaan, kebahagiaan dan kesibukan.

Tetapi mau sehebat apapun kesukaan
seorang terhadap hewan tentu tidak bisa dibandingkan kesukaan seseorang πŸ‘€ mengenal orang yang dicintai dan menikmati orang yang dicintai.

Allah memiliki jagat raya ini dengan makhluk - makhluk yang berjumlah tak terbatas.
Tetapi Allah πŸ’— tidak menikmati makhluk - makhluk itu seperti menikmati kita.

Kita harus goreskan  dalam hati dan jiwa kita.
Kita makhluk yang luar, kita makhluk yang istimewa karena kita boleh mengenal Allah πŸ’— yang porsi yang disediakan bagi kita.
Dan Allah juga mengenal kita dalam arti Allah mau menikmati kita.

- Seberapa jauh Kita
mengenal Allah, maka sejauh itu pula kenikmatan kita πŸ‘₯ miliki terhadap Dia
- Seberapa dalam tinggi seberapa tinggi kita mengenal Dia, maka sedalam dan setinggi itu kenikmatan yang bisa kita terima.

Tentu mengenal Allah πŸ’— melalui berbagai sarana :
1. Kebenaran Firman yang diberitakan
Buku rohani, Cd khotbah,  khotbah lewat YouTube, Seminar, dan menghadiri acara - acara di gereja πŸ’’, itu tak ternilai.

Nanti di kekekalan baru orang menyadari betapa  bernilainya berkat firman yang disediakan.
Kecuali Kalau bukan yang murni, malah bisa menyesatkan.
Kalau itu Firman yang murni itu tidak bisa dihargai dengan uang,
tidak bisa ditukar dengan emas, perak, dan permata.
Di sini kita πŸ‘₯ bisa mengenal Tuhan.

2. Doa atau persekutuan pribadi
Kalau percaya Allah itu ada, kita harus mengalami.
Jikalau tidak atau belum mengalami kita harus mencari Dia.

3. Pengalaman hidup setiap hari.

Jika itu Firman yang yang benar akan menggirangkan jiwa kita.
Maka betapa berat tugas, pemberita Firman ini.
Tidak boleh keruh, jiwa dan perasaan harus bersih supaya pikiran danl perasaan Tuhasemestasa dialirkan.

Tidak boleh mimbar ini  digunakan pembicara untuk :
- Mengangkat diri
- Membangun Prestise
- Sombong
- Tidak tulus
Maka kebenaran ini tidak akan mengalir dengan benar.

Tetapi Kalau pemberita firman berkeadaan baik, itu yang mendengar
Firman akan merasakan  atmosfir hadiran Allah πŸ’— melalui kebenaran.
Dan kabut hadirat Allah mengalir.
Maka kita akan haus terus.
Dan keadaan kita tidak sama dengan sebelumnya
karena Firman.
Itu menguruskan.

Duduk mendengar Firman 1 jam tidak terasa lama.
Kalau kurang dari 45 menit, merasa kurang dan tidak puas.
Beda dengan orang yamg tidak minat.
Bolak balik dia lihat jam ⌚, rasanya lama, siksaan baginya.
Tapi bagi orang yang tekun, hari - hari kebaktian itu menarik karena ada kegirangan dan kesukaan.

Satu hari kita akan tahu Kesempatan mengikuti kebaktian ini tidak ternilai
Mendengar Firman yang murni itu atmosfir hadiran Tuhan πŸ’— mengalir.

Bagaimana orang bisa
Mengenal Allah ?
Karena seberapa dalam mengenal Allah, sedalam itu pula kesukacitaan itu.
Jika kita sungguh - sungguh haus kebenaran
Waktu kita belajar kebenaran, itu atmosfir Tuhan πŸ’— hadir.
Itu sukacita mendengar Firman itu mengalir.

Atmosfir itu hadir pada waktu kita baca Alkitab πŸ“š baca buku rohani.
Kita akan merasakan sukacita atmosfir hadiran Tuhan.

Orang yang tidak serius mendengar Firman tidak akan merasakan hadirat Tuhan πŸ’—
Kalau kita percaya Allah itu  ada, buktikan...

- Perjumpaan pribadi ini mahal sekali.
Kalau kita mau bertemu
presiden harus lewat protokuler yang kompleks, rumit, dan ketat dan tidak mudah.
Tuhan πŸ’— semesta alam membuka pintu setiap saat tanpa protokuler.

Asal kita betul - betul merindukan ketemu Tuhan.
Dan kita harus serius menyediakan waktu ⌚ itu.
Ini kesalahan orang
Kalau ada waktu nganggur,
Kalau ada waktu.
Ia tidak serius mengadakan waktu itu.
Harus ada waktu.

Yang menjadi penyakit itu :
-  TV πŸ“Ί
- Gadget
- Pertemanan yang tidak perlu.
- Acara - acara yang tidak perlu.

Suatu hari ketika orang bertemu Tuhan πŸ’— yang begitu agung, orang akan menyesal mengapa waktu hidup orang tidak mencari Tuhan yang mulia.
Kita harus mensetting waktu untuk bertemu Tuhan.
Kita harus selalu menghadap markas LB3.

Tuhan tidak murahan.
Jadi ketika mau berjumpa dengan Tuhan πŸ’— lewat doa atau persekutuan pribadi, walaupun kita tidak merasakan sesuatu, kita tetap duduk diam.
Jangan menggunakan perasaan, tetapi gunakan iman.

Ketika kita berdoa,
seperti asap muter - muter dalam ruangan kamarmu.
Tetapi ketika berlatih terus akan memiliki iman yang kokoh.
Biasakan sampai kita πŸ‘₯ menemukan titik dialog dengan Tuhan.

Doa bukan seperti stel kaset, itu seperti doa tanpa perasaan.
Doa tanpa perasaan tidak tembus.
Kita akan menemukan yang dimaksud Tuhan πŸ’— menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.
Dan itu bagiannya belum segalanya.

Kita akan merasakan atmosfir itu, sehingga berdoa itu bukan kewajiban, tetapi menjadi kesukaan.
Jadi Kalau doa masih merupakan kewajiban itu berati kita belum menemukan sukacita atmosfir hadirat Allah, itu belum.
Doa jangan buru - buru dan lihat jam.

Kita harus menghargai Tuhan.
Kesempatan bertemu dengan Tuhan itu tidak ternilai.
Banyak pengalaman yang tidak bisa terucapkan.

Dan memang Tuhan juga mengajar untuk tidak
 boros buka mulut untuk bercerita tentang pribadi dalam perjumpaan pribadi itu.
Karena banyak hal yang eksklusif di mana kita harus, menyimpannya sendiri.
Tidak mudah kita ceritakan kepada orang.


Kita Sperti masuk cerobong atau lorong yang tembus sampai kepada Bapa di surga, di mana Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Tuhan.
Kalau kita sudah dewasa, sudah tidak menatok waktu karena Tuhan yang menentukan kita boleh Amin.
Kita akan peka dan  merasakan saatnya Amin atau belum.

Kita harus belajar tenang dan tidak buru - buru.
Sama seperti kita datang kepada pejabat atau gubenur.
Dengan gubernur saja kita ngomong dengan sopan santun.
Apalagi Bapa di surga, harus ada rasa hormat dan rendah hati, terus harus sampai pecah hati.
Kalau belum ketemu Tuhan
Kita mulai lagi dialognya.

Pada saat air mata kita mengalir, emosi kita tidak. meledak.
Betul - betul tulus dulu.
Itu atmosfir Tuhan turun.
Harus dengan jeritan yang tulus.
Dalam doa harus ada jeritan yang murni sampai ketemu titik jeritan yang murni itu bahasa roh yang tulus akan keluar.
Orang bisa mengerang di hadapan Tuhan.

Perjumpaan yang hebat
Perjumpaan tingkat tinggi
- Melalui segala kejadian setiap saat.
Kita akan mengerti jejak Tuhan πŸ’— waktu Tuhan  membentuk kita.

Waktu kita dilukai orang disakiti orang kita menangkap jejak Tuhan dibalik itu.
Itu atmosfir hadiran Allah.
Kalau dulu kita dilukai orang reaksinya kan ngamuk.

Ketika kita menghadap masalah kita menemukan jejak Tuhan di situ.
Ini agak berat.

Ada kejadian - kejadian  tertentu itu yabg membakar, menggores jiwa kita baik susah sekali atau senang sekali.
Perhatikan Tuhan πŸ’— hadir dalam hidup kita.
Harus hati - hati.

Ketika kita dipromosikan naik jabatan
Tuhan Mmau apa dibalik ini ?
Apakah Tuhan mau pakaii kita lebih efektif untuk
pekerjaannya.
Aku akan memberkati banyak orang πŸ‘₯ dalam jabatan ini.
Tuhan mau menunjukkan kemuliaanNya lewat jabatan baruini.
Atau waktu kita tiba - tiba dipecat, difitnah, dan direndahkan.

Kita melihat, merasakan,  dan menghayati peristiwa - peristiwa itu dan menghubungkan penggarapan Tuhan πŸ’—dalam hidup kita ada kesukaan atmosfir hadiran Tuhan.

Ketika tiba - tiba kita dilukai, dikhianati seseorang.
Kita memandang Tuhan πŸ’—lewat ini apa
yang sedang Kau kerjakan.

Waktu kita mendapat berkat, misalnya : naik jabatan, kita goal bisnisnya.
Kita πŸ‘₯ bisa menangis, bukan jumlah uang itu.
Tetapi kehadiratNya dan rencanaNya.

Kadang - kadang Tuhan πŸ’—membuat masalah kita tidak selesai - selesai panjang, tiba - tiba selesai.
Bukan sekedar masalah itu selesai, tetapi kita melihat jejak Tuhan di sini. 
Itu sukacitanya luar biasa.

Tetapi ingat bukan pada waktu kita dapat uang banyak.
Tetapi juga pada waktu kita πŸ‘₯ ditindas, dilukai, dihina.
Jika hal itu negatif sering kali kita gagal.
Tapi makin hari makin tidak.

Kejadian - kejadian yang besar terutama tidak mungkin terjadi di luar kontrol Allah.
pasti ada sesuatu yang Tuhan πŸ’— ijinkan.
Yang sampai menggores jiwa kita, melukai dalam atau memberikan sukacita yang luar biasa.

Coba rasakan itu
Jika Kita bisa menangkap kehadiran Tuhan lewat masalah - masalah itu.
Kita bisa menikmati hadirat Tuhan.

Banyak kita dalam sesuatu yang memggoncangkan jiwa, apakah itu menyenangkan atau menyedihkan.
Tangkap jejak Tuhan di situ.
Pasti tidak kebetulan.
Tapi faktanya memang lebih banyak yang menyakitkan.

Bagaimana seseorang, dapat merasakan atmosfir hadirat Tuhan πŸ’— semakin kuat ?
1. Tidak memiliki kesenangan dan kebahagiaan apapun.
Kebahagiaan kita hanya Tuhan.
Tinggalkan semua ikatan kesenangan.
Bunuh semua keinginan.
Tidak salah punya rumah 🏑, Mobil πŸš—, makan dengan teman, tapi itu bukan kebahagiaan.
Kebahagiaanku Tuhan.

🌷Bagaimana bisa terpacu tidak punya kesenangan apapun ?
1. Kita meyakini ada dunia🌏 yang lebih baik dari tempat ini.

2. Ketika kita menikmati kehadirat Tuhan secara riil, kita bisa menikmati Tuhan, kita bisa meninggalkan semua kesenangan.

Banyak orang tidak tertarik.
Banyak orang kaya tidak tertarik lagi dunia 🌏 yang lain.
Tidak mau masuk neraka,  memang berharap masuk Surga, tapi tidak menjadikan Surga tujuannya.
Ini melecehkan Tuhan.
Sekalipun dia punya tambang emas satu gunung tidak ada artinya dibandingkan kemuliaan nanti.
Banyak orang tidak tertarik dan tidak bisa tertarik lagi.
Tidak mampu menebus.

Jangan harap kesenangan apapun.
Kalau pesta kawin, ulang tahun anak tidak hitung.
Ini sudah menunjukkan memang tidak memilih menjadikan Tuhan kesenangan.
Bukan tidak boleh pesta.
Bagaimana dia menyediakan porsi untuk sesamanya, ini tidak bisa ditipu.

Ini masa kritis.
Dunia makin menuju kebinasaan.
Koq kita masih mengharapkan ?
Punya harta berlimpah juga untuk apa?
Nikmatilah Tuhan.
Kita harus berjuang terus, dan paksa diri.

2. kesucian
Sembelih dagingmu
bisa salah, tetapi setiap salah kita minta ampun. 
Tahu di mana letak salahnya.
Kalau dulu kita menemukan dosa itu besar garis tengahnya hanya setengah meter.

Lama - lama menemukan dosa yang seperti bola kaki, lama - lama bola tenis, lama - lama sebesar kutu kita menemukan.
- Salahmu
- Ketidak jujuran
- Ketidak tulusanmu sebesar kutu kita temukan.
Sekecil apapun kesalahan kita tangkap.

Sampai kita πŸ‘₯ bisa lihat dosa kita yang kecil.
- Canda kita yang tidak kudus.
- Ucapan kita yang tidak pantas.
Kita masih bisa bersalah.
Tetapi setiap bersalah kita minta maaf.
Akar segala kejahatan cinta uang.
Jadi ke depan proyek kita mengajak orang jadi miskin.
Artinya : Walaupun dia kaya tidak merasa punya, jadi miskin.
Mengajak semua orang menembus batas untuk melihat langit baru bumi baru.

Tidak mengharapkan kesenangan dunia 🌏
Ajaibnya malah senang.
- Makan apa saja enak.
- Tidur di manapun nyenyak.
- Apapun yang Tuhan berikan kita bisa nikmati.
Mau mobil murah atau mobil mahal itu malah sebaliknya.

Kalau kita tidak nurut Firman ini, anda pasti menyesal.
Jadi sebelum kita πŸ‘₯ menyesal, lakukan ini.
Atmosfir hadiran Tuhan bisa kita nikmati setiap saat.
Sampai kita bisa mencium keharuman Tuhan.
Dan kita merasa Tuhan beserta kita, bersamaku.
Buktikan Allah hidup, buktikan Allah itu ada.

🌷JBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar