Ketika seseorang mengaku percaya kepada Yesus, menerima Dia sebagai Tuhan 💗 dan Juruselamat, sesungguhnya ia sedang membuat kesepakatan. Hal ini sama seperti ketika seseorang menerima seseorang sebagai pasangan hidupnya, maka ia melakukan suatu kesepakatan untuk hidup bersama.
Dalam hidup bersama tersebut mereka 👥bersedia hidup bersama dalam suka dan duka, melahirkan anak-anak dan membesarkan mereka serta mengarungi hidup dengan cita-cita yang sama untuk diraih bersama.
Ini adalah kesepakatan yang memiliki nilai permanen selama hidup di dunia.
Itulah sebabnya dalam perkawinan Kristen mutlak harus monogami dan tidak boleh cerai.
Perkawinan membuat satu dengan yang lain menjadi sekutu satu-satunya (monogami) dan permanen selama hidup di dunia, tidak boleh diganti atau tidak boleh cerai.
Pernahkah Saudara membuat kesepakatan dengan Tuhan? Kesepakatan, bahwa Saudara menjadi umat-Nya dan Ia menjadi Allah Saudara.
Kesepakatan ini sama dengan bahwa kita menjadi sekutu Tuhan 💗
Ini berarti tidak boleh ada sesuatu atau seseorang yang menempati hidup kita di mana tempat tersebut hanya pantas dan layak bagi Tuhan.
Tuhan Yesus tidak tergantikan dalam hidup kita.
Dan juga tidak ada oknum atau entitas apa pun di dalam hidup kita yang membuat hati kita mendua.
Menjadi sekutu Tuhan 💗adalah ikatan kesepakatan yang bersifat kekal, tidak akan terputus walaupun kematian menyudahi perjalanan hidup di dunia.
Menjadi sekutu Tuhan artinya kita hidup untuk melakukan kehendak-Nya dan memenuhi rencana-Nya.
Abraham memiliki kesepakatan ini, bahwa ia dipanggil untuk menjadi berkat semua umat manusia 👥 (Kej. 12:1-3). Betapa bersyukur Abraham menjadi manusia yang dipilih menjadi sekutu Tuhan.
Sebenarnya dalam hal ini yang diuntungkan adalah Abraham, bukan Tuhan, sebab Tuhan 💗 sendiri sebenarnya tidak membutuhkan apa pun. Abraham dipanggil Tuhan untuk memenuhi rencana-Nya. Untuk rencana ini, ia harus keluar dari Urkasdim.
Ini adalah sebuah kesepakatan.
Abraham harus memenuhi bagiannya dalam kesepakatan tersebut dan Tuhan 💗 juga pasti memenuhi bagian-Nya. Abraham hidup hanya untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya.
Ini ciri utama seorang yang mau menjadi sekutu Tuhan.
Tidak ada yang dipertahankan atau disisakan bagi dirinya sendiri.
Ketika Abraham memenuhi bagiannya, maka Allah juga memenuhi bagian-Nya.
Tetapi kalau Abraham tidak memenuhi bagiannya, maka ia tidak layak menerima kebaikan Allah 💗
Hal ini sama dengan Allah, bahwa Ia tidak perlu memenuhi bagian-Nya dalam kesepakatan tersebut.
Sungguh, lebih baik tidak pernah menjadi orang Kristen 👥 atau bahkan lebih baik tidak pernah menjadi manusia, kalau tidak menjadi sekutu Tuhan.
Sebab kalau seseorang tidak menjadi sekutu Tuhan, berarti menjadi seteru Tuhan. Pertanyaannya: Apakah Saudara sekarang berdiri sebagai sekutu atau seteru Tuhan? Apakah ada tanda-tanda sebagai sekutu Tuhan? Banyak orang Kristen masih ada di persimpangan.
Ragu-ragu untuk menjadi sekutu Tuhan 💗 ,atau berdiri di pihak Tuhan.
Akan lebih berbahaya kalau seseorang merasa sudah menjadi sekutu Tuhan padahal ia hanya membela dirinya sendiri.
Banyak orang Kristen merasa sudah memberi hidupnya bagi Tuhan dengan menjadi orang Kristen yang pergi ke gereja.
Lebih kuat lagi, merasa sudah memberi bagi Tuhan hanya karena menjadi aktivis.
Paling kuat, merasa sudah hidup bagi Tuhan 💗karena menjadi pejabat sinode atau menjadi pendeta.
Tidak sedikit orang Kristen yang merasa sudah memberi diri bagi Tuhan dan berurusan dengan Tuhan hanya karena memperdaya Tuhan dan sesamanya.
Ingat, Tuhan tidak dapat ditipu.
Kiranya nurani kita menjadi terang untuk melihat motivasi yang sesungguhnya yang berkuasa dalam diri kita.
Dalam kesepakatan ini, hubungan antara umat dan Tuhan 💗 bukan hanya hubungan antara Allah yang disembah dan umat yang menyembah dalam ikatan tali ritual atau seremonial beragama, tetapi hubungan untuk saling menguntungkan. Kalau hanya melakukan ritual agamani, belumlah dapat dikatakan menguntungkan atau berguna bagi Tuhan.
Walau sebenarnya Tuhan bisa tidak membutuhkan kita.
Tindakan konkret yang dikehendaki oleh Tuhan adalah kehidupan kita yang semakin sempurna seperti Bapa 💗 atau serupa dengan Yesus.
Selanjutnya membuahkan kehidupan yang berguna bagi pekerjaan Tuhan, itulah sesungguhnya kehidupan orang beriman. Inilah bagian yang yang harus dipenuhi.
Jika orang percaya memenuhi bagiannya, maka Tuhan juga akan memenuhi bagian-Nya.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar