Senin, 04 Desember 2017

SBT ( Sunday Bible Teaching ) 26 Nov 2017 Pdt Dr Erastus Sabdono

Efesus 1 : 9
Yang pertama kita πŸ‘₯ perhatikan kata rahasia.
Rahasia = musterion = misteri
Ada satu misteri yang disimpan Tuhan selama berabad - abad yang dinyatakan Tuhan seiring dengan diutus dengan putra tunggalNya Tuhan Yesus Kristus.

Dan ini merupakan rencana yang telah diterapkan.
Bapa πŸ’— memiliki rencana.
Rahasia ini dinyatakan kepada siapa Allah berkenan.
Tetapi ini tidak membuat seseorang otomatis dengan mudah memahami dan masuk rencana Allah tersebut.

Harus ada respon dan sungguh - sungguh dari setiap individu untuk memahami rahasia tersebut dan ikut memenuhi atau menggenapinya.
Ini sama dengan pernyataan Tuhan Yesus πŸ’— makananKu adalah   melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.
Ada pekerjaan yang dipercayakan kepada Tuhan Yesus.

Dan tentu Tuhan Yesus  telah menggenapinya.
Dan rencana itu pula
dipercayakan kepada orang percaya πŸ‘₯ ikut terlibat.
Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata, seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu.

Efesus 1:10
Kalimat ini tidak mudah dipahami.
Tetapi inilah yang dimaksud misteri tadi.
Di mana Tuhan menyatakan misterinya itu kepada orang percaya dan Tuhan πŸ’— juga melibatkan orang percaya ke dalam penggenapanNya.

Di dalam Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus πŸ’—mengajarkan satu kalimat.
Jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.
Ayat itu bisa berarti,
bagaimana setiap orang percaya menghadirkan pemerintahan Allah di dalam hidupnya.
Itu sudah pasti.

Dalam Doa Bapa Kami di situ termuat panggilan yang harus kita penuhi.
Doa Bapa Kami bukan hanya sebuah formula,  tapi sebuah formula kehidupan.

Jadi bukan hanya mengucapkan, tapi juga menyelenggarakan hidup sesuai dengan maksud kalimat - kalimat dalam Doa Bapa Kami itu.
Seperti misalnya kalau kita katakan, Bapa πŸ’— Kami di surga, dipermuliakan atau dikuduskan namaMu.
Artinya : kita memuliakan Tuhan.

Berikan kami makanan kami pada hari ini secukupnya, berarti kita bekerja mencari nafkah.
Bukan kita πŸ‘₯ harapkan makanan dari langit, tapi kita melangkah bekerja.

Demikian pula ketika
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita
dalam Doa Bapa Kami, Datanglah kerajaanMu,  jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.
Menghadirkan pemerintahan Allah di dalam diri kita
yang di balik pernyataan tersebut bukan tidak mungkin termuat adanya kesatuan pemerintahan,  bukan dualisme, tetapi kesatuan pemerintahan,  pemerintahan di surga juga pemerintahan di bumi.
Kedaulatan Allah πŸ’— di surga juga kedaulatan Allah di bumi.

Sebenarnya Kita harus lebih dahulu memahami kisah mengenai kejatuhan putra fajar, dalam bahasa Ibrani hiliI bin zahar, dalam bahasa latinnya lousiful, yang kemudian kita mengenalnya sebagai lusifer.

Kita harus mengerti,  bahwa Lusifer makhluk surgawi yang diciptakan Allah πŸ’— dalam kedaan yang sempurna.
Tetapi di dalam kesempurnaan tersebut ada kebebasan.
Jadi kalau dia berbuat salah kesalahannya sempurna.
Kalau dia tidak berbuat salah tentu ketidak
bersalahannyapun sempurna.

Tetapi makhluk ini
Hilil bin zahar ditempatkan Tuhan di dekat kerub.
Singkatnya bintang Timur putra fajar, star of the morning seharusnya dia melayani putra Allah Yesus Kristus.

Mikha 5 : 1 - 2
Firman Tuhan πŸ’— mengatakan pemerintahannya sejak zaman purbakala,  sejak dahulu kala.
Jadi yang dilawan langsung, penguasanya, maksudnya adalah putra tunggal Bapa.
Kemudian ketika menjadi manusia bernama Yesus.

Dia harus melayani majikannya Allah Bapa πŸ’— yang diwakilkan Tuhan Yesus Kristus.
Tetapi rupanya makhluk  ini ingin memerintah.
Ia tidak mau didominasi, tidak mau dikuasai ada dalam pemerintah Allah yang pelaksanaannya adalah putra tunggalNya
Tuhan Yesus.

Dia harus melayani majikannya Allah Bapa yang diwakilkan Tuhan Yesus Kristus πŸ’—
Tetapi rupanya makhluk  ini ingin memerintah.
Ia tidak mau
didominasi, tidak mau dikuasai ada dalam pemerintah Allah yang pelaksanaannya adalah putra tunggalNyaTuhan Yesus

Wahyu 12 : 3 - 4
Ini bicara soal pemberontakan di surga,  di mana makhluk sebenarnya dasyat ini menyeret malaikat memberontak.
Sejak itu ada dualisme pemerintahan.
Ada makhluk yang tidak tunduk, ada makhluk yang tidak mau ada dalam pemerintahan Allah.

Manusia πŸ‘₯ diciptakan Tuhan untuk jadi Corpus Delicti, membuktikaan kesalahan lusifer.
Kenapa Tuhan tidak menghabisi atau membinasakan lusifer?
Sebab Allah punya tatanan.
Paralel dengan ketika manusia jatuh dalam dosa, memberontak tidak menuruti apa yang dikatakan oleh Tuhan
Tuhan tidak bisa langsung menghukum.

Kalau Allah mau mengampuni, siapa yang mau protes ?
Pengampunan diberikan kalau ada yang memikul
kesalahan manusia.
Alalh πŸ’— tidak bisa mengampuni tanpa sarana.

Jika Allah mengampuni tanpa sarana adalah Allah yang tidak punya tatanan.
Demikian pula, ketika, AllahπŸ’— tidak langsung membinasakan lusifer.
Apakah Allah Bapa tidak mampu ? sangat mampu.
Itulah sebabnya manusia diciptakan untuk membuktikan kesalahan. putra fajar ini.

Siapa yang menciptakan ?  Tentu bersama Tuhan Yesus πŸ’—
Bagaimanapun
Roh itu tetap dari Allah.
Dia Bapa segala Roh.
Penciptaan manusia Bapa bersama Anak.

Yohanes 1: 1 - 3
Pada mulanya adalah firman ( logos)
Logos bersama - sama Allah.
Segala sesuatu diciptakan oleh Dia.
Jadi logos yang menciptakan.
Manusia πŸ‘₯ diciptakan untuk supaya menjadi bukti mengalahkan, supaya Tuhan bisa  menghukum lusifer,  tetapi manusia gagal.
Karena manusia gagal untuk membuktikan lusifer, maka Putra tunggalNya dikirim Tuhan Yesus.

Rahasia yang dimaksud adalah : pemerintahan Allah yang tunggal.
Pemerintahan Allah πŸ’— yang tidak dualisme.
Hanya ada satu pemerintahan yaitu : Allah Bapa, dan Tuhan Yesus satu - satunya Tuhan.

Ini perlu kita ketahui,
Ini Allah Bapa πŸ’– yang mempunya segala kuasa kemuliaan, dan kerajaan bukan Tuhan Yesus.
Kalau dalam kristologi, kita bisa belajar kemuliaan yang dimiliki Tuhan Yesuspun berasal dari Bapa, bukan berasal dari Tuhan Yesus diriNya.

Maka Yesus ketika jadi Tuhan, Diapun menjadi Tuhan bagi kemuliaan Bapa πŸ’—
Ini sumber segala anugerah dan kekuatan.
Allah Bapa tidak pernah menjadi Tuhan.
Yang menjadi Tuhan itu hanya putra tunggalNya.

Jangan dikacaukan oleh konsep yang mengatakan, Allah itu Esa satu.
Ketika Alkitab πŸ“š berkata : Allah yang Esa, itu bukan satu dalam matematis, tetapi satu - satunya.

Makanya di dalam AlkitabπŸ“š dikatakan Allah itu Elohim, dan di dalam Elohim itu ada Bapa dan Anak, serta Roh Kudus, Rohnya Bapa dan untuk
Corporate nya Yahwe.

Musa berhadapan dengan Yahwe ini corporate.
- Ketika Tuhan Yesus πŸ’— tampil bersama Abraham misalnya.
Abraham berdiri di depan Yahwe.
- Ketika Musa berdialog itu Tuhan Yesus.
Memang Dia memerintah sebelum Dia menjadi manusia.

Allah Bapa tidak pernah jadi Tuhan.
Yesus yang menjadi Tuhan.
Tuhan artinya : majikan. Penguasa, yang melaksanakan pemerintahan yang memiliki Bapa.
Selamanya ini misteri.
Nanti di surga kita bisa berhadapan dengan Tuhan Yesus πŸ’—, kita bisa lihat muka dengan muka, tapi, tapi Allah tidak tampil.

Ini misteri di atas segala misteri.
Jadi kalau di agama lain,  agama - agama , agama Samawi, seperti agama Yahudi, mereka mengenal Allah dengan konsep itu bisa ketemu dengan kita.
Sama sekali tidak bisa  ketemu.
Jangan dipadankan,  dibenturkan, didialogkan,  tidak bisa.

Sebab yang mereka yakini, Allah Bapa itu Tuhan.
Yang jadi Tuhan itu Yesus.
Yesus pelaksana Bapa segala kuasa dan kemuliaan kerajaan.
Dan itu elegan sekali.
Dan Allah Bapa πŸ’— yang punya segala kuasa kerajaan tidak kelihatan.
Tetapi Roh Bapa ini yang melingkupi jagat raya.

Roh Allah juga bisa berarti :
- Kuasa Allah
- Tatanan Allah
- Pikiran dan perasaan Allah.
Allah πŸ’— tidak mau ada dualisme, ini pemerintahan.
Si lusifer ini mau berdiri di sini, dia tidak mau di bawahi Tuhan Yesus.

Allah tidak mau langsung matiin lusifer, karena ada tatanan.
Maka Allah dan Anak menciptakan manusia.
Ketika manusia πŸ‘₯ gagal, 

Yesus πŸ’— yang jadi manusia.
Rahasia bagaimana Allah membangun kerajaanNya yang tunggal yang mono tidak boleh ada yang menyaingi.
Kita yang menggenapi.
Kalau kita bisa mengerti ini dan menggenapi ini, dan panggilan kita untuk menggenapi ini, kita jadi Corpus Delicti.
Kita menemukan hidup yang sesungguhnya.

Itulah sebabnya dalam Doa Bapa Kami, kita berkata, datanglah kerajaanMu, kita menghadirkan pemerintahan Allah.
Jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga.
Kesatuan pemerintahan.
Kita πŸ‘₯ yang ikut terlibat di dalam rencana Allah tersebut.

Kita memahami ini bukan sekedar pengetahuan.
Kita harus masuk dalam proyek Allah πŸ’— yang besar ini.
Kita harus terlibat di dalamnya .
Membangun Kerajaan Allah.
- Bukan kerajaan siapa - siapa.
- Bukan kerajaan kita sendiri.
Kita yang membangun  Kesatuan pemerintahan kerajaan itu.
Kita yang menghentikan dualisme, dan itu dimulai dalam diri kita.

Dan Kekristenan intinya begitu.
Jadi inti kekristenan mengubah kodrat, dari kodrat manusia
menjadi kodrat ilahi.
Menjadi corpus delicti,  mempunyai kodrat ilahi itu sama.

Jadi kita πŸ‘₯ harus menang di sini.
Jumlahnya berapa ? Itu kita tidak tahu, itu misteri.
Jika jumlah genap, baru iblis bisa dihukum kerajaan Allah dihadirkan.

Efesus 1 : 4 - 5
Allah merancang pemerintahan yang tunggal itu sebelum dunia 🌍 dijadikan.
Kita luar bisa bisa masuk proyek ini.

Kita tidak boleh punya keinginan.
Keinginan kita πŸ‘₯ mhanya satu, melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.
Dari dulu juga Paulus dianggap gila.
Datanglah kerajaanMu, kerajaan yang mana ?
itu kerajaanNya.
Agung sekali kalau kita mamahami ini, dan kita menjadi pelakunya.

Hidup kita cuma 70 th, 80 th, dan singkatnya umur kita ini, betapa hebatnya kita bisa masuk dalam proyek, ini misteri.

Ada orang πŸ‘€ yang dipredestinasi , ditentukan untuk menjadi umat pilihan.
Maksudnya ditentukan selamat yang lainnya binasa.
Ditentukan menjadi kelompok orang punya kemungkinan, posibility diberi kesempatan untuk itu.

Menjadi orang - orang yang terpilih, itu tergantung kita.
Supaya kita πŸ‘₯ hidup tidak cacat tidak bercela, berkeadaan seperti Tuhan Yesus.
Hidup dalam kedaulatan Tuhan.

Kekristenan itu tidak dibawahi hukum atau peraturan.
Tetapi dibawahi Allah πŸ’— sendiri dan kedaulatanNya.
Makanya kita harus berinteraksi dengan Allah, mengalami Tuhan secara langsung, secara pribadi.

Kalau kita setiap hari merenungkan ini, KerajaanNya nyata.
Dan kita πŸ‘₯ hidup hanya menyongsong kerajaanNya.
Memang ini tidak waras bagi manusia.

Datanglah kerajaanMu, ada kerajaan pemerintahan Allah πŸ’—
Tetapi secara fisik nanti akan dihadirkan.

Daniel 2 : 27 - 35, 44
Di dalam mimpi Nebukadnezar itu, Tuhan menunjukkan perjalanan sejarah.
Di dalam Alkitab πŸ“š Allah memakai Raja Nebukadnezar untuk menghukum umatnya, ialah yang menjatuhkan Israel Selatan dan dinasti Daud.

Tuhan πŸ’— memberi mimpi, dan bertanya pada ahli - ahli nujum.
Tapi Daniel tampil dan memberitahukan mimpi itu.
Jadi sejarah pemerintahan Nebukadnezar
Kepala, dada, pinggang dan seterusnya.
Babel berkuasa diganti Media Persia, Media Persia diganti Yunan, Yunani diganti oleh Roma.
Roma, campuran dari besi dan timah.

Ini bisa menunjuk keadaan dunia kita hari ini.
Ada negara yang kuat dan ada negara yang lemah.
Lalu ada batu kecil menyatakan perubahan akan terjadi nanti, tapi ketika muncul Tuhan Yesus Kristus πŸ’—  yang menghancurkan pating tersebut dan
memenuhi bumi,  maksudnya jagat raya.

Datanglah kerajaanMu, di mana ?
secara mikro menunjuk pemerintahan Allah πŸ’— yang berwujud dalam. Kehidupan masing - masing.
Tetapi secara makro dan fisik kerajaan Tuhan Yesus memang akan dihadirkan.

Tidak ada dualisme pemerintahan itu.
Hanya ada satu pemerintahan, pemerintahan Allah BapaπŸ’—, yang pelaksanaannya adalah Tuhan Yesus.
Luar biasa kalau kita sebagai orang percaya kita dipersiapkan untuk dimuliakan bersama Tuhan Yesus.

Tetapi orang - orang yang dimuliakan, adalah orang - orang yang menderita bersama Dia.
Pertanyaannya, penderitaaan apa itu sebenarnya ?

Kalau Alkitab πŸ“šmengatakan kita dimuliakan, itu diajukan ke Lukas 22
Bahwa Tuhan akan membangun kerajaanNya dan Tuhan berkata, kamu yang bersama - sama Aku dalam penderitaan, kamu akan duduk bersama Aku di kerajaan Bapa.

Memang pernyataan itu secara historis dan harafiah ditujukan kepada murid - murid pada waktu itu.
Tetapi firman Tuhan πŸ’— mengatakan,
Telah tersedia mahkota bagi orang - orang yang taat.

Roma 8 : 17
Paulus berkata lawanlah iblis, karena semua saudaramu di dunia juga menderita dengan penderitaan yang sama.

Ibrani 12
Dalam pergumulan kamu melawan dosa belum mencucurkan darah.
Kamu belum all out, kamuπŸ‘€ belum habis - habisan.
Pergumulan melawan dosa,
- Di dalam diri kita telah terukir.
- Dalam daging kita
- Di dalam jiwa kita ada keinginan mata.
- Di dalam diri kita terdapat Keangkuhan.

Kalau kita πŸ‘₯ belajar kebenaran, kita akan menemukan Kelicikan - Kelicikan kita.
Memang kata licik itu kelihatan negatif.
Kelicikan yang dimaksud bukan pelanggaran secara hukum moral umum.
Tetapi kelicikan - Kelicikan itu tidak membuka peluang Roh Allah πŸ’— menguasai kita.

Ketika kita berusaha,
 mematikan napsu daging kita, keinginan mata kita.
Ketika kita πŸ‘₯ berusaha mengerti kehendak Allah dan mulai menangkap setiap Kelicikan - Kelicikan dalam diri kita, dan kita mau memburu, mematikan dan memadamkan keinginan kita, itu penderitaan.

Setelah kita bisa melewati hal itu, baru bisa dipercayai Tuhan untuk memikul penderitaan lain, seperti yang Tuhan Yesus πŸ’— alami.
Jadi Tuhan Yesus mengalami cobaan iblis supaya terseret mengikuti Keinginannya, tetapi Tuhan Yesus tidak terseret.
Ketika Tuhan Yesus sudah menyelesaikan tahap demi tahap akhirnya darahNya ditumpahkan.

Kita belum menumpahkan darah seperti Tuhan Yesus. 
Tetapi pergumulan melawan dosa, kodrat dosa dalam diri kita.
Kita harus all out, harus sungguh - sungguh, teliti dari menit ke menit, dari jam ke jam, sehingga kita bisa berkata, hidupku bukan aku lagi, tapi Kristus πŸ’— yang hidup dalamku.

Kristus artinya spiritNya, gairahNya.
Yang dibahasakan makananku melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.

Dan itu harus menjadi satu - satunya agenda hidup kita.
Sehingga kita bisa berkata
"Aku tidak punya kesenangan, selain melakukan kehendak Bapa πŸ’— dan menyelesaikan pekerjaanNya "

Ini sebuah perjuangan πŸ’ͺ
Betapa sulitnya hidup dalam perjuangan ini.
Tetapi dengan pemahaman yang lengkap
 tentang kerajaan surga,
Hal ini menjadi kekuatan.
Sempurna itu bisa.

Kita harus memenangkan kelicikan - kelicikan itu.
Jangan sampai kita tidak sadar kita ini sedang
licik.
Bagaimana setiap suara hati kita itu diganti suara yang sesuai dengan kehendak Allah πŸ’—, suara roh, di mana Allah Bapa melalui Roh Kudus mendidik kita, kita menemukan spirit, spirit yang kita turuti menjadi milik kita, itu sama dengan bertumbuh dalam kodrat ilahi.

Jangan jadi Kristen abal - abal.
Yang akhirnya Tuhan πŸ’— berkata, "Saya tidak kenal Kamu, kamu yang tidak melakukan kehendak Bapa."
Kristen yang benar Kristen yang nuraninya bersih.
Sehingga Kita berkeadaan bersih di hadapan Tuhan.
Bukan karena tidak mau berbuat dosa, tapi tidak bisa berbuat dosa.

Kita adalah pangeran - pangeran dalam kerajaan itu.
Tidak ada mahkota tanpa salib.
Harus ada salib, harus ada penderitaan.
Penderitaan pertama kita,
- Melawan monster kita.
- Setelah itu kita akan memberikan hidup kita Tanpa batas.
- Kita akan rela menderita, seperti Kristen pada abad mula - mula yang mengalami penganiayaan yang begitu hebat.

Selama ini yang kita dengar disayang - sayang Tuhan πŸ’—
Yakin dan percaya Tuhan itu baik.
Itu pembodohan.
Itu bangsa Israel yang orientasinya masih
duniawi.
Kalau kristen tidak, semua harus ikut jejak Tuhan.

Paulus sendiri berkata, ikutilah teladanku.
Apa yang kita teladani dari Paulus?
- Paulus mempertaruhkan
hidupnya tanpa batas.
- Aku menguasai tubuhku seluruhnya, dia berjuang.
- Supaya jangan aku yang sudah memberitakan injil ditolak, itu perjuangan.
- Ketika ia mendapat penglihatan.
Ini menyaksikan tidak menjadi nilai diri.
14 th ia simpan, supaya ia tidak menjadi sombong.
Maka Tuhan memberi Paulus
duri dalam daging.

Filipi 3
Tetapi di akhir - akhir hidupnya kepada anak rohaninya Timotius, dia berkata sudah dekat kematiannya.
Darahku rela kucurahkan, aku berbuat dalam iman bagi jemaat artinya
Aku berbuat segala sesuatu darahku, nyawaku, hidupku demi iman .

Kita πŸ‘₯ semua punya tempat yang sama di mana kita harus menjadi saksi dan turut mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan dalam
rencana besar ini.
Setiap kita harus mengucapkan Doa Bapa Kami dalam tindakan.
Datanglah kerajaanMu di bumi seperti di surga.

Ini masa krisis, dunia 🌍 makin jahat.
Yang sedih, gereja jumlah  besar.
Gereja πŸ’’ dalam jumlah jemaat yang besar.
Tidak mengajarkan injil yang benar.
Kristen jadi agama dengan segala liturgi, organisasi, dan management.

Kita bertanggung jawab menghadirkan pemerintahan Allah πŸ’— itu.
Efesus 1 : 10
Oikonomia adalah : adanya hukum dalam rumah tangga Allah.
Tidak boleh ada dualisme.
Hanya ada satu kepala.
Tuhan Yesus maksudnya.
Segala sesuatu baik yang di surga maupun yang di bumi akan menjadi satu pemerintahan.

Tidak ada wilayah di mana ada kekuasaan lain, tidak ada orang atau makhluk manapun yang tidak tunduk kepada Tuhan Yesus.

Matius 28 : 18 - 20
Kita bersyukur kita mengenal Tuhan Yesus πŸ’— sebagai kepala pemerintahan. 
Banyak orang Kristen mencederai Dia,  memanggil Dia Tuhan, tetapi tidak memperlakukan Dia sebagai Tuhan.

Kalau kita menyebut Yesus Tuhan πŸ’— akan memenuhinya dengan tindakan konkrit.
Ketika kita belajar untuk memenuhi, kita akan menemukan irama rohani yang tidak bisa kita ungkapkan kepada orang lain.

Bagaimana Kita bisa menghadirkan kerajaan Allah πŸ’— dan pemerintahanNya ?
Seperti Tuhan Yesus berkata, " KerajaanKu bukan berasal dari dunia ini "
Ini kekristenan sesungguhnya.

Amin.... 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar