Ketika kekristenan diajarkan sebagai jalan yang mudah, maka nama Yesus π dapat dijual untuk kepentingan peribadi.
Mereka yang sesat tersebut mengajarkan bahwa Yesus datang untuk menyembuhkan penyakit, menyelesaikan masalah ekonomi, memberi sukses (orang-orang Kristen yang adalah anak-anak Allah dapat menjadi kepala, bukan ekor), membuka rahim yang mandul, dan lain sebagainya.
Dengan hal ini nama Yesus dapat dijual, sebab mereka dapat menawarkan berkat-berkat jasmani dengan menggunakan nama Yesus.
Hal ini sudah menjadi standar bertahun-tahun bahkan berabad-abad dalam banyak pelayanan gereja π
Pada dasarnya, mereka membuka “lapak jasa” bagi jemaat dengan menggunakan kuasa mukjizat milik Tuhan Yesus.
Biasanya, semboyan yang digunakan adalah “Tuhan Yesus baik dan Dia tidak berubah”.
Pada dasarnya, mereka menjual nama Yesus π dalam kegiatan rohani. Mereka tidak memahami apa dan bagaimana yang baik dalam diri Tuhan Yesus tersebut.
Mereka juga tidak tahu hal apa yang tidak berubah dalam diri Allah Anak tersebut.
Jemaat π₯ harus disadarkan bahwa kekristenan adalah proses kehidupan untuk menjadi seperti Tuhan Yesus atau mengenakan gaya hidup-Nya.
Ini berarti orang percaya harus memiliki karakter seperti Anak Tunggal Bapa ini.
Untuk memiliki karakter Tuhan Yesus π adalah sesuatu yang sangat sukar, bahkan mustahil. Tetapi yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Allah.
Dalam hal ini, dapat dipahami bahwa kekristenan bukanlah agama tetapi jalan hidup. Di dalam kekristenan, yang penting bukanlah liturgi seremonial seperti yang ditekankan oleh banyak agama, tetapi menyelenggarakan suatu gaya hidup yang pernah dikenakan oleh Tuhan Yesus π ketika Ia mengenakan tubuh daging seperti manusia di bumi ini dua ribu tahun yang lalu.
Hampir semua manusia menjalani hidupnya hanya untuk memiliki sebuah kehidupan seperti yang diinginkan.
Kehidupan yang diinginkan adalah gaya hidup yang telah diwarisi dari orang tua dan pengaruh manusia π₯ di sekitarnya.
Sebuah gaya hidup standar yang dikenakan hampir semua manusia.
Banyak orang menjalani hari hidup hanya untuk sebuah gaya hidup yang berstandar demikian. Mereka π₯memperjuangkan mati-matian tanpa batas untuk meraih dan mempertahankan eksistensinya.
Untuk meraih gaya hidup wajar di atas dan mempertahankan eksistensinya, manusia memeluk suatu agama.
Sejatinya, orang-orang π₯ yang disebut di atas hanya beragama guna berurusan dengan “yang dipercaya sebagai pelindung” demi gaya hidup tersebut, dan mempertahankan eksistensi kehidupan di bumi menurut standar manusia yang telah kehilangan maksud dirinya diciptakan oleh Allah.
Orang-orang seperti ini berurusan dengan Tuhanπ bukan karena urusan Tuhan sendiri, bukan untuk kehendak dan rencana Tuhan, tetapi urusannya sendiri atau kemuliaannya sendiri. Apabila seseorang berurusan dengan Tuhan, yang harus dipersoalkan adalah maksud Tuhan menciptakan manusia.
Manusia diciptakan Tuhan untuk mengabdi kepada-Nya.
Jadi, orang mencari dan berurusan dengan Tuhan haruslah didasarkan pada azas devosi (mengabdi dan beribadah).
Hal ini juga merupakan sebagai persiapan untuk hidup kekalnya nanti di langit baru dan bumi πyang baru, bukan hidup di bumi hari ini saja.
Orang yang tidak mengabdi kepada Tuhan π di bumi ini, tidak akan pernah mengabdi selamanya kepada Tuhan.
Banyak hamba Tuhan dan pendeta yang mengajarkan Injil sebagai jalan mudah untuk mengarungi kehidupan di bumi ini.
Tuhan Yesus π dikampanyekan sebagai penawar segala kesulitan hidup bagi mereka yang ada dalam masalah ekonomi, kesehatan, rumah tangga, pekerjaan, dan lain sebagainya. Dijanjikan bahwa Tuhan akan memberi jalan keluar dengan gampang dengan dasar bahwa Tuhan baik dan berkuasa.
Mata mereka buta terhadap hal yang lebih besar dari sekedar pemenuhan kebutuhan jasmani yang fana di bumi π ini.
Mereka tidak mengerti maksud utama kedatangan Tuhan Yesus di bumi. Dalam kebodohan ini, mereka sangat besar berpotensi menjual nama Yesus.
Kalau kekristenan diajarkan dengan benar, yaitu jalan yang tidak mudah.
Kekristenan adalah jalan yang sangat berat, sebab harus mengikuti jejak gaya hidup Yesus π yang di dalamnya termasuk memikul salib, maka kekristenan tidak dapat dijual dengan harga murah. Sulit menjual nama Yesus dengan alasan apa pun. Sebab kekristenan yang sejati adalah kekristenan yang pasti tidak diminati oleh sebagian besar orang.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar