Rabu, 13 Desember 2017

RH Truth Daily Enlightenment "MENJUAL NAMA YESUS DENGAN MUKZIJAT" 14 December 2017

Menjual nama Yesus dengan kuasa mukjizat Tuhan 💗 paling marak dalam kehidupan orang-orang Kristen dewasa ini, khususnya di kalangan gereja Kharismatik dan Pentakosta.

Mereka menjanjikan kuasa Tuhan yang dapat melahirkan mukjizat atas kehidupan orang percaya, sehingga mereka dapat memperoleh jalan keluar dari segala persoalan hidup yang mereka hadapi. Mereka 👥 yang sakit dapat disembuhkan, yang terikat hutang-piutang memperoleh jalan keluar, dan lain sebagainya.

Bahkan, di setiap kebaktian selalu dijanjikan bahwa kalau jemaat kembali pulang ke rumah masing-masing maka mereka 👥 sudah mendapat jawaban doanya, yaitu kesembuhan, pertolongan dari masalah ekonomi, masalah rumah tangga, pekerjaan, dan lain sebagainya.

Kita harus mengerti, kalau dunia mengalami resesi dan banyak kesukaran menimpa manusia, seperti krisis ekonomi, politik, sosial, ekologis berupa bencana alam, dan lain sebagainya.
Karena itu, Tuhan 💗 ditawarkan sebagai solusi bagi manusia agar dapat terhindar dari kesulitan-kesulitan hidup tersebut.

Dalam kondisi kehidupan masyarakat yang sulit, gereja menjadi alternatif yang dicari orang untuk mendapat jalan keluar. Ketika gereja 💒 hanya menjadi tempat untuk memperoleh jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup di bumi berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani, maka terjadi praktik pelayanan rohani yang mirip dengan praktik perdukunan.

Banyak hamba-hamba Tuhan atau pendeta yang memanfaatkan situasi ini untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Maksud praktik perdukunan dalam konteks ini adalah gereja 💒 dan semua pelayan-pelayannya menggunakan kuasa Tuhan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani, yang terjadi dalam kehidupan umat Tuhan.

Sama seperti dukun-dukun yang “menjual jasa” dengan membuat praktik-praktik mukjizat guna penyelesaian masalah-masalah hidup yang bertalian dengan pemenuhan kebutuhan jasmani.

Dengan isi pelayanan seperti ini, maka gereja mengabaikan maksud keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia 👥 yaitu dikembalikannya manusia kepada rancangan Allah semula, menjadi segambar dan serupa dengan Allah.
Demikian faktanya yang terjadi di banyak gereja hari ini, gereja menyelenggarakan praktik pelayanan yang mekanismenya seperti dalam praktik perdukunan di dunia yang tidak mengenal Allah.

Gereja-gereja palsu tersebut mempromosikan mukjizat dengan menggunakan kuasa Tuhan 💗 untuk penyelesaian masalah pemenuhan kebutuhan jasmani.
Dengan mudahnya gereja-gereja tersebut menjanjikan penyelesaian masalah yang dihadapi jemaat, mulai dari masalah ekonomi, bisnis, kesehatan, jodoh, keinginan memiliki keturunan, dan lain sebagainya dengan nama Yesus.

Tanpa disadari, praktik pelayanan yang mirip dengan perdukunan mengakibatkan penyimpangan.
Mukjizat menjadi komoditas utama orang-orang yang mengaku “hamba Tuhan” dan yang mendeklarasikan diri (terang-terangan maupun terselubung) mewakili Tuhan 💗 untuk menolong umat-Nya.

Tanpa mereka sendiri sadari, mereka menjual nama Tuhan selain untuk kepentingan materi juga kebesaran namanya sendiri sebagai kelangsungan karir di dalam gereja lokal maupun di dalam sinode suatu gereja 💒
Kalau dalam praktik perdukunan di luar gereja mereka menggunakan kuasa kegelapan, tetapi di dalam gereja menggunakan nama Yesus.

Banyak orang Kristen berpikir bahwa menggunakan nama Yesus untuk hal tersebut agar kuasanya dinyatakan dipandang sebagai suatu kehormatan bagi Tuhan, sehingga mereka 👥 menggunakan nama Yesus semena-mena.

Sebenarnya tindakan mereka itu melecehkan nama Tuhan 💗 dengan menggunakan dan menyebutnya secara sembarangan.
Tuhan tidak akan memperkenankan nama-Nya dipakai sesuai selera dan keinginan manusia, apalagi ada “agenda pribadi” di balik penggunaan nama-Nya.

Banyak orang telah tertipu oleh praktik pelayanan gereja-gereja yang sudah menyimpang dari kebenaran tersebut. Gereja-gereja 💒 yang tidak mengenal kebenaran memperkenalkan Yesus sebagai sosok yang dapat peduli dengan persoalan pemenuhan kebutuhan jasmani, tanpa mengajarkan dengan benar bagaimana harus mengikuti jejak hidup-Nya.

Tentu saja, Tuhan Yesus juga sangat peduli dengan masalah pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi sesungguhnya Tuhan Yesus 💗 lebih peduli proses pertumbuhan rohani agar pengikut-Nya menjadi seperti diri-Nya. Dengan cara demikian sebenarnya gereja-gereja tersebut sedang menjual nama Yesus.

Seharusnya yang diajarkan adalah bagaimana mengikuti jejak Tuhan Yesus.
Oleh sebab itu, mereka  seharusnya tidak mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani lagi.
Tetapi yang ditekankan adalah melakukan kehendak Bapa 💗 dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Hal ini yang harus diperjuangkan sebagai satu-satunya agenda hidup ini.

JBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar