Minggu, 27 Januari 2019

( Sunday Bible Teaching ) SBT, 20 Januari 2019 Pdt. DR. Erastus Sabdono

Kita tidak boleh sudah merasa puas dengan pengalaman rohani yang sudah kita alami, yang sudah kita miliki bersama Tuhan 💓
Termasuk kita tidak boleh merasa cukup puas dengan pemahaman dan pengertian kita mengenai Tuhan yang telah kita miliki.

Yang sudah memiliki pengalaman dengan Tuhan sehebatpun pengalaman tersebut sebanyak apapun pengetahuan kita tentang Tuhan 💓 tidak boleh membuat kita merasa cukup lalu berhenti berparkir di situ.

Apalagi kita belum punya pengalaman dengan Tuhan.
Dengan pengetahuan yang sempit dan miskin.
Pengalaman yang kita miliki sehebat apapun bukanlah dasar yang cukup untuk menjalani hidup bersama Tuhan ke depan seiring dengan pergumulan baru, persoalan baru.

Maka kita harus membuka diri untuk pengalaman - pengalaman yang baru dengan Tuhan juga pengetahuan - pengetahuan baru dari Tuhan.

Kita melihat masyarakat Kristen, gereja dan para pembicaranya tidak mengalami pembaharuan tidak bertumbuh dalam pengertian dalam kebenaran menjadi mati seperti masyarakat Eropa.

Tidak sedikit buku - buku yang ditulis oleh para Theolog mereka.
Seninari dan Theologia mereka juga bermutu jika dipandang dari sudut akademis.
Tetapi masyarakat Eropa hari ini seperti tidak pernah menjadi masyarakat Kristen.
Karena Theolog merasa puas dengan doktrin yang ada.
Apalagi terlalu menekankan rasio tetapi tidak memberi ruang untuk pengalaman secara batin dan pengalaman konkrit dengan Tuhan.

Banyak hal yang kita hadapi dan kita selesaikan bersama Tuhan 💓 di masa depan.
Yang oleh karenanya kita harus mengalami lebih banyak lagi.
Dan Tuhan yang tidak terbatas dan Tuhan yang akan kran membuka pengenalan akan Dia.
Tuhan yang membuka diri untuk dikenal.
Tuhan membuka diri untuk dialami.

Jadi kalau kita belum memiliki pengalaman yang cukup dengan Tuhan.
Raihlah sebanyak mungkin pengalaman dengan Tuhan.
Raihlah sebanyak mungkin pengenalan akan Tuhan yang berguna untuk proses penyempurnaan kita.
Jangan puas....

Banyak berkat yang tidak ternilai yang Tuhan sediakan bagi kita di depan.
Sebab seiring pengalaman baru dengan Tuhan bukan hanya membuat  kita sanggup menghadapi dunia 🌍 dan segala  tantangannya.

Bukan hanya masalah.
Karena semua orang juga punya masalah yang mirip.
Tetapi tantanganyang membuat iman kita tidak bertumbuh secara proposional.

Tarikan kuasa gelap yang membuat kita gagal menjadi Anak Allah yang berkodrat Ilahi.
Dan Tuhan 💓 sediakan berkat - berkat rohani yang tak ternilai agar kita mqmpu menghadapi serangan kuasa kegelapan pengaruh dunia yang jahat ini.
Dan kita bertumbuh menuju kesempurnaan.

Jadi Kalau kita berurusan dengan Tuhan 💓 jangan fokus kepada kebutuhan pemenuhan jasmani.
Lalu merasa elok, agung, indah.
Tadinya gaji kecil jadi besar.
Tadinya bangkrut dipulihkan secara ekonomi.
Tadinya sakit sembuh.
Itu bukan berkat kekal.
Itu bukan berkat abadi.

Tuhan 💓 perduli masalah hidup kita apapun.
Apakah masalah ekonomi, kesehatan, masalah apapun.
Tetapi Tuhan lebih perduli karakter dan watak kita.
Tuhan lebih perduli nasib dan keadaan kekal nanti.

Jadi fokus dan orientasi kita kepada berkat jasmani, kita tidak bisa mengimbangi Tuhan yang alas berpikirnya kekekalan.
Tuhan memiliki triliyun - triliyun planet.
Apa artinya bumi ini ?

Maka Tuhan berkata : " Apa gunanya orang memperoleh segenap dunia tetapi jiwanya binasa ? "

Kalau kamu mengejar berkat jasmani, kamu fokus kepada kebutuhan pemenuhan jasmani,
kamu tidak fokus kepada kekekalan, kamu tidak menghormati Tuhan 💓
Kamu tidak menghargai kekekalan.
Kamu tidak bisa seimbang berjalan dengan Tuhan.

Oleh sebab itu masalah - masalah pemenuhan kebutuhan jasmani janganlah menenggelamkan kita.
Jangan kita berhalakan.

Yang terpenting Tuhan ubahlah hidupku supaya aku layak menjadi anggota keluarga kerajaan Surga dan berkodrat Ilahi.
Yang lain boleh Engkau ambil, pangkat, kedudukan prestige, tetapi jangan ambil yang satu ini yaitu kelayakan menjadi Anak Bapa di Surga.

Di mana - mana juga orang berurusan dengan Tuhan karena pemenuhan kebutuhan jasmani.
Kita harus berani mendesak Tuhan 💓 untuk memiliki pengalaman dengan Dia untuk berguna bagi pendewasaan dan penyempurnaan kita.


Kita membutuhkan Tuhan bukan karena pemenuhan kebutuhan jasmani, bukan karena kita sedang tertindas.
Kita membutuhkan Tuhan karena memang Tuhan satu - satunya kebutuhan kita.

Kita harus sungguh - sungguh mengalami Tuhan.
Konsentrasi pada waktu di gereja untuk mendengar Firman.
Itu kita sedang mendesak Tuhan.

Kalau kita sungguh - sungguh Tuhan 💓 pasti memberi sesuatu.
Lalu kita akan jeli melihat pembentukan Tuhan dalam hidup kita baik yang kita liat maupun yang kita dengar.
Apapun bisa jadi berkat.

Kalau kita ingin mengalami Tuhan kita pasti berusaha untuk hidup tidak bercacat dan tidak bercela.
Ini semua memiliki sampak.

Hidup ini hanya untuk menemukan Tuhan.
Supaya memiliki hubungan yang harmoni dengan Dia.
Untuk itu kita tidak boleh hidup sembarangan.
Pikiranku tidak boleh fokuskan ke perkara - perkara dunia.
 Membanggakan barang - barang branded.
Membanggakan sesuatu yang bersifat fana.
Karena Tuhan tidak tertarik dengan hal - hal itu.

Kesempatan untuk menemukan Tuhan Dan berinteraksi Dengan Dia sangat Terbatas
Tuhan dengan ketatnya membatasi ini.
Kesempatan itu hanya sekali.
Kalau Tuhan berkata stop maka kita stop, tidak bisa diperpanjang.

JBU 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar