Minggu, 20 Januari 2019

RH Truth Daily Enlightenment Januari 2019 20. WAKTU MILIK TUHAN

Salah satu langkah penting untuk dapat menyenangkan hati Tuhan adalah menyadari dan mengakui bahwa bukan hanya harta dan tubuh kita milik Tuhan, tetapi waktu kita juga milik Tuhan. Dari setiap menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun semua adalah milik Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa waktu hidupnya adalah miliknya sendiri, sehingga tidak mengatur waktunya secara bijaksana. Kecerobohan ini membuat banyak orang Kristen gagal dalam menyenangkan hati Tuhan.

Selama ini banyak orang berpikir bahwa harta boleh dimiliki Tuhan, uang dan seluruh kekayaan juga boleh dimiliki Tuhan, tetapi kalau waktu tidak diklaim sebagai milik Tuhan. Memang hal ini tidak diucapkan dengan kata-kata, tetapi sikap hidup mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui bahwa waktu adalah milik Tuhan. Tidak heran kalau mereka tidak bersedia menyerahkan waktu mereka kepada Tuhan. Dengan kebenaran ini orang percaya harus disadarkan bahwa setiap detik, menit, jam, hari, dan seterusnya adalah milik Tuhan.

Harus disadari bahwa harta yang tak ternilai yang kita miliki, seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan. Di sinilah letak kegagalan banyak orang Kristen dalam menyelenggarakan hidupnya untuk bisa menyenangkan hati Tuhan. Kegagalan mengelola waktu sangat berdampak dalam membangun kualitas kehidupan. Kalau kualitas hidup seseorang rendah, tentu saja ia tidak dapat menyenangkan Tuhan secara proporsional atau secara ideal. Dalam hal ini betapa pentingnya mengelola waktu dengan cerdas, dengan mengalokasi kegiatan-kegiatan yang berguna untuk pendewasaan iman.

Tuhan menganugerahkan 24 jam setiap hari. Orang percaya harus dapat memanfaatkan setiap menit dari waktu yang Tuhan berikan tersebut. Adalah bijaksana kalau orang percaya menyusun seluruh kegiatan dari pagi sampai malam hari menjelang tidur. Memang tidak mudah memiliki kedisiplinan secara ketat dalam melaksanakan susunan kegiatan yang sudah direncanakan. Tetapi kalau orang percaya berlatih terus menegakkan kedisiplinan secara ketat dalam melaksanakan susunan kegiatan yang telah direncanakan, maka ia akan memiliki irama kedisiplinan dalam melaksanakan susunan kegiatan. Hal ini akan menjadi kesukaan dalam mengisi hari hidup.

Dalam menyusun kegiatan sehari-hari, selain tugas-tugas rutin seperti sekolah, kuliah, bekerja, bertemu dengan anggota keluarga yang lain, beristirahat, harus juga mengalokasi waktu untuk belajar kebenaran Firman dan berdiam diri di hadapan Tuhan. Alokasi waktu untuk belajar Firman Tuhan dapat melalui berbagai sarana -seperti literature, CD khotbah, internet, dan lain sebagainya- haruslah dipandang sebagai kemutlakan. Demikian pula dengan alokasi waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan adalah sebuah kemutlakan. Berdiam diri di hadapan Tuhan, isinya antara lain yaitu memuji dan menyembah Tuhan, menyampaikan berbagai hal yang harus didiskusikan dengan Tuhan, mengucap syukur, dan lain sebagainya. Setiap detik orang percaya adalah milik Tuhan. Implikasi dari pengakuan ini, orang percaya tidak boleh menggunakan waktu untuk kesenangannya sendiri. Setiap detik waktu yang digunakan hanya untuk kepentingan pekerjaan Tuhan.

Dengan mengakui dan mengklaim bahwa waktu orang percaya adalah milik Tuhan, maka semua waktu yang ada harus digunakan hanya untuk keuntungan pekerjaan Tuhan. Dengan prinsip ini seseorang tidak mudah terbawa kepada kesibukan-kesibukan dengan orang-orang yang tidak mengenal kebenaran. Orang percaya harus berani menolak ajakan atau undangan yang memuat acara-acara yang tidak mendatangkan kesenangan bagi Tuhan. Oleh sebab itu acara-acara seperti reuni, arisan, nonton bareng, pesta ulang tahun, dan lain sebagainya tidak mudah dihadiri oleh orang percaya. Orang percaya harus benar-benar selektif dalam mengikuti atau menghadiri berbagai acara. Kalau waktu tidak digunakan yang berdaya guna membangun iman, berarti sebaliknya merusak iman.

Memang konsekuensi dari keputusan-keputusan di atas akan membuat orang percaya tereliminir atau terpisah dari orang-orang dekat, sahabat-sahabat, bahkan saudara-saudara kandung. Orang percaya harus tetap memilih Tuhan daripada siapa pun. Inilah bukti kesetiaan dan kecintaan orang percaya kepada Tuhan. Demikianlah orang percaya harus rela meninggalkan semua bentuk persekutuan dengan orang yang tidak mengenal kebenaran. Namun demikian hendaknya orang percaya tidak menampilkan eksklusivitas, sehingga membangun prasangka bahwa orang percaya arogan atau sombong dengan memisahkan diri dari pergaulan. Orang percaya harus cerdas, bagaimana membawa diri sedemikian rupa untuk tetap hadir di tengah-tengah masyarakat tanpa tergarami, tetapi sebaliknya malah menggarami mereka.

Setiap orang percaya harus mempertanggungjawabkan penggunaan setiap menit dan jam yang Tuhan percayakan. Setiap orang memiliki porsi waktu yang sama. Ada pun yang dihasilkan dari penggunaan waktu masing-masing individu berbeda. Suatu hari nanti setiap orang percaya harus menghadap takhta pengadilan Kristus dan mempertanggungjawabkan penggunaan waktu tersebut.

https://overcast.fm/+IqOBDy-JI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar