Salah satu ciri orang yang belum mengenal Tuhan 💗 dengan benar :
- Siapapun orang itu belum mengenal bukan berarti orang Kristen yang baru, orang Kristen lama tetapi tidak bertumbuh dalam kebenaran yang murni dia belum mengenal Tuhan.
Bukan hanya jemaat tetapi juga pendeta.
Bukan hanya pendeta tetapi juga Teolog.
Yang tidak memiliki kebenaran akan Tuhan pasti sikapnya kurang hormat kepada Bapa 💗 di Surga.
Pengenalan akan Tuhan tidak cukup di bangku sekolah tinggi Teologi.
Harus disertai hidup berjalan bersama Tuhan.
Dan hal ini mutlak.
Lebih mutlak dari sekolah Teologi.
Tetapi jangan kemudian karena hal ini kita tidak membutuhkan pemahaman sistimatika Teologi dan berbagai keilmuan Teologi yang dipahami termasuk latar belakang Alkitab 📚
- Bagaimana memahami Alkitab dari eksegesis, heumeulitik atau ilmu tafsir yang benar,
Bahasa asli dan lain sebagaimya.
Tetapi ekstrimnya kalaupun kita tidak sekolah Teologi bukan berarti tidak bisa mengenal Tuhan.
Seorang pendeta yang sebagai guru mesti sekolah Teologi
Mesti berjalan bersama Tuhan sehingga. Membuktikan kebenaran yang akan stimulate /merangsang jemaat.
Membuat jemaat membara
untuk mencari Tuhan secara pribadi.
Salah satu penyebab banyak orang Kristen 👥tidak bertumbuh adalah ketika bergantung kepada pendeta atau manusia.
Pendeta hanya menjadi mentor yang terbatas, tetapi Kita harus pahami setiap kita harus benar - benar berurusan dengan Tuhan.
Ketika kekristenan menjadi agama dengan segala atribut - atributnya,
1. Ceremonial
2. Hukum
3. Dominasi tokoh
Maka banyak orang Kristen yang terbonsai membuat oramg Kristen 👥 menjadi
kerdil.
Sehingga tidak berurusan, berinteraksi secara pribadi dengan Tuhan.
Itu membuat ibarat tanaman mati.
Oksigen yang bisa menghidupkan tanaman itu Tuhan.
Tuhan itu oksigennya bukan paparan kajian seorang Teolog, khotbah pendeta.
Oksigen yang menghidupkan itu Tuhan 💗 sendiri.
Bila seseorang tidak bersentuhan secara pribadi.
Bila seseorang tidak berinteraksi dengan Tuhan secara pribadi dia
tidak mungkin memiliki kehidupan.
Jadi oksigen kehidupan rohani kita adalah Tuhan sendiri.
Kita harus serap, kita 👥 harus hirup dalam perjumpaan dengan Tuhan secara konkrit.
Kalau di dalam sistim
keberagamaan hadir seorang yang namanya
mediator, maka rusaklah kekristenan ini.
Setiap individu harus benar - benar bersentuhan dengan Tuhan untuk menyerap oksigen itu.
Khotbah pendeta dan
Kehadiran kita di gereja 💒menjadi tidak ada arti sama sekali kalau kita tidak bersentuhan setiap hari dengan Tuhan untuk menyerap, menghirup kehadiranNya yang adalah oksigen yang menghidupkan kita.
Kalau kekristenan sudah melembaga jadi agama dengan atribut dan sistem keberagamaan, kita diparkir menjadi orang beragama yang mungkin tidak menjadi jahat, bejat atau rusak.
Tetapi Kita 👥 tidak pernah menjadi anak yang sah ( huios ) tidak akan menjadi anggota keluarga kerajaan yang mengenakan kodrat ilahi.
Sebab Kodrat Ilahi itu bisa dialami seseorang kalau orang itu menyerap oksigen dari Tuhan.
Sehingga kita bisa merasakan kesucian yang sesungguhnya yang Tuhan 💗 kehendaki itu.
Kekudusan yang sesungguhnya yang Tuhan kehendaki itu.
Jadi selagi jantung kita masih berdetak, selagi nadi kita masih berdenyut, selagi masih ada nafas kehidupan, anugerah untuk busa bersentuhan dengan Tuhan jangan disia - siakan.
Kita harus freak, menjadi begitu Eddict, seperti seseorang yang kecanduan sesuatu.
Dan Tuhan 💗 menjadi madu surgawi yang kita candui.
Kita tidak bisa hidup tanpa Dia.
Tuhan itu real, nyata
Tuhan bukan fantasi.
Bukan entitas dalam dongeng yang dipercakapkan dalam bangku sekolah Teologia dan didiskusikan dalam ruang belajar yang dikhotbahkan di mimbar gereja.
Tapi Tuhan adalah Tuhan 💗 yang hadir dalam hidup kita yang sesuai dengan namanya Immanuel.
Immanuel artinya : Tuhan beserta kita.
Dan kita harus mengalami Tuhan.
Banyak kita tidak menghirup oksigen Tuhan sehingga sebagian kita sudah setengah mati, hampir mati, jangan - jangan tergolong mati.
Tetapi kiranya Tuhan menghidupkan kita 👥 melalui kebenaran firman ini dan kita mulai mencari Tuhan dengan sungguh - sungguh.
Dan ini menjadi agenda hidup satu - satunya.
Kalau pemazmur bisa berkata seperti rusa merindukan sungai berair itu di Perjanjian Lama.
Ia bisa menghayati kebutuhan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.
Apalagi di Perjanjian Baru di nana kita 👥 harus mengenakan kodrat Ilahi.
Jangan sampai masalah, kesibukan, kesenangan, apalagi dosa
mengkikis kehausan kita akan Tuhan 💗
Ketika seseorang eddict / kecanduan terhadap sesuatu, yang lain menjadi tidak bernilai.
Kalau seseorang yang tercandui narkoba, ia begitu nekad mencari narkoba.
Begitu cerdik, bersandiwara, menjadi cerdas bagaimana dia bisa mendapatkan uang untuk membeli narkoba.
Kalau kita tercandui oleh Tuhan 💗 pasti kita menjadi cerdas bagaimana kita
menikmati Tuhan.
Yang lain tidak menjadi masalah besar, apapun.
Kita harus mengenal Tuhan.
Lewat sebuah perjumpaan pribadi kita menyerap oksigen.
Dengan demikian kita akan mengerti betapa agungnya Tuhan 💗
Dan ciri orang yang mengenal Tuhan adalah
menghormati Dia.
Kurang hormat sama dengan tidak bersikap sebagaimana mestinya terhadap Tuhan.
Sesungguhnya betapa terhormatnya Tuhan 💗 itu.
Kalau jujur setinggi apapun
kehormatan yang bisa kita berikan kepadaNya tidak sebanding kehormatan yang Dia miliki.
Seandainya kita mampu memberikan 100 penghormatan.
Tuhan patut mendapat sekian miliyar sekian triliyun penghormatan.
Tetapi 100 itu Tuhan terima karena ini kemampuan kita.
Jangan kita mampu 100 kita hanya memberi 5 atau 6
Yakobus 2 : 19
Kamu percaya Allah itu esa itu baik.
Friso = perasaan ngeri =
feel = ketakutan
Roh - roh jahatpun mengerti betapa dahsyatnya pencipta semesta alam mengalami kehadiranNya waktu di Surga dan menjadi gemetar.
Seberapa kita gemetar ?
Mungkin penghormatan kita 👥 hanya penghormatan orang beragama terhadap Tuhannya.
Belum atau bukan penghormatan yang benar.
Bukan batin yang menguasai segenap jiwa tubuh kita.
Mengapa harus menyangkut tubuh ? Ya....
Pada waktu kita berdoa
Sikap tubuh kita akan menunjukkan hormat kita.
Kalau dulu kita bisa sembarangan, tetapi semakin kita mengenal kebenaran semakin kita tidak sembarangan.
Sikap hormat ini tidak bisa dibuat - buat.
Hal ini tidak bisa ditunjukkan dengan kalimat doa.
Tetapi dari sikap hati yamg tersembunyi yang dilahirkan dari seluruh tindakan dan perbuatan kita dan itulah menyembah ( prokuneo)
Kamu harus menyembah Tuhan Allahmu dan kepada Dia saja kamu berbakti.
Mudah menunjukkan di mata manusia seakan - akan dirinya menghormati Tuhan 💗
Tetapi tidak mudah memiliki sikap hormat yang sesungguhnya.
Dan pasti hanya Tuhan yang mengetahui hal ini.
Banyak orang merasa sudah menghormati Tuhan tetapi sebenarnya belum atau tidak.
Hal itu nampak dari kekudusan hidup seseorang.
Orang yang menghormati Tuhan 💗 pasti memiliki kekudusan yang sangat kuat.
Dan jika dia bersalah dia akan menjadi begitu gusar.
Dan ciri yang lain dia akan memiliki rahasia - rahasia Tuhan dan bisa berhikmat.
Dan seorang pembicara pendeta harus memiliki hal ini.
Dia menghormati secara patut kepada Tuhan.
Dari penghormatan itu dia
memiliki kekudusan walaupun memang tidak mudah meraih kekudusan.
Orang bisa jatuh bangun.
Tetapi dia bisa menyelesaikannya dengan segera.
Dia akan memahami rahasia - rahasia Tuhan 💗atau berhikmat tinggi.
Ada kesan tokoh - tokoh rohaniwan menjadi pengantara antara Tuhan dan umat ini memarkir orang Kristen 👥 dalam kebodohan.
Dia tidak bisa berinteraksi dengan Tuhan sehingga dia tidak memiliki kemampuan memahami rahasia hikmat Tuhan
Dia tidak mampu memahami rahasia hikmat Tuhan tidak bisa membedakan pendeta palsu atau pendeta yang benar.
Hamba Tuhan yang benar atau hamba Tuhan yang tidak benar.
Orang Indonesia orang - orang Timur pasti berpikir yang namanya pendeta, namanya terkenal, jemaatnya banyak,
asetnya besar, pasti hamba Tuhan yang besar,
Ini mengerikan.
Itu bukan ciri.
Setan akan menggunakan keadaan seperti ini memarkir banyak orang 👥 dalam keadaan tidak bertumbuh secara benar.
Iblis tidak terlalu terganggu orang menjadi Kristen, rajin ke gereja, membangun gereja besar jadi pendeta besar, jemaat banyak.
Iblis tidak terganggu atau tidak terlalu terganggu.
Tetapi akan sangat terganggu kalau sampai melihat orang - orang yang melekat kepada Tuhan 💗 memiliki kekudusan yang bertumbuh sehingga dapat mencapai tingkat Corpus Delicti ini mengerikan buat iblis, karena akan mengakhiri sejarah hidupnya.
Sebab kalau hanya menjadi orang baik itu tidak mengakhiri,
menyudahi sejarah hidupnya.
Tetapi kalau menjadi Corpus Delicti ini mengerikan.
Jadi dominasi tokoh yang tidak membuat jemaat 👥 berinteraksi langsung mencari Tuhan sungguh - sungguh akan
memadamkan gairah untuk mencapai kekudusan.
Tidak mungkin dia bisa
eddict Kepada Tuhan.
Karena sebagian eddictnya dibagikan kepada tokoh - tokoh itu.
Dan tokoh - tokoh itu hehat dan setengah dewa.
Menjadi begitu terhormat.
Bukan hanya terhormat di mata jemaat 👥, tetapi juga pendeta - pendeta lain.
Dia juga mau terhormat,
kalau perlu punya posisi di antara para pendeta.
Dan itu bukan rahasia
Tetapi dalam sinode hal itu sudah dianggap wajar dan ajaib, sudah rusak sekali.
Jemaat harus membidik pendeta yang punya hikmat mengajarkan kebenaran yang membawa jemaat ke Surga.
Kita 👥 harus berani mematikan manusia lama.
Yang dibaptis adalah : orang yang mau mematikan manusia lama dan dibangkitkan menjadi manusia baru.
Dibaptis artinya : rela mati meninggalkan dunia 🌏
Baptisan itu lambang kematian.
Harus mengerti esensi
Orang yang menghormati Tuhan 💗
- Takut akan Allah
- Hidup benar, Kalau salah dia minta ampun
- Memahami rahasia - rahasia Tuhan dan dia berhikmat.
Semua Kita bisa mencapai hal ini.
Orang yang sudah mencapai tingkat mengenal Tuhan dengan baik mengerti menghormati Tuhan.
Dia akan merasakan
kegentaran dalam jiwanya terhadap Tuhan.
Tidak gampang membuat rumusan Tuhan begini begono, tidak mudah takut.
Tidak mudah berkata,
- Tuhan berbicara
- Saya dapat visi dari Tuhan
Tuhan 💗 tidak gampang memberikan visi itu.
Itu sudah jadi komoditas
Kalau tidak begitu pendeta
tidak bisa bersaing.
Apalagi sudah menjadi pendeta besar.
Kegentaran akan Tuhan 💗akan semakin kuat takala
menyadari Tuhan semesta alam yang kita sembah Tuhan yang benar - benar eksis.
Seberapa kita menghayati keeksistensinya / keberadaan Tuhan.
Dia benar - benar ada.
Seberapa kita menghormari Dia ?
Itu dampaknya suci.
Dampak yang lain,
- Tidak takut menghadapi apapun.
- Di tempat gelap kita tidak merinding.
- Dihina orang tidak usah balas, Tuhan 💗 ada dan eksis.
Kalau kita menghayati Allah itu eksis itu luar biasa.
Jangan Tuhan tidak Kelihatan kita tidak pernah memburu Tuhan 💗 tidak pernah berinteraksi
Sehingga Tuhan tidak diberi nilai
Pendeta diberi nilai tinggi
Terlalu tinggi dihargai.
Pendeta disayang boleh, karena spiritnya sama, karena satu roh.
Ini Bapa Tuhan Yesus
Kalau kita kenal nilainya jelas.
Jangan Bapa dan Tuhan Yesus tidak jelas, pendeta yang dihormati.
Untuk menghayati Allah 💗 itu eksis membutuhkan perburuan serius terhadap hal - hal rohani termasuk,
- Lewat buku rohani, literatur.
- Persekutuan pribadi,
lewat pengalaman hidup.
Peran pendeta, tidak seberapa.
Sebenarnya yang membuat jemaat mengenal Tuhan 💗 tiap hari 24 jam
- Persekutuan yang terus menerus
- Dialog yang terus menerus.
- Baca buku rohani
- Jam doa
- Perhatikan setiap peristiwa hidup.
Itu yang menumbuhkan kita.
Ke gereja hanya 2 jam, 1,5 jam, 1 jam selesai.
Kalau jemaat jadi rohani bukan hebatnya pendeta.
Roh Kudus 💗 yang pimpin.
Pendeta pasti punya tempat, tetapi tidak boleh bangga, seberapa perannya.
Pendeta ada sebagaimana ada karena Tuhan juga yang memimpin dan menolong.
Pengenalan Tuhan secara literal, membaca buku, dengar cd khotbah, jam - jam meditasi.
Setiap pengalaman hidup kita ambil hikmahnya.
Itu yang membuat kita bertumbuh.
Merasakan eksistensis keberadaan kehadiran Tuhan ini.
Jadi Setiap kejadian kita juga menangkap pesan Tuhan karena ada hikmah yang kita terima dan itu tidak bisa diterima orang lain.
Itu tidak bisa diadakan oleh pendeta atau gereja.
Itu Tuhan 💗 yang mengadakannya.
Melewati hal - hal tersebut Tuhan mendewasakan kita.
Kalau orang tidak menghormati Bapa,
dia tidak masuk Surga.
Coba bayangkan orang - orang Kristen 👥 yang sudah percaya Yesus, apakah dia menghormati Yesus ?
Seberapa hormatnya?
Dia tidak mengalami Tuhan, tidak merasakan eksistensi atau keberadaanNya, bagaimana bisa menghormati secara patut ?
Ini mestinya menggetarkan jiwa kita.
Jadi kalau kita tidak menghormati kita tidak mungkin masuk ke dalam kerajaan Surga.
Kecuali tidak mengenal Tuhan, hanya berbuat baik.
Tetapi Kita mengenal Tuhan.
Dia Tuhan
Dia Raja Segala Raja.
Kenapa tidak menghormati ?
Kalau kita kenal Tuhan
Kita harus memahami hal itu.
Kalau kita kenal Tuhan 💗, tetapi tidak menghormati itu kurang ajar.
Kalau tidak kenal tidak apa - apa, karena tidak tahu.
Kita kenal Tuhan Yesus, Tuhan semesta alam.
Tetapi Kita mencintai dunia
hidup suka - suka sendiri, di gereja kita menyembah Tuhan, tetapi di luar kita maki - maki orang.
Jadi kita sekarang takut akan Allah dari sikap menghormati.
Memburu Tuhan menghayati kehadirannya -
- Lewat kebenaran - kebenaran Firman yang kita pelajari,
- lewat doa, lewat pertemuan dengan Tuhan lewat segala peristiwa hidup terbangun itu kegentaran.
Matius 10 : 28
Takutlah akan Dia, priso, phobeo artinya : takutnya memuja
Ketika Petrus berkata
Kalau kamu memanggil Allah itu Theos ini Bapa
Theos ini nama generik, nama umum untuk Allah ( Yunani )
Ini diterjemahkan untuk Elohim.
Kamu panggil Allah, hnendaklah kamu hidup dalam ketakutan.
Phobeo berarti : takut, juga menyimpan memuat kata memuja, mengganggap suci, menghormati.
Kepada Tuhan 💗 kita takut karena menghormati
Bagaimana bisa memiliki phobeo ini ?
Harus diburu dan dikejar
Tidak takut akan Allah melahirkan kehidupan yang menghormati Dia secara patut.
1 Petrus 1 : 17
Kalau kita memanggil Bapa, perbuatanmu macam apa?
Makanya kalau kamu menghormati Bapa 💗
Perbuatannya menunjukkan sikap hormatnya tersebut.
Sepanjang waktu hidupmu, memiliki perasaan takut karena menghormati ada unsur memuja.
Menumpang, artinya kamu menumpang di sini, kamu tidak lama.
Hanya orang menghormati Tuhan 💗 yang masuk Surga.
Itu pesan dan kesan kuat sekali.
Kamu tidak lama, kamu pasti mati.
Kalau kamu mati kamu menghadap Dia.
Hanya orang yang menghormati Tuhan yang masuk Kerajaan Surga.
Apakah kita sudah menghormati Bapa secara patut ?
Jadi kita 👥 harus memburu itu.
Jadi agenda hidup kita tiap hari membaca buku rohani, ada jam doa, setiap ada, acara gereja kita hadir.
Itu bertumbuh, tidak bisa seketika.
Buru dan kejar agenda hidup kita yang satu ini.
buru dan kejar Tuhan.
JBU 🌷
[04:51, 6/8/2018] Afung Xiaomi Telkomsel: SHALOM
“HUKUM ALLAH DALAM BATIN”
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
8 Juni 2018
Renungan Harian
Di mata manusia banyak orang 👥 sudah mendapat penilaian sebagai orang baik, mereka tidak dapat dituduh sebagai pelanggar hukum, tetapi di hadapan Allah sebenarnya mereka bukan orang-orang yang berkenan.
Semua kita bisa berkeadaan seperti ini. Tetapi ketika sudah belajar kebenaran dalam tuntunan Roh Kudus, maka kita mulai memiliki suara di dalam hati kita mengenai kenyataan adanya sesuatu yang “jahat” di dalam diri kita.
Sesuatu yang jahat tersebut walau di mata manusia bisa dipandang bukan suatu kejahatan- tetapi membuat Roh Kudus atau perasaan Tuhan 💗 tidak nyaman.
Hal itu sudah merupakan sesuatu yang menggelisahkan. Fenomena ini hanya terjadi pada orang yang sedang bergumul untuk sungguh-sungguh menyenangkan hati Tuhan 💗, atau mau hidup tidak bercacat dan tidak bercela menurut ukuran Tuhan.
Terkait dengan hal di atas ini Paulus mengatakan : Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku (Rm. 7:22-23).
Paulus menyatakan bahwa ia menyukai hukum Allah. Teks aslinya berbunyi: sunedomai gar to nomo tou theou kata ton eso anthropon (συνήδομαι γὰρ τῷ νόμῳ τοῦ θεοῦ κατὰ τὸν ἔσω ἄνθρωπον). Sunedomai artinya I rejoice atau I delight (aku bersukacita atau aku menyukai).
Gar artinya for (sebab).
To nomo artinya in the law (kepada atau di dalam hukum). Tou theou artinya of God (Allah).
Kata artinya down from, through out, according to, toward, along(preposisi yang memiliki beberapa pengertian).
Terjemahan King James menterjemahkan sebagai “after”. Ton adalah definite article.
Dalam bahasa Inggris diterjemahkan the. Eso artinya to within, into, inner, inward (kedalam manusia atau batinnya). Dengan demikian Roma 7:21 sebenarnya lebih tepat diterjemahkan: Aku menyukai hukum Allah yang ada di dalam batin atau di kedalaman hati manusia.
Dengan hal tersebut, maka apa yang dikemukakan di atas benar adanya, bahwa yang dipersoalkan bukanlah hukum secara umum, tetapi kebenaran dalam batin.
Hal ini menyangkut kesucian Allah 💗, yaitu apa yang berkenan di hadapan-Nya.
Jadi, kalau dalam 2 Korintus 5:9-10, Paulus menyatakan bahwa ia berusaha untuk berkenan kepada Allah 💗, inilah ukuran keberkenanan tersebut, yaitu kesucian Allah atau apa yang sesuai dengan selera Allah.
Kalau hanya mengenai hukum Allah yang tertulis di atas kertas, Paulus sudah sangat ahli dan terbiasa “bermain” atau berada di wilayah tersebut; tetapi yang dimaksud Paulus adalah hukum Allah di dalam kedalaman batin atau hati manusia.
Inilah hukum kesucian Allah 💗 atau hukum keberkenanan di hadapan Allah.
Hukum Allah di dalam batin manusia sebagai lawannya adalah “hukum lain” di dalam anggota tubuh. Dalam Roma 7:23 tertulis: …tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
Apa yang dimaksud dengan “hukum lain” di dalam anggota tubuh di sini? Harus dicatat di sini, bahwa kata tubuh dalam arti daging tidak ada dalam teks ini.
Kalau ada, maka ada kata sarkikos (σαρκικός), tetapi yang ada dalam Roma 7:22 adalah kata melos (μέλος).
Kata melos memang juga bisa bertalian dengan sarkikos, tetapi juga bisa berarti atau menunjuk suatu gairah yang bertentangan dengan kehendak Allah 💗 yang kudus di dalam diri seseorang, bisa dalam daging dan jiwa.
Hal ini akibat dari pengalaman hidup masa lalu yang telah menggores dan membangun karakter.
Sebelum Paulus bertobat dan mengenal kebenaran Injil, ia tidak memiliki pergumulan ini.
Ia menyaksikan bahwa ia tidak bercela dalam melakukan hukum Taurat. Paulus merasa bahwa dirinya adalah umat Allah yang benar, sehingga yang menjadi fokus hidupnya adalah membela agamanya dengan mendatangkan kesukaran bagi orang Kristen 👥 pada waktu itu.
Paulus tidak perlu merasa menggumuli masalah batin, sebab ia merasa sudah tidak bercela. Fokusnya diarahkan bagaimana menganiaya orang Kristen dan memunahkan ajaran yang dipandangnya sesat.
Setelah mengenal Injil, mata hatinya terbuka melihat standar kesucian Allah yang luar biasa. Dari sinilah terjadi konflik di dalam batinnya, sampai ia berseru: Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Rm. 7:24). Kata melepaskan dalam teks aslinya adalah rusetai (ῥύσεται) dari akar kata rhuomai (ῥύομαι), Kata ini selain berarti melepaskan, jugaberarti mengeluarkan atau menarik (to draw).
Kata ini mengesankan kuat, bahwa Paulus seperti terpenjara oleh sesuatu dan ia membutuhkan kelepasan atau ditarik keluar dari penjara tersebut.
Dari hal ini, kita dapat mengerti mengapa Paulus mengatakan dalam 2 Korintus 5:14-6 sebagai berikut: Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan 💗 Jelas dalam tulisannya ini ia merasa terpenjara.
JBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar