Rabu, 07 Agustus 2019

( Sunday Bible Teaching ) SBT, 28 Juli 2019 Pdt.Dr. Erastus Sabdono

Apakah kita serius mau membalas kebaikan Tuhan ?
Kebaikan yang dimaksud adalah anugrah keselamatan yang membuat kita terbebas dari hukuman dosa, yang membuat kita yang kemudian bisa dikembalikan ke rancangan semula dan dimuliakan bersama - sama Tuhan Yesus.

Bukan sekedar kita memiliki rumah mobil dan fasilitas hidup.
Sebab berkat - berkat fana, kebutuhan jasmani bukanlah klimaks berkat Tuhan dan penyataan kebaikanNya.

Kita harus memahami peta lengkap dan rangkaian utuh apa yang Dia lakukan dalam hidup kita.
Dan mengerti maksud yamg Dia lakukan untuk kita.

Tentu kita menjadi orang Kristen yang dewasa, yang memiliki pengetahuan yang lengkap dari peta pekerjaan Tuhan dan rangkaian utuh yang Allah lakukan dan maksudNya melakukan semua itu, sehingga ketika kita berkata dengan apa kubalas kebaikanMu ?
Maka apa yang kita lakukan setimpal paling tidak mendekati apa yang Dia lakukan untuk kita.

Tuhan memberikan diriNya bagi kita.
Tuhan begitu ekstrim mencintai kita, maka kita membalas kebaikan Tuhan dengan cinta yang ekstrim.

Dan tidak ada cara lain menyenangkan hati Bapa selain kita terus berubah memiliki karakter Kristus dalam hidup kita yang dalam segala hal yang kita lakukan tidak bercacat dan tidak bercela.

Oleh sebab itu kita harus berani mengambil keputusan dan berkomitmen, bertekad bahwa satu - satunya agenda kita adalah mencari Dia, mengenal Dia, mengalami Dia.

Sebab dengan demikian kita bisa memahami peta lengkap dari pekerjaan Allah rangkaian yang utuh yang Dia lakukan.
Dan kita memahami maksud Allah melakukan itu.

Kita telah terjebak dengan filosofi yang salah.
Dari kecil, dari kanak - kanak kita bersekolah, kita kuliah, bekerja, menikah, membangun rumah tangga, menyelenggarakan bisnis dsbnya itu bukan karena kita mau menemukan Tuhan, bukan karena kita mau membalas kebaikan Tuhan, tetapi kita mau menikmati dunia.

Dan kebaikan Tuhan diukur dari pertolongan Tuhan atas studi, karier, kerja, keluarga dan semua yang bersifat fana itu.
Dan itu sudah menjadi standar orang beragama.

Kekristenan bukan agama tetapi jalan hidup.
Kalau kita sudah memahami  peta lengkap dari pekerjaanNya, rangkaian utuh dari karya - karyaNya maka kita mengerti tujuan hidup kita itu apa ?

Hidup ini tidak gratis.
Adam dan Hawa diciptakan untuk mengelola taman dan menaklukkan bumi ini, dan tentu yang ditaklukkan bukan hanya alam fisik, meta fisik, tetapi lusifer, kuasa gelap juga harus ditaklukkan.

Sekarang kita menjadi Anak - anak Allah yang ditebus oleh darah Yesus Kristus lebih mahal.
Sebab kita ditebus untuk jadi Anak - anak Allah.
Oleh sebab itu diperhitungkan sebagai orang yang berhutang untuk hidup menurut roh, bukan menurut daging.

Agenda hidup kita satu - satunya adalah ini :
- Bagaimana kita mengenal Tuhan ?
- Mengerti kehendakNya dan rencanaNya dalam hidup kita.
Semua kegiatan hidup kita tujuannya hanya ini.

- Menjadi Anak - anak Allah yang berkenan kepada Bapa.
- Menjadi kekasih Tuhan Yesus dan mempelai yang tidak bercacat tidak bercela yang perawan suci di hadapan Allah.

Agenda satu - satunya ini mengisi dan memaknai ini tidak mudah.
Tetapi kalau kita membiasakan diri tidak akan meleset.
Liciknya hati manusia dan pekerjaan iblis yang cerdas, orang bisa di lingkungan sekolah Theologi, orang di lingkungan gereja tapi sebenarnya tujuannya bukan Tuhan dan kerajaanNya.
Bukan karena mau menjadi anak - anak Allah yang mau berkenan.
Bukan karena mau menjadi mempelai Tuhan.
Tapi karena mau menjalankan roda
kehidupan di bumi ini.

Sebenarnya orang - orang seperti ini tidak menjadikan Tuhan sebagai tujuan.
Kita harus selalu waspada supaya kita tidak menyimpang.
Kalau kita memiliki agenda ini satu - satunya, artinya kita meninggalkan kesenangan dunia ini sama dengan kerelaan kehilangan nyawa.

Fakta yang tidak bisa dibantah, pada umumnya manusia telah sesat.
Manusia menggerakkan kegiatan hidupnya hanya untuk tujuan sementara.
Tujuan sementara adalah kebahagiaan di dunia ini dengan sarana fasilitas dan untuk itu orang kejar
Study demi gelar
Bisnis demi uang banyak bisa beli rumah, mobil, pasangan hidup sesuai dengan keinginan pribadi.
Membangun rumah tangga yang bahagia, punya anak - anak lalu menikmati kebersamaan bersama keluarga.
Bisa memiliki rumah yang baik, jalan - jalan ke luar negri atau jalan - jalan ke tempat wisata.
Ini filosofi yang dimiliki pada umumnya dan kita sendiri telah terjebak gaya hidup seperti ini.

Tidak salah berkeluarga, jalan - jalan ke luar negri.
Tetapi kalau itu menjadi kebahagiaan hidup kita yang menyingkirkan tujuan hidup yang harus kita miliki sebagai tujuan atau agenda hidup kita satu - satunya berarti kita telah menyimpang, berkhianat kepada Tuhan.
Gaya hidup yang tadi disebutkan itu dianggap sudah paling benar, normal, dan banyak orang hidup nyaman di dalamnya.
Dan bagi orang itu satu - satunya agenda.

Tuhanpun diharap mendukung agenda ini.
Beragama untuk mendukung agenda ini.
Tuhan tempat berteduh, tempat bernaung, berlindung.
Berbeda dengan cara Alkitab mengajarkan.

Ini hidup tidak wajar.
Tetapi ini yang ditawarkan kepada umat Tuhan ini, dipromosikan, dikenakan para rohaniwan, para pengerja - pengerjanya supaya bisa menjadi model dan jemaat harus mengarahkan diri ke gaya hidup ini.

Jadi agenda kita harus mengenal Tuhan, peta lengkap dari karya - karyaNya, rangkaian utuh dari pekerjaanNya dan maksud Tuhan melakukan semua ini.

Hal ini harus dibangun tahun - tahun yang panjang dengan belajar terus menerus.
Kita harus mengerti orang tua kita, lingkungan kita telah menggoreskan filosofi hidup yang di mata dunia wajar hidup kita dan oleh karena Tuhanpun dihadirkan untuk mendukung filosofi itu.
Makin lengkap fasilitas rasanya hidup lebih nyaman, lebih lengkap, dan lebih utuh.

Sekarang Tuhan mengajarkan kepada kita cara hidup yang dibilangkan Tuhan dihisapkan Tuhan berasal dari dunia ini.
Apa tidak aneh ? Aneh...
Tetapi ini yang harus ditawarkan.

Kalau kita memuja Tuhan Yesus karena kita mau memiliki pribadi seperti yang Dia miliki.
Kita ditebus untuk diubah.
Kita harus mengerti peta lengkap dan rangkaian utuh yang dikerjakan dan mengapa Dia melakukan itu untuk kita ? 

Kalau urusan dengan Tuhan adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun. 
Ketika kita berkomitmen ikut Tuhan sungguh - sungguh, maka Tuhan akan menuntun kita.       

Galatia 2 : 19 - 20
Hidup kita harus memperagakan hidupnya Tuhan Yesus.
Yesus memberikan diriNya untuk kita kenakan.
Kita harus menghidupkan hidup Kristus dalam hidup kita, itulah cara membalas kebaikan Tuhan.

Tidak ada yang bernilai selain Tuhan.
Kita adalah orang - orang yang berhutang menurut roh bukan menurut daging.

JBU 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar