Dari berkat yang tersedia dalam korban Kristus, kuasa bilur Yesus guna kesembuhan tubuh adalah salah satu hal yang menonjol dipromosikan. Pemberitaan yang salah mengenai kuasa bilur Yesus guna kesembuhan tubuh dapat mengakibatkan penyesatan yang berakibat cukup fatal dalam gereja Tuhan. Memang terdapat ayat-ayat yang berbicara mengenai kesembuhan dalam Alkitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, namun kita harus meneliti dengan seksama kebenaran mengenai sakit penyakit dan kesembuhannya.
Hal penting yang harus kita pahami mengenai penyakit adalah bahwa penyakit bisa dialami oleh seseorang disebabkan kesalahan atau dosa. Jelas sekali bahwa Tuhan menimpahi umat pilihan-Nya yang memberontak dengan sakit penyakit (Kel. 15:26; Ul. 28:22-27,35; Yer. 14:12; Yeh. 6:11). Banyak sekali ayat yang berbicara mengenai hal ini, bahwa Tuhan menimpakan penyakit atas umat yang tidak takluk kepada-Nya. Adapun yang dialami Ayub adalah penyakit yang diizinkan Tuhan untuk dialaminya guna memurnikan Ayub (Ay. 23:10). Hal ini jelas menunjukkan bahwa sakit yang dialami seseorang bukan datang tanpa sebab atau ada maksud Ilahi di dalamnya.
Dalam Perjanjian Baru, sakit penyakit dihubungkan dengan pekerjaan kuasa kegelapan (Luk. 6:18). Hal ini bisa kita mengerti bahwa pemberontakan kepada Tuhan pasti bertalian dengan unsur kuasa kegelapan. Dalam Perjanjian Baru kita temukan penyakit dialami oleh orang percaya karena suatu kesalahan (1Kor. 6:12-20; 1Kor. 11:27-30; Why. 2:22). Bagaimana dengan janji kesembuhan bagi umat Perjanjian Baru, apakah dengan percaya kepada Tuhan Yesus kita tidak dapat mengalami sakit penyakit? Kenyataan yang kita saksikan adalah banyak orang Kristen yang sakit dan mati dalam penderitaan oleh karena sakit penyakitnya. Ada beberapa catatan penting yang harus kita pahami di sini.
Bahwa janji kesembuhan yang ditulis dalam Alkitab hampir selalu berkaitan dengan pemberitaan Injil atau tanda dan bukti kuasa Allah dalam Yesus Kristus (Mat. 10:8; Luk. 10:9). Kuasa kesembuhan atau mukjizat kesembuhan itu dinyatakan Tuhan sebagai tanda yang menyertai orang percaya dalam pemberitaan Injil, bukan tujuan (Mrk. 16:17-18). Ini bukan berarti bahwa setelah kita percaya kepada Yesus kalau sakit dengan mudah kita akan memperoleh kesembuhan. Mukjizat kesembuhan diberikan kepada mereka yang belum mengerti kebenaran, yaitu yang terikat dengan kuasa kegelapan. Kehadiran Injil menyelamatkan jiwa mereka dan menyembuhkan penyakit mereka. Tatkala orang belum mengenal kebenaran Tuhan, mereka hidup dalam kebodohan, maka Tuhan berkenan memberi anugerah kepada mereka yang telah hidup dalam kebodohan tersebut. Tetapi setelah kita mengenal kebenaran, kita dipanggil untuk bertanggung jawab atas kesehatan tubuh kita.
Dalam 1 Petrus 2:24 tertulis bahwa oleh bilur-bilur Tuhan kita telah disembuhkan. Untuk mengerti ayat ini kita harus melihat ayat 25, bahwa hal ini bertalian dengan “keselamatan awal yang telah kita terima”. Kesembuhan di sini berkenaan dengan dosa, bukan penyakit virus tubuh, tetapi kodrat dosa “sinful nature”; berkenaan dengan keselamatan jiwa. Jadi, kalau jujur, teks ini berkenaan dengan kesembuhan jiwa dan roh. Jika kita memerhatikan dari ayat 21 (1Ptr. 2:21-25), maka nasihat yang diberikan adalah mengenai bagaimana kita memiliki karakter Kristus yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Ini berbicara mengenai jiwa yang sehat. Tuhan menghendaki kita memiliki jiwa yang sehat seperti ini. Namun demikian Tuhan dalam kebijaksanaan dan pengertian-Nya yang luar biasa mengizinkan kesalahan itu berlangsung demi kepentingan pelebaran Injil. Tuhan juga bisa menggunakan ayat tersebut untuk mengadakan banyak mukjizat guna membuktikan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang benar. Tetapi jemaat harus dewasa dan makin memahami kebenaran. Sudah saatnya orang percaya memahami makna orisinal ayat tersebut.
Dalam kebodohan karena tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus, dahulu kita telah ditawan oleh Iblis. Sebagai akibatnya kita mengalami banyak penderitaan, khususnya sakit penyakit. Ketika kita bertobat dan menerima Tuhan Yesus Kristus, banyak di antara kita yang mengalami mukjizat kesembuhan. Namun bukan berarti selanjutnya setelah menjadi orang Kristen kita tidak mudah menjadi sakit, dan bila kita sakit dengan mudah kita menerima kesembuhan melalui doa. Kalau kita sudah mengerti kebenaran, tetapi tidak menjaga kesehatan tubuh, tentu juga akan jatuh sakit. Kalau sakit yang kita alami karena tidak bertanggung jawab menjaga pola makan dan pola hidup yang baik, maka jika kita sakit, kita harus menanggulanginya pula secara bertanggung jawab. Tidak selalu dengan mudah Tuhan menyembuhkan kita, yaitu apabila kita sakit karena kelalaian kita sendiri.
https://overcast.fm/+IqODAtkOs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar