Selasa, 20 Agustus 2019

Renungan Harian 15 Agustus 2019 MENGAPA ORANG KRISTEN SAKIT?

     Tuhan adalah Tuhan yang baik (Mzm. 34:9). Allah yang penuh kasih (1Yoh. 4:8). Allah tidak menghendaki anak-anak-Nya menderita (Mzm. 23). Seperti seorang bapak sayang anaknya, demikianlah Allah Bapa sayang kita. Betapa bersyukur dan berbahagianya kita memiliki Allah seperti Dia. Tetapi masalahnya adalah mengapa terdapat penderitaan, khususnya sakit penyakit? Banyak orang Kristen yang menderita berbagai penyakit. Faktanya pada saat ini juga banyak di antara orang-orang Kristen yang sedang menderita sakit penyakit, juga akibat epidemi penyakit dan berbagai kausalitas lainnya, sama seperti yang dialami oleh orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Padahal yang sering disuarakan di mimbar gereja adalah bahwa oleh bilur-Nya kita disembuhkan, virus dan bakteri tidak bisa berjangkit kepada orang yang sudah memiliki penebusan darah Yesus, sebab semua penderitaan dan sakit penyakit telah dipikul-Nya di kayu salib. Bagaimana kita dapat memahami hal ini?

     Kita harus terlebih dahulu memahami bahwa sakit penyakit ada dalam kehidupan manusia berawal dari dosa yang masuk ke dalam dunia, sehingga manusia meleset dari rancangan semula (Rm. 3:23). Manusia kehilangan kemuliaan Allah, artinya manusia telah tidak lagi memiliki keadaan seperti ketika manusia diciptakan oleh Tuhan. Keadaan manusia yang telah jatuh dalam dosa adalah keadaan manusia yang terkutuk. Manusia hidup dalam kutuk. Manusia hidup tanpa pengharapan dan berkat Tuhan. Puji Tuhan, Tuhan Yesus telah menanggung segala dosa kita dan memikul segala penderitaan karena perbuatan dosa kita (Yes. 53:4). Inilah jalan satu-satunya manusia bebas dari kutuk. Oleh karena Tuhan Yesus, kita dibebaskan dari segala kutuk. Tuhan menanggung segala penderitaan dan sakit penyakit kita. Oleh sebab itu, di dalam Tuhan kita menerima jaminan kesehatan, selama kita ada dalam kehendak-Nya.

     Kalau Tuhan Yesus sudah memikul dosa dan segala sakit penyakit kita, tetapi mengapa masih terdapat orang Kristen yang sakit? Ada 3 penyebab mengapa masih ada orang Kristen yang sakit. Pertama, sakit penyakit itu dialami karena dosa yang dilakukan oleh orang tua kita. Kesalahan orang tua kadang-kadang ikut ditanggung juga oleh anak-anaknya. Seperti yang ditulis dalam Keluaran 20:5, Tuhan menimpakan kesalahan orang tua kepada anak-anaknya. Dalam Alkitab dikisahkan mengenai Gehazi yang menipu demi kekayaan atau memperoleh uang, maka Tuhan menghukumnya dengan kusta yang dialami bukan saja oleh dia sendiri, tetapi juga keturunannya (2Raj. 5). Dalam kenyataan hidup, banyak orang tua yang mengidap penyakit tertentu yang dapat menularkannya kepada anak-anaknya, ini disebut juga penyakit keturunan.

     Kedua, sakit penyakit juga bisa dialami seseorang disebabkan oleh disiplin Tuhan karena dosa kejahatan atau kesalahan orang itu sendiri. Sebenarnya orang tersebut sudah bertanggung jawab menjaga kesehatan dengan pola makan dan pola hidup yang baik, tetapi ia tidak dengar-dengaran kepada Tuhan. Hidupnya bergelimang dengan dosa dan kejahatan. Kehidupan yang tidak dengar-dengaran mendatangkan disiplin. Displin tidak berarti hukuman, tetapi tindakan Tuhan untuk mendewasakan. Banyak penyakit yang dialami oleh seseorang karena hidupnya tidak sesuai dengan kehendak Allah. Bisa terjadi juga bagi anak-anak yang tidak menghormati orang tua, mereka bisa dihukum dengan menjadi pendek umur (Ef. 6:3). Pendek umur karena sakit penyakit juga.

     Ketiga, sakit yang disebabkan oleh tindakan manusia itu sendiri, yaitu tidak menjaga pola hidup dan pola makan yang baik. Bagaimanapun, walau sebagai anak-anak Allah, kita tetap harus tunduk kepada tatanan Tuhan, bahwa apa yang ditabur seseorang itu juga akan dituainya. Jadi sebuah keniscayaan orang Kristen walaupun rajin ke gereja, walaupun menjadi aktivis jemaat bahkan menjadi pendeta, ia harus menuai apa yang telah ditaburnya. Seperti Iblis berusaha menjatuhkan Tuhan Yesus dan berusaha membunuh-Nya agar ia bisa melenyapkan gerak pelayanan-Nya, demikian pula Iblis bermaksud hendak membunuh umat pilihan agar pertumbuhan mengenakan kodrat Ilahi digugurkan. Dengan cepat membunuh seorang anak Tuhan, berarti Iblis berhasil mempersempit gerak umat pilihan untuk mencapai kesempurnaan guna menjadi corpus delicti seperti Tuhan Yesus. Kematian cepat akan menggagalkan rencana Allah; gagalnya karakter Kristus terbangun dalam hidup seseorang.

     Cara Iblis membunuh kita antara lain dengan menggunakan kesalahan konsep dan pengertian mengenai bagaimana memiliki tubuh yang sehat. Kesalahan ini dapat menggunakan penyesatan berkenaan dengan tanggung jawab atau kehendak bebas yang dapat memperpendek umur hidup kita. Dalam kesalahan itu, paling tidak Iblis akan memperoleh keuntungan kalau kita sakit. Sebab dengan sakitnya tubuh kita, maka kita tidak dapat melayani Tuhan dengan prima. Dan juga, biaya kita ke dokter yang sebenarnya bisa dipakai Tuhan untuk kepentingan pekerjaan-Nya.


https://overcast.fm/+IqOCh-K-s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar